Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2012-2015

  CURRICULUM VITAE DATA PERSONAL Objective APPLICATION Name Risna Lestari

  Address Jl. Tulip 1 no.16 Bumi Rancaekek Kencana Kab. Bandung, 40394

  Petugas Sentra di BTPN Syariah Bandung

  

Microsoft Office Application MS Word, MS Excel, MS Power Point, MS Access, Dream Weaver

  2012-2016

  Universitas Komputer Indonesia Year

  2007-2010 Collage

  SMUN 1 Rancaekek Year

  2004-2007 Senior High School

  SLTPN 1 Rancaekek Year

  1998-2004 Junior High School

  SDN III Rancaekek Year

  Moslem EDUCATION Elementary School

  23 Gender Female Religion

  

Jan 1993

Age

  Place, Date of Birth Bandung, 8 th

  E-mail

  Telephone /Mobile phone 085777731822

COMPUTER ABILITIES

JOB EXPERIENCES

  

PENGARUH EKSTENSIFIKASI PAJAK

DAN PERUBAHAN PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)

TERHADAP PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI

  (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I pada tahun 2012

  • – 2015)

  

THE INFLUENCE EXTENDING OF CHANGES IN TAX

AND NON-TAXABLE INCOME ON PERSONAL INCOME REVENUES (

  

Case Study Of Tax Office Primary Listed in the Regional Office of Directorate

General of Taxes West Java I in 2012 - 2015 )

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Program Strata 1 Guna Memperoleh GeSlar Sarjana Ekonomi

  Pada Program Studi Akuntansi

  

Oleh :

Nama : Risna Lestari

NIM : 21112119

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

  

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Penelitian yang berjudul

  

“Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak

Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Barat I”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan gelar sarjana

  ekonomi pada jurusan Akuntansi di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

  Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari sempurna, dan banyak kekurangan baik dalam metode penulisan, dari segi penggunaan tata bahasa maupun dalam pembahasan materi. Semua ini dikarenakan keterbatasan kemampuan Peneliti oleh karena itu, Peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun kepada Peneliti, yang dikemudian hari Peneliti dapat memperbaiki segala kekuranganya. Selama penulisan ini, Peneliti selalu mendapatkan dukungan, bimbingan, dorongan, serta semangat dari semua pihak yang telah membantu Penulis.

  Oleh karena itu Peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Dr. Ely Suhayati, SE, M.Si.,Ak., CA selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti dalam penyusunan penelitian ini. Ucapan terimakasih juga peneli sampaikan kepada yang terhormat:

  1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

  2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, SE., M. Ak., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

  4. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., CA selaku Dosen Wali pada kelas Akuntansi-1 angkatan 2012.

  5. Lilis Puspitawati, SE., M. Si., Ak., CA dan Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.

  Si., Ak selaku Penguji sidang Skripsi.

  6. Seluruh Staff Dosen Pengajar UNIKOM yang telah membekali peneliti dengan pengetahuan.

  7. Ibu Desi selaku Humas Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

  8. Yang tercinta Mamah (Ibu. Mamah Halimah) dan Papah (Bpk. Wawan Gunawan) serta Kakak pertama (Firman Maulana), Kakak kedua (Agustian Maulana) dan Kakak ipar (Handiyani Mila) ku tercinta atas doa dorongan moril, kritik dan saran yang sangat berguna serta bantuan materil selama penulisan Skripsi ini.

  9. Sahabat-sahabat terkasih (Yanto , Faze Septa Hermanto dan Rivan Dachlan Tanzah) atas dorongan moril, dan saling menyemangati selama proses penulisan Skripsi.

  10. Teman-teman di kelas Ak-1 angkatan 2012, atas dukungan dan kebersamaannya.

  11. Semua pihak yang telah memberikan solusi dan konsultasi dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini.

  Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati peneliti bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu skripsi ini.

  Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi suatu motivasi untuk lebih maju serta semangat berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain peneliti mengucapkan Terimakasih.

  Bandung , Agustus 2016 Peneliti

  RISNA LESTARI 21112119

  

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR PUBLIKASI ABSTRAK ………………………………………………………………………. i

ABSTRACT …………………………………………………………………….. ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. iii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. vi

DAFTAR TABEL

  ………………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………… xiv DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… xv

  BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1

  1.1 Latar Belakang Penelitian ………………………………………. 1

  1.2 Identifikasi Masalah …………………………………………….. 7

  1.3 Rumusan Masalah ………………………………………………. 8

  1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian …………………………………. 8

1.4.1 Maksud Penelitian ……………………………………….. 8

  1.4.2 Tujuan Penelitian ………………………………................ 8

  1.5 Kegunaan Penelitian ……………………………………………. 9

  1.5.1 Kegun aan Praktis ………………………………................ 9

  1.5.2 Kegunaan Akademis ……………………………............... 9

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

  ……………………………………………………………. 11

  2.1. Kajian Pustaka ………………………………………………….... 11

  2.1.1. Pajak ………………………………………………………. 11

  2.1.1.1. Pengertian Pajak ………………………………..... 11

  2.1.1.2. Fungsi Pajak ……………………………………… 12

  2.1.1.3. Pengelompokkan Pajak …………………………… 13

  2.1.1.4. Sistem Pemungutan Pajak ………………………… 14

  2.1.2. Ekstensifikasi Pajak …………………………………….... 14

  2.1.2.1. Pengertian Ekstensifikasi Pajak …………………. 14

  2.1.2.2. Tujuan dan Sasaran Ekstensifikasi ………………. 15

  2.1.2.3. Ruang Lingkup Ekstensifikasi Pajak …………….. 16

  2.1.2.4. Indikator Ekstensifikasi Pajak ................................ 16

  2.1.3. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) ............................... 17

  2.1.3.1. Pengertian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) …………………………………….. 17

  2.1.3.2. Tujuan Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

  ……………………………… 18

  2.1.3.3. Dampak Penyesuaian Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)

  ………………………………. 18

  2.1.3.4. Indikator Penghasilan Tidak Kena Pajak ………… 20

  2.1.4.1. Pengertian Penerimaan Pajak …………………….. 20

  2.1.4.2. Pengertian Pajak Penghasilan ……………………. 21

  2.1.4.3. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) …………….. 21

  2.1.4.4. Teori Pemungutan Pajak …………………………. 23

  2.1.4.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

  ……………………………....... 24

  2.1.4.6. Indikator Penerimaan Pajak Penghasilan ………... 24

  2.2. Kerangka Pikir …………………………………………………. 25

  2.2.1. Pengaruh Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak

  ………………………………………. 26

  2.2.2. Pengaruh Perubahan PTKP Terhadap Penerimaan Pajak

  ……………………………………….. 27 2.3. Hipotesis ……………………………………………………….. 28

  BAB III METODE PENELITIAN ……....…………………………………….. 29

  3.1. Metode Penelitian yang Digunakan …….……………………… 29

  3.2. Operasional isasi Variabel ………………………………………. 30

  3.3. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ………………….. 33

3.3.1. Sumber Data …………………………………………….. 33 3.3.2.

  Teknik Pengumpulan Data ……………………………… 34

  3.4. Populasi dan Sampel Penelitian ………………………………… 35

  3.4.1. Populasi ………………………………………………….. 35

  3.4.2. Penari kan Sampel ………………………………………... 36

  3.4.3. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………. 38

  3.5. Metode Pengumpulan Data ……………………………………… 40 3.6.

  Metode Pengujian Data …………………………………………. 49

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……………………... 55

  4.1. Hasil Penelitian ………………………………………………….. 55

  4.1.1. Analisis Deskriptif ………………………………………... 55

  4.1.1.1. Analisi Deskriptif Ekstensifikasi Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I ……….... 56

  4.1.1.2. Analisi Deskriptif Perubahan Penghasilan Tidak KenaPajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I ………......................... 60

