Evaluasi tata ruang dan sarana perpustakaan institut teknologi indonesia berdasarkan standar nasional perpustakaan (snp) perguruan tinggi tahun 2011 dan perspektif pemustaka

EVALUASI TATA RUANG DAN SARANA PERPUSTAKAAN
INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA BERDASARKAN
STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN (SNP) PERGURUAN
TINGGI TAHUN 2011 DAN PERSPEKTIF PEMUSTAKA

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

oleh:
Adzani Ashariski Adillah
NIM. 1111025100047

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1436 H / 2015 M

ABSTRAK
Adzani Ashariski Adillah. Evaluasi Tata Ruang dan Sarana PerpustakaanInstitut
Teknologi Indonesia Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)

Perguruan Tinggi Tahun 2011 dan Perspektif Pemustaka. Di bawah
bimbingan Nurul Hayati, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.2015.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tata ruang dan sarana
Perpustakaan ITI berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan
Tinggi Tahun 2011 serta tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI berdasarkan
perspektif pemustaka. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah observasi,
angket, wawancara dan kajian dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
deskriptif persentase dan menggunakan skala likert untuk memberikan skor pada
tiap item pernyataan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tata ruang dan sarana di Perpustakaan ITI
berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun
2011, yaitu aspek lokasi dan sarana perpustakaan, seperti perabot kerja, perabot
penyimpanan, dan peralatan multimedia yang sudah sesuai dengan standar
tersebut. Sedangkan untuk tata ruang dan sarana di Perpustakaan ITI berdasarkan
perspektif pemustaka, sebagian besar pemustaka setuju dengan aspek-aspek tata
ruang Perpustakaan ITI yang sudah ada, namun menyatakan perlu diadakannya
penambahan jenis ruang layanan audiovisual dan ruang toilet, lobi, seminar/

terater serta sarana perpustakaan yang dibutuhkan oleh pemustaka. Kesimpulan
yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: berdasarkan Standar
Nasional Perpustaakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011, yaitu aspek lokasi
yang mudah dijangkau dan berada dalam pusat kegiatan pembelajaran yang sudah
sesuai dengan standar tersebut dan sarana perpustakaan, seperti perabot kerja,
perabot penyimpanan, dan peralatan multimedia. Sedangkan berdasarkan
perspektif pemustaka, sebagian besar pemustaka setuju dengan tata ruang dan
sarana Perpustakaan ITI yang sudah ada, seperti lokasi perpustakaan yang mudah
dijangkau dan berada di pusat kegiatan pembelajaran, penataan ruang yang
membuat pemustaka nyaman dan leluasa untuk bergerak, pengawasan dan
keamanan yang baik, pencahayaan/ penerangan yang baik sehingga mata tidak
cepat lelah, sirkulasi udara yang baik sehingga tidak terasa pengap ketika berada
di ruang Perpustakaan ITI, serta sarana perpustakaan yang juga sudah tertata
dengan baik dan rapi. Namun, pemustaka merasa perlu adanya penambahan jenis
ruang layanan audiovisual, toilet, seminar/ teater, dan lobi, serta sarana
perpustakaan, seperti papan pengumuman dan komputer untuk pencarian koleksi.

Kata kunci:

evaluasi, tata ruang, sarana, perpustakaan perguruan tinggi,

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun
2011, perspektif pemustaka.

i

ABSTRACT
Adzani Ashariski Adillah. (NIM: 1111025100047). Evaluation of Layout and
Facilities in Library of Institute Technology Indonesia based on the
National Library Standards (SNP) College in 2011 and User Perspective.
Supervised by Nurul Hayati, M. Hum. Department of Library and
Information Science Faculty of Adab and Humanities Islamic State
University Syarif Hidayatullah Jakarta. 2015.
The aims of this research are to know the layout and facilities of ITI Library by
the National Library Standards (SNP) College in 2011, is aspects of the location
and library facilities, such as working and storage furniture, and multimedia
equipment which is in conformity with the standards and a layout and facilities
user by perspective of ITI Library. Type of this research is descriptive by using
quantitative approach. The data was collectted by observation, questionnaires,
interviews and documentation review. The data analysis techniques are
descriptive percentages and using a likert scale to give a score to each item

statement.
The results showed that the layout of ITI Library by the National Library
Standards (SNP) College in 2011 only there is one aspect that is in conformity
with the standards. As for the layout perspective user, mostly user agree with the
layout aspects of existing ITI Library with states need the holding of additional
types of space services and facilities needed by user. The conclusion of this
research are as follows: based on National Standards Library (SNP) College in
2011, only the aspects of the location which is easily accessible and located in the
center of the learning activities that are in accordance with those standards. While
user perspective, mostly the user agree with layout and facilities in ITI Library
that already exist, such as the location of the library is easily accessible and
located in the center of the learning activities, layout planning which makes user
comfortable and free to move, surveillance and security good, good lighting so
that the eyes do not get tired, good air circulation so it does not feel stuffy when
they were in the Library room of ITI, as well as library facilities has also been
well ordered and tidy. However, user feel the need for additional types of
audiovisual service room, toilet, seminar/ theater, lobby, and facilities, such as
bulletin board and computer to search the collections.

Keywords:


evaluation , layout , facilities, college libraries, National Standards
Library (SNP) College in 2011, user perspective.

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirabbil ‘Alamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulisan skripsi yang
berjudul “Evaluasi Tata Ruang dan Sarana Perpustakaan Institut Teknologi
Indonesia berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan
Tinggi Tahun 2011 dan Perspektif Pemustaka” dapat selesai. Penulisan skripsi
ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi
Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Skripsi ini dapat disusun berkat bantuan, motivasi dan bimbingan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1.


Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora.

2.

Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan
dan Informasi.

3.

Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi.

4.

Ibu Nurul Hayati, M.Hum, selaku dosen pembimbing yang memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5.


Seluruh jajaran Wakil Dekan dan para pegawai FAH UIN Jakarta.

6.

Bapak Maryono, S.Pd, selaku Staf Administrasi Perpustakaan ITI yang telah
mengizinkan penelitian, memberikan arahan dan meluangkan waktunya
dalam penyusunan skripsi ini.

7.

Kepala dan seluruh Staf Perpustakaan ITI.

8.

Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Infromasi yang telah
memberikan banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat.

9.


Kedua orang tua dan adik-adik, Ayah, Bunda, Bintang, Fathan dan Arra.

10.

Rizhsky Dayamaes yang telah meluangkan waktunya untuk menemani
penulis ketika penelitian di lapangan.

iii

11.

Serta teman-teman seperjuangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2011,
khususnya IPI B 2011, Karina, Maeta, Bintang, Ade, Afda, Aini, Arif,
Asma, Denisya, Destia, Eka, Eko, Maliky, Maria, Mita, Nurul, Pathur,
Syarif, Uli, Umi, Wahyu, Wildan, Yogi.
Akhir kata, saya berharap Allah Yang Maha Kuasa berkenan membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
bermanfaat.


Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta, Juni 2015

Penulis

iv

DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................... 5

D. Definisi Istilah ............................................................................. 6
E. Sistematika Penulisan .................................................................. 7

BAB II

TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................................... 9
1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................ 9
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi.................................. 10
3. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ................................... 11
4. Fungsi dan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi ................. 12
B. Tata Ruang Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................... 14
1. Definisi Tata Ruang Perpustakaan .......................................... 14
2. Pola Dalam Tata Ruang .......................................................... 15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Ruang ..................... 16
4. Perencanaan Dalam Penataan Ruang Perpustakaan ............... 19
5. Pencahayaan/ Penerangan ....................................................... 21
6. Sirkulasi Udara ....................................................................... 23
C. Sarana Perpustakaan Perguruan Tinggi ....................................... 24
1. Tujuan penataan peralatan, perlengkapan, dan perabot

perpustakaan ........................................................................... 25
2. Jenis-jenis perabot, peralatan, dan perlengkapan
perpustakaan ........................................................................... 25
3. Ukuran Perabot Perpustakaan ................................................. 30
4. Pengaturan Penataan Letak Perabotan Perpustakaan.............. 31
D. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun
2011 ............................................................................................. 33
1. Lokasi Perpustakaan ............................................................... 33

v

2. Gedung/ Luasan Ruang........................................................... 33
3. Komposisi Ruang.................................................................... 33
4. Pengaturan Kondisi Ruang ..................................................... 34
a. Pencahayaan ....................................................................... 34
b. Kelembaban ....................................................................... 34
c. Temperatur ......................................................................... 34
5. Sarana ..................................................................................... 35
E. Perspektif Pemustaka................................................................... 36
F. Penelitian Terdahulu .................................................................... 37

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................................. 39
B. Sumber Data ................................................................................ 39
1. Data Primer ............................................................................. 39
2. Data Sekunder ......................................................................... 40
C. Populasi dan Sampel.................................................................... 40
1. Populasi................................................................................... 40
2. Sampel .................................................................................... 40
D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41
1. Observasi ................................................................................ 41
2. Metode Angket ....................................................................... 42
3. Interview (wawancara) ........................................................... 42
4. Kajian Dokumentasi ............................................................... 42
E. Teknik Pengolahan Data.............................................................. 43
1. Editing Data ............................................................................ 43
2. Tabulasi Data .......................................................................... 43
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 43
G. Jadwal Penelitian ......................................................................... 46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia ....................... 47
1. Sejarah .................................................................................... 47

vi

2. Visi dan Misi........................................................................... 49
3. Tujuan ..................................................................................... 50
4. Sistem Layanan ....................................................................... 50
5. Waktu Layanan ....................................................................... 50
6. Personalia ................................................................................ 51
7. Struktur Organisasi ................................................................. 53
8. Keanggotaan ........................................................................... 53
9. Koleksi .................................................................................... 54
B. Hasil Penelitian ............................................................................ 55
1. Tata ruang Perpustakaan ITI berdasarkan Standar Nasional
Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011 ............... 55
a. Lokasi Perpustakaan .......................................................... 55
b. Luas dan Komposisi Ruang ............................................... 55
c. Pencahayaan/ Penerangan ................................................. 58
d. Temperatur dan Kelembaban ............................................. 63
e. Sarana ................................................................................. 66
2. Tata ruang Perpustakaan ITI berdasarkan perspektif
Pemustaka ............................................................................... 70
a. Analisis data diri pemustaka .............................................. 70
b. Pertanyaan umum ............................................................... 72
c. Analisis data tata ruang Perpustakaan ITI berdasarkan
perspektif pemustaka.......................................................... 75
C. Pembahasan ................................................................................. 100

BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 106
B. Saran ............................................................................................ 107

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 109
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Luas Ruang/ Jumlah Mahasiswa ............................................ 33

Tabel 2.2

Komposisi Ruang.................................................................... 33

Tabel 2.3

Pengaturan Pencahayaan Ruang ............................................. 34

Tabel 2.4

Pengaturan Kelembaban Ruang .............................................. 34

Tabel 2.5

Pengaturan Temperatur Ruang ............................................... 34

Tabel 2.6

Sarana Perpustakaan ............................................................... 35

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian .................................................................... 46

