498
1. PENDAHULUAN
Perkembangan dunia industri ini semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri- industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Dengan demikian kebutuhan akan faktor-
faktor produksi menjadi semakin bertambah banyak. Kesalahan dalam menentukan jadwal produksi pada perencanaan produksi akan mengurangi keuntungan perusahaan. Adanya
penjadwalan produksi yang tidak tepat juga akan menambah biaya produksi, menambah waktu menganggur mesin, dan mengakibatkan keterlambatan pekerjaan dalam proses produksi karena
batas waktu penyelesaian pekerjaan terlampaui. Untuk mengatasi semua kerugianyang timbul, maka perusahaan harus membuat jadwal produksi yang tepat sesuai waktu dan urutan produksi. PT.
Berkah Sari pangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk
beef powder
dengan visinya yang selalu mengedepankan kualitas dan produktivitas. Akan tetapi dalam meningkatkan produktivitas PT. Berkah sari pangan masih menerapkan teori lama yang
memprioritaskan pekerjaan kepada pemesan yang datang terlebih dulu.
2. PERUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Berapakah nilai
makespan
yang dihasilkan menggunakan metode CDS dan Heuristik Palmer? 2.
Metode manakah yang memiliki efisiensi penjadwalan yang terbaik apabila menggunakan metode CDS dan Heuristik Palmer?
3. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini antara lain adalah: 1.
Untuk mengetahui nilai
makespan
menggunakan metode CDS dan Heuristik Palmer. 2.
Untuk mengetahui metode mana yang memiliki efisiensi penjadwalan yang terbaik.
4. PEMBATASAN MASALAH
Dalam melakukan penelitian ini, masalah yang dibahas perlu diberi batasan masalah yang jelas agar peneliti lebih terarah pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Batasan-batasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Ruang lingkup penelitian sebatas pada penjadwalan produksi. 2.
Pengambilan data hanya pada bulan Agustus 2012. 3.
Metode yang dipakai penelitian menggunakan CDS dan Heuristik Palmer. Tidak melakukan perubahan sistem produksi maupun urutan proses produksi dari perusahaan yang
sudah ada.
5. LANDASAN TEORI
Sistem produksi
Sistem produksi Bambang, 2005 merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural dan fungsional. Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai
tambah yang mengubah
input
menjadi
output
yang dapat dijual dengan harga kompetitif di pasar. Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan untuk mengolah atau membuat
bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produksi dapat juga diartikan sebagai tindak anintensional untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna.
Tujuan Penjadwalan
Bedworth 1987 mengidentifikasi beberapa tujuan dan aktivitas penjadwalan adalah sebagai berikut:
1.
Meningkatkan penggunaan sumberdaya atau mengurangi waktu tunggunya, sehingga total waktu proses dapat berkurang, dan produktivitas dapat meningkat.
2.
Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumberdaya yang ada masih mengerjakan tugas yang lain.
Teori Baker mengatakan, jika aliran kerja suatu jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu alirakan mengurangi rata-rata persediaan barang setengah jadi.
499
3.
Mengurangi beberapa keterlambatan pada pekerjaan yang mempunyai batas waktu penyelesaian sehingga akan meminimasi penalty
cost
biaya kelambatan. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas pabrik dan jenis kapasitas
yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya yang mahal dapat dihindarkan.
Kriteria Keberhasilan Dalam Aktivitas Penjadwalan
Ukuran keberhasilan Jay Heizer
and
Barry Render, 2001 dari suatu pelaksanaan aktivitas penjadwalan khususnya penjadwalan
Job Shop
adalah meminimasi kriteria –kriteria
keberhasilan sebagai berikut: 1.
Rata - rata waktu alir
mean flow time
, akan mengurangi persediaan barang setengah jadi. 2.
Makespan
, yaitu total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kumpulan
job
. Dimaksudkan untuk meraih utilisasiyang tinggi dari peralatan dan sumber daya dengan cara menyelesaikan seluruh
job
secepatnya. 3.
