Perancangan Buku Informasi Beras Pandan Wangi Di Kabupaten Cianjur

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN BUKU INFORMASI BERAS PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2014-2015

Oleh:

Endih Rosidin 51911021

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

GLOSSARY ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah ... 1

I.2. Identifikasi Masalah ... 4

I.3. Rumusan Masalah ... 4

I.4. Batasan Masalah ... 4

I.5. Tujuan Perancangan ... 4

BAB II BERAS PANDAN WANGI CIANJUR ... 5

II.1. Beras ... 5

II.2. Beras Pandan Wangi ... 6

II.2.1 Karakteristik Beras Pandan Wangi ... 7

II.2.2 Proses Produksi Beras Pandan Wangi ... 8

II.2.3 Kandungan Gizi ... 11

II.3. Perbandingan Beras Pandan Wangi dengan Beras IR64 ... 12

II.4. Cianjur Sebagai Penghasil Beras Pandan Wangi ... 14

II.5. Hasil Kuesioner dan Wawancara ... 16

II.4.1 Kuesioner ... 16

II.4.2 Wawancara ... 17

II.6. Ikhtisar ... 17


(4)

II.6.1 Analisis Permasalahan ... 18

II.6.1 Solusi ... 18

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 19

III.1 Khalayak Sasaran ... 19

III.1.1 Sasaran langsung ... 19

III.1.2 Target Sekunder ... 19

III.2 Strategi Perancangan ... 19

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 20

III.2.2 Materi Pesan ... 21

III.2.3 Strategi Kreatif ... 21

III.2.4 Strategi Media ... 22

III.2.5 Distribusi Media ... 23

III.3 Konsep Visual ... 24

III.3.1 Format Desain ... 24

III.3.2 Ilustrasi ... 24

III.3.3 Tata Letak (Layout) ... 24

III.3.4 Tipografi ... 27

III.3.5 Warna ... 28

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 30

IV.I Teknis Produksi ... 30

IV.2 Media Utama Buku ... 30

IV.2.1 Sampul ... 30

IV.2.2 Halaman Pendahulu ... 31

IV.2.3 Halaman Isi ... 34

IV.2.4 Halaman Penutup ... 35

IV.3 Media Pendukung ... 35

IV.3.1 Poster ... 35

IV.3.2 X-Banner ... 36

IV.3.3 Buku Catatan (Notes) ... 37


(5)

viii

IV.3.5 Pembatas Buku ... 38

IV.3.6 Kalender ... 39

IV.3.7 Bendera Gantung ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Buku Informasi Beras Pandan Wangi di Kabupaten Cianjur”. Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna baik dari segi penulisan, sitematika, maupun kelengkapan bahan materi serta pelaksanaan kegiatannya. Karena itu, penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak, demi terlaksananya kegiatan penelitian yang lebih baik lagi. Akhir kata semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandung, Agustus 2015


(7)

iv ABSTRAK

PERANCANGAN BUKU INFORMASI BERAS PANDAN WANGI DI KABUPATEN CIANJUR

Oleh :

Endih Rosidin 51911021

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Pandan wangi adalah beras yang berasal dari padi bulu (Javanica), yang merupakan varietas unggul kabupaten Cianjur. Padi jenis ini mulai dikenal oleh masyarakat umum sejak tahun 1973. Karena memiliki ciri yang sangat khas dengan aroma wangi pandannya, maka padi tersebut dikenal dengan sebutan “Pandan Wangi”. Keunggulan beras ini dapat dilihat dari segi penampilan fisik yang baik, rasa yang pulen dan aroma pandan yang menyenangkan (pleasant odour). Namun dibalik keunggulannya tersebut, varietas unggulan kabupaten Cianjur ini hanya cocok ditanam di dataran sedang dengan ketinggian sekitar 700m di atas permukaan laut, dengan masa tanam yang bisa dibilang cukup lama, yaitu 150-160 hari, hampir dua kali lipat dibanding varietas padi jenis lain. Hal tersebut yang mendasari banyaknya petani yang lebih memilih untuk menanam padi jenis lain. Belum lagi, setiap tahun luas lahan pertanian di Kabupaten Cianjur semakin menyusut, hal itu seiring tidak adanya pengendalian alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan produktif menjadi bangunan perusahaan, kawasan pemukiman atau bangunan lainnya. Sehingga diperlukan adanya sosialisasi melalui buku informasi mengenai padi pandan wangi agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang padi jenis pandan wangi secara detail, sehingga diharapkan dapat menjaga dan menghargai padi jenis pandan wangi agar tetap terjaga eksistensinya.


