Analisis Penyusutan Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap Untuk Upaya Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan Badan (Studi Kasus pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2012-2014)
(2)
(3)
(4)
(5)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Rinto Widya Prihartono
Nim
: 21112076
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 25 Mei 1994
Jurusan
: Akuntansi
Fakultas
: Ekonomi
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki
–
Laki
Kewarganegaraan
: Indonesia
Alamat
: Jl. Kopo Gang Cetarip Timur 2 No. 10 RT 05 RW 05 Kec. Bojongloa
Kidul, Kel. Situsaeur. Kode Pos: 40234
: rinto_wp@yahoo.co.id
HP
: 083816001305
DATA PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
Tahun
Pendidikan
Keterangan
2000-2006
SDN Leuwi Anyar 1 Bandung
Lulus dan Berijazah
2006-2009
SMPN 25 Bandung
Lulus dan Berijazah
2009-2012
SMA Pasundan 3 Bandung
Lulus dan Berijazah
2012-Sekarang
Universitas Komputer Indonesia
Masih tercatat sebagai
mahasiswa fakultas ekonomi
jurusan akuntansi
(6)
ANALISIS PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN
REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK UPAYA
MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(PPh) BADAN
(
Studi Kasus Pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara Yang Terdaftar
Di Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 Tahun 2012-2014)
Analysis Depreciation Of Fixed Assets And Revaluation Of Fixed
Assets To Attemp Minimize Cost Of Tax Agency
(Case Study State-Owned Enterprises Company in Kanwil Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Barat 1 Periode 2012-2014)
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Rinto Widya Prihartono
21112076
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2016
(7)
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur bagi Allah Subhannahu Wa T
a’ala
, Tuhan yang menguasai
segala kekuasaan dan pemiliki segala ilmu. Dengan sifat Maha Pengasih dan
Penyayang-Nya memberikan keuasaan, ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Atas
Kehendak-Nya
jualah
Alhamdulillahirabbil‘alamin
penulis
dapat
menyelesaikan Skripsi ini.
Skripsi dengan judul
“
Analisis Penyusutan Aset Tetap Dan Revaluasi Aset
Tetap Untuk Upaya Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan Badan
”
disusun guna untuk memenuhi salah satu syarat menempuh program strata 1 guna
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada program studi Akuntansi Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung. Selama penyusunan Skripsi ini, tidak
sedikit bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada
pembimbing Skripsi Adi Rachmanto, S.Kom., M.Kom yang telah meluangkan
waktu disela kesibukan beliau sebagai Dosen Bidang Akuntansi untuk
memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan motivasi untuk dapat
menghasilkan karya yang dapat dimanfaatkan oleh orang lain, sehingga dapat
diselesaikannya Skripsi ini dengan tepat waktu dan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan UNIKOM. Selanjutnya dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat
baik berupa material maupun spiritual.
(8)
vii
1.
Allah SWT, yang telah memberikan pertolongan dan kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
2.
Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indanesia.
3.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec., Lic, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
4.
Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak, CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.
5.
Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Ak selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi 3.
6.
Dr. Adeh Ratna Komala, SE., M.Si selaku ketua panitia sidang.
7.
Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Ak., CA selaku dosen penguji satu.
8.
Helena Rizkia, SE., MM selaku dosen penguji dua.
9.
Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
10.
Ibunda dan Ayahanda serta keluargaku tercinta yang tanpa batas memberikan
kasih sayang, do
’
a dan dukungan lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu
kepada penulis.
11.
Seluruh rekan-rekan 4Ak3, yang telah membantu memberikan semangat dan
motivasi kepada penulis.
12.
Teman seperjuangan Dary Zhafran, Danu Andito, Denis A. Tofani, Reeza
Avissenna, Akmal Falah, Kurna Kurnia, Silmi Dienussalimah, Lilis
Ratnasari, Shinta Mawarni, Olla Aryanti, Irma Novita, Hizkia Mulki, Fadly
(9)
viii
Adam, dan Nabila tanpa kalian Skripsi ini tidak akan jalan, terima kasih telah
menjadi teman yang baik dan selalu menemani baik susah maupun senang.
13.
Ponakanku (Akbar, Rafly, Raisa) yang selalu membuat tersenyum dengan
tingkah lakunya di saat saya sedang bingung dalam mengerjakan Skripsi ini.
14.
Seluruh teman yang di UKM Sadaya dan Komunitas IWBC terimakasih atas
semangat dan dukungan serta perhatian yang kalian berikan.
15.
Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu terima kasih atas dorongan, do’a, serta motivasi yang san
gat berharga
bagi penulis.
Akhir kata penulis sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat akan menjadi
penolong kita diakhirat. Meski jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan Skripsi
yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi diri penulis pada
khususnya d
an para pembaca pada umumnya. Amin yaa robbal a’lamin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis,
(10)
ix
DAFTAR ISI
LAMBAR PENGESAHAN ...
i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
SURAT KETERANGAN PESERTUJUAN PUBLIKASI ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ...