Tabel 4.1

Jam Layanan Perpustakaan ITI ............................................... 51

Tabel 4.2

Luas dan Komposisi Ruang/ Area .......................................... 56

Tabel 4.3

Intensitas Cahaya Ruang Perpustakaan ITI ............................ 61

Tabel 4.4

Kelembaban dan Temperatur Ruang Perpustakaan ITI .......... 64

Tabel 4.5

Sarana Perpustakaan ITI ......................................................... 67

Tabel 4.6

Jenis Kelamin Pemustaka ....................................................... 70

Tabel 4.7

Usia Pemustaka ....................................................................... 71

Tabel 4.8

Pendidikan atau Pekerjaan Pemustaka.................................... 71

Tabel 4.9

Anggota Perpustakaan ITI ...................................................... 72

Tabel 4.10

Kunjungan Pemustaka dalam Satu Minggu ............................ 73

Tabel 4.11

Tujuan Pemustaka Berkunjung ............................................... 74

Tabel 4.12

Lokasi Perpustakaan ITI di Pusat Kegiatan pembelajaran ..... 75

Tabel 4.13

Lokasi Perpustakaan ITI Mudah Dijangkau ........................... 76

Tabel 4.14

Luas Ruang Perpustakaan ITI Sudah Memadai...................... 76

Tabel 4.15

Luas Ruang Koleksi Perpustakaan ITI Sudah Memadai ........ 77

Tabel 4.16

Luas Ruang Baca Perpustakaan ITI Sudah Memadai............. 78

Tabel 4.17

Perlu Penambahan Layanan Ruang Audiovisual .................... 78

Tabel 4.18

Perlu Penambahan Ruang Toilet, Lobi, Seminar/ Teater ....... 79

Tabel 4.19

Ruang Baca dengan Ruang Koleksi Terpisah Tetapi Berada
dalam Satu Unit ...................................................................... 80

Tabel 4.20

Ruang Perpustakaan ITI sudah nyaman dan leluasa
bergerak .................................................................................. 80

Tabel 4.21

Pengawasan dan Keamanan di Perpustakaan ITI Baik........... 81

viii

Tabel 4.22

Jarak antara Rak Buku yang Satu dengan Lainnya Cukup
Luas ......................................................................................... 82

Tabel 4.23

Jarak antara Meja yang Satu dengan Lainnya Sudah Sesuai
dengan Keleluasaan Pemustaka Bergerak .............................. 82

Tabel 4.24

Letak Meja Peminjaman/ Sirkulasi Perpustakaan ITI dapat
Mengawasi Keluar Masuknya Pemustaka .............................. 83

Tabel 4.25

Letak Meja Peminjaman/ Sirkulasi Perpustakaan ITI dapat
mengawasi keadaan di ruang baca dan koleksi ...................... 84

Tabel 4.26

Letak Almari Penitipan Tas Perpustakaan ITI Sudah Tepat .. 84

Tabel 4.27

Pencahayaan/ Penerangan di Perpustakaan ITI Sudah Baik ... 85

Tabel 4.28

Cahaya Alami/ Cahaya Matahari Langsung Mengenai
Koleksi .................................................................................... 86

Tabel 4.29

Perpustakaan ITI Lebih Banyak dalam Penggunaan Cahaya
Buatan (Lampu) Dibandingkan Cahaya Alami ...................... 86

Tabel 4.30

Meja Baca Perpustakaan ITI Berada di Ruang yang Terang .. 87

Tabel 4.31

Membaca di Ruang Perpustakaan ITI Mata Menjadi Cepat
Lelah ....................................................................................... 88

Tabel 4.32

Sirkulasi Udara di Perpustakaan ITI Sudah Baik ................... 89

Tabel 4.33

Ruang Perpustakaan ITI Terasa Pengap ................................. 89

Tabel 4.34

Penempatan Jendela/ Ventilasi di Perpustakaan ITI Sudah
Tepat ....................................................................................... 90

Tabel 4.35

Perlu Penambahan Jendela/ Ventilasi/ AC ............................. 91

Tabel 4.36

Ukuran Tinggi Jendela Perpustakaan ITI Sudah Cukup......... 91

Tabel 4.37

Meja Baca Perpustakaan ITI Berada di Ruang yang
Berudara Segar dan Sejuk ....................................................... 92

Tabel 4.38

Rak Koleksi Berada di Ruang yang Bersirkulasi Udara
Baik ......................................................................................... 93

Tabel 4.39

Peralatan, Perlengkapan, dan Perabot Perpustakaan ITI
Tertata dengan Baik dan Rapi................................................. 93

Tabel 4.40

Peralatan, Perlengkapan, dan perabot Perpustakaan ITI
Sudah Lengkap dan Memadai ................................................ 94

Tabel 4.41

Almari Penitipan Tas Sudah Aman ........................................ 95

ix

Tabel 4.42

Perlu Papan Pengumuman/ Rak Pameran (Display)............... 95

Tabel 4.43

Tinggi Rak Buku Mudah Dijangkau....................................... 96

Tabel 4.44

Bentuk Meja Peminjaman/ Sirkulasi Sesuai dengan Luas
Ruang Perpustakaan ITI ......................................................... 97

Tabel 4.45

Tinggi Meja Peminjaman/ Sirkulasi Sudah Memadai ............ 97

Tabel 4.46

Jumlah Kursi dan Meja Baca Sudah Cukup ........................... 98

Tabel 4.47

Jumlah Komputer untuk Pencarian Koleksi Sudah Cukup..... 99

Tabel 4.48

Komputer untuk Pencarian Koleksi Berfungsi dengan
Baik ......................................................................................... 99