(8)

ABSTRACT

DESIGN INFORMATION BOOK OF PANDAN WANGI IN CIANJUR RESIDENCE

By :

Endih Rosidin 51911021

Study Programme Visual Communication Design

Pandan Wangi is rice came from rice feather (Javanica), which is well known variety from Cianjur district. This type of rice began to be known by general public since 1973. Because it has a very distinctive characteristic scent of pandan, the rice is known as "Pandan Wangi". This rice quality can be see in terms of good physical appearance, fluffier taste and delight scent of pandan (pleasant odors). But behind these advantages, this seed varieties from Cianjur district is only suitable to be planted in the middle latitudes with an altitude of about 700 m above sea level, with the planting season can be fairly long, 150-160 days, almost two times longer than other types of rice varieties , This underlying many farmers prefer to plant other types of rice. Every year of agricultural land in Cianjur is shrinking, along with the absence of control over the land. Productive land is functional shift into building companies, residential areas or other buildings. So socialization is needed through information books about pandan wangi rice so that people can find out information about the pandan wangi rice types in detail, which is expected to maintain and respect the pandan wangi rice types in order to maintain its existence.


(9)

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang memiliki luas wilayah 350.148 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 sebanyak 3.120.425 jiwa. Secara administratif, Kabupaten Cianjur terbagi dalam 32 Kecamatan (BPS, 2007). Sebagai daerah agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian, Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah swa-sembada padi. Produksi padi pertahun sekitar 625.000 ton dan dari jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan konsumsi lokal dan benih, masih memperoleh surplus padi sekitar 40 %. Produksi pertanian padi terdapat hampir di seluruh wilayah Cianjur (BPS, 2007).

Sektor pertanian telah memberikan sumbangan yang nyata dalam perekonomian di Kabupaten Cianjur, dalam kurun waktu 2006-2010 distribusi presentase sektor pertanian terhadap Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) dasar harga konstan sebesar 44,27 persen, hal tersebut menunjukan bahwa kontribusi sektor pertanian cukup besar dibandingkan dengan sektor yang lain dan lebih dari 70 persen PDRB sektor pertanian, berasal dari sub sektor tanaman bahan makanan. Sektor pertanian juga merupakan penyedia utama kebutuhan pangan masyarakat, yakni sebagai penghasil bahan pangan, pakan, agroindustri dan bioenergi, mampu meningkatkan kapabilitas petani dan keluarganya, menghasilkan devisa serta menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Cianjur (Bappeda Kab. Cianjur, 2010)

Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Cianjur, ini terbukti dengan terkenalnya produksi beras Cianjur di seluruh Indonesia. Kabupaten Cianjur sudah sejak lama dikenal sebagai salah satu penghasil padi terbesar di Jawa Barat. Padi yang dihasilkan para petani di Kabupaten Cianjur sangat dikenal tidak hanya di wilayah Jawa Barat tetapi sudah diakui oleh masyarakat Indonesia secara menyeluruh.


(11)

2 Meskipun banyak wilayah lain di Indonesia yang disebut lumbung padi, seperti Kabupaten Solok di Sumatera Barat, Minahasa di Sulawesi Selatan, namun tetap wilayah Kabupaten Cianjur terkesan yang paling terkenal dengan beras pandan wangi sebagai produk unggulannya (Pemkab Cianjur, 2011)

Jawa Barat memiliki beberapa varietas padi unggul yang bisa menghasilkan beras kualitas premium. Salah satunya adalah beras Pandan Wangi Cianjur. Beras Pandan Wangi Cianjur (Aromatic rice) merupakan salah satu jenis beras kualitas premium dan komoditas unggulan Kabupaten Cianjur. Menurut (BBPTP 2010) Keunggulan beras ini dapat dilihat dari segi penampilan fisik yang baik, rasa yang pulen dan aroma pandan yang menyenangkan (pleasant odour). Perbedaan aroma yang terdapat dalam beras pandan wangi dengan beras yang tidak memiliki aroma khusus adalah dari kandungan alkohol (n-pentanol, 1-oktan-3-ol, mentol dan estragol), aldehid dan keton ( n-pentanal, n-heptanal dan n-nonanal) yang lebih tinggi. Padi beraroma ini memiliki 15 kali lebih banyak 2-asetil-1 pirolina dibandingkan padi biasa (Suhendri 2013). Selain itu, rasa pulen yang dihasilkan dari kandungan amylase yang mencapai 24 % ini membuat beras Pandan Wangi banyak diminati oleh masyarakat meskipun harga lebih tinggi dari beras pada umumnya. Kebutuhan pasar yang tinggi itu tidak diimbangi dengan produksi yang tersedia di sentra produksi.