v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8
1.2.2 Rumusan Masalah... 8
1.3 Maksud dan Tujuan Masalah ... 9
1.3.1 Maksud Masalah ... 9
1.3.2 Tujuan Masalah ... 9
1.4 Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS ... 11
2.1 Kajian Pustaka ... 11
2.1.1 Penyusutan Aset Tetap ... 11
2.1.1.1 Pengertian Penyusutan Aset Tetap ... 11
(11)
x
2.1.1.3 Faktor
–
Faktor Yang Mempengaruhi Penyusutan
Aset Tetap ... 16
2.1.2 Revaluasi Aset Tetap ... 18
2.1.2.1 Pengertian Revaluasi Aset Tetap ... 18
2.1.2.2 Indikator Revaluasi Aset Tetap ... 20
2.1.2.3 Faktor
–
Faktor Yang Mempengaruhi Revaluasi
Aset Tetap ... 21
2.1.3 Beban Pajak Penghasilan (PPh) Badan ... 22
2.1.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) ... 22
2.1.3.2 Subjek Pajak Penghasilan (PPh) ... 23
2.1.3.3 Pengukuran Pajak Penghasilan (PPh) ... 23
2.1.3.5 Indikator Pajak Penghasilan (PPh) Badan ... 25
2.1.3.6 Faktor
–
Faktor Yang Mempengaruhi Beban Pajak
Penghasilan (PPh) Badan... 25
2.2 Kerangka Pemikiran ... 27
2.2.1 Pegaruh Penyusutan Aset Tetap Terhadap
Revaluasi Aset Tetap ... 29
2.2.2 Pegaruh Penyusutan Aset Tetap Terhadap
Beban Pajak Penghasilan Badan ... 29
2.2.3 Pegaruh Revaluasi Aset Tetap Terhadap
Beban Pajak Penghasilan Badan ... 30
2.2.4 Penelitian Terdahulu ... 31
2.3 Hipotesis ... 34
BAB III METODE PENELITIAN ... 35
3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan ... 35
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 37
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data... 40
3.3.1 Sumber Data ... 40
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41
(12)
xi
3.4.1 Populasi ... 41
3.4.2 Sample ... 43
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
3.5 Metode Analisis Data ... 46
3.5.1 Rancangan Analisis Data ... 46
3.6 Pengujian Hipotesis ... 54
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Hasil Analisis ... 58
4.1.1 Deskriptif Data Penelitian ... 58
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Penyusutan Aset Tetap
(X
1) ... 59
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Revaluasi Aset Tetap
(X
2) ... 62
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Beban Pajak
Penghasilan (Y) ... 66
4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 69
4.1.2.1 Analisis Koefisien Korelasi ... 70
4.1.2.2 Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 72
4.1.2.3 Pengujian Jalur Pada Sub Struktur kedua ... 74
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Sub Struktur Pertama (Uji t) .... 77
4.1.2.5 Pengujian Hipotesis Sub Struktur Kedua (Uji F) ... 79
4.1.2.6 Pengujian Hipotesis Sub Struktur Kedua (Uji t) ... 80
4.2 Pembahasan ... 83
4.2.1 PengaruhRevaluasi Aset Tetap dengan Penyusutan Aset
Tetap ... 83
4.2.2 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap dengan Beban Pajak
Penghasilan (PPh) Badan ... 85
4.2.3 Pengaruh Revaluasi Aset Tetap dengan Beban Pajak
Penghasilan (PPh) Badan ... 87
(13)
xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 90
5.1 Kesimpulan ... 90
5.2 Saran ... 91
5.2.1 Saran Operasional ... 92
5.2.2 Saran Akademis ... 93
(14)
94
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Trisnawati Sukrisno, 2013. Akuntansi Perpajakan. Edisi 3 berbasis ETAP.
Jakarta: Salemba Empat.
Bohari H, 2012. Pengantar Hukum Pajak. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chairil Pohan Anwar, 2013. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan Pajak
dan Bisnis. Jakarta: Gramadia Pustaka.
Harnanto, 2013. Perencanaan Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
Husein Umar, 2011.
Research Methods in Finance and Banking. Jakarta:
PT.Gramedia Pustaka Utama.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2010. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.16. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.16 tahun 2011. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.25. Jakarta: Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No.46. Jakarta: Salemba Empat
Ilyas, 2011. Perpajakan Indonesia, buku 1 Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Jonathan, 2012.
Path Analysis,
Teori, Aplikasi, Prosedur Analisis Untuk Riset
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Juliansyah Noor, 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Riyanto, Bambang, 2012. Dasar-dasar Pembelanjaan. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Sarwono, 2012. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta: Andi.
Singgih Santoso, 2012. SPSS Versi 11.5 Cetakan Kedua Jakarta: Gramedia.
Suandy, 2011. Perencanaan Pajak 1. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
(15)
95
Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Toni, 2013.
Metodologi Penelitian Ekonomi Dan Bisnis (Teori dan Praktik).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Trisni Suryarini dan Tarsis Tarmudji, 2012. Pajak Indonesia. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Waluyo, 2013. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3). Jakarta: Rajawali Pers
Wiratna Sujarweni, 2015.
SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
JOURNAL SEARCH
Giantino A. Ratag, Perencanaan Pajak Melalui Metode Penyusutan Aktiva Tetap
Untuk Menghitung Pph Badan Pada Pt. Bank Sulut. Manado.
Hudan Akbar Ramadhan, Analisis Revaluasi Aset Tetap Terhadap Penghematan
Beban Pajak Penghasilan Pada Pt. Inka Madiun. Surabaya.
Jurnal yang berjudul
Analisis hubungan revaluasi aktiva tetap dengan return on
investment (ROI) dan Return On Assets (ROA) (2009).
Jurnal yang berjudul Analisis Perencanaan Pajak Melalui Revaluasi Aktiva Tetap
dan Pengaruhnya terhadap pajak penghasilan badan terutang pada CV.
Sinar Baja Electronic di Surabaya.
Jurnal yang berjudul
Analisis Perencanaan Pajak Penghasilan Badan Pada
Perusahaan Kontraktor Pertambangan studi kasus PT. RBA Tahun 2012.
M.Burhan Khaironi, 2011. Perencanaan pajak penyusutan aktiva tetap pada PT.
Asuransi Bintang TBK. Skripsi Sarjana. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah. Jakarta.
Popi Surita Kartini, 2014.
Pengaruh Penyusutan Aktiva Tetap Terhadap Laba Dan
Penghematan Pajak Pada Pt. Kukar Mandiri Shipyard. Skripsi Sarjana,
(16)
96
Sarman Saragih, 2014.
Analisis Perbandingan Cost Model Dengan Revaluation
Model Dalam Penilaian Aset Tetap Untuk Meminimalkan Beban Pajak
Suatu Telaah Literatur. Skripsi Sarjana.
Sylvia Maya, 2011.
Pengaruh Pemberian Kredit Dan Pendapatan Buanga
Terhadap Laba Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Bandung
Yosseane Widia Kristi, 2012. Implikasi Pajak Penghasilan Atas Revaluasi Aktiva
Tetap Pada PT. XYZ. Depok.
ONLINE SEARCH
Asteria Primant Bhakti
, 2016.
Revisi UU PPh, Perusahaan Rugi Tetap Bayar
Pajak
.
Melalui
<
http://nasional.kontan.co.id/news/revisi-uu-pph-perusahaan-rugi-tetap-bayar-pajak>
Budi Frensidy, 2016.
Revaluasi Asset: Opsi Murah Mendongrak Ekuitas
. Melalui
<
http://kolom.kontan.co.id/news/490/Revaluasi-aset:-Opsi-murah-mendongkrak-ekuitas>
Data Perusahaan Manufaktur. Melalui: <
http://idx.co.id
>
Junaidi, 2010. T Table. Melalui <
http://junaidichaniago.wordpress.com
>
Pramono Anung, 2015. Lakukan Revaluasi Aset, Perusahaan Dapat Keringanan
Pajak.
Melalui
<
http://ekonomi.rimanews.com/keuangan/read/20151023/241029/Lakukan
(17)
1
ANALISIS PENYUSUTAN ASET TETAP DAN REVALUASI ASET TETAP UNTUK UPAYA MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN (PPh) BADAN
(Studi Kasus pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 Tahun 2012 – 2014)
Oleh:
RINTO WIDYA PRIHARTONO Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
This research was conducted at the Regional Office of the Director General Jabar 1. The phenomenon that occurs is because the government provides tax relief for many companies reluctant to depreciation and revaluation of assets as a result of higher taxes. In fact, depreciation and revaluation of assets would enable the company improve its financial capabilities.