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1

Tampak Depan Perpustakaan ITI

Gambar 2

Ruang Baca 1

Gambar 3

Pintu Penghubung Ruang Baca 1 & 2

Gambar 4

Ruang Baca 2

Gambar 5

Meja Sirkulasi

Gambar 6

Komputer untuk Daftar Hadir Pengunjung

Gambar 7

Dinding/ Sekat Antara Ruang Baca 1 & 2

Gambar 8

Ruang Pengolahan 1

Gambar 9

Letak Penempatan Rak Majalah

Gambar 10

Jarak Antara Rak Koleksi di Ruang Referensi lt. 1

Gambar 11

Ruang dan Mesin Fotokopi yang Sudah Tidak Digunakan

Gambar 12

Ruang Kerja

Gambar 13

Ruang Koleksi Buku Umum lt. 2

Gambar 14

Ruang Koleksi Referensi/ Rujukan lt. 2 (TA)

Gambar 15

Tampak Depan Ruang Hot Spot

Gambar 16

Tampak Dalam Ruang Hot Spot

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Perpustakaan merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam koleksi,
baik koleksi tercetak maupun non-cetak yang terdiri dari berbagai macam tingkat
ilmu pengetahuan, dan terdapat berbagai macam kegiatan yang mendukung
tersedianya koleksi. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 43 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 tentang perpustakaan bahwa “Perpustakaan
adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara
profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka”.1 Berdasarkan
pengertian undang-undang tersebut, perpustakaan berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka.
Berdasarkan
penyelenggaraaan,

faktor-faktor
jenis

koleksi

yang
yang

ditimbulkan

dari

segi

dibutuhkan,

sasaran

tujuan

pemustaka

perpustakaan, dan layanan yang dibutuhkan, maka perpustakaan dapat dibagi
menjadi enam jenis, antara lain: perpustakaan nasional, perpustakaan daerah,
perpustakaan umum, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, dan
perpustakaan khusus.2

Republik Indonesia, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007
tentang
Perpustakaan,”
artikel
diakses
pada
1
Maret
2015
dari
http://www.bkkbn.go.id/arsip/Documents/Perpustakaan/ALIH%20MEDIA%202012/013/2.%20U
ndang-Undang%20Republik%20Indonesia%20Nomor%2043%20Tahun%202007.pdf.
2
Kosam Rimbarawa, Gedung, tata ruang, perabot & peralatan perpustakaan (Jakarta:
Hakeser, 2013), h. 3-5.
1

1

2

Salah satu jenis perpustakaan yang berdiri di Indonesia adalah perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang
berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan
pendidikan tinggi lainnya, maupun lingkungan perguruan tinggi seperti di jurusan,
fakultas, lembaga-lembaga dan pusat-pusat di lingkungan perguruan tinggi.
Perpustakaan ditingkat pusat perguruan tinggi, yang pada hakikatnya merupakan
bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi
merupakan unsur penunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, maka perpustakaan
perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya universitas.3 Perpustakaan
perguruan tinggi banyak sekali dimanfaatkan oleh mahasiswa, staf, dosen, dan
peneliti untuk mencari informasi yang dibutuhkan oleh mereka. Beberapa faktor
yang menjadi minat pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan adalah dari
koleksi yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pemustaka, sarana
yang mendukung kegiatan perpustakaan, dan penataan ruang perpustakaan yang
menarik.
Dalam Undang-Undang nomor 26 tahun 2007 pasal 1 ayat 1 dan 2 tentang
penataan ruang disebutkan bahwa ruang merupakan tempat manusia dan mahluk
hidup lain melakukan kegiatan. Kegiatan tersebut dapat dilakukan di ruang yang
antara lain seperti di rumah, di sekolah, di perkantoran dan tentu saja di
perpustakaan. Pengertian dari tata ruang itu sendiri adalah wujud struktur ruang
dan pola ruang.4 Struktur dan pola ruang sebuah bangunan disusun sedemikian
rupa umumnya berdasarkan fungsi-fungsi tertentu. Penyusunan struktur, pola dan

3

Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h. 13-17.
4
Undang-Undang Penataan Ruang: UU RI No. 26 Th. 2007 (Jakarta: Sinar Grafika,
2008), h. 3.

3

pengaturan fungsi ruang dalam sebuah gedung perpustakaan secara tidak langsung
dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi kenyamanan pemustaka.
Selain itu, untuk menjamin keberlangsungan fungsi ruang di perpustakaan, maka
diperlukan sarana yang mendukung.
Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia (yang selanjutnya akan disingkat
menjadi Perpustakaan ITI) merupakan sebuah ruang perpustakaan yang berdiri
menjadi satu dengan ruang-ruang kelas serta ruang akademik yang dikelilingi
dengan lorong-lorong. Luas ruang Perpustakaan ITI ini adalah 557.38 m2. Terdiri
dari ruang baca 1 dan 2, area sirkulasi, ruang pengolahan 1, ruang koleksi buku
umum lt.2, ruang koleksi referensi lt. 1 dan 2, ruang kerja Kepala Sub. Divisi
Perpustakaan, administrasi, pengolahan 2, ruang hot spot, ruang foto kopi (sudah
tidak digunakan).
Berdasarkan observasi awal, penulis mendapatkan bahwa dalam penataan
ruang di Perpustakaan ITI minim dari pencahayaan alami dan sirkulasi udara
karena perpustakaan yang berada di tengah dan dikelilingi lorong-lorong
membuat cahaya matahari dan pertukaran udara yang masuk kedalam ruang
perpustaakan sedikit dan hanya pada bagian depan (ruang baca 1) dan bagian
belakang (area kerja) yang memakai cahaya alami dan cahaya buatan (lampu).
Luas ruang Perpustakaan ITI dan sarana yang tidak sebanding dengan jumlah
mahasiswa ITI, yaitu terdiri dari 2.107 mahasiswa. Ruang yang diperlukan
pemustaka, seperti area toilet yang belum disediakan oleh pihak perpustakaan,
serta ruang foto kopi yang hanya dibiarkan tidak berfungsi, seperti gudang.
Dengan penataan ruang yang kurang baik dan sarana yang kurang memadai
juga akan mengurangi kenyamanan pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan.