Produksi padi Pandan Wangi mengalami penurunan setiap tahunnya. Selain karena merupakan tanaman yang memiliki indikasi geografis khusus, yaitu hanya dapat optimal ditanam di daerah tertentu, penurunan juga disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut yaitu adanya serangan hama dan penyakit. Padi Pandan Wangi rentan terhadap serangan penggerek batang dan wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 (Disperta Cianjur 2012). Varietas unggul lokal ini ditanam di dataran sedang dengan ketinggian sekitar 700 m di atas permukaan laut, tinggi tanaman 150 – 170 cm. Padi Pandan wangi rentan terhadap penyakit yang umum menyerang padi seperti penyakit tungro dan hawar. Selain hama dan penyakit, faktor lain yang menyebabkan produksi menurun adalah lamanya masa tanam sampai panen yaitu 155 hari atau lima bulan lebih sehingga


(12)

petani lebih memilih varietas yang lebih cepat panen dibandingkan dengan padi pandan wangi walaupun menurut perhitungan analisis usaha padi Pandan Pangi tetap unggul dibandingkan varietas unggul lain yang banyak ditanam petani (Rohman 2008). Produktivitas padi setiap tahunnya dituntut untuk terus meningkat. Penggunaan varietas hibrida yang usianya pendek dan hasil panennya lebih tinggi seperti menjadi jalan keluar untuk mewujudkan hal tersebut. Berkurangnya petani yang menanam pandan wangi membuat produksi beras pandan wangi semakin menurun.

Setiap tahun luas lahan pertanian di Kabupaten Cianjur semakin menyusut, hal itu seiring tidak ada pengendalian alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan produktif menjadi bangunan perusahaan, kawasan pemukiman atau bangunan lainnya. Pasalnya sejak beberapa tahun terakhir ini penyusutan lahan produktif di Kabupaten Cianjur terus terjadi, ini bukan hanya terjadi pada lahan pertanian kebun atau sawah saja, tetapi sudah merambah ke kawasan hutan sehingga banyak hutan rakyat yang tadinya lestari menjadi gersang. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh Kabupaten Cianjur, Jika alih fungsi lahan ini terus dibiarkan tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah, maka krisis panganpun akan terjadi sehingga beras Pandan Wangi yang

merupakan salah satu beras andalan Kabupaten Cianjur akan terkena dampaknya (Hasanudin, 2014).

Beras pandan wangi yang menjadi ikon Kabupaten Cianjur, terancam punah. Pasalnya, jumlah petani yang menanam padi pandan wangi khususnya di wilayah penghasil beras pandan wangi, yakni Kecamatan Warung kondang, mulai berkurang (Gunawan, 2014).

Berdasarkan fakta tersebut maka dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi fenomena semakin langkanya beras jenis pandan wangi. Hal ini dihawatirkan beras jenis pandan wangi lama kelamaan akan punah. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk menginformasikan secara detail beras pandan wangi agar para penikmat, penggemar dan para petani agar menghargai, melestarikan


(13)

4

I.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

• Adanya alih fungsi lahan pertanian yang terlalu berlebihan dikarenakan adanya pembangunan industri atau pemukiman yang mengakibatkan kurangnya pasokan beras pandan wangi dikarenakan lahan yang semakin sempit.

• Semakin berkurangnya jumlah petani yang menanam padi jenis pandan wangi.

• Jenis padi pandan wangi memerlukan letak geografis, air dan udara yang khusus.

• Belum adanya media khusus tentang Beras Pandan Wangi

I.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:

• Menginformasikan proses budidaya, kandungan gizi dan ciri-ciri beras pandan wangi kepada para penggiat dan para petani agar lebih mengetahui informasi beras pandan wangi secara detail dan menghargai produk lokal unggulan Cianjur melalui media komunikasi visual.

I.4. Batasan Masalah

Masalah akan difokuskan dengan cara memberikan gambaran mengenai ciri khas, proses produksi, kandungan gizi dan karakteristik dari beras jenis pandan wangi agar dapat menarik minat masyarakat Kabupaten Cianjur pada khususnya dalam melestarikan beras jenis pandan wangi.

I.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan ini adalah sebagai berikut:

• Sebagai sumber informasi mengenai ciri khas, proses produksi, kandungan gizi dan karakteristik dari beras jenis pandan wangi bagi masyarakat.

• Memberikan informasi mengenai kelebihan padi jenis Pandan Wangi Cianjur agar masyarakat dapat menghargai dan turut serta melestarikannya.


(14)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1. Khalayak Sasaran

III.1.1. Khalayak Sasaran Primer

Khalayak sasaran primer merupakan target utama strategi perancangan informasi, dan terbagi menjadi demografis, geografis, psikografis.

• Demografis

Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan. Usia : 20-40 tahun.

Pendidikan : Sekolah Dasar – Perguruan Tinggi

Pekerjaan : Wiraswasta dan PNS (Penggemar Pertanian)

• Geografis

Secara geografis, wilayah yang dituju adalah Jawa Barat dengan studi kasus di Kabupaten Cianjur, dikarenakan Kabupaten Cianjur menjadi pusat padi jenis Pandan Wangi.

