PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 STABAT T.P 2016/2017.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MAN 1 STABAT T.P 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

INTAN NISA AZHAR NIM 7123341048

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

v

ABSTRAK

Intan Nisa Azhar, NIM. 7123341048. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi MAN 1 Stabat TP. 2016/2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan Tahun 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Creative Problem

Solving dan Media Audio Visual terhadap hasil belajar siswa juga untuk

mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving dan siswa yang diajarkan dengan Media Audio Visual pada mata pelajaran Ekonomi MAN 1 Stabat TP. 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan IPS yang berjumlah 72 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari populasi yaitu kelas X IPS-1 (Eksperimen I) yang berjumlah 36 orang dan X IPS-2 (Eksperimen II) yang berjumlah 36 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah objektif tes berbentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal dengan 4 pilihan jawaban. Hasil analisis data setelah diberikan perlakuan dengan masing-masing model pembelajaran menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen I sebesar 80,5556 dan standar deviasi sebesar 10,1965. Sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen II adalah sebesar 73,3333 dan standar deviasi 10,2120. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik uji-t dengan dk= n1 + n2 – 2

pada taraf signifikan 95%. Dari perhitungan hipotesis diperoleh thitung sebesar 2,98

dan ttabel sebesar 1,667. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel

(2,98 > 1,667) maka hipotesis diterima.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif yang signifikan model pembelajaran Creative Problem Solving dan Media Audio Visual terhadap hasil belajar siswa. Dan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving lebih tinggi dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 31,20% dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan Media Audio Visual dengan persentase peningkatan hasil belajar sebesar 27,27% pada mata pelajaran Ekonomi kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Creative Problem Solving, Media Audio Visual dan Hasil Belajar Siswa


(6)

vi

ABSTRACT

Intan Nisa Azhar, NIM. 7123341048. Influence Learning Model Creative Problem Solving and Audio Visual Media Against Student Learning Outcomes Lesson In Economics MAN 1 Stabat TP. 2016/2017. Thesis, Department of Economic Education, Educational Studies Program Office Administration. State University of Medan 2016.

The problem in this research is the low student learning outcomes. This

study aims to determine the effect of learning model Creative Problem Solving and Audio Visual Media on student learning outcomes as well as to determine whether there are differences in learning outcomes of students who are taught by learning model Creative Problem Solving and the students taught by the Audio Visual Media on the subjects of Economics MAN 1 Stabat TP. 2016/2017.

This type of research is an experimental research. The population in this research is all class X students majoring in social studies totaling 72 people. The sample in this study is the whole of the population that is class X IPS-1 (Experiment I), amounting to 36 and X IPS-2 (Experiment II) totaling 36 people. The research instrument used to collect data is shaped multiple-choice objective test which consist of 20 questions with four possible answers.

The results of the data analysis after the treatment given to each study model shows that the average value of the experimental class I of 80.5556 and a standard deviation of 10.1965. While the average value of the experimental class II is the standard deviation of 73.3333 and 10.2120. Hypothesis testing is done by using a statistical t-test with df = n1 + n2 - 2 at significant level of 95%. From the hypothetical calculation obtained t ttable by 2.98 and 1.667. Hypothesis testing results indicate that thitung> ttabel (2.98> 1.667) then the hypothesis is accepted.

From these results it can be concluded that there is a significant positive influence learning model Creative Problem Solving and Audio Visual Media on student learning outcomes. And learning outcomes by using Creative Problem Solving learning model with an increased percentage of higher learning outcomes by 31.20% compared with the learning outcomes of students who are taught by the Audio Visual Media with a percentage increase of 27.27% learning outcomes on economic subjects in class X MAN 1 Stabat TP 2016/2017.

Keywords: Teaching Creative Problem Solving Model, Audio Visual Media and Learning Outcomes


(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena anugerahNya dan pertolongan-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa

Kelas X MAN 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2016/2017”. Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan strata satu (S-1), Jurusan pendidikan Ekonomi, prodi pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti banyak menerima bimbingan, arahan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati peneliti pada kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak Terima Kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.


(8)

ii

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ekonomi.

6. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si selaku Ketua Program Studi Administrasi Perkantoran sekaligus Dosen pembimbing Akademik saya yang telah banyak membimbing saya selama proses perkuliahan.

7. Bapak Drs. Bangun Napitupulu, M.Si selaku Dosen pembimbing skripsi saya

yang telah banyak memberikan waktu, tenaga, arahan dan masukan yang

bermanfaat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini demi

kesempurnaannya serta membimbing saya selama proses perkuliahan.

8. Dosen penguji saya, Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si, Ibu Rotua S.P

Simanullang M.Pd, dan Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si yang telah banyak memberikan kritik dan saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen pengajar di jurusan Pendidikan Ekonomi, khususnya program

studi pendidikan Administrasi Perkantoran FE UNIMED dan seluruh pegawai Tata Usaha di Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu penelitian selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini.

10. kepada Ibu Ainun Mardiah, S.Pd, guru Ekonomi kelas X MAN 1 Stabat, Bapak Edi Sahputra, S.Ag, dan Bapak Sugiono, S.Ag, M.A, Kepala Sekolah MAN 1 Stabat yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk


(9)

iii

melaksanakan penelitian dan telah banyak memberikan bantuan kepada peneliti pada saat penelitian.

11. Teristimewa saya sampaikan kepada kedua Orangtua saya Terkasih,

Ayahanda H. Muhammad Azhar dan Ibunda Hj. Susiani yang telah

membesarkan, mendidik, mengajar, membimbing, memberikan

dorongan/semangat dan doa yang sangat berarti sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi sampai penyelesaian skripsi ini.

12. Teristimewa bagi saudara saya buat Adik-adik tercinta. Abdul Ghafur Azhar

dan Abdul Haris Azhar, Terima Kasih Yang selalu Memberikan dukungan dan membantu selama Perkuliahan saya.

13. Teristimewa Bang Febri Hartono yang telah menemani dan memberikan

dukungan kepada penulis sejak awal sampai skripsi ini selesai.

14. Teristimewa Buat Sahabat- sahabat tercinta Nurul Aslinda Lubis, Agustina Pohan, Safrida Mayanti Hasibuan, Santi Devi Malau, Sri Dewi Ritonga, Fadly Dwi Syaputra terima kasih atas kebersamaan dan persahabatan yang telah kita jalin dari awal sampai kita menjadi sarjana, terima kasih banyak atas bantuan dan kebersamaan kita.

15. Teristimewa Buat Ika Nanda Sari, A.Md terimakasih kasih yang selalu support saya selama perkuliahan, jika ada masalah saya selalu dibantu untuk mencari solusi, dan selalu memberikan motivasi buat Saya, semoga kita jadi sahabat sampai selamanya.


(10)

iv

16. Buat teman-teman seperjuangan kelas ADP Ekstensi (2012), terima kasih sudah pernah menjadi teman-temanku yang selalu buat tertawa dan semoga kita semua sukses.

17. PPLT SMK Negeri 1 Tanjung Pura Terkhusus Buat Jojor Dianti, Eka

Cahyanti, Nurima Pasaribu, Sarda Syafrida, Mona Yesika, Irwan juga Teman-teman PPLT yang belum saya sebut juga terimakasih untuk kebersamaannya, canda, tawa, tangis, perselisihan, persahabatan dan seluruh kenangan kita selama PPL di SMK Negeri 1 Tanjung Pura.

18. Buat adik saya Indah Suprapty, Terima Kasih buat kebersamaan yang tak terlupakan yang kita lalui, yang selalu mengalami kebahagian dan kesulitan, baik masalah kuliah ataupun masalah lain yang terkadang buat kita menangis dan tertawa.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua yang memerlukannya.