This research is a quantitative study, with descriptive and verification methods. The sampling in this study is a 15 companies which registered in BEI, the sampling using purposive sampling technique. Kind of data is secondary data that was collecting 45 financial statements 2012 to 2014 from Indonesian Stock Exchange. Data was analyzed by path technic with the help of software SPSS.
The results showed that there is a relationship between the revaluation of fixed assets with depreciation of fixed assets is positive and low category, as well as the effect of depreciation of fixed assets remains significant effect on income tax expense are marked neatif and categorized medium, and the revaluation of assets remains a significant effect on income tax expense which is negative and high category in BEI.
Keywords: Depresiation of assets, Revaluasion of assets, Crporate income tax expense. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bagi negara, pajak adalah salah satu sumber penerimaan penting yang akan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebaliknya bagi perusahaan, pajak yang dikenakan terhadap penghasilan yang diterima atau yang diperoleh dianggap sebagai beban dalam menjalankan usaha maupun sebagai distribusi laba kepada pemerintah. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan daya saing maka perusahaan wajib menekan beban seoptimal mungkin (Suady, 2011). Bagi sektor privat (pribadi/perusahaan) sendiri, pembayaran pajak adalah biaya yang dikeluarkan yang akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat (Sarman Saragih, 2014). Biaya pajak penghasilan contohnya. Dengan biaya adanya pajak penghasilan, perusahaan akan mengurangi laba setiap tahunnya.
Pajak penghasilan (PPh) adalah pajak yang dikenakan terhadap 9 Subjek Pajak atas penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam suatu tahun pajak (Siti Resmi, 2012:111). Dengan perencanaan pajak yang baik kita bisa membayar pajak secara efisien karena umumnya perencanaan pajak selalu dimulai dengan meyakinkan apakah suatu transaksi atau fenomena terkena pajak, apakah dapat diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya, selanjutnya apakah pembayaran pajak dimaksud dapat ditunda pembayarannya dan lain sebagainya (Burhan H, 2011).
Penyusutan aset tetap merupakan alokasi jumlah suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Besarnya penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung (Waluyo, 2013). Penyusutan perlu dilakukan karena manfaat yang diberikan dan nilai dari aktiva tersebut semakin berkurang. Perusahaan harus menerapkan metode penyusutan yang tepat bagi aktivanya, sebab pemilihan metode penyusutan yang berbeda tentunya akan sangat
(18)
2
berpengaruh terhadap biaya-biaya usaha, yang berarti mempengaruhi besarnya laba. Besarnya laba yang dihasilkan oleh perusahaan tentu akhirnya akan berujung pada pengaruh terhadap Pajak Penghasilan terutang yang harus dibayarkan oleh perusahaan (Popi Surita, 2014).
Revaluasi aset tetap adalah suatu penilaian kembali atas aset tetap yang dimiliki perusahaan sehingga sesuai dengan harga pasar saat dilakukannya revaluasi tersebut. Hal ini disebabkan karena SAK-ETAP menganut penilaian aset tetap berdasarkan perolehan atau harga pertukaran. Dengan dilakukannya revaluasi aset tetap, perusahaan dapat menyehatkan posisi keuangannya sehingga lebih mencerminkan kemampuan dan nilai perusahaan yang sebanarnya, dan dapat menghemat pajak penghasilan terhutang (Sukrisno Agoes Trisnawati 2013).
Beban pajak penghasilan PT. Semen Gresik Tbk, PT. Jasa Marga Tbk, PT. Timah Tbk, PT. Kimia Farma Tbk mengalami peningkatan atau penambahan bayar pada tahun 2013 dan 2014. Penyusutan asset tetap mengalami peningkatan. Kenaikan penyusutan asset tetap tidak diiringi dengan penurunan beban pajak penghasilan badan yang aseharusnya beban pajak penghasilan badan menurun atau berkurang. Sama halnya dengan revaluasi asset tetap tersebut mengalami peningkatan. Revaluasi asset tetap yang meningkat tidak diiringi dengan penurunan beban pajak penghasilan badan yang aseharusnya beban pajak penghasilan badan menurun atau berkurang.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai masalah tersebut dalam bentuk laporan dengan judul :
“Analisis Penyusutan Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap Untuk Upaya
Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan (PPh) Badan Studi Kasus Pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Barat 1 Tahun 2012-2014”.
1.2 Identifikasi Masalah
2.1.2.1 Masih saja ada perusahaan enggan melakukan penyusutan aset tetap dan revaluasi asset tetap untuk meminimalkan beban pajak penghasilannya.
2.1.2.2 Masih saja ada perusahaan enggan melakukan penyusutan aset tetap untuk meminimalkan beban pajak penghasilan perusahaan.
2.1.2.3 Masih saja ada perusahaan enggan melakukan revaluasi aset tetap untuk meminimalkan beban pajak penghasilan perusahaan.
1.3 Rumusan Masalah
1. Seberapa besar pengaruh penyusutan aset tetap terhadap revaluasi aset tetap.
2. Seberapa besar pengaruh penyusutan aset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan.
3. Seberapa besar pengaruh revaluasi aset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya penyusutan aset tetap terhadap revaluasi aset tetap.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya penyusutan aset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruhnya revaluasi aset tetap beban pajak penghasilan badan.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Operasional
Penelitian ini dapat membantu pada perusahaan serta diharapkan dapat membantu memberikan masukan kepada perusahaan yang terdaftar di Kanwil Direktorat Jenderal
(19)
3
Pajak Jawa Barat, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk menerapkan perencanaan pajak sebagai upaya meminimalkan beban pajak penghasilan badan.
1.5.2 Kegunaan Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas (ROA).
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penyusutan Aset Tetap
2.1.1.1 Pengertian Penyusutan Aset Tetap
Pengertian dana pihak ketiga menurut Sukrisno Agoes Trisnawati (2013:91) menyatakan bahwa :
“Penyusutan adalah alokasi sistematis dari jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aktiva selama umur manfaatnya”.
2.1.1.2 Perhitungan Penyusutan Aset Tetap
1. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 tahun 2011 menyatakan bahwa :
“Nilai perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan”. 2. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 tahun 2011 menyatakan
bahwa:
“Nilai residu aset adalah jumlah yang diperkirakan akan diperoleh entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umur manfaatnya”.
3. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 tahun 2011 menyebutkan bahwa:
“Estimasi umur manfaat aset yang dapat disusutkan adalah persoalan penilaian yang pada umumnya berdasarkan pengalaman perusahaan yang memiliki aset serupa”.