• Psikografis

Secara psikografis, ini ditujukan untuk orang-orang yang ingin menggali pengetahuan dan informasi tentang budi daya beras jenis pandan wangi.

III.1.2. Khalayak Sasaran Sekunder

Khalayak sasaran sekunder merupakan target tambahan diluar khalayak sasaran utama atau primer, khalayak sasaran ini juga mempunyai minat untuk mengetahui proses budi daya beras jenis pandan wangi. Pada khalayak sasaran sekunder ini meliputi orang tua anak dan masyarakat kabupaten Cianjur dari semua kalangan.

III.2. Strategi Perancangan

Strategi perancangan media informasi ini yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak sasaran mengenai proses produksi padi jenis pandan wangi dan mengaplikasikan informasi ilustrasi melalui media foto. Karena media foto di angap lebih efisien dan efektif dalam menyampaikan informasi dan gambaran mengenai proses budidaya padi jenis pandan wangi di Kabupaten Cianjur.


(15)

20

III.2.1. Pendekatan Komunikasi

Untuk menyampaikan sebuah informasi dibutuhkan komunikasi yang baik dan mampu menyampaikan informasi atau pesan-pesan yang akan disampaikan dengan mudah dimengerti khususnya target audiens. Komunikasi merupakan penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan yang sedang berinteraksi secara langsung maupun lewat media.

Pendekatan komunikasi yang akan digunakan dalam menyampaikan informasi buku ini terbagi menjadi 2, yaitu:

• Pendekatan Visual

Pendekatan visual yang akan digunakan adalah berupa foto yang menggambarkan tahapan-tahapan proses budidaya padi jenis pandan wangi. Teknik pengambilan foto dilakukan secara berkala mengikuti proses budidaya yang dilakukan. Teknik pengambilan foto dilakukan secara spontan dengan pengambilan foto dari berbagai sudut.

Gambar III.1 Pendekatan Visual Media Utama

Sumber : http://tesmonn.blogspot.sg/2013/03/budidaya-padi.html (diakses Juni 2015)

• Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal berupa teks untuk melengkapi visual atau foto, fungsinya sebagai pendukung untuk menjelaskan isi cerita yang ada di dalam foto dan


(16)

menggunakan bahasa Indonesia yang formal dan bahasa Sunda untuk istilah, agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh audiens.

III.2.2. Materi Pesan

Pesan yang akan disampaikan berupa informasi tentang proses produksi, ciri-ciri, karakteristik, kandungan gizi dan seluruh informasi tentang beras pandan wangi agar lebih mengetahui informasi beras Pandan Wangi secara detail. Dalam perancangan media informasi ini mengunakan bahasa Indonesia. Penggunaan istilah atau bahasa sunda digunakan dengan porsi seperlunya dikarenakan istilah tersebut sudah menjadi turun temurun dari para petani terdahulu agar khalayak sasaran mengetahui istilah tersebut.

III.2.3. Strategi Kreatif

Informasi yang ingin disampaikan berupa proses budidaya, karakteristik dan kandungan gizi. Informasi yang menarik saja belum lengkap untuk menyampaikan komunikasi kepada khalayak sasaran, dengan demikian media sebagai sarana penyampaian informasi tersebut ditentukan. Media informasi ini berisikan tulisan-tulisan yang diperjelas oleh foto. Menurut Rudy W. Herlambang, fotografi sangat efektif untuk mengesankan keberadaan suatu tempat, orang atau produk. Sebuah foto mempunyai kekuasaan walaupun realita yang dilukiskan kadangkala jauh dari keadaan yang sesungguhnya. Kelebihan dengan menggunakan fotografi, yaitu:

• Memperoleh image objek sebenarnya dengan proporsi yang dapat diatur baik warna, cahaya, maupun detailnya.

• Pengaruh model sangat kuat untuk menarik minat konsumen sehingga pengambilan gambar untuk mengangkat karakter model dapat dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi visual periklanan.

• Menunjang kebutuhan informasi dalam bentuk visual dalam media cetak maupun elektronik.

Dalam media informasi ini konten tulisan dan foto dibuat sebaik mungkin sesuai dengan informasi faktual dan aktual yang telah diteliti, serta informasi yang


(17)

22 jarang dibahas menjadi nilai tersendiri yang menarik untuk dipelajari. Didalam media informasi yang dibuat, foto menjadi penggambaran dari sebuah kata atau kalimat, agar selain pembaca mengetahui informasi berdasarkan teks, pembaca juga dapat mengetahui dari bentuk yang dimaksud.