Medan, Agustus 2016 Peneliti,

Intan Nisa Azhar NIM. 7123341048


(11)

vii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 2

1.3.Pembahasan Masalah ... 2

1.4.Rumusan Masalah ... 8

1.5.Tujuan Penelitian ... 9

1.6.Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1.Kerangka Teori ... 10

2.1.1.Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) 10 2.1.2.Media Pembelajaran ... 16

2.1.3.Metode Pembelajaran Konvensional ... 24


(12)

viii

2.2.Penelitian Yang Relevan ... 33

2.3.Kerangka Berpikir ... 35

2.4.Hipotesis Penelitian ... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

3.2.Populasi dan Sampel ... 41

3.2.1.Populasi ... 41

3.2.2.Sampel ... 41

3.3.Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 42

3.3.1.Variabel Penelitian ... 42

3.3.2.Defenisi Operasional ... 43

3.4.Desain Penelitian ... 43

3.5.Prosedur Penelitian ... 45

3.6.Instrument Penelitian ... 46

3.7.Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.8.Teknik Analisis Data ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56

4.1.Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

4.1.1.Validitas Tes ... 56


(13)

ix

4.1.3.Taraf Kesukaran Tes ... 57

4.1.4.Daya Beda Tes ... 58

4.2.Analisis Data ... 59

4.2.1.Menghitung Nilai Rata-Rata Standar Deviasi dan Varians ... 59

4.2.2.Uji Normalitas ... 61

4.2.3.Uji Homogenitas ... 62

4.2.4.Uji Hipotesis ... 63

4.2.5.Persentase Peningkatan Hasil Belajar ... 64

4.3.Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 5.1.Kesimpulan ... 69

5.2.Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(14)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 3.1. Populasi Siswa Kelas IPS MAN 1 Stabat ... 41

Tabel 3.2. Desain Penelitian ... 44

Tabel 4.1. Reliabilitas Instrumen ... 57

Tabel 4.2. Mean, SD, dan Varians Kelas Eksperimen I ... 59

Tabel 4.3. Mean, SD, dan Varians Kelas Eksperimen II ... 60

Tabel 4.4. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Data ... 62

Tabel 4.5. Ringkasan Analisis Uji Homogenitas Data ... 62

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis ... 63


(15)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

Gambar 3.1. Paradigma Penelitian ... 42 Gambar 3.2. Prosedur Penelitian ... 46 Gambar 4.1. Peningkatan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test pada

Kelas Eksperimen I (Model Pembelajaran Creative

Problem Solving) ... 60 Gambar 4.2. Peningkatan Rata-Rata Nilai Pre-Test dan Post-Test


(16)

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2013 menyatakan : bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UU Sisdiknas,2003)

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional tersebut, kita dapat melihat bagaimana Indonesia seharusnya memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan anak-anak bangsa. Dalam hal ini gurulah yang sangat berperan dalam bagaimana mencerdaskan anak bangsa yang sesungguhnya. Guru dituntut untuk dapat


(17)

2

memberikan materi pengajaran yang baik dan berkualitas agar murid-murid dapat menerima pelajaran dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tetapi dalam kenyataannya, banyak kita temukan bagaimana guru begitu dominan dalam menyampaikan setiap materi pembelajaran sehingga siswa merasa kaku dalam menerima pelajaran. Siswa hanya di tuntut untuk mendengar dan mencatat apa yang di ajarkan oleh guru tanpa mengetahui apa yang mereka catat dan dengar. Guru hanya menggunakan metode konvensional, dimana guru yang begitu aktif memberi materi pelajaran dengan ceramah, tetapi tidak begitu memperdulikan apakah materi yang di ajarkan dapat dimengerti oleh siswa yang di ajarkannya.

Hal yang sama juga dikemukakan oleh Erman Suherman dalam penelitiannya yang mengangkat latar belakang masalah atas kondisi proses belajar mengajar yang berlangsung dalam sebuah kelas. Dimana suherman (31 Maret 2011) mengemukakan :

Komunikasi guru dan siswa di kelas selama ini kebanyakan hanya satu arah, dari guru dominan dan siswa resisten, guru pemain dan siswa penonton, guru mengajar dan bukan membelajarkan siswa, bukan pembelajaran melainkan pengajaran (intruksional). Dalam pelaksanaan pembelajaran sekarang ini guru masih mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, dengar, lihat, dan berlatih) guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian pula dalam program latihan, dari waktu ke waktu soal yang diberikan adalah soal yang itu-itu juga tidak bervariasi. Soal hanya berkisar pada aspek mengingat dan memahami konsep yang sudah jadi dengan pertanyaan apa, berapa, tentukan, selesaikan, atau jawablah. Jarang sekali bertanya yang sifatnya pengembangan kreativitas, soal jarang sekali menggunakan kata mengapa, bagaimana, darimana, selidiki, temukan, atau generalisasikan. Jadi sekolah tak ubahnya seperti tempat pelatihan.