  4.1.1.1. Analisi Deskriptif Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Direktorat Jender al Pajak Jawa Barat I ……….... 62

  4.1.2. Analisis Deskr iptif Statistik ………………………………. 69

  4.1.3. Analisis Verifikatif ……………………………………….. 69

  4.1.3.1. Uji Asumsi Klasik ………………………………... 70

  4.1.4. Analisis Regresi Linear dan Uji Hipotesis ……………….. 78

  4.1.4.1. Persamaan Re gresi Linear Berganda …………….. 78

  4.1.4.2. Uji Hipotesis ……………………………………… 80

  4.2. Pemba hasan ……………………………………………………... 86

  4.2.1. Pengaruh Ekstensifikasi Pajak terhadap Penerimaan Pajak Pen ghasilan Orang Pribadi ……………. 86

  4.2.2. Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

  Orang Pribadi ……………………………….. 88

BAB V KESIMPULAN ………………………………………………………… 92

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 92

  5.2 Sa ran …………………………………………………………….. 93

5.2.1. Saran Operasional ………………………………………… 93 5.2.2.

  Saran Akademik …………………………………………... 94

  DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 95 LAMPIRAN-L AMPIRAN ……………………………………………………… 101

DAFTAR PUSTAKA

  Abu Samman Lubis. 20

  Jakarta : Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementrian Keuangan.

  Ali Baroroh. 2008. Trik-Trik Analisis Statistik dengan SPSS15. Jakarta : Elex Media Komputindo. Amiruddin Idris. 2016. Ekonomi Publik. Yogyakarta : CV. Budi Utama Andi Supangat. 2007. Statistika: Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametik. Jakarta: Prenada Media Grup. Ani Sri Rahayu. 2010. Pengantar Kebijakan Fiskal. Jakarta: Bumi Aksara. Atep Adya Barata. 2011. Panduan Lengkap Pajak Penghasilan. Jakarta : Visimedia. Deddy Supriady Bratakusumah dan Dadang Solihin. 2004. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Jakarta:2004. Diana Sari. 2013. Konsep Dasar Perpajakan. Bandung : Refika Aditama. Djoko Muljono. 2009. Ketentuan Umum Perpajakan. Yogyakarta : Andi. Duwi Priyatno. 2010. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17 Cetakan Kedua.

  Yogyakarta: ANDI. Duwi Priyatno. 2008. Mandiri Belajar SPSS Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Media .

  Kom Dwi Wahyu Siswandi. 2008. Panduan Praktis Mengisi SPT Tahunan : Untuk Pegawai atau Karyawan/ti.

  Edi Slamet Irianto, dkk. 2014. Pajak Kepemimpinan dan Masa Depan. Semarang : Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak. Edi Slamet Irianto, Rosdiana, dan Haula. 2012. Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan di Indonesia. Jakarta: Visimedia Pustaka.

  Erwin Ilitonga. 2005. Ekonomi Bawah Tanah dan Pengaruhnya Terhadap Perpajakan. Bandung : Universitas Padjadjaran.

  Fitri Ahmad dan Hartati Tuli. 2015. Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena

  Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 DI KPP Pratama Gorontalo. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.

  Fitri W, Dina dan Saputra, Putu Mahardika Adi. 2009. Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi.

  Malang : Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Freddy Rangkuti. 2007. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Gujarati Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar : Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga. Gunadi. 2002. Ketentuan dasar pajak penghasilan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Gunadi. 2013. Panduan Komprehensif Pajak Penghasilan. Jakarta: Bee Media Indonesia.

  Gustian Djuanda dan Irwansyah Lubis. 2011. Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai

  dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

  Gustina. 2013.