III.2.4. Strategi Media

Media utama

Media utama yang akan dipakai adalah buku. Media ini dipilih karena buku merupakan sarana pengetahuan yang dalam penggunaannya berisi akan informasi-informasi yang dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu buku juga mempunyai nilai komersil dan dapat dikoleksi. Pengemasan informasi tidak hanya menggunakan satu media saja, ada media pendukung yang menjadi pelengkap untuk memperkenalkan kepada target audiens.

Media Pendukung

Media pendukung merupakan suatu media tambahan atau media promosi dari media utama, yang berfungsi sebagai rangsangan komunikasi. Adapun media pendukung yang digunakan antara lain:

• Poster

Poster merupakan media luar ruang yang informasinya mudah tersampaikan. Poster digunakan sebagai pendukung media utama dan akan diletakkan di dekat toko-toko buku untuk menarik perhatian orang.

• X-banner

Media ini digunakan untuk memberikan informasi atau promosi pada peluncuran buku Pandan Wangi Varietas Unggul Cianjur. X-banner diletakan ditoko-toko buku.

• Buku Catatan (Notes)

Buku catatan (Notes) ini dibagikan secara gratis kepada pembeli buku pada saat launching buku. Buku catatan ini dapat digunakan sehari-hari sebagai media pengingat karena dapat dibawa kemana-mana.


(18)

• Pulpen

Pulpen menjadi merchandise untuk kelengkapan buku catatan (Notes), berfungsi untuk mencatat hal-hal yang perlu atau penting untuk dicatat.

• Pembatas Buku

Pembatas buku dibagian secara gratis kepada pembeli buku pada saat

launching buku. Pembatas buku dijadikan media pendukung dengan alasan terkadang seorang pembaca menandai bacaannya dengan melipat kertas diujung bawahnya, hal ini tentunya akan menimbulkan bekas lipatan pada kertas. Dengan pembatas buku ini pembaca tidak usah lagi melipat kertas yang bisa menimbulkan bekas, tapi cukup dengan menyisipkan pembatas buku ini untuk menandai bacaan. Selain itu dikarenakan pembatas buku ini mempunyai bagian yang menjorok keluar, hal ini dapat lebih mempermudah pembaca mencari halaman yang sudah ditandai.

• Kalender

Kalender dibagian secara cuma-cuma kepada pembeli buku pada saat

launching buku. Kalender ditujukan sebagai media pendukung yang berisikan foto proses produksi padi jenis pandan wangi.

• Bendera Gantung (Flag chain)

Funsi dari bendera gantung adalah sebagai media pendukung untuk menyampaikan informasi bahwa buku telah terbit. Bendera gantung merupakan media informasi yang diikat pada tali.

III.2.5. Distribusi Media

Tabel III.1 Jadwal Distribusi Media

No Media Agustus 2015 September 2015 Oktober 2015

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Buku

2 Poster

3 X-Banner

4 Buku Catatan (Notes)

5 Pulpen

6 Pembatas Buku


(19)

24

III.3. Konsep Visual III.3.1. Format Desain

Format desain yang digunakan dalam buku mengenai “Pandan Wangi Padi Varietas Unggul Cianjur” dengan ukuran 20 cm X 20 cm. Ukuran ini bertujuan karena dalam bagian isi buku banyak terdapat visual yang berbentuk foto

landscape, ada beberapa halaman yang menggunakan foto yang menutupi 2 halaman dalam buku. Jadi buku yang berbentuk persegi ini bila dibuka akan berbentuk persegi panjang atau landscape.

Gambar III.2 Format Desain Buku

III.3.2. Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan adalah teknik fotografi dengan menggunakan kamera DSLR Canon 6D, Lensa 24-105mm, Lensa 17-40mm, lensa Tamron 90mm dan speedlite Canon 430 II yang diambil dalam beberapa angle. Semua rangkaian foto menjelaskan dan memperlihatkan proses produksi padi jenis pandan wangi. Fotografi dipilih karena khalayak sasaranmudah memahaminya.

III.3.3. Tata Letak (Layout)

Konsep layout pada buku bergambar ini mengacu pada teori penyusunan layout

menurut Tom Lincy (Kusrianto, 2009) dalam Akbar (2014), yaitu beberapa patokan dasar yang dipakai untuk merancang sebuah layout:

20cm

2

0


(20)

• Proporsi

Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara halaman dengan isinya.

• Keseimbangan

Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang.

• Kontras

Menonjolkan unsur satu elemen yang terdapat pada sebuah materi objek sebuah halaman untuk memunculkan kekontrasan pada objek tersebut sehingga diperoleh fokus perhatian.

• Kesatuan

Prinsip kesatuan atau unity adalah hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi baru yang utuh.