(18)

3

Dalam observasi yang dilakukan di MAN 1 Stabat, peneliti mengadakan wawancara dengan guru bidang studi Ekonomi mengenai prestasi belajar siswa yang mengalami penurunan. Hasil belajar siswa sebelum melakukan remedial masih di bawah KKM untuk pelajaran Ekonomi yaitu 70. Hal ini dibuktikan dengan tabel di bawah ini:

Tabel 1.1. Hasil Belajar Siswa

Semester Tahun Kelas Jumlah

Siswa KKM

Siswa yang mencapai KKM Siswa yang tidak mencapai KKM Jumlah % Jumlah %

Genap 2013/2014 X AP 1 36 70 20 55,56 16 44,44%

X AP 2 35 25 69,44

%

10 40%

Ganjil 2014/2015 X AP 1 36 70 22 61,11

%

14 61,11%

X AP 2 36 16 44,44

%

20 55,56%

Genap 2014/2015 X AP 1 36 70 20 55,56

%

16 44,44%

X AP 2 36 18 50% 18 50%

Sumber: Daftar Nilai Ekonomi Kelas X IPS MAN 1 Stabat

Ketika observasi dalam kegiatan belajar mengajar berlangsung, peneliti melihat guru masih mengambil peran yang sangat banyak dan kaku dalam memberikan materi pelajaran. Guru menjelaskan semua materi dengan ceramah, sehingga murid hanya bertugas sebagai pencatat dan pendengar saja. Seharusnya ini tidak dapat terjadi, murid harus aktif dalam belajar agar murid dapat lebih memahami materi pelajaran. Seharusnya ini tidak dapat terjadi, murid harus aktif dalam belajar agar murid dapat lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru tersebut.

Teknik pembelajaran yang bersifat konvensional ini kurang baik apabila diterapkan dalam memberikan materi pembelajaran, apalagi bisa dilihat dari tujuan pembelajaran yang menuntut siswa agar lebih aktif dalam proses belajar


(19)

4

mengajar. Hal ini terbukti dengan menurunnya prestasi pada mata pelajaran ekonomi dalam dua tahun terakhir ini seperti yang telah dikemukakan oleh guru bidang studi ekonomi di atas.

Metode pembelajaran yang masih diterapkan menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ini sebaiknya digantikan dengan model pembelajaran yang lebih baik lagi dan tentunya lebih memberikan kesempatan kepada siswa agar lebih aktif mengikuti proses pembelajaran. Sehingga siswa dapat memaksimalkan kemampuan mereka dalam mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi.

Melihat dari masalah yang dijelaskan di atas, pemilihan model pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh guru-guru yang ingin menyampaikan materi pembelajaran dengan baik. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menunjang hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran creative problem solving.

Creative problem solving atau pemecahan masalah secara kreatif. Dimana

model ini lebih menitik beratkan setiap pembelajaran kepada siswa, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator saja. Beberapa penelitian sebelumnya memberi gambaran bahwa metode pembelajaran creative problem solving dapat diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar.

Model ini dianggap baik dan cocok untuk meningkatkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dalam memecahkan sebuah masalah yang disuguhkan oleh guru. Siswa juga dituntut untuk mau bekerja secara kelompok, sehingga dapat membangun sikap


(20)

5

kebersamaan dalam proses pembelajaran. Guru hanya sebagai mediator dalam proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Apabila terjadi perdebatan dalam diskusi, maka guru dapat menjadi penengahnya.

Pendidikan akan terus mengikuti perkembangan teknologi dan perubahan dalam sosial dan perubahan dalam sosial dan budaya. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dari hari ke hari juga menyebabkan perubahan yang sangat berarti dalam proses pembelajaran. Penggunaan berbagai media pendidikan yang berbasis teknologi mulai ramai digunakan untuk mencapai tingkat efektivitas yang lebih baik dalam proses pembelajaran. Hal ini memang sesuai dengan pemikiran bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan mendorong terjadinya upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar (Arsyad, 2007).

Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2007:4), hubungan komunikasi akan berjalan dengan baik jika menggunakan alat bantu dalam prosesnya. Hal ini menyatakan bahwa penggunaan berbagai alat bantu dalam proses pembelajaran akan memudahkan guru dalam mengajar.

Hanya saja, keberadaan sarana dan prasarana di sekolah seringkali diabaikan oleh para guru dan penggunaannya tidak terlalu maksimal. Siregar

(2008:303) mengungkapkan bahwa “Sebagian besar guru mengajar dengan cara

berceramah dan menjejali anak dengan materi pelajaran untuk mencapai target

kurikulum”. Pengalaman belajar siswa yang mengedepankan pembelajaran yang


(21)

6

Hal ini juga sesuai dengan wawancara yang dilakukan kepada Ibu Ainun Mardiah S.Pd, guru Ekonomi kelas X MAN 1 Stabat. Beliau menyatakan bahwa proses pembelajaran masih menggunakan metode konvensional. Hal ini diakibatkan karena ketersediaan sarana dan prasarana yang belum terlalu lengkap pada sekolah untuk melaksanakan pembelajaran dengan media yang lebih beragam. Selain itu, pembelajaran konvensional juga dianggap lebih mudah untuk dilaksanakan karena tidak harus menyediakan berbagai alat dan bahan untuk pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran seperti yang termuat diatas menyebabkan kegiatan belajar didalam kelas lebih ditekankan kepada aktivitas guru. Para siswa cenderung pasif dan hanya menerima penjelasan guru mengenai teori-teori Ekonomi. Hal ini tentu menghasilkan kondisi pembelajaran yang tidak efektif dan rasa kejenuhan pada siswa, yang tentunya menuju kepada hasil belajar yang lebih rendah.

Oleh karena permasalahan tersebut, maka dibutuhkan perubahan dalam proses belajar mengajar dalam kelas agar peran guru sebagai pusat belajar di dalam kelas dapat diminimalisir. Selain itu, aktivitas siswa dalam pembelajaran juga harus ditingkatkan agar proses belajar mengajar lebih menarik dan tidak membosankan, serta membuat siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran.

Perubahan yang dimaksud adalah dengan meningkatkan penggunaan media audio visual dalam proses belajar mengajar. Hills (dalam Abdulhak dan Darmawan, 2013:84) menyatakan bahwa penggunaan media audio visual akan mempertunjukkan pengalaman-pengalaman pendidikan yang nyata kepada siswa.


(22)

7

Penggunaan media jenis ini juga dianggap lebih cepat dan tepat serta mudah dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dibandingkan pembelajaran melalui pembicaraan ataupun pemikiran.

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis tertarik

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat di identifikasikan beberapa masalah, yaitu :

1. Pemanfaatan model pembelajaran Creative Problem Solving di kelas X MAN 1 Stabat.

2. Pemanfaatan media pembelajaran Audio Visual di kelas X MAN 1 Stabat. 3. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X MAN 1 Stabat.

1.3 Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Pengaruh Model Pembelajaran Creative Problem Solving dengan Media

Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017.

2. Pengaruh Model Pembelajaran Konvensional Terhadap Hasil Belajar

Ekonomi Siswa Kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017.


(23)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan model pembelajaran creative problem solving dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Ekonomi MAN 1 Stabat T.P 2016/2017?

2. Apakah dengan media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017?

3. Apakah ada peningkatan prestasi belajar Ekonomi siswa kelas X MAN 1 Stabat T.P 2016/2017?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X

MAN 1 Stabat dengan menggunakan model pembelajaran creative

problem solving.

2. Untuk mengetahui penggunaan media audio visual siswa kelas X MAN 1

Stabat terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ekonomi siswa kelas X MAN

1 Stabat dengan menggunakan penggunaan model pembelajaran creative


(24)

9

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan bagi

penulis sebagai calon guru mengenai penggunaan model pembelajaran

creative problem solving dengan media audio visual dalam meningkatkan

hasil belajar ekonomi.