4

Pemustaka datang ke Perpustakaan ITI biasanya datang secara berkelompok dan
rata-rata pemustaka yang datang tidak hanya untuk mengerjakan tugas, tetapi ada
pula yang memanfaatkannya untuk browsing internet di luar tugas, diskusi dan
mengobrol sesama pemustaka. Hal ini dapat dijadikan bahan untuk penilaian
mengenai tata ruang Perpustakaan ITI dan sarana perpustakaan yang sering
mereka gunakan. Dari penilaian tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak
perpustakaan untuk melakukan perbaikan dalam hal penataan ruang dan sarana
perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengevaluasi sampai
sejauhmana penataan ruang dan sarana di Perpustakaan ITI tersebut sudah sesuai
dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011,
serta perspektif pemustaka terhadap tata ruang dan sarana di Perpustakaan ITI.
Maka penulis tertarik untuk mencermati dan memahami Standar Nasional
Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011 dan perspektif pemustaka di
dalam penataan ruang-ruang pelayanan dan sarana yang selalu pemustaka
gunakan. Dengan demikian, penulis mengambil judul penelitian “EVALUASI
TATA

RUANG

DAN

SARANA

PERPUSTAKAAN

INSTITUT

TEKNOLOGI INDONESIA BERDASARKAN STANDAR NASIONAL
PERPUSTAKAAN (SNP) PERGURUAN TINGGI TAHUN 2011 DAN
PERSPEKTIF PEMUSTAKA”.

5

B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar, terarah, dan
mendapatkan hasil yang baik, maka diperlukan sebuah pembatasan masalah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah mengevaluasi tata ruang dan
sarana Perpustakaan ITI berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Perguruan Tinggi Tahun 2011 dan Perspektif Pemustaka.
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dibuat, rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI berdasarkan Standar
Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011?

2.

Bagaimana tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI berdasarkan perspektif
pemustaka?

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dengan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, maka penelitian ini
memiliki tujuan yang jelas, yaitu :
1.

Untuk mengetahui tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI berdasarkan
Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi Tahun 2011;

2.

Untuk mengetahui tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI berdasarkan
perspektif pemustaka.
Dari tujuan di atas, terdapat beberapa manfaat yang didapat dalam penelitian

ini, yaitu :

6

1.

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya
dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi yang berkaitan dengan tata
ruang dan sarana perpustakaan perguruan tinggi.

2.

Dapat menjadi sumber masukan untuk Perpustakaan ITI dalam tata ruang
dan sarana perpustakaan, sehingga perpustakaan tersebut dapat menjadi
salah satu pusat informasi yang baik untuk civitas akademik

3.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya
yang memiliki kemiripan dengan topik ini.

D.

Definisi Istilah
1.

Tata ruang
Tempat atau wadah yang dibatasi oleh dinding atau sekat yang di
dalamnya terdapat berbagai macam peralatan atau perabotan yang sudah
diatur sedemikian rupa, sehingga setiap ruang memiliki fungsi tertentu.

2.

Sarana
Peralatan, perabotan, dan perlengkapan yang digunakan untuk
mencapai maksud dan tujuan tertentu.

3.

Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang terdapat dalam lingkungan perguruan tinggi yang
didirikan untuk mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).

4.

Perspektif Pemustaka
Sudut pandang atau pandangan seseorang, sekelompok orang yang
menggunakan layanan-layanan yang tersedia di perpustakaan, baik yang

7

telah menjadi anggota perpustakaan ataupun belum menjadi anggota
perpustakaan.

E.

Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai
dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan
sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN LITERATUR
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang literatur dan teori-teori yang
digunakan sebagai pedoman untuk menilai tata ruang dan sarana
perpustakaan perguruan tinggi, serta menjabarkan penelitian terdahulu
yang memiliki kemiripan topik.

BAB III

METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis menjabarkan tentang metode penelitian yang
digunakan, seperti jenis dan pendekatan penelitian, sumber data,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan
data, teknik analisis data, serta jadwal penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi profil Perpustakaan ITI dan hasil penelitian yang
lebih mendalam mengenai tata ruang dan sarana Perpustakaan ITI.
Selain itu, merupakan isi inti pembahasan pada skripsi yang

8

menjabarkan tentang, jawaban-jawaban dari segala hal yang diteliti di
Perpustakaan ITI.
BAB V

PENUTUP
Pada bab V ini berisi kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan
pelaksanaan penelitian dalam bidang tata ruang dan sarana
perpustakaan.

BAB II
TINJAUAN LITERATUR

A.

Perpustakaan Perguruan Tinggi
1.

Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi adalah salah satu dari beberapa jenis
perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan perguruan tinggi dibangun untuk
kepentingan civitas akademik dan sebagai unsur penunjang Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Menurut Kamus Istilah Perpustakaan, pengertian dari perpustakaan
perguruan tinggi ataupun perpustakaan universitas adalah suatu atau
sekelompok perpustakaan yang didirikan, dibiayai, dan dikelola oleh
universitas untuk memenuhi keperluan para mahasiswa dan staf
akademinya.5
Menurut Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, perpustakaan perguruan
tinggi merupakan subsistem dari suatu perguruan tinggi atau bagian yang
menjadi penunjang bagi suatu perguruan tinggi dalam pendidikan
(teaching), penelitian (research), dan pengabdian pada masyarakat
(coperative extention).6
Sedangkan pengertian perpustakaan perguruan tinggi menurut
Sulistyo-Basuki ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi,
badan bawahannya maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan

Perpustakaan Nasional RI,“Kamus Istilah Perpustakaan,” artikel diakses pada 13 Maret
2015 dari http://www.pnri.go.id/IstilahPerpustakaan.aspx
6
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 1. 11.
5

9

10

tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi untuk mencapai
tujuannya.7
Dari beberapa definisi yang telah dijabarkan dapat ditarik kesimpulan,
bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat
dalam lingkungan perguruan tinggi yang didirikan untuk mendukung Tri
Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat).
2.

Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi berdiri karena memiliki suatu tujuan
yang ingin dicapainya. Tujuan dari terselenggaranya perpustakaan
perguruan

tinggi

adalah

untuk

menunjang

terlaksananya

program

pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan
tinggi atau sering disebut sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi, dengan
melalui pelayanan informasi, yaitu: pengumpulan informasi, pengolahan
informasi, pemanfaatan informasi, penyebarluasan informasi, pemeliharaan/
pelestarian informasi.8
Menurut Sulistyo-Basuki, tujuan terselenggaranya perpustakaan
perguruan tinggi secara umum, yaitu:
a.

Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, seperti
staf pengajar dan mahasiswa. Selain itu, terdapat juga tenaga
administrasi perguruan tinggi.

7

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.

2. 17.
8

Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h. 17.

11

b.

Menyediakan materi perpustakaan rujukan (referensi) pada semua
tingkat akademis, yaitu mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga
ke mahasiswa program pascasarjana dan pengajar.

c.

Menyediakan ruangan belajar untuk pemustaka.

d.

Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemustaka.

e.

Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.9
Selain itu, menurut Rusina Sjahrial-Pamuntjak, tujuan perpustakaan

adalah

membantu

perguruan

tinggi

dalam

menjalankan

program

pengajarannya.10
Dari tujuan perpustakaan perguruan tinggi yang sudah dijelaskan,
maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah
sebagai bagian dari penyokong Tri Dharma Perguruan Tinggi, misalnya
untuk keperluan materi pengajaran dosen kepada mahasiswa, para peneliti
yang membutuhkan referensi untuk penelitiannya dapat datang ke
perpustakaan perguruan tinggi,dan selebihnya untuk pengabdian kepada
masyarakat.
3.

Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan mempunyai tugas penting yang sudah dibuat, tugas
perpustakaan secara umum ialah mengumpulkan, mengolah, memelihara,
merawat, melestarikan, mengemas, menyimpan, memberdayakan, dan

9

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h.
2. 18-2. 19.
10
Rusina Sjahrial-Pamuntjak, Pedoman Penyelenggaran Perpustakaan (Jakarta:
Djambatan, 2000), h. 5.

12

menyajikan koleksi bahan pustaka kepada pemustaka, yang terdiri dari
masyarakat ilmiah (pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan peneliti) maupun
masyarakat luas di sekitarnya.11
Sumber lainnya menyatakan bahwa tugas perpustakaan adalah
menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan,
mengolah, dan merawat pustaka serta mendayagunakannya baik bagi civitas
akademika maupun masyarakat di luar kampus.12
Kesimpulannya, tugas dari perpustakaan perguruan tinggi adalah
segala bentuk kegiatan layanan informasi yang terdapat di perpustakaan
untuk memenuhi kebutuhan informasi para pemustaka.
4.

Fungsi dan Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi berperan sebagai salah satu unit sarana
kelengkapan pusat perguruan tinggi yang bersifat akademik dalam
menunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.13
Fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat dilihat dari dua segi,
antara lain:
a.

Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi, yaitu
sebagai pusat:

11

1)

Pengumpulan informasi

2)

Pengolahan infomasi

3)

Penelusuran informasi

Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 1.8.
12
Yuniwati Yuventia, “Standarisasi Perpustakaan Perguruan Tinggi,” artikel diakses pada
13
Maret
2015
dari
http://digilib.undip.ac.id/index.php/38-lain/artikel/47-standarisasiperpustakaan-perguruan-tinggi
13
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h. 17.

13

b.

4)

Pemanfaatan informasi

5)

Penyebarluasan informasi, dan

6)

Pemeliharan, serta pelestarian informasi.

Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam
fungsi, yaitu:
1)

Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan
pengajaran

2)

Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan

3)

Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian
pada masyarakat.14

Pendapat lain mengenai fungsi perpustakaan perguruan tinggi, antara
lain: fungsi pendidikan, fungsi informasi, fungsi penelitian, fungsi rekreasi,
fungsi publikasi, fungsi deposit, fungsi interpretasi.15
Maksud dari fungsi pendidikan adalah perpustakaan sebagai sumber
belajar para civitas akademik, oleh karena itu koleksi yang disediakan
adalah koleksi

yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran,

pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang
strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi
pembelajaran. Fungsi informasi adalah perpustakaaan sebagai sumber
informasi yang mudah diakses oleh pencari informasi atau pemustaka.
Fungsi penelitian adalah perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer
dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan
14

Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi
(Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h. 18.
15
Perpustakaan Nasional RI, “Standar Nasional Perpustakaan,” artikel diakses pada 1
Maret 2015 dari http://www.pnri.go.id/iFileDownload.aspx?ID=Attachment%5Cpedoman%
5Cstandar%20nasional%20perpustakaan-sekolah.pdf.Perpustakaan Nasional RI.