Dalam perancangan media buku informasi ini kapasitas visual lebih menonjol dibanding teks, sehingga pembaca bisa lebih menikmati dalam penyampaian informasi dalam buku tersebut. Selain itu layout juga dibuat dinamis, yaitu dengan tidak terpaku pada satu desain layout. Dalam buku ini terdapat beberapa layout

yang berbeda supaya tidak terlihat formal.

Berikut merupakan tata letak yang terdapat dalam media buku:

Gambar III.3 Sampul Buku ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ _______ image image logo

logo barcode

image image


(21)

26

Gambar III.4 Tata Letak Isi 1

Gambar III.5 Tata Letak Isi 2

Gambar III.6 Tata Letak Isi 3 ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ ___________ _______

image image

image image

__________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ __________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ________________ ______ image image


(22)

III.3.4. Tipografi

Menurut Supriyono (2010) dalam Lukman (2014) “tipografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari spesifikasi dan karakteristik huruf, bagaimana memilih dan mengelola huruf untuk tujuan-tujuan tertentu”.

Sedangkan pada tipografi akan digunakan beberapa jenis huruf dan dibedakan sesuai kebutuhannya. Pada judul buku akan dipilih jenis huruf serif karena berdasarkan karakter dari tumbuhan padi yang memiliki tangkai-tangkai seperti tangkai pada huruf jenis serif. pemilihan jenis huruf ini bertujuan agar mudah dibaca dan menjadi fokus ketika orang melihatnya. Sub judul akan dipilih huruf serif sama seperti judul agar ada keterkaitan dari sampul ke isi buku. Penggunaan pada body text akan di gunakan jenis huruf sans serif yang memiliki tingkat keterbacaan cukup baik, tujuannya agar mata tidak lelah untuk membaca dan melihatnya. Body text didalam buku akan ditempatkan secara dinamis yang bertujuan untuk menyesuaikan antara tulisan dan gambar. Pemilihan gambar, warna, huruf, yang ditetapkan diharapkan memunculkan kesan menyenangkan, sehingga pesan utama tersampaikan.

Jenis-jenis font yang digunakan :

Font Gabriola :

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ  

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz  

1234567890  


(23)

28 Font Humanst521 BT:

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+{}[]|\;:’”<>,.?/

III.3.5. Warna

Warna adalah elemen pendukung yang memperkuat isi atau pesan dan bersifat menarik perhatian pembaca. Warna yang terdapat dalam perancangan buku informasi ini adalah warna CMYK karena hasilnya nanti akan dicetak.

Warna CMYK

Gambar III.7 Skema warna CMYK

Sumber : http://www.stickergenius.com/wp-content/uploads/2013/11/cmyk-print.jpg (diakses Juni 2015)


(24)

Pemilihan Warna

C : 0 C : 0 C : 16 C : 72 M : 0 M : 0 M : 24 M : 36 Y : 0 Y : 0 Y : 45 Y : 100 K : 0 K : 100 K : 0 K : 25

Warna yang digunakan pada media informasi ini mengacu pada objek penelitian yang diteliti, yaitu beras pandan wangi. Pemilihan warna hijau, kuning dan putih mengacu pada daun padi, gabah dan beras.


(25)

41

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Akbar, Muhammad Taufik (2014). Perancangan Media Informasi Gaya Bahasa

Gestur Dalam Berkomunikasi Budaya Sunda. [Laporan Pengantar Tugas

Akhir]. Fakultas Desain. Universitas Komputer Indonesia.

Ardiarini, R Aj Marida Dewi (2012). Pembuatan Aneka Cake Dari Tepung Ketan

Hitam Proyek Akhir. [laporan akhir]. Program Studi Teknik Boga Faklutas

Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. (2007). Kabupaten Cianjur dalam

Angka. Cianjur: BPS Kab. Cianjur

Badan Pembangunan Perencanaan Daerah. (2010). Cianjur: Bappeda Kab. Cianjur

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. (2010). Karakteristik komposisi flavour

(2-acetyl-1-pyroline) padi aromatik dan non aromatik di 3 Provinsi di

Indonesia [laporan akhir]. Subang (ID): BBPTP.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur. (2007). Lapaoran Tahunan

Kabupaten DT II Cianjur. Cianjur: Disperta Kab. Cianjur

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur. (2002). Daerah sentra

produksi padi jenis pandan wangi. Cianjur: Disperta Kab. Cianjur

Istifany, Geugeut (2010). Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruk

Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. [skripsi]. Fakultas FPMIPA Jurusan


(26)

Kharisma, Gemma Galgani (2011). Pengaruh Suplemen Organik Terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi Tunas Pada Kalus Biji Padi (oryza sativa L)

CV. Ciherang Secara In Vitro. [skripsi]. Fakultas Teknobiologi.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: ANDI.