2.1.2 Revaluasi Aset Tetap
2.1.2.1
Pengertian Revaluasi Aset TetapMenurut Waluyo (2012:120) mendefinisikan revaluasi asset tetap adalah sebagai berikut: “Revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalan laporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, hal ini mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai yang wajar”.
2.1.2.2 Penjelasan Revaluasi Aset Tetap
Pada umumnya revaluasi terhadap aset tetap dimaksudkan untuk menilai kembali aset akibat adanya kenaikan nilai aset tetap tersebut dipasaran, sehingga aset tetap dapat dilaporkan sebagai nilai pasar wajarnya. Nilai pasar wajar (fair market value) yaitu harga yang dilekatkan pada proses jual beli dipasar pada saat tertentu dimana penjual dan pembeli masing-masing melakukan secara sadar tanpa paksaan, serta mengetahui atau memiliki pengetahuan mengenai keadaan pasar serta kegunaan aktiva yang dimaksud. Selisih penilaian kembali aset tetap dicatat sebagai pos modal, yaitu disajikan dalam kelompok modal diantara tambahan modal disetor dan laba ditahan.
2.1.3 Pajak Penghasilan (PPh) Badan
2.1.3.1 Pengertian Pajak Penghasilan (PPh) Badan Menurut Waluyo (2013:120) menyatakan bahwa :
“Pajak Penghasilan adalah pajak yang dibebankan pada penghasilan perorangan, perusahaan, atau badan hukum lainnya. Pajak Penghasilan bisa diberlakukan
(20)
4
2.1.3.2 Perhitungan Pajak Penghasil (PPh) Badan1. Menurut Waluyo (2013:158) menyatakan bahwa:
“Pajak Tangguhan adalah jumlah pajak penghasilan yang terpulihkan pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dari sisa kerugian yang dapat di kompensasikan. Pengakuan pajak tangguhan berdampak terhadap berkurangnya laba atau rugi bersih sebagai akibat adanya kemungkinan pengakuan beban pajak tangguhan dan manfaat pajak tangguhan”.
2. Menurut (Mills dalam Ettredge et al., 2008) menyatakan bahwa:
“Beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas penghasilan kena pajak pada satu periode”.
2.2 Kerangka Pemikiran
2.2.1 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap Terhadap Revaluasi Aset Tetap
Menurut Waluyo (2013:120) menyatakan bahwa:
“Melalui Revaluasi, suatu nilai aset tetap akan bertambah besar yang akan menyebabkan beban penyusutan pada tahun - tahun yang akan datang menjadi lebih besar yang tentu saja mengurangi laba perusahaan”.
2.2.2 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap Terhadap Beban Pajak Penghasil (PPh) Badan
Menurut Suandy (2011:26) menyatakan bahwa :
“Jumlah dari biaya penyusutan aktiva tetap sangat tergantung dari metode penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional di laporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan
mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan yang tentu saja akan mempengaruhi jumlah pajak terutang”.
2.2.3 Pengaruh Revaluasi Aset Tetap Terhadap Beban Pajak Penghasil (PPh) Badan
Menurut Ilyas (2011:141) menyatakan bahwa terdapat pengaruh penyaluran kredit dengan return on assets, yaitu sebagai berikut:
“Dalam hal ini Pajak Penghasilan (PPh), penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap merupakan peluang untuk memperoleh penghematan pajak (tax saving), atau keuntungan pajak (tax Benefit). Hal ini ditunjukan dengan beban pajak (tax burden) yang dapat diminimalisasi melalui penyusutan aktiva tetap tersebut, dan kompensasi kerugian perusahaan”.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka pemikiran diatas maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :
H1: Penyusutan aset tetap berpengaruh signifikan terhadap Revaluasi aset tetap. H2: Penyusutan aset tetap berpengaruh signifikan terhadap beban pajak penghasilan
(PPh) badan.
H3: Revaluasi aset tetap berpengaruh signifikan terhadap beban pajak penghasilan (PPh) badan.
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif. Alasan peneliti menggunakan penelitian kuantitatif karena mempunyai keunggulan dari sisi efisiensi dimana dalam penelitian ini bekerja menggunakan sampel untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu penelitian kuantitatif dapat memberikan penjelasan yang lebih tepat terhadap variabel yang diteliti. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif. Alasan peneliti memilih metode penelitian deskriptif dan verifikatif karena peneliti ingin mendapatkan jawaban secara mendasar dan akurat. Dalam penelitian ini, metode deskritif verifikatif tersebut digunakan untuk menilai seberapa besar
(21)
5
pengaruh penyusutan asset tetap dan revaluasi asset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2013:58) definisi operasional variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Agar lebih jelas mengenai variabel-variabel yang diteliti, maka dapat dituangkan dalam tabel operasional variabel pada tabel 3.1.
3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Sumber Data
Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu diperoleh dari laporan keuangan Perusahan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam tahun 2012 – 2014.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dilakukan dengan membaca literatur-literatur, buku-buku mengenai teori permasalahan yang diteliti dan menggunakan media internet sebagai media pendukung dalam penelusuran informasi tambahan mengenai teori maupun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini.
2. Riset Internet (online research)
Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, jurnal dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
3.4 Populasi, Penarikan Sampel dan Tempat serta Waktu Penelitian
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:80) mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 20 Perusahaan sehingga jumlah populasi adalah sebanyak 60 laporan keuangan atau N = 20 x 3 = 60.
3.4.2 Penarikan Sampel
Menurut Sugiyono (2013:81) mendefinisikan sampel adalah sebagai berikut :
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, dengan menggunakan teknik ini penulis mengambil data sesuai dengan kriteria. Dimana yang perusahaan yang terdaftar adalah 20 perusahaan, dan setelah diambil sebagiiiannn perusahaan yang sesuai kriteria adalah 15 perusahaan dari tahun 2012 sampai 2014, maka yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah 15 x 3 = 45 laporan keuangan neraca dan laba rugi Bank Umum swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder Perusahaan BAdan Usaha Milik Negara. Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maka penulis mengadakan penelitian di kanwil direktorat jenderal pajak jawa barat 1 yang beralamat Jl. Asia Afrika No.114, Cikawao, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Januari 2016 sampai dengan Agustus 2016.
(22)
6
3.5 Metode Pengujian Data
Analisis Data
Pengertian analisis data menurut V, Wiratna (2015:121) mengungkapkan bahwa:
“Analisis data dapat diartikan sebagai upaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian”.
Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Bambang Riyanto (2012:297) mengemukakan bahwa:
“analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang berbentuk sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif/reciprocal)”.