Rata - rata kelambatan
mean tardiness
. 4.
Jumlah
job
yang terlambat, akan meminimasi nilai dari maksimum ukuran kelambatan. 5.
Jumlah mesin yang menganggur. Jumlah persediaan.
Penjadwalan
Job Shop
Yaitu proses produksi dengan pola aliran atau rute pada tiap mesin yang spesifik untuk setiap pekerjaan, dan mungkin berbeda untuk tiap
job
. Pada pola aliran proses
job shop
, setiap
job
bergerak dari satu mesin atau stasiun kerja menuju ke stasiun kerja lainnya dengan pola
random.
Nisa, 2012
Gambar 1. Pola Aliran
Job Shop
Penjadwalan Flow Shop
Yaitu proses penentuan urutan pekerjaan yang memiliki lintasan produk yang sama. Pada pola
flowshop
, operasi dari suatu
job
hanya dapat bergerak satu arah, yaitu dari proses awal di mesin awal sampai proses akhir di mesin akhir dan jumlah tahapan proses umumnya sama dengan jumlah
jenis mesin yang digunakan.Nisa, 2012
Gambar 2. Pola Aliran Flow Shop
Salah satu model yg dapat diterapkan dalam keadaan
make - to - order
ini adalah model penjadwalan
flow shop
. Dalam penjadwalan
flow shop
, ada sejumlah pekerjaan
job
yang tiap - tiap
job
memiliki urutan pekerjaan mesin yang sama. Terkadang, suatu penjadwalan bisa dimodelkan seabgai permasalahan penjadwalan
Flow Shop
apabila urutan pekerjaannya selaras. Urutan pekerjaan dikatakan selaras apabila urutan - urutan pekerjaan mesin tersebut dari satu
job
dengan
job
lainnya tidak ada yang memiliki urutan yang terbalik. Dalam problem ini, ada beberapa tujuan yang dapat dipertimbangkan, misalnya meminimumkan
makespan
waktu terlama penyelesaian
job-job
tersebut, meminimumkan total waktu keterlambatan, dan lain sebagainya.
Metode Yang Dipakai 1.
Campbell Dudek
and
Smith
Methode
CDS Metode yang dikemukakan Campbell, Dudek
and
Smith CDS adalah pengembangan dari aturan yang telah dikemukakan oleh Jhonson, yang setiap pekerjaan atau tugas yang akan
500 diselesaikan harus melewati proses pada masing-masing mesin Penjadwalan yang dilakukan
bertujuan untuk mendapatkan harga
makespan
yang terkecil yang merupakan urutan pengerjaan tugas yang paling baik. Jhonson’s rule adalah suatu aturan meminimumkan
makespan
2 mesin yang disusun pararel dan saat ini menjadi dasar teori penjadwalan. Nisa, 2012 Untuk lebih jelasnya berikut adalah langkah-langkah perhitungan meode CDS:
1 Data tiap proses masing-masing
job
dalam tiap mesin. 2
Hitung banyak interasi yang dapat dilakukan. 3
Bandingkan waktu disetiap mesin, dengan aturan kombinasi sebagai berikut: 1.
Bandingkan waktu proses di mesin pertama dengan waktu proses pada mesin terakhir. Bandingkan waktu proses M1 dengan Mm.
2. Bandingkan penjumlahan antara waktu waktu proses di mesin pertama dan waktu
proses pada mesin selanjutnya, dengan penjumlahan antara waktu proses pada mesin dan waktu proses pada mesin sebelumnya.
4 Gunakan aturan johnson untuk menempatkan pekerjaan mana yang harus dikerjakan
terlebih dahulu. 5
Dari urutan-urutan pengerjaan yang diperoleh, hitung nilai makespan masing-masing urutan.
6 Pilih urutan yang memiliki makespan paling minim.
2. Metode Heuristik Palmer