Lukman, Muhammad (2014). Perancangan Buku Esai Foto Realita Kehidupan

Pengamen Waria Di Daerah Binong Bandung. [Laporan Pengantar Tugas

Akhir]. Fakultas Desain. Universitas Komputer Indonesia.

Natalia (2007). Karakterisasi Beras Pandan Wangi dan Pengaruh Jenis Kemasan

Terhadap Stabilitas Mutu Selama Penyimpanan. [Skripsi]. Fakultas

Teknologi Pertanian. IPB Bogor.

Pemerintah Kabupaten Cianjur. (2011). Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Cianjur: Pemkab Cianjur 2011

Rohman RE (2008). Analisis daya saing beras pandan wangi dan varietas unggul

baru (Oryza sativa): kasus Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang

Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor

Suhendri (2013). Karakteristik Komponen Flavor Dan Mutu Tanak Beberapa

Varietas Beras Aromatik Pada Ketinggian Tempat Berbeda. [Jurnal].

Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik. UNPAS Bandung.

Zulkha, Sulusy Audia (2014). Dampak Adanya Varietas Padi Impor Ir-64

Terhadap Keberadaan Padi Lokal di Indonesia. [Jurnal]. Universitas


(27)

43

Internet:

Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. (2012). Komoditas prioritas lokal spesifik

(Pandan Wangi).

Diakses pada 25 april 2015 pukul 13.12. Tersedia di:

http://disperta.cianjurkab.go.id/index.php?option=com_cont ent& view= article&id=95&Itemid=534.

Gunawan, Hendra. 2014 (01 Juli). Beras Pandanwangi Yang Mulai Langka.

Diakses pada 15 april 2015 pukul 18.23. Tersedia di:

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/07/01/beras-pandan wangi - yang-mulai-langka

Herlambang, Rudy W 2015 (01 Mei). Fotografi Desain.

Diakses pada 1 mei 2015 pukul 17.54. Tersedia di: http://elearning.uns.ac.id [1 Mei 2015].

Riga, Nurul Iman. 2014 (19 Juni). Alih Fungsi Lahan Ancam Keseimbangan

Lingkungan di Cianjur. Diakses pada 18 april 2015 pukul 13:55. Tersedia

di:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/pemprov - jabar/14/06/19/n7eb vg-alih-fungsi-lahan-ancam-keseimbangan-lingkungan-di-cianjur

Yadi, Hasanudin. 2014 (19 Februari). Surat Untuk Bupati Cianjur Terkait Alih

Fungsi Lahan. Diakses pada 18 april 2015 pukul 13:50. Tersedia di:

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil = 20&jd = S urat + Untuk

+Bupati+Cianjur+Terkait+Alih+Fungsi+Lahan&dn=20140218174330

Wawancara:

Mamad. wawancara 2015 (18 April). Penyebab Petani Lebih Memilih Untuk

Menenam Padi Jenis Selain Pandan Wangi.

Ugun. wawancara 2015 (19 April). Penyebab Petani Lebih Memilih Untuk


(28)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Endih Rosidin

Tempat Tgl. Lahir : Cianjur, 29 September 1991

Pendidikan : - SDN Margaluyu 1 (1997 – 2003)

- MTs Syariful Anwar (2003 – 2006) - SMK PGRI 3 Cianjur (2006 – 2009)

- Universitas Komputer Indonesia (2011 – 2015)

Alamat : Kp. Ciheulang RT01/02 Desa Langen Sari

Kec. Karangtengah Kab. Cianjur 43281

Email : mangamank@gmail.com


(1)

Font Humanst521 BT:

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890

!@#$%^&*()_+{}[]|\;:’”<>,.?/

III.3.5. Warna

Warna adalah elemen pendukung yang memperkuat isi atau pesan dan bersifat menarik perhatian pembaca. Warna yang terdapat dalam perancangan buku informasi ini adalah warna CMYK karena hasilnya nanti akan dicetak.

Warna CMYK

Gambar III.7 Skema warna CMYK

Sumber : http://www.stickergenius.com/wp-content/uploads/2013/11/cmyk-print.jpg (diakses Juni 2015)


(2)

Pemilihan Warna

C : 0 C : 0 C : 16 C : 72 M : 0 M : 0 M : 24 M : 36 Y : 0 Y : 0 Y : 45 Y : 100 K : 0 K : 100 K : 0 K : 25

Warna yang digunakan pada media informasi ini mengacu pada objek penelitian yang diteliti, yaitu beras pandan wangi. Pemilihan warna hijau, kuning dan putih mengacu pada daun padi, gabah dan beras.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Akbar, Muhammad Taufik (2014). Perancangan Media Informasi Gaya Bahasa Gestur Dalam Berkomunikasi Budaya Sunda. [Laporan Pengantar Tugas Akhir]. Fakultas Desain. Universitas Komputer Indonesia.