Menurut Sarwono (2012: 17) menyatakan bahwa:
“Path analysis adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung”.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa path analysis merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung atau tidak langsung antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Peneliti menggunakan analisis jalur (path analysis) karena peneliti ingin memastikan apakah ada pengaruh penyusutan asset tetap dan revaluasi asset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan.
3.6 Pengujian Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis penelitian ini untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara variabel independent (X) yaitu Penyusutan Aset Tetap (X1) dan Revaluasi Aset Tetap (X2) terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan (Y), dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Penetapan Hipotesis
H : r x2 x1 = 0 Penyusutan Aset Tetap tidak berpengaruh terhadap Revaluasi Aset Tetap.
H : r x2 x1 ≠ 0 Penyusutan Aset Tetap berpengaruh terhadap Revaluasi Aset Tetap. Ho2: ρyx1= 0 Penyusutan Aset Tetap tidak berpengaruh terhadap Beban Pajak
Penghasilan Badan.
Ha2: ρyx1≠ 0 Penyusutan Aset Tetap berpengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan.
Ho3: ρyx2= 0 Revaluasi Aset Tetap. tidak berpengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan.
Ha3: ρyx2≠ 0 Revaluasi Aset Tetap berpengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan.
2.
M
enentukan tingkat signifikanDitentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
3. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria adalah sebagai berikut :
Hasil t hitung dibandingkan dengan tabel dengan kriteria :
a) Jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
b) Jika t hitung ≤ t tabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan
c) t tabel; dicari didalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,α = 0,05 dan dk = (n-k-1)
(23)
7
4. Penarikan KesimpulanDaerah yang diarsir merupakan daerah penolakan, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan (penerimaan), maka Ho ditolak (diterima) dan H1 diterima (ditolak). Artinya koefisian regresi signifikan (tidak signifikan).
Kesimpulannya, Penyusutan Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap berpengaruh signifikan (tidak signifikan) terhadap Beban Pajak Pengahasilan Badan. Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α= 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95% dan hal ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan (tidak signifikan) antara dua variabel tersebut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif
4.1.1.1 Analisis Variabel Deskriptif Variabel Penyusutan Aset Tetap
Rata-rata tertinggi Penyusutan Aset Tetap pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara dari tahun 2012 – 2014 dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, sedangkan rata-rata terendah dipegang oleh PT. Wijaya Karya Tbk.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Revaluasi Aset Tetap
Rata-rata tertinggi Penyusutan Aset Tetap pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara dari tahun 2012 – 2014 dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, sedangkan rata-rata terendah dipegang oleh PT. Adhi Krya Tbk.
4.1.1.3 Analisis Deskriptif Variabel Beban Pajak Penghasilan Badan
Rata-rata tertinggi Penyusutan Aset Tetap pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara dari tahun 2012 – 2014 dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, sedangkan rata-rata terendah pada tahun 2010 – 2014 dipegang oleh PT. Krakatau Steel Tbk.
4.1.2 Analisis Verifikatif
4.1.2.1 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap Terhadap Revaluasi Set Tetap
Diperoleh nilai koefisien jalur Px1x2= 0,297. Untuk analisis jalur dengan satu variabel bebas, maka koefisien determinasi merupakan kuadrat dari koefisien jalur yang lainnya sama dengan koefisien korelasi. Bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh sub struktur pertama sebesar 0,8%. Hal ini menunjukan bahwa Penyusutan Aset Tetap memberikan kontribusi terhadap Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012 – 2014 sebesar 0,8%, sedangkan sisanya 92,8% merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti. Untuk pengujian hipotesis sub struktur pertama diperoleh informasi bahwa nilai t-hitung yang diperoleh Penyusutan Aset Tetap sebesar 2.037. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada table distribusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=45-1-1=42, untuk pengujian dua sisi diperoleh nilai t-tabel sebesar ±2.017. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung untuk Penyusutan Aset Tetap sebesar 2.037, berada diluar nilai t-tabel (-2.017 dan 2.017). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
4.1.2.2 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap Terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan
Nilai koefisien korelasi untuk Penyusutan Aset Tetap dengan Beban Pajak Penghasilan Badansebesar -0,501 yang mana hasil tersebut masuk dalam skor interval antara 0.41 - 0.60. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sedang antara Penyusutan Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan. Untuk koefisien korelasi untuk Revaluasi Aset Tetapdengan Beban Pajak Penghasilan Badansebesar -0,648 yang mana hasil tersebut masuk dalam skor interval antara 0.61 - 0.80. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tinggi antara Revaluasi Aset Tetap terhadap Beban Pajak
(24)
8
Penghasilan Badan. Besar pengaruh yang diberikan Penyusutan Aset Tetap dan Revaluasi Aset Tetap Terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014 sebesaar 52,4%, sedangkan 47,6% lainnya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti. Seperti royalty, pajak atas barang mewah, dll.
4.1.3 Pengujian Hipotesis
4.1.3.1 Pengujian Hipotesis Penyusutan Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan
Diketahui bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar -3.037. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada table distrbusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=45-2-1= 42, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±2.018. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar -3.037, berada diluar nilai t-tabel (-2.018 dan 2.018). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial Penyusutan Aset Tetap berpengaruh signifikan terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014.
Penyusutan Aset Tetap memberikan pengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014 sebesar 17% yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 11,5% dan pengaruh tidak langsung sebesar 5,5%.
4.1.3.2 Pengujian Hipotesis Revaluasi Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan
Diketahui bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar -4.910. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada table distrbusi t. Dengan α=0,05, df=n-k-1=45-2-1= 42, diperoleh nilai t-tabel untuk pengujian dua pihak sebesar ±2.018. Dari nilai-nilai di atas terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh sebesar -4.910, berada diluar nilai t-tabel (-2.018 dan 2.018). Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, artinya secara parsial Penyusutan Aset Tetap berpengaruh signifikan terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014.
Revaluasi Aset Tetap memberikan pengaruh terhadap Beban PAjak Penghasilan Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 – 2014 sebesar 35,4% yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 29,9% dan pengaruh tidak langsung sebesar 5,5%.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Penyusutan ASet Tetap Terhadap Revaluasi Aset Tetap
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penyusutan aset tetap (X1) terhadap beban pajak penghasilan (pph) badan (Y) sebesar -0,501. Nilai korelasi bertanda negatif yang termasuk kategori sedang, yang menunjukan bahwa terjadi hubungan negatif yang sedang antara penyusutan aset tetap dengan beban pajak penghasilan badan dimana semakin tinggi penyusutan aset tetap maka akan diikuti semakin menurunnya beban pajak penghasilan badan begitupun sebaliknya.