14

penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Fungsi
rekreasi adalah perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang
bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan
daya inovasi pengguna perpustakaan. Fungsi publikasi adalah perpustakaan
selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh
civitas

akademik

dan

staf

non-akademik.

Fungsi

deposit

adalah

perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan
yang dihasilkan oleh civitas akademik. Fungsi interpretasi adalah
perpustakaan yang melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap
sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pemustaka
dalam melakukan dharmanya.16

B.

Tata Ruang Perpustakaan Perguruan Tinggi
1.

Definisi Tata Ruang Perpustakaan
Ruang adalah tempat atau bagian tertentu dalam suatu gedung
perpustakaan. Gunanya untuk meletakkan suatu barang atau kegunaan
lainnya. Antara satu ruang dengan dibatasi oleh alat pemisah/ penyekat.17
Menurut Undang- Undang Penataan Ruang no. 26 tahun 2007 pasal 1
ayat 1 tentang pengertian ruang adalah tempat manusia dan mahluk hidup
melakukan kegiatan.18

16

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24078/4/Chapter%20II.pdf, artikel
diakses pada 13 Maret 2015
17
Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 2. 26.’
18
Undang-Undang Penataan Ruang: UU RI No. 26 Th. 2007 (Jakarta: Sinar Grafika,
2008), h. 3.

15

Pendapat lainnya, menurut Imanuel Kant dalam Rustam Hakim dan
Hardi Utomo tentang pengertian ruang adalah suatu kerangka atau wadah

dimana objek dan kajian tertentu berada.19
Pengertian dari tata ruang itu sendiri adalah wujud struktur dan pola
ruang.20 Batasan dari wujud struktur ruang, seperti luas, tinggi, material
ruang, letak pintu, jendela, dan sebagainya, serta untuk pola ruang
dibataskan pada letak dan komposisi fungsi ruang.
Kesimpulan dari penulis mengenai tata ruang perpustakaan adalah
tempat atau wadah yang dibatasi oleh dinding atau sekat yang di dalamnya
terdapat berbagai macam peralatan atau perabotan yang sudah di atur
sedemikian rupa, sehingga setiap ruang memiliki fungsi tertentu.
2.

Pola dalam Tata Ruang
Menurut Lasa HS dalam Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari,
cara yang digunakan dalam penataan ruang berguna untuk mengetahui
bagaimana penempatan layanan tersebut diatur, sehingga memperlihatkan
pola rangkaian kerja dan pengawasan yang sebaik-baiknya demi keamanan
koleksi. Cara-cara penataan ruang tersebut, antara lain:
a.

Tata sekat
Cara pengaturan ruang dimana koleksi diletakkan terpisah (memakai
sekat) dengan runag baca. Tata sekat biasanya digunakan oleh
perpustakaan yang menganut sistem pelayanan tertutup (clossed
access). Dalam sistem tata ruang seperti ini pemustaka tidak
diperkenankan masuk ke dalam ruang koleksi. Koleksi yang

19

Rustam Hakim dan Hardi Utomo. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap:
Prinsip-unsur dan Aplikasi Disain ( Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 35.
20
Undang-Undang Penataan Ruang No. 26 Th. 2007 (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 3.

16

diperlukan pemustaka akan diambilkan oleh petugas/ pustakawan,
begitu pula koleksi yang dikembalikan akan disimpan oleh petugas/
pustakawan.
b.

Tata parak
Penempatan atau pengaturan ruang yang menempatkan koleksi secara
terpisah dengan ruang baca atau dalam ruangan lain, namun tetap
dalam satu unit. Biasanya tata ini digunakan oleh sistem pelayanan
terbuka (open access). Pengaturan tata ruang tersebut bisa berbeda
ruangan, namun masih dalam satu unit tetapi bisa hanya dalam satu
ruangan saja.

c.

Tata baur
Penataan ruang perpustakaan dimana ruang koleksi menjadi satu
ruangan dengan ruang baca. Dengan tujuan pemustaka lebih mudah
mengembalikan koleksi tersebut ketempatnya semula. Biasanya
sistem yang digunakan dalam tata baur adalah sistem pelayanan
terbuka (open access).21
Berdasarkan penjabaran di atas dapat dilihat bahwa penataan ruang

perpustakaan dapat dipengaruhi oleh sistem pelayanan dan pola yang
digunakan dalam tata ruang perpustakaan.
3.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Ruang
Dalam pengaturan tata ruang akan banyak dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain:

21

Abdul Rahman Saleh dan Rita Komalasari, Manajemen Perpustakaan (Jakarta:
Universitas Terbuka, 2009), h. 2.31-2.34.

17

a.

Sistem klasifikasi yang dipakai (dianut)
Sistem klasifikasi perpustakaan yang sering digunakan dan dikenal di
Indonesia ada dua macam, yaitu DDC (Dewey Decimal Classification)
dan UDC (Univesal Decimal Classification). Selain itu, terdapat
beberapa perpustakaan yang menggunakan sistem klasifikasi sendiri
dan disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan tersebut. Misalnya
UDC, subjek yang digunakan dalam sistem klasifikasi ini lebih
spesifik, maka luas ruangan yang digunakan untuk ruang koleksi
dengan sistem klasifikasi ini akan membutuhkan ruangan yang lebih
besar.

b.

Macam koleksi yang ada (disimpan)
Macam koleksi yang dimilki perpustakaan akan menentukan juga
dalam penyusunan tata ruang. Hal ini dikarenakan koleksi yang ada di
perpustakaan memiliki bentuk yang berbeda dan masing-masing
koleksi memiliki tingkat perawatan khusus yang berbeda. Koleksi
tersebut terdiri atas:
1)

Literatur tercetak, seperti buku, majalah, monografi, laporan,
hasil seminar, dan sebagainya.