  “Sensus Pajak Nasional Bantu Tingkatkan Penerimaan Negara”. [Online]. Diakses

06 Oktober 2013 dari http://www.merdeka.com/peristiwa/ sensuspajaknasional-bantu-tingkatkan-penerimaannegara.html.

  Hendri Tanjung. 2013. Manajemen Motivasi. Jakarta : Grasindo. Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis (Edisi 2).

  Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Imam Ghazali. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Menggunakan Program SPSS. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.

  Imam Ghozali .2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

  Semarang : Universitas Diponegoro. Imam Ghazali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM SPSS 19.

  Yogyakarta.: Universitas Diponegoro. Jamaluddin Ritonga. 2004. Riset Kehumasan. Jakarta: Grasindo. Jeni Susyanti dan Ahmad Dahlan. 2015. Perpajakan Untuk Praktisi&Akademisi.

  Yogyakarta : Empatdua Media. John Hutagaol. 2012. Strategi Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak. Jakarta : Direktorat Jenderal Pajak.

  Liberti Pandiangan. 2002. Undang-Undang Perpajakan Indonesia. Jakarta: Erlangga. Liberti Pandiangan. 2008. Modernisasi & Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru. Jakarta: Erlangga.

  Mardiasmo. 2009. Edisi Revisi : Perpajakan. Yogyakarta : Andi.

  .

  Mardiasmo. 2011. Edisi Revisi : Perpajakan. Yogyakarta : Andi Mohammad Zain. 2008. Manajemen Perpajakan. Jakarta : Salemba Empat.

  Nazir. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nufransa Wira Sakti dan Asrul Hidayat. 2015. E-Faktur : Mudah dan Cepat penggunaan Faktur Pajak Secara Online. Jakarta : Visimedia Pustaka.

  Nuritomo. 2007. Analisis Pengaruh Peningkatan Penghasilan Tidak Kena Pajak

  Terhadap Penerimaan Pajak DI KPP Yogyakarta Satu. Yogyakarta : Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

  Nurrohman Harimulyono. 2013. Pengaruh Efektivitas Administrasi Perpajakan dan

  Kepatuhan Wajib Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Daerah. Mojokerto : Tidak Diterbitkan.

  Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Jakarta : Salemba Medika. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015. Rahmad Husein. 2013. Pengaruh Inflasi Jumlah Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak

  Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi. Padang : Unversitas Bung Hatta.

  Ridwan dan Sunarto. 2007. Dasar –dasar Statistik. Bandung : Alfabeta. Rimsky K. Judisseno. 2005. Pajak dan Strategi Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

  Rimsky K. Judisseno. 2004. Perpajakan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rosdiana, Haula dan Edi Slamet Irianto. 2011. Panduan Lengkap Tata Cara Perpajakan Indonesia. Jakarta : Visimedia Pustaka.

  Singgih Santoso. 2001. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT.ELEK Media Komputindo. Singgih Santoso. 2002. Mengolah Data Statistik Secara Professional. Jakarta : Elex Media Komputindo. Siti Kurnia Rahayu. 2008. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.

  Yogyakarta: Graha Ilmu. Siti Kurnia Rahayu, 2010 . Perpajakan Indonesia: Konsep dan. Aspek Formal.

  Yogyakarta : Graha Ilmu. Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2010. Perpajakan: Teori dan Teknis Perhitungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

  Siti Resmi. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 8. Surabaya : Salemba Empat. Siti Resmi. 2013. Perpajakan Teori dan Kasus. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso. 2007. Perpajakan Pendekatan Komprehensif . Surabaya: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

  Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D edisi 8. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

  Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Ketujuh. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

  Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika : Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.

  Suharsimi Arikunto. 2002. “Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek”.

  Jakarta: PT Rineka Cipta,. Sumadi.2013. Metode Penelitian Pendidikan, “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif”.

  Jakarta: Raja Grafindo. Suparmoko. 2007. Ekonomi SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira. Supramono. 2010 . Perpajakan Indonesia. Yogyakarta: Andi. Supramono dan Theresia Woro Damayanti. 2010. Perpajakan Indonesia: Mekanisme dan Perhitungan. Yogyakarta: Andi.

  Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-13/PJ/2007 tentang Penjelasan Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor : PER-175/PJ/2006 tentang Tata Cara Pemuktahiran Data Objek Pajak dan Ekstensifikasi Wajib Pajak Orang Pribadi

  Syahri Alhusin. 2003. Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 for Windows. Yogyakarta: Graha Ilmu. Syamsul Bahri dan Fakhry Zamzam. 2015. Model Penelitian Kuantitatif Berbasis SEM-Amos. Yogyakarta : Deepublish.

  Timbul Hamonangan Simanjuntak dan Imam Mukhlis. 2012. Dimensi Ekonomi

  Perpajakan Dalam Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Penebar Swadaya Grup.

  Thomas Sumarsan. 2013. Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Jakarta : Indeks.

  Tony Wijaya. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu. Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Agung Media. Umi Narimawati. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media. Uma Sekaran.2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

  Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. Wella Andrianti. 2013. Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Kepatuhan Wajib Pajak

  Orang pribadi terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak (Pratama) Kota TanjungPinang. TanjungPinang :

  Universitas Maritim Raja Ali Haji. Windy Anggraeni, dkk. 2015. Pengaruh Ekstensifikasi Pajak Dan Tingkat Kepatuhan

  Wajib Pajak Terhadap Tingkat Penerimaan Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh21) Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cibeunying. Bandung :

  Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung. Yusan Okta.

  andung : Universitas Widyatama.

  Yusdianto Prabowo. 2004. Akuntansi Perpajakan Terapan. Jakarta: Grasindo.

  Website :

  

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Penerimaan pajak merupakan pemasukan dana yang paling potensial bagi Negara, karena besarnya nilai pajak seiring dengan laju pertumbuhan penduduk, perekonomian, dan stabilitas ekonomi (Rimsky K. Judisseno, 2005:5). Peranan pajak dalam penerimaan Negara semakin besar terbukti dari adanya penerimaan Negara yang berasal dari pajak hampir mencapai 80%, hal tersebut membawa konsekuensi realisasi penerimaan Negara sangat bergantung pada penerimaan dari sektor pajak (Supramono dan Theresia, 2010:1).

  Optimalisasi penerimaan pajak diperlukan seiring dengan meningkatnya kebutuhan dana belanja rutin dan belanja modal pemerintah, pajak bagi pemerintah tidak hanya merupakan sumber pendapatan, tetapi juga merupakan salah satu alat kebijakan untuk mengatur jalannya perekonomian, oleh karena itu pajak mempunyai fungsi strategis dalam suatu Negara (Erwin Silitonga, 2006). Untuk menentukan penerimaan pajak memerlukan suatu perencanaan yang wajar dan objektif dalam arti tidak hanya berorientasi pada pencapaian penerimaan semata akan tetapi juga harus melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi di dalam penentuan suatu target penerimaan pajak (Rahmad Husein, 2013).

  Sesungguhnya, fungsi pajak sebagai salah satu sumber penerimaan Negara fungsi dari pajak yang tidak kalah pengtingnya dari fungsi budgetair, yaitu fungsi mengatur (regulair), dalam fungsi mengatur, pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan Negara dibidang sosial dan ekonomi (Supramono dan Theresia, 2010:2).

  Dari seluruh jenis pajak yang ada, sebagian merupakan pajak pusat yang dikelola oleh Departemen Keuangan, dan sebagian lagi merupakan pajak daerah yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota/Kabupaten, diantara jenis pajak pusat yang dikelola Departemen Keuangan sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, yang meliputi : (1) Pajak Penghasilan (PPh), (2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Penjualan Barang Mewah (PPnBM), (3) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Khusus Sektor Pertambangan dan Perkebunan dan (4) Pajak Bea Meterai (Liberti Pandiangan, 2008:75).

  Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak pernah dilakukan oleh Fitri W, Dina, dkk (2009) hasilnya menunjukkan bahwa adanya pengaruh jumlah wajib pajak, jumlah Surat Setoran Pajak (SSP) yang diterima, dan ekstensifikasi wajib pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi, jika terdapat penambahan jumlah wajib pajak, penambahan Surat Setoran Pajak, dan semakin sering Kantor Pelayanan Pajak melakukan ekstensifikasi Wajib Pajak maka akan meningkatkan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

  Pelaksanaan ekstensifikasi pajak adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh Ditjen Pajak dalam rangka meningkatkan penerimaan pajak (Gustina, 2013:1). Dengan wajib pajak, terutama orang pribadi. Dalam kondisi seperti itu, akan terwujud aspek keadilan dalam perpajakan (Liberti Pandiangan, 2008:65).

  Berikut ini adalah data jumlah wajib pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I yang dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1 Data Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

  Pajak Jawa Barat Periode 2012 – 2015

  Jumlah Target Penerimaan

  Tahun PPh Pasal 21 Penerimaan Pajak WPOP

  Pajak 2012 1.693.102 6,165 triliun Rp13,953 triliun Rp14,340 triliun 2013 1.740.933 6,519 Triliun Rp16,410 triliun Rp17,424 triliun 2014 1.797.589 7,746 Triliun Rp15,568 triliun Rp19,826 triliun

  6,882 Triliun 2015 2.018.978 Rp 21,6 triliun Rp 25,6 triliun

  Sumber 2016

  Jumlah Wajib Pajak terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I meningkat dari tahun ke tahun. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2015 secara berurutan jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi terdaftar meningkat yaitu sebanyak 1.693.102, 1.740.933, 1.797.589 dan 2.018.978 Wajib Pajak Orang Pribadi. Walaupun setiap tahun terjadi peningkatan Jumlah Wajib Pajak dengan cara ekstensifikasi tetapi target penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak I tidak pernah mencapai target penerimaan pajak.

  Adapun research gap (kesenjangan dalam penelitian) pada pengaruh ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi melalui hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni, Windy, dkk (2015) menyatakan bahwa ekstensifikasi dan tingkat kepatuhan wajib pajak secara parsial berpengaruh terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21). Hasil pengujian secara simultan mampu menerangkan perubahan yang terjadi pada penerimaan pajak sebesar 77,7%. Dengan kata lain secara bersama-sama kedua varaibel independen (ekstensifikasi pajak dan kepatuhan wajib pajak) memberikan kontribusi-pengaruh sebesar 77,7% terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying.

  Namun hal ini berbeda dengan penelitian Wella Andriati (2013) yang menunjukkan bahwa secara parsial, ekstensifikasi pajak dan tingkat kepatuhan tidak berpengaruh terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan. Hasil penelitian secara simultan, ekstensifikasi pajak dan tingkat kepatuhan tidak berpengaruh terhadap tingkat penerimaan pajak penghasilan. Ekstensifikasi pajak dan tingkat kepatuhan mempengaruhi tingkat penerimaan pajak sebesar 8,6%.

  Di sisi pendapatan, tampak bahwa pajak merupakan sumber pendapatan terbesar, kemudian penerimaan Negara bukan pajak (PNBP) dan sisanya dari hibah, dalam bidang penerimaan pajak dalam negeri, kontribusi utama datang dari pajak penghasilan (PPh), diikuti oleh pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea peralihan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) (Suparmoko, 2007:42).

  Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) merupakam jumlah penghasilan tertentu yang tidak kena pajak. Untuk menghitung besar penghasilan kena pajak wajib pajak orang pribadi dalam negeri, penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (Siti Resmi, 2013:96).

  Pada tanggal 08 Juli 2015 pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 122/PMK.010/2015 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 122/PMK.010/2015 mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2015.