2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi

ekonomi dalam penggunaan model pembelajaran creative problem solving dengan media audio visual sebagai salah satu cara yang efektif dan efesien untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

4. Sebagai bahan dan masukan atau pertimbangan dan referensi bagi peneliti


(25)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Hal tersebut diketahui dengan melilhat rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual adalah 80,5556 dengan standar deviasi 10,1965 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Konvensional adalah 73,3333 dengan standar deviasi 10,7120.

2. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh untuk uji normalitas Lhitung pada

kelas eksperimen I saat dilakukan pre-test yaitu 0,0988 dan post-test yaitu 0,1328. Sedangkan untuk kelas eksperimen II diperoleh Lhitung pre-test

yaitu 0,0902 dan post-test yaitu 0,1926. Harga Lhitung di atas dibandingkan

dengan Ltabel dengan α = 0,05 yaitu 0,1477 sehingga dikatakan data pre-test

dan post-test kelas eksperimen I dan eksperimen II berdistribusi normal. Begitu juga dengan uji homogenitas pre-test diperoleh Fhitung 1,3350 dan

post-test diperoleh Fhitung 1,5745 yang dibandingkan dengan harga

Ftabel(35)(35) dengan α = 0,05 yaitu 1,7571. Dengan demikian dapat dikatakan


(26)

70

3. Melalui uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,962 > 1,667 pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan dk = n1+n2-2. Ini menunjukkan bahwa Ha

diterima dan H0 ditolak yaitu adanya pengaruh yang positif dan signifikan

perlakuan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan Media Audfio Visual terhadap hasil belajar siswa.

4. Dengan membandingkan nilai rata-rata siswa pada saat pre-test dan

post-test diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual adalah sebanyak 31,20% dan pada model pembelajaran Konvensional adalah sebanyak 27,27%.

5.2.Saran

1. Disarankan kepada guru bidang studi Kewirausahaan di kelas X MAN 1 STABAT, untuk menerapkan kembali model pembelajaran Creative

Problem Solving Dengan Media Audio Visual pada proses belajar

mengajar yang selanjutnya sesuai dengan materi yang diajarkan.

2. Disarankan kepada sekolah untuk terus memantau dan membiasakan para

guru bidang studi untuk memakai model-model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi guna meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dengan melihat keadaan dimana guru masih terus terbiasa mengajar

dengan menggunakan metode konvensional disarankan kepada pembuat kebijakan sekiranya untuk memberikan pelatihan kepada para guru untuk mengenal beragam model pembelajaran.


(27)

71

4. Dalam penelitian ini model pembelajaran Creative Problem Solving

dibandingkan dengan model Konvensional. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan dua model pembelajaran lain yang setara dan dimodifikasi.

5. Kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sejenis, hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan model pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.


(28)

72

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. Dan Darmawan, D. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Ansari, Bansu I dan Martinis Yamin.2012.Taktik Mengembangkan Kemampuan

Individual Siswa.Jakarta:GP Press Group

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Eveline dan Hartini.2010.Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor. Ghalin Indonesia.

Force. AECT Task. 1997. Education technology: Definition and glossary of

terms. Wahington, DC: Association for Educational Communications and

Technology.

Hamdani.2011.Strategi Belajar Mengajar. Bandung.CV Pustaka Setia

Mu’Qodin.dalam Moch Rokim. 2011. http://rokimgd.wordpress.com/ berhasilmenaa/pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-solving/

Diakses 10 Februari 2016

Pepkin, K. L. 2004. Creative Problem Solving in Math.

http://www.uh.edu./hti/cu/2004/v02/04.htm Diakses 10 Februari 2016 Pitadjeng, Lisa Nor dan Nugraheni, Nursiwi. (januari, 2014). Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Geometri Melalui Kepala Brnomor Terstruktur Berbantuan Media Audio Visual. Joyful Learning Journal 2 : 3 12, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj.(diakses pada 2 Februari 2016) Rohimah, Maryam.2012. Metode Ceramah dalam Pembelajaran. http://share-pengaruh.blogspot.com/2012.Metode-Ceramah-Dalam:Pembelajaran.html. Diakses 11 Februari 2016

Rohimah, M, Siti.2012. Metode Konvensional.

http://share.pengaruh.blogspot.com/2012/06/metode-ceramah-dalam-pembelajaran.html. Diakses 11 Februari 2016

Sadiman, A.S., et al. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan


(29)

73

Sanjaya, wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyawan, Heru, 2011. Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.FTK,2011. Pedoman kuliah micro teaching jurusan/Prodi fakultas tarbiyah dan kejuruan (FTK). Uin Sunan Gunung Jati Bandung: tidak di terbitkan.