Pada variabel ini diperoleh bahwa penyusutan asset tetap berpengaruh signifikan terhadap beban pajak penghasilan badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, yang mana nilai thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu besarnya pengaruh Penyusutan Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan yaitu sebesar 17% yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 11,5% dan pengaruh tidak langsung sebesar 5,5%. Sedangkan sisanya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti seperti royalty, pajak atas pembelian barang mewah, dan lain – lain. Dimana Penyusutan Aset Tetap meningkat maka Beban Pajak Penghasilan Badan akan mengalami penurunan karena Penyusutan Aset Tetap bisa digunakan untuk menurunkan nilai perpajakan. Jika penyusutan asset tetap sebagai cara
(25)
9
utama yang dihimpun perusahaan mengalami peningkatan, berarti perusahaan tersebut akan membayar pajak penghasilan dengan nilai yang sangat minim, dengan penyusutan asset tetap yang mengalami peningkatan perusahaan mampu memperoleh keuntungan yang besar dari laba yang diperoleh.
Hal ini sejalan dengan teori yang dijabarkan oleh Suandy (2011:26) menyatakan bahwa jumlah dari biaya penyusutan aktiva tetap sangat tergantung dari metode penyusutan yang diterapkan oleh perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional di laporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan yang tentu saja akan mempengaruhi jumlah pajak terutang.
4.2.2 Pengaruh Penyusutan Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara penyusutan aset tetap (X1) terhadap beban pajak penghasilan (pph) badan (Y) sebesar -0,501. Nilai korelasi bertanda negatif yang termasuk kategori sedang, yang menunjukan bahwa terjadi hubungan negatif yang sedang antara penyusutan aset tetap dengan beban pajak penghasilan badan dimana semakin tinggi penyusutan aset tetap maka akan diikuti semakin menurunnya beban pajak penghasilan badan begitupun sebaliknya.
Pada variabel ini diperoleh bahwa penyusutan asset tetap berpengaruh signifikan terhadap beban pajak penghasilan badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, yang mana nilai thitung lebih besar dari ttabel. Selain itu besarnya pengaruh Penyusutan Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan yaitu sebesar 17% yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 11,5% dan pengaruh tidak langsung sebesar 5,5%. sedangkan sisanya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti seperti royalty, pajak atas pembelian barang mewah, dan lain – lain.
Hal ini menjawab fenomena yang terjadi pada PT. Semen Gresik, PT. Timah, PT. Kimia Farma dan PT. Jasa Marga serta perusahaan BUMN lainnya dimana penyusutan asset tetap mengalami peningkatan tetapi beban pajak penghasilan badan ikut meningkat, yang seharusnya jika penyusutan asset tetap mengalami peningkatan maka beban pajak penghasilan badan pun harusnya turun (Auditing Bursa Efek Indonesia, 2016). Lalu pemerintahan memberikan keringanan pajak karena selama ini banyak perusahaan enggan melakukan penyusutan dan revaluasi aset akibat pengenaan pajak yang tinggi. Padahal, penyusutan dan revaluasi aset akan membuka peluang perusahaan meningkatkan kemampuan keuangannya (Pramono Anung, 2016). Penyebab beban pajak penghasilan meningkat adalah karena tidak adanya perencanaan perpajakan terlebih dahulu, sehingga laba yang diperoleh dalam laporan keuangan meningkat yang membuat beban pajak ikut meningkat. Dimana yang seharusnya jika Penyusutan Aset Tetap meningkat maka Beban Pajak Penghasilan Badan akan mengalami penurunan karena Penyusutan Aset Tetap bisa digunakan untuk menurunkan nilai perpajakan. Jika penyusutan asset tetap sebagai cara utama yang dihimpun perusahaan mengalami peningkatan, berarti perusahaan tersebut akan membayar pajak penghasilan dengan nilai yang sangat minim, dengan penyusutan asset tetap yang mengalami peningkatan perusahaan mampu memperoleh keuntungan yang besar dari laba yang diperoleh.
Hal ini sejalan dengan teori Suandy (2011:26) menyatakan bahwa jumlah dari
biaya penyusutan aktiva tetap sangat tergantung dari metode penyusutan yang
diterapkan oleh perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya
operasional di laporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan
mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan yang tentu saja akan
mempengaruhi jumlah pajak terutang.
4.2.3 Pengaruh Revaluasi Aset Tetap terhadap Beban Pajak Penghasilan Badan
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara revaluasi aset tetap (X2) terhadap beban pajak penghasilan (PPh) badan (Y) sebesar -0,648. Nilai korelasi bertanda negatif yang termasuk kategori tinggi, yang menunjukan bahwa terjadi hubungan
(26)
10
negatif yang tinggi antara revaluasi aset tetap dengan beban pajak penghasilan badan dimana semakin tinggi revaluasi aset tetap maka akan diikuti semakin menurunnya beban pajak penghasilan badan begitupun sebaliknya.
Pada variabel ini diperoleh bahwa revaluasi asset tetap berpengaruh signifikan terhadap beban pajak penghasilan badan pada Perusahan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014, yang mana nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel. Selain itu besarnya pengaruh revaluasi asset tetap terhadap beban pajak penghasilan badan yaitu sebesar 35,4% yang terdiri dari pengaruh langsung sebesar 29,9% dan pengaruh tidak langsung sebesar 5,5%, sedangkan sisanya merupakan kontribusi dari variabel lain yang tidak diteliti seperti royalty, pajak atas pembelian barang mewah, dan lain – lain.
Hal ini menjawab fenomena yang terjadi pada PT. Semen Gresik, PT. Timah, PT. Kimia Farma dan PT. Jasa Marga dimana revaluasi asset tetap mengalami peningkatan tetapi beban pajak penghasilan badan mengalami penurunan (Auditing BursaEfek Indonesia, 2016). Serta pemerintahan memberikan keringanan pajak karena selama ini banyak perusahaan enggan melakukan penyusutan dan revaluasi aset akibat pengenaan pajak yang tinggi. Padahal, penyusutan dan revaluasi aset akan membuka peluang perusahaan meningkatkan kemampuan keuangannya (Pramono Anung, 2016). Penyebab beban pajak penghasilan meningkat adalah karena tidak adanya perencanaan perpajakan terlebih dahulu, sehingga laba yang diperoleh dalam laporan keuangan meningkat yang membuat beban pajak ikut meningkat. Dimana yang seharusnya jika revaluasi asset tetap meningkat maka beban pajak penghasilan badan akan mengalami penurunan. Dengan revaluasi asset tetap yang mengalami peningkatan perusahaan mampu menstabilkan kembali dana yang dihimpun dalam bentuk laba, karena beban pajak penghasilan perusahaan menurun atau dibayarkan dengan sangat minim.
