Sanksi bagi Pelaku Tindakan Plagiarisme

25

2.3. Sanksi bagi Pelaku Tindakan Plagiarisme

Ada beberapa peraturan yang mengatur sanksi bagi pelaku tindakan plagiarisme diantaranya sebaga berikut: 1. Peraturan Pendidikan Nasional Republik Indonesia Permendiknas Nomor 17 Tahun 2010 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 12 telah mengatur sanksi bagi plagiator yang melakukan tindakan plagiat di perguruan tinggi. Jika terbukti melakukan plagiasi maka plagiator akan memperoleh sanksi sebagai berikut: 1. Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat 4, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas: a. teguran; b. peringatan tertulis; c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa; d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa; e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program. 2. Sanksi bagi dosenpenelititenaga kependidikan yang terbukti melakukan plagiatsebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 11 ayat 6, secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas: a. teguran b. peringatan tertulis; c. penundaan pemberian hak dosenpenelititenaga kependidikan; d. penurunan pangkat dan jabatan akademikfungsional; e. pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besarprofesorahli penelititenaga kependidikan f. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosenpenelititenaga kependidikan; g. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosenpenelititenaga kependidikan; atau Universitas Sumatera Utara 26 h. Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan. 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Undang-Undang tentang hak cipta sebagaimana undang-undang yang mengatur tersebut plagiat merupakan tindakan pidana . Di bawah ini jelas sekali undang-undang yang mengaturnya Pasal 72 ayat 1 : Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 satu bulan danatau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah, atau pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun danatau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 lima miliar rupiah. 3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat 2 terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun danatau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 dua ratus juta rupiah. Universitas Sumatera Utara 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan munculnya salah satu faktor tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan sebuah karya yang original. Tindakan negatif yang dilakukan mahasiswa inilah yang disebut plagiarisme. Plagiarisme yang dilakukan mahasiswa dilatarbelakangi oleh motivasi untuk melakukan kecurangan dan rendahnya kemampuan mahasiswa itu sendiri dalam berkreasi dan berinovasi dalam mengerjakan tugas kuliah maupun skripsi. Plagiarisme merupakan sebuah tindakan mengambil, mencuri ide, hasil pikiran, karya orang lain yang diakui sebagai milik sendiri tanpa menyertakan sumber terkait. Fenomena plagiarisme lebih sering terjadi di dalam dunia akademis khususnya dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa umumnya berinteraksi dengan komputer dalam mengerjakan karya ilmiah sehingga memudahkan dalam menyalin copy-paste suatu teks ke dalam dokumen lainnya. Plagiarisme merupakan suatu tindakan mengemukakan gagasan, pandangan, teori, serta menggunakan fakta yang memuat informasi dan data, melakukan paraphrase mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah ide orang lain tanpa mencantumkan identitas sumbernya. Pelanggaran Universitas Sumatera Utara