Siregar, E. Dan Prawiradilaga, D.S. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Solihatin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana Nana. 2005:Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja

Sudjana Nana.2009:Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Totiana, dkk. 2012. Efektifitas model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang dilengkapi media pembelajaran laboraturium virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid kelas XI IPA Semester genap SMA Negeri 1 Karanganyer tahun pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (PJK) Volume 1, No.1, Hal74-79, ISSN 2337-9995. http://Jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia. Diakses 10 Februari 2016 Yamin, Martinis dan Maisah. 2013. Learning and Teaching on the World Wide

Web. San Diego: Academic Press

Zainab.2012. Metode Creative Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika.

http://blog.Unsri.ac.id/userfiles/metode%20creative%20problem%20solvi ng.pdf. Diakses 10 Februari 2016


(1)

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta wawasan bagi penulis sebagai calon guru mengenai penggunaan model pembelajaran creative problem solving dengan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar ekonomi.

2. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Ekonomi UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

3. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi ekonomi dalam penggunaan model pembelajaran creative problem solving dengan media audio visual sebagai salah satu cara yang efektif dan efesien untuk meningkatkan hasil belajar ekonomi siswa.

4. Sebagai bahan dan masukan atau pertimbangan dan referensi bagi peneliti lain.


(2)

69 5.1.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Konvensional. Hal tersebut diketahui dengan melilhat rata-rata hasil belajar kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual adalah 80,5556 dengan standar deviasi 10,1965 dan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen II dengan model pembelajaran Konvensional adalah 73,3333 dengan standar deviasi 10,7120.

2. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh untuk uji normalitas Lhitung pada kelas eksperimen I saat dilakukan pre-test yaitu 0,0988 dan post-test yaitu 0,1328. Sedangkan untuk kelas eksperimen II diperoleh Lhitung pre-test yaitu 0,0902 dan post-test yaitu 0,1926. Harga Lhitung di atas dibandingkan dengan Ltabel dengan α = 0,05 yaitu 0,1477 sehingga dikatakan data pre-test dan post-test kelas eksperimen I dan eksperimen II berdistribusi normal. Begitu juga dengan uji homogenitas pre-test diperoleh Fhitung 1,3350 dan post-test diperoleh Fhitung 1,5745 yang dibandingkan dengan harga Ftabel(35)(35) dengan α = 0,05 yaitu 1,7571. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa varians pada kedua kelas tersebut adalah homogen.


(3)

3. Melalui uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 2,962 > 1,667 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n1+n2-2. Ini menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak yaitu adanya pengaruh yang positif dan signifikan perlakuan model pembelajaran Creative Problem Solving dengan Media Audfio Visual terhadap hasil belajar siswa.

4. Dengan membandingkan nilai rata-rata siswa pada saat pre-test dan post-test diperoleh peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual adalah sebanyak 31,20% dan pada model pembelajaran Konvensional adalah sebanyak 27,27%.

5.2.Saran

1. Disarankan kepada guru bidang studi Kewirausahaan di kelas X MAN 1 STABAT, untuk menerapkan kembali model pembelajaran Creative Problem Solving Dengan Media Audio Visual pada proses belajar mengajar yang selanjutnya sesuai dengan materi yang diajarkan.

2. Disarankan kepada sekolah untuk terus memantau dan membiasakan para guru bidang studi untuk memakai model-model pembelajaran yang beragam sesuai dengan materi guna meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Dengan melihat keadaan dimana guru masih terus terbiasa mengajar

dengan menggunakan metode konvensional disarankan kepada pembuat kebijakan sekiranya untuk memberikan pelatihan kepada para guru untuk mengenal beragam model pembelajaran.