2)

Literatur non-cetak, seperti peta, laporan teknik, chart
audiovisual, slide, film, foto, video kaset, pita kaset, dan
sebagainya.

c.

Sistem pelayanan yang dianut oleh perpustakaan
Dalam sistem pelayanan perpustakaan terdapat tiga macam, yaitu
sistem layanan terbuka, sistem layanan tertutup, dan sistem layanan

18

campuran. Dari tiap-tiap sistem layanan akan mempengaruhi
pengaturan tata ruang perpustakaan. Misalnya saja perpustakaan
menggunakan sistem layanan terbuka, maka ruang koleksi yang
disediakan harus lebih luas dibandingkan dengan sistem layanan
tertutup.
d.

Faktor ruangan yang tersedia
Faktor ruangan yang tersedia untuk kegiatan perpustakaan harus
digunakan seefisien mungkin sesuai dengan kebutuhan. Faktor-faktor
tersebut, antara lain:
1)

Skala besar kecilnya perpustakaan
Kebutuhan tenaga dalam skala besar kecilnya perpustakaan
harus disesuaikan. Jika perpustakaan tersebut sederhana dan
memungkinkan semua kegiatan tersebut dikerjakan dalam suatu
ruangan, pustakawan yang diperlukan hanya satu orang saja.
Sebaliknya,

jika

perpustakaan

tersebut

dikategorikan

perpustakaan besar, maka perencanaan untuk ruangan pun
bertambah, misalnya ruang kepala perpustakaan, ruang layanan
teknis, dan ruang layanan pembaca. Dengan perencanaan yang
bertambah, maka pustakawan yang dibutuhkan pun bertambah.
2)

Besarnya koleksi serta perkembangannya
Dengan jumlah koleksi yang sudah dimiliki perpustakaan, maka
dalam

pengaturan

ruang

pihak

perpustakaan

harus

merencanakan pengembangan koleksi lima tahun mendatang.

19

3)

Jangkauan pelayanan
Selain perencanaan pengaturan tata ruang untuk koleksi lima
tahun mendatang, perpustakaan harus melihat jangkauan
pelayanan yang diberikan kepada pemustaka. Apakah pelayanan
tersebut terbatas hanya untuk orang kantor, hanya untuk anak
sekolah, atau hanya untuk masyarakat umum saja.22

Kesimpulan dari penulis mengenai penjabaran di atas adalah bahwa
dalam

mengatur

penataan

ruang

memiliki

faktor-faktor

yang

mempengaruhinya, maka dari itu sebuah perpustakaan harus lebih
memperhatikan faktor-faktor tersebut agar pengaturan dalam penataan ruang
dalam berjalan dengan lancar.
4.

Perencanaan dalam Penataan Ruang Perpustakaan
Dalam menghasilkan tata ruang yang optimal akan memberikan
dampak pada kelancaran dan kenyamanan bagi pustakawan dan pemustaka.
Maka dari itu pihak perpustakaan perlu memperhatikan hal-hal berikut:
a.

Aspek fungsional
Penataan ruang perpustakaan harus mampu mendukung kinerja
perpustakaan secara keseluruhan, baik bagi pustakawan dan
pemustaka. Aspek fungsional dapat bekerja dengan lancar apabila jika
antar ruang yang satu dengan ruang yang lain memiliki hubungan
yang fungsional, seperti arus barang dan peralatan perpustakaan, serta
pergerakan untuk pemustaka yang masing-masing memiliki arus
sendiri agar dapat mengalir dengan lancar. Antar ruang harus saling

22

Kosam Rimbarawa, Gedung, tata ruang, perabot & peralatan perpustakaan (Jakarta:
Hakeser, 2013), h. 15-18.

20

mendukung sehingga betul-betul tercipta fungsi penataan ruang secara
optimal.
b.

Aspek psikologis
Psikologis pemustaka perlu diperhatikan. Penataan ruang sangat
mempengaruhi psikologis pemustaka. Tujuan tata ruang untuk
psikologis pemustaka ialah agar pemustaka dapat merasa nyaman,
leluasa bergerak di dalam ruang perpustakaan. Kondisi tersebut dapat
tercipta melalui penataan ruang yang harmonis dan serasi, seperti
dalam penataan peralatan dan perabot perpustakaan, pemilihan warna,
dan lain sebagainya.

c.

Aspek estetika
Aspek estetika atau keindahan dapat dibuat melalui penataan ruang
dan perabot yang digunakan. Penataan ruang yang serasi, bersih, dan
tenang bisa mempengaruhi kenyamanan pemustaka untuk berlamalama berada di perpustakaan.

d.

Aspek keamanan koleksi
Keamanan bahan pustaka terdiri dari dua faktor, yaitu faktor
keamanan bahan pustaka dari akibat kerusakan secara alamiah dan
faktor kerusakan atau kehilangan bahan pustaka karena faktor
manusia. Kaitannya dengan tata ruang perpustakaan ialah hindari
masuknya sinar matahari secara langsung dengan intensitas cahaya
yang tinggi sehingga tidak langsung mengenai koleksi perpustakaan.
Selain dari faktor alamiah, keamanan koleksi dari faktor manusia

21

dapat dihindarkan dengan penataan ruang yang fungsional, hal ini
dapat menciptakan pengawasan secara tidak langsung.23
Pendapat lainnya, dijelaskan bahwa perencanaan tata ruang sebuah
perpustakaan, hendaknya didasarkan pada hubungan antar ruang dan
dipandang dari segi efesiensi dan alur kerja, m