Hal ini sejalan dengan teori yang dijabarkan oleh Ilyas (2011:141) menyatakan Dalam hal ini Pajak Penghasilan (PPh), penilaian kembali (revaluasi) aktiva tetap merupakan peluang untuk memperoleh penghematan pajak (tax saving), atau keuntungan pajak (tax Benefit). Hal ini ditunjukan dengan beban pajak (tax burden) yang dapat diminimalisasi melalui penyusutan aktiva tetap tersebut, dan kompensasi kerugian perusahaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Penyusutan Aset Tetap berpengaruh terhadap Revaluasi Aset Tetap pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Dimana jika revaluasi asset tetap meningkat maka penyusutan asset tetap akan mengalami peningkatan.
2. Penyusutan Aset Tetap berpengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan (PPh) Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Dimana jika Penyusutan Aset Tetap meningkat maka Beban Pajak Penghasilan Badan akan mengalami penurunan karena Penyusutan Aset Tetap bisa digunakan untuk menurunkan nilai perpajakan.
3. Revaluasi Aset Tetap berpengaruh terhadap Beban Pajak Penghasilan (PPh) Badan pada Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Dimana jika revaluasi asset tetap meningkat maka beban pajak penghasilan badan akan mengalami penurunan.
5.2 Saran
5.2.1 Saran operasioanal
1. Revaluasi asset tetap sangat perlu dilakukan di dalam perusahaan. Tetapi dengan revaluasi asset tetap, perusahaan memang akan mengurangi laba tetapi sebenarnya itu nilai yang seharusnya dan akan menguntungkan perusahaan. Jadi dimana jika revaluasi asset tetap meningkat maka penyusutan asset tetap akan mengalami peningkatan. Dengan kata lain jika nilai yang dihimpun oleh perusahaan mengalami peningkatan, maka
(27)
11
perusahaan akan mampu melakukan penilaian kembali sesuai dengan peraturan undang – undang.
2. Sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan pajak terlebih dahulu agar perusahaan membayar pajak yang sangat minim dengan penyusutan asset tetap yang mengalami peningkatan perusahaan mampu memperoleh keuntungan yang besar dari laba yang diperoleh.
3. Sebaiknya perusahaan melakukan perencanaan pajak terlebih dahulu agar perusahaan membayar pajak yang sangat minim. Karena dengan revaluasi asset tetap yang mengalami peningkatan perusahaan mampu menstabilkan kembali dana yang dihimpun dalam bentuk laba, karena beban pajak penghasilan perusahaan menurun atau dibayarkan dengan sangat minim.
5.2.2
Saran Akademis
1. Bagi pengembangan Ilmu Akuntansi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah teori akuntansi terkait Analisis Penyusutan Aset Tetap Dan Revaluasi Aset Tetap Untuk Upaya Meminimalkan Beban Pajak Penghasilan (PPh) Badan serta sebagai masukan dan tambahan referensi bagi para pembaca.
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti selanjutnya, karena masih banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh di luar model penelilitian, diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain, disarankan menggunakan populasi dan sampel yang berbeda agar diperoleh kesimpulan yang mendukung teori dan konsep diterima secara umum.
(28)
12
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman dkk. 2014. Analisis Pengaruh Jumlah Kredit Mikro Yang Diberikan Dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Pada Pt. Bank Syariah Mandiri Kcp Buleleng Periode Tahun 2012-201. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2, No. 1. Andreani Caroline Barus dan David Sulistyo. 2011. Hubungan Efisiensi Operasional Dengan
Kinerja Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil. Volume 1, Nomor 02.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin.2006. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung:
Pustaka Setia.
Bambang Sudiyatno. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Bopo, Car Dan Ldr Terhadap Kinerja Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia (Bei) (Periode 2005-2008). Dinamika Keuangan dan Perbankan. Vol. 2, No.2. ISSN :1979-4878. Clorinda Karunia. 2013. Analisis Pengaruh Rasio capital, Aset Quality dan Liquidity terhadap
Kinerja Keuangan Pada Sektor perbankan yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia. Jurna Ilmiah Universitas Surabaya. Vol 2, No 1.
Danang Sunyoto. 2013. Metodelogi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Reflika Aditama.
Euis Rosidah.2009. Pengaruh Biaya Dana Bank Dan Penyaluran Kredit Terhadap Rentabilitas. Jurnal Akuntansi FE Unsil. Vol. 4, No 1. ISSN : 1907 – 9958.
Greydi Normala Sari. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyaluran Kredit Bank Umum Di Indonesia (Periode 2008.1 – 2012.2). Jurnal EMBA. Vol.1 No.3. ISSN 2303.
Hendri Tanjung. 2013. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Bekasi: Gramata Pubishing.
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Edisi 2. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
I Putu Agus Atmaja. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Penyaluran Kredit Dan Non Performing Loan Pada Profitabilitas. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556.
Irham Fahmi. 2014. Analisis Laporan Keuangan Cetakan keempat. Bandung: ALFABETA. Ismail. 2013. Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Penerbit Kencana Ismail. 2014. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Penerbit Kencana. Julius R Latumaerissa. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salempa Empat. Kasmir. 2010. Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya Ed Revisi Ke 10 . Jakarta: Rajawali Pers. Kasmir. 2012. Dasar Dasar Perbankan Ed Revisi Ke 10. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir. 2014. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Cetakan 12. Jakarta: Rajawali Pers.
Kolari, James W dkk. 2006. Assessing the Profitability and Riskiness of Small Business Lenders in the Banking Industry. The Journal Entrepeneurial Finance. Volume 11.
(29)
13
Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Made Ria Anggraeni Dan I Made Sadha Suardhika. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Resiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.1 Hal 27-38. ISSN 2302-8556.
Malayu Hasibuan. 2011. Dasar-Dasar Perbankan . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Nih Luh Kunthi Pranyanti. 2015. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Dpk, Car Dan Npl Terhadap Profitabilitas Bank. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Ni Made Anik Suryawati dkk. 2014. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Capital Adequacy
Ratio (Car), Non Performing Loan (Npl), Dan Loan To Deposit Ratio (Ldr) Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Studi Kasus Pada Lpd Desa Pakraman Pemaron Periode 2010-2013). E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2.
Oskar Loda dkk. 2014. Rasio Likuiditas Dan Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.2 No.4. ISSN 2303-1174.
Ririh Dian Pratiwi. 2015. Analisis Kredit Yang Diberikan Dan Tingkat Likuiditas Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan. Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 4 No. 2
Singgih Santoso.2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
Sony Siswoyo. 2013.Analisis Fundamental Dan Teknikal Untuk Profit Lebih Optimal. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif R&D. Bandung: Cv.Alfabeta.
Syafaruddin Alwi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi. Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Taswan. 2015. Akuntansi Perbankan Transaksi dalamValuta Rupiah edisi ketiga. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Toni Wijaya dan Zainal Mustafa. 2013. Panduan Teknik Statistik SEM &. PLS dengan SPSS AMOS. Yogyakarta :Cahaya Atma Pustaka.
