29
c. Bahan hukum tersier yaitu bahan Hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan Hukum primer dan
bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, surat kabar, tabloid dan artikel-artikel dari internet yang berhubungan dengan masalah
yang akan di bahas dalam penulisan ini.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara yaitu mengajukan pertanyaan kepada narasumber dan responden baik secara bebas maupun terpimpin.
2. Studi pustaka yaitu penelitian yang mengkaji pada pustaka, buku-buku, Perundang-undangan, bahan buku dan literature pendukung yang
berkaitan dengan materi penelitian.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian Di Kota Yogyakarta.
E. Narasumber, Responden
1. Narasumber : a. Bapak Pamungkas Pengamat Tata Kota
2. Responden: a. Bapak Setiyono Kepala Bidang Pelayanan Dinas Perizinan Kota
Yogyakarta. b. Bapak Arief Kepala Bidang Pengawasan Dinas Perizinan Kota
Yogyakarta c. 2 Pemilik Hotel yang berada di wilayah kota Yogyakarta
30
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan disini adalah sistem random sampling yaitu setiap individu mempunyai peluang yang sama untuk dipilih
sebagai sampel.
2
G. Teknik Analisis Data
Data penelitian diolah dan dianalisa secara kualitatif yaitu menganalisa data yang diperoleh baik dari studi kepustakaan maupun dari hasil penelitian
lapangan yang kemudian dideskripsikan dengan menggunakan kata-kata sehingga diperoleh bahasa atau paparan dalam bentuk kalimat yang sistematis
dan dapat dimengerti, dan di Tarik kesimpulan.
2
Ibid,
31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 55 tahun 2016
Tentang Perubahaan Atas Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 Tentang Pengendalian Pembangunan Hotel di Kota
Yogyakarta
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung tersebut menjadi pedoman Pemerintah Daerah khususnya
Dinas Perizinan Kota Yogyakarta untuk mengeluarkan izin pembangunan hotel. Dalam perjalanan proses tersebut ternyata banyak warga masyarakat yang
mengeluhkan tentang keberadaan hotel-hotel yang marak dibangun di Kota Yogyakarta, dikarenakan banyak warga masyarakat yang merasakan dampak
negatif akibat pembangunan hotel tersebut. Dari situ Pemerintah Daerah mencoba menimbang dan menindak lanjuti keluhan warga masyarakat dengan
mengeluarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2013 tentang
Pengendalian Pembangunan Hotel.
Maksud dan Tujuan dari Peraturan Walikota Nomor 77 Tahun 2013
Tentang Pengendalian Pembangunan Hotel yakni:
1. Untuk mengendalikan pembangunan hotel di Kota Yogyakarta, mengingat luas wilayah Kota Yogyakarta yang relatif sempit.