investasi yang banyak belumlah cukup untuk dapat memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
D. TEORI PERTUMBUHAN BARU : PERTUMBUHAN ENDOGEN
Model ini menganggap bahwa pertumbuhan gross national product GNP merupakan konsekuensi alamiah dari keseimbangan jangka panjang. Teori ini menekankan kembali
pentingnya tabungan dan investasi modal manusia untuk mempercepat pertumbuhan. Aspek yang menarik dari model ini adalah keanehan modal internasional yang memperparah ketimpangan
antara negara maju dan negara berkembang. Potensi tingkat pengembalian investasi yang tinggi yang ditawarkan oleh negara berkembang berkurang dengan cepat dikarenakan rendahnya tingkat
investasi komplementer dalam sumberdaya manusia pendidikan, infrastruktur, atau riset dan pengembangan.
Pemerintah dapat memperbaiki efisiensi alokasi sumberdaya dengan menyediakan barang- barang publik atau mendorong investasi swasta dalam industri-industri yang padat-pengetahuan
seperti perangkat lunak komputer dan telekomunikasi. Dengan cara demikian diharapkan pertumbuhan ekonomi akan meningkat.
E. HASIL PENELITIAN TERDAHULU
Pujiati 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesidenan Semarang Era Disentralisasi Fiskal” dengan menggunakan alat analisis regresi
dengan metode Generalized Least SquareGLS menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah PAD, dana bagi hasil dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Sementara variabel dana alokasi umum DAU berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Studi Jantti dan Mule dalam Tambunan, 2001 menunjukkan bahwa perkembangan ketimpangan pendapatan antara orang kaya dengan orang miskin di Swedia, Inggris, Amerika
Serikat dan beberapa negara lainnya di Eropa Barat menandakan adanya suatu kecenderungan yang meningkat selama dekade 1970-an dan 1990an. Hal ini disebabkan oleh pergeseran-
pergeseran demografi, perubahan pasar buruh dan perubahan-perubahan kebijakan public. Perubahan pasar buruh dan kesenjangan antar pendapatan istri lebih besar dibnding suami
merupakan dua penyebab yang signifikan.
Penelitian Caska dan Riadi 2008 dengan judul “Pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar Daerah di Provinsi Riau” dengan menggunakan analisis Tipologi
Klassen, indeks Williamson, dan kurva U terbalik Kuznets, hasilnya menunjukkan: 1. Daerah yang termasuk daerah yang mengalami cepat maju dan cepat tumbuh high growth and
high income hanya 1daerah saja yakni Kota Pekanbaru. Daerah atau kabupaten yang dikategorikan berkembang cepat dalam arti pertumbuhan high growth but low income adalah
Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu dan Kabupaten Siak. Untuk daerah atau kabupaten yang maju tapi tertekan high income but low growth adalah pada Kabupaten
Indragiri Hilir, Rokan Hulu dan Kabupaten Kampar, sedangkan daerah yang pembangunan atau pertumbuhan ekonominya relatif tertinggal adalah Kabupaten Rokan Hilir, Dumai dan
Kabupaten Bengkalis.
2. Selama periode pengamatan 2003- 2005, terjadi ketimpangan pembangunan yang tidak cukup signifikan berdasarkan Indeks Williamson, sedangkan menurut Indeks entropi Theil,
ketimpangan pembangunan boleh dikatakan kecil yang berarti masih terjadinya pemerataan pembangunan setiap tahunnya selama periode pengamatan. Sebagai akibatnya tidak terbuktinya
hipotesis Kuznets di Provinsi Riau yang mengatakan adanya kurva U terbalik.
Penelitian Masli 2008 yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Ketimpangan Regional Antar Kabupaten di Propinsi Jawa Barat dengan
menggunakan analisis diskriptif tipologi Klassen, indeks Williamson dan indeks Entropi Theil, hasilnya menunjukkan:
ISSN 2460-0784
Seminar Nasional dan The 2nd Call for Syariah Paper
Syariah Paper Accounting FEB UMS
252
1. Faktor teknologi, SDM, penemuan material baru, peningkatan pendapatan dan perubahan selera merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi PDRB.
2. Daerah-daerah di provinsi Jawa Barat 36,6 masuk kategori daerah relatif tertinggal, 16,3 masuk kategori daerah berkembang cepat dan 14,5 masuk kategori daerah maju tapi tertekan.
3. Ada indikasi ketimpangan antar daerah di provinsi Jawa Barat cenderung meningkat
F. HIPOTESIS PENELITIAN