Ardiarini, R Aj Marida Dewi (2012). Pembuatan Aneka Cake Dari Tepung Ketan Hitam Proyek Akhir. [laporan akhir]. Program Studi Teknik Boga Faklutas Teknik. Universitas Negeri Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. (2007). Kabupaten Cianjur dalam Angka. Cianjur: BPS Kab. Cianjur

Badan Pembangunan Perencanaan Daerah. (2010). Cianjur: Bappeda Kab. Cianjur

Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. (2010). Karakteristik komposisi flavour (2-acetyl-1-pyroline) padi aromatik dan non aromatik di 3 Provinsi di Indonesia [laporan akhir]. Subang (ID): BBPTP.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur. (2007). Lapaoran Tahunan Kabupaten DT II Cianjur. Cianjur: Disperta Kab. Cianjur

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur. (2002). Daerah sentra produksi padi jenis pandan wangi. Cianjur: Disperta Kab. Cianjur

Istifany, Geugeut (2010). Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. [skripsi]. Fakultas FPMIPA Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia.


(4)

Kharisma, Gemma Galgani (2011). Pengaruh Suplemen Organik Terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi Tunas Pada Kalus Biji Padi (oryza sativa L) CV. Ciherang Secara In Vitro. [skripsi]. Fakultas Teknobiologi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Kusrianto, Adi. (2009). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: ANDI.

Lukman, Muhammad (2014). Perancangan Buku Esai Foto Realita Kehidupan Pengamen Waria Di Daerah Binong Bandung. [Laporan Pengantar Tugas Akhir]. Fakultas Desain. Universitas Komputer Indonesia.

Natalia (2007). Karakterisasi Beras Pandan Wangi dan Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Stabilitas Mutu Selama Penyimpanan. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Bogor.

Pemerintah Kabupaten Cianjur. (2011). Tanaman Pangan dan Hortikultura. Cianjur: Pemkab Cianjur 2011

Rohman RE (2008). Analisis daya saing beras pandan wangi dan varietas unggul baru (Oryza sativa): kasus Desa Bunikasih Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat [skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor

Suhendri (2013). Karakteristik Komponen Flavor Dan Mutu Tanak Beberapa Varietas Beras Aromatik Pada Ketinggian Tempat Berbeda. [Jurnal]. Jurusan Teknologi Pangan Fakultas Teknik. UNPAS Bandung.

Zulkha, Sulusy Audia (2014). Dampak Adanya Varietas Padi Impor Ir-64 Terhadap Keberadaan Padi Lokal di Indonesia. [Jurnal]. Universitas Negeri Malang.


(5)

Internet:

Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur. (2012). Komoditas prioritas lokal spesifik (Pandan Wangi).

Diakses pada 25 april 2015 pukul 13.12. Tersedia di:

http://disperta.cianjurkab.go.id/index.php?option=com_cont ent& view= article&id=95&Itemid=534.

Gunawan, Hendra. 2014 (01 Juli). Beras Pandanwangi Yang Mulai Langka. Diakses pada 15 april 2015 pukul 18.23. Tersedia di:

http://www.tribunnews.com/bisnis/2014/07/01/beras-pandan wangi - yang-mulai-langka

Herlambang, Rudy W 2015 (01 Mei). Fotografi Desain. Diakses pada 1 mei 2015 pukul 17.54. Tersedia di: http://elearning.uns.ac.id [1 Mei 2015].

Riga, Nurul Iman. 2014 (19 Juni). Alih Fungsi Lahan Ancam Keseimbangan Lingkungan di Cianjur. Diakses pada 18 april 2015 pukul 13:55. Tersedia di:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/pemprov - jabar/14/06/19/n7eb vg-alih-fungsi-lahan-ancam-keseimbangan-lingkungan-di-cianjur

Yadi, Hasanudin. 2014 (19 Februari). Surat Untuk Bupati Cianjur Terkait Alih Fungsi Lahan. Diakses pada 18 april 2015 pukul 13:50. Tersedia di:

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil = 20&jd = S urat + Untuk +Bupati+Cianjur+Terkait+Alih+Fungsi+Lahan&dn=20140218174330

Wawancara:

Mamad. wawancara 2015 (18 April). Penyebab Petani Lebih Memilih Untuk Menenam Padi Jenis Selain Pandan Wangi.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Endih Rosidin

Tempat Tgl. Lahir : Cianjur, 29 September 1991

Pendidikan : - SDN Margaluyu 1 (1997 – 2003)

- MTs Syariful Anwar (2003 – 2006) - SMK PGRI 3 Cianjur (2006 – 2009)

- Universitas Komputer Indonesia (2011 – 2015)

Alamat : Kp. Ciheulang RT01/02 Desa Langen Sari

Kec. Karangtengah Kab. Cianjur 43281

Email : mangamank@gmail.com