(4)

4. Dalam penelitian ini model pembelajaran Creative Problem Solving dibandingkan dengan model Konvensional. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk membandingkan dua model pembelajaran lain yang setara dan dimodifikasi.

5. Kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian yang sejenis, hendaknya memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan model pembelajaran agar pembelajaran berjalan dengan efektif.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I. Dan Darmawan, D. 2013. Teknologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Ansari, Bansu I dan Martinis Yamin.2012.Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa.Jakarta:GP Press Group

Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Eveline dan Hartini.2010.Teori Belajar dan pembelajaran. Bogor. Ghalin Indonesia.

Force. AECT Task. 1997. Education technology: Definition and glossary of terms. Wahington, DC: Association for Educational Communications and Technology.

Hamdani.2011.Strategi Belajar Mengajar. Bandung.CV Pustaka Setia

Mu’Qodin.dalam Moch Rokim. 2011. http://rokimgd.wordpress.com/

berhasilmenaa/pembelajaran-dengan-pendekatan-problem-solving/ Diakses 10 Februari 2016

Pepkin, K. L. 2004. Creative Problem Solving in Math. http://www.uh.edu./hti/cu/2004/v02/04.htm Diakses 10 Februari 2016 Pitadjeng, Lisa Nor dan Nugraheni, Nursiwi. (januari, 2014). Peningkatan

Kualitas Pembelajaran Geometri Melalui Kepala Brnomor Terstruktur Berbantuan Media Audio Visual. Joyful Learning Journal 2 : 3 12, http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj.(diakses pada 2 Februari 2016) Rohimah, Maryam.2012. Metode Ceramah dalam Pembelajaran. http://share-pengaruh.blogspot.com/2012.Metode-Ceramah-Dalam:Pembelajaran.html. Diakses 11 Februari 2016

Rohimah, M, Siti.2012. Metode Konvensional.

http://share.pengaruh.blogspot.com/2012/06/metode-ceramah-dalam-pembelajaran.html. Diakses 11 Februari 2016

Sadiman, A.S., et al. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press


(6)

Sanjaya, wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyawan, Heru, 2011. Pengertian, Kelebihan dan Kelemahan Metode Ceramah.FTK,2011. Pedoman kuliah micro teaching jurusan/Prodi fakultas tarbiyah dan kejuruan (FTK). Uin Sunan Gunung Jati Bandung: tidak di terbitkan.

Siregar, E. Dan Prawiradilaga, D.S. 2008. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

Solihatin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning: Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara

Sudjana Nana. 2005:Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja

Sudjana Nana.2009:Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja

Sugiyono.2008.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Sugiyono.2009.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,dan R&D).Bandung: Alfabeta.

Totiana, dkk. 2012. Efektifitas model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yang dilengkapi media pembelajaran laboraturium virtual terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid kelas XI IPA Semester genap SMA Negeri 1 Karanganyer tahun pembelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (PJK) Volume 1, No.1, Hal74-79, ISSN 2337-9995. http://Jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia. Diakses 10 Februari 2016 Yamin, Martinis dan Maisah. 2013. Learning and Teaching on the World Wide

Web. San Diego: Academic Press

Zainab.2012. Metode Creative Problem Solving Dalam Pembelajaran Matematika.

http://blog.Unsri.ac.id/userfiles/metode%20creative%20problem%20solvi ng.pdf. Diakses 10 Februari 2016


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN 1 JEMBER

0 6 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING KELAS VI SDN 3 SINAR HARAPAN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 14 55

PENGARUH KINERJA BELAJAR SISWA PADA MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS)TERHADAP HASIL BELAJAR GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK SISWA MAN 1 BANDAR LAMPUNG

1 32 269

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) DENGAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM-ACHIEVEMENT DIVISION) TANPA PROBLEM SOLVING SISWA KELAS X DI SMA AL-HUDA LAMPUNG SELATAN

0 11 70

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPU

0 3 99

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA MAN 1 PESISIR SELATAN

0 0 10

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

0 0 13

DAMPAK MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP HASIL BELAJAR KELAS III SD

0 0 9

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKn KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH

0 3 7

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR SMPN 02 SUNGAI RAYA

0 0 13