Totok Budisantoso. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi tiga. Jakarta: Salemba Empat. Toto Prihadi. 2010. Analisis Laporan KeuanganTeori dan Aplikasi. Jakarta:PPM.
Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media.
V. Wiratna Sujarweni. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
Veitzhal Rivai.2013.Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Yoli Lara Sukma.2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal dan Resiko Kredit terhadap Profitabilitas : Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal UNP.
(30)
14
Irwan Lubis. 2014. http://berita.suaramerdeka.com
Irwan Lubis. 2015. http://bisniskeuangan.kompas.com
(31)
15
LAMPIRANTabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep variable Indikator Skala
Variabel (x1) Penyusutan Aset
Tetap
“Jumlah dari biaya penyusutan aset tetap sangat tergantung dari metode penyusutan yang diterapkan oleh
perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional di laporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan yang tentu saja akan mempengaruhi jumlah pajak terutang”.
(Suandy (2011))
Penyusutan Tiap Tahun = � �� � ℎ� − � �� � �
� � ��
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Tahun 2011)
Rasio
Variabel (x2) Revaluasi Aset
Tetap
”Revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalan laporan keuangan perusahaan yang
disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, hal ini mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangan tidak
mencerminkan nilai yang wajar.”
(Waluyo (2012:120))
Revaluation Model = Nilai Wajar – Akumulasi Penyusutan – Akumulasi Penurunan Nilai
(Choirul Anwar 2011:21)
Rasio
Variabel (y) “Beban Pajak
Penghasilan adalah pajak yang dihitung
Beban Pajak Penghasilan = Pajak Kini + Pajak Tangguhan
(32)
16
Beban PajakPenghasilan Badan
berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak kini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan”
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 Tahun
2011)
Waluyo (2013:216)
Tabel 4.6 Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.7
(33)
17
Tabel 4.8Koefisien Determinasi Sub Struktur Pertama
Tabel 4.9
Koefesien Jalur Struktur Kedua
Tabel 4.10
Koefesien Determinasi Kedua
Tabel 4.11
(34)
18
Tabel 4.12 Uji Signifikan (Uji F)Tabel 4.13 Uji Hipotesis Parsial
(1)
13
Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Made Ria Anggraeni Dan I Made Sadha Suardhika. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Resiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Pada Profitabilitas. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.1 Hal 27-38. ISSN 2302-8556.
Malayu Hasibuan. 2011. Dasar-Dasar Perbankan . Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nanang Martono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Nih Luh Kunthi Pranyanti. 2015. Pengaruh Penerapan Corporate Governance, Dpk, Car Dan Npl Terhadap Profitabilitas Bank. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN: 2302-8556. Ni Made Anik Suryawati dkk. 2014. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (Dpk), Capital Adequacy
Ratio (Car), Non Performing Loan (Npl), Dan Loan To Deposit Ratio (Ldr) Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit (Studi Kasus Pada Lpd Desa Pakraman Pemaron Periode 2010-2013). E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha. Volume 2.
Oskar Loda dkk. 2014. Rasio Likuiditas Dan Jumlah Kredit Terhadap Profitabilitas Perbankan Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol.2 No.4. ISSN 2303-1174.
Ririh Dian Pratiwi. 2015. Analisis Kredit Yang Diberikan Dan Tingkat Likuiditas Serta Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan. Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 4 No. 2 Singgih Santoso.2002. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo.
Sony Siswoyo. 2013.Analisis Fundamental Dan Teknikal Untuk Profit Lebih Optimal. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif R&D. Bandung: Cv.Alfabeta.
Syafaruddin Alwi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi. Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Taswan. 2015. Akuntansi Perbankan Transaksi dalamValuta Rupiah edisi ketiga. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Toni Wijaya dan Zainal Mustafa. 2013. Panduan Teknik Statistik SEM &. PLS dengan SPSS AMOS. Yogyakarta :Cahaya Atma Pustaka.
Totok Budisantoso. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi tiga. Jakarta: Salemba Empat. Toto Prihadi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Teori dan Aplikasi. Jakarta:PPM.
Umi Narimawati. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Teori Dan Aplikasi.Bandung:Agung Media.
V. Wiratna Sujarweni. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institution Management. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada Veitzhal Rivai.2013.Manajemen Perbankan dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Yoli Lara Sukma.2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal dan Resiko Kredit terhadap Profitabilitas : Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI. Jurnal UNP.
(2)
14
Irwan Lubis. 2014. http://berita.suaramerdeka.com Irwan Lubis. 2015. http://bisniskeuangan.kompas.com www.idx.go.id(3)
15
LAMPIRANTabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep variable Indikator Skala
Variabel (x1) Penyusutan Aset
Tetap
“Jumlah dari biaya penyusutan aset tetap sangat tergantung dari metode penyusutan yang diterapkan oleh
perusahaan. Nilai penyusutan akan dialokasikan pada biaya operasional di laporan laba rugi, sehingga besarnya nilai penyusutan akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh oleh perusahaan yang tentu saja akan mempengaruhi jumlah pajak terutang”.
(Suandy (2011))
Penyusutan Tiap Tahun = � �� � ℎ� − � �� � �
� � ��
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Tahun 2011)
Rasio
Variabel (x2) Revaluasi Aset
Tetap
”Revaluasi aset tetap adalah penilaian kembali aset tetap perusahaan yang diakibatkan adanya kenaikan nilai aset tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aset tetap dalan laporan keuangan perusahaan yang
disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain, hal ini mengakibatkan nilai aset tetap dalam laporan keuangan tidak
mencerminkan nilai yang wajar.”
(Waluyo (2012:120))
Revaluation Model = Nilai Wajar – Akumulasi Penyusutan – Akumulasi Penurunan Nilai
(Choirul Anwar 2011:21)
Rasio
Variabel (y) “Beban Pajak Penghasilan adalah pajak yang dihitung
Beban Pajak Penghasilan = Pajak Kini + Pajak Tangguhan
(4)
16
Beban PajakPenghasilan Badan
berdasarkan peraturan perpajakan dan pajak kini dikenakan atas penghasilan kena pajak perusahaan”
(Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.46 Tahun
2011)
Waluyo (2013:216)
Tabel 4.6 Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.7
(5)
17
Tabel 4.8Koefisien Determinasi Sub Struktur Pertama
Tabel 4.9
Koefesien Jalur Struktur Kedua
Tabel 4.10
Koefesien Determinasi Kedua
Tabel 4.11
(6)
18
Tabel 4.12 Uji Signifikan (Uji F)Tabel 4.13 Uji Hipotesis Parsial