Tabel 1.2 Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak

  

Tahun UU/PMK yang mengatur Jumlah PTKP

  1983 Diatur Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 960.000 1994 Diatur Undang Undang Nomor 10 Tahun 1994 1.728.000 2000 Diatur Undang Undang Nomor 17 Tahun 2000 2.880.000 2004 Diatur KMK Nomor 564 Tahun 2004 12.000.000 2005 Diatur PMK Nomor 137 Tahun 2005 13.200.000 2008 Diatur Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 15.840.000 2012 Diatur PMK 162 Tahun 2012 24.300.000 2015 Diatur PMK 122 Tahun 2015 36.000.000

  Sumber : UU, KMK, PMK, data diolah kembali, 2016

  Berikut ini adalah Laporan Penerimaan Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I yang dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.3 Data Penerimaan Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa

  

Barat Periode 2012

  • – 2015

  Tahun Nilai PTKP PPh Pasal 21 Penerimaan Pajak Target Penerimaan Pajak 2012 15.840.000 6,165 triliun Rp13,953 triliun Rp14,340 triliun

  2013 24.300.000 6,519 Triliun Rp16,410 triliun Rp17,424 triliun 2014 24.300.000 7,746 Triliun Rp15,568 triliun Rp19,826 triliun 2015 36.000.000 6,882 Triliun Rp 21,6 triliun Rp 25,6 triliun

  Sumber 2016

  Berdasarkan tabel 1.3 kebijakan perubahan PTKP terbukti membuat peningkatan terhadap penerimaan pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I, padahal seharusnya dengan diterapkannya PTKP yang baru akan mengurangi penerimaan pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat

  I. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 total penerimaan pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I sebesar 13,953 triliun sedangkan penerimaan pajak pada tahun 2013 sebesar 16,410 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 2,457 triliun. Apabila dihitung secara logika, dengan menggunakan perhitungan PPh 21 yang ada, seharusnya dengan adanya kenaikan PTKP, menurunkan penerimaan pajak. Hal ini bertentangan dengan pernyataan dari Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro bahwa kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak menyebabkan penerimaan Negara dari pos PPh pribadi turun.

  Menurut Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (2016) demi mendorong pertumbuhan, pemerintah merelakan pendapatannya dari pajak penghasilan (PPh) pribadi pasal 21 dan 29 turun. Kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak ke level Rp 36 juta per tahun menyebabkan penerimaan Negara dari pos PPh pribadi turun hingga Rp 14,5 triliun. Penurunan pertumbuhan PPh pribadi ini relatif kecil bila dibandingkan dengan total penerimaan pajak.

  Adapun research gap (kesenjangan dalam penelitian) pada pengaruh perubahan PTKP terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi melalui hasil penelitian terdahulu, seperti penelitian yang dilakukan oleh Fitri Ahmad, Hartati Tuli, dkk (2015) Pratama Gorontalo berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 (PPh 21). 37,9% perubahan penerimaan pajak penghasilan di KPP Pratama Gorontalo dipengaruhi oleh kebijakan perubahan PTKP yang diberlakukan sedangkan sisanya sebesar 62,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

  Sedangkan menurut penelitian Nuritomo (2007) menunjukkan hasil bahwa peningkatan PTKP memberikan pengaruh yang besar terhadap penerimaan pajak penghasilan pasal 21 ditandai dengan penurunan penerimaan pajak penghasilan pasal 21 sebesar 26,04%. Sebaliknya peningkatan PTKP ini tidak memberikan pengaruh terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi, ditandai dengan kenaikan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi sebesar 36,94%.

  Dari uraian tersebut penulis berusaha untuk membahas masalah ini menjadi sebuah penelitian yang diberi judul “Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Perubahan

  

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan

Orang Pribadi

  ”.

1.2. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

  1. Kegiatan Ekstensifikasi Pajak belum optimal terbukti dengan penerimaan pajak yang tidak mencapai target.

  2. Perubahan PTKP memberikan dampak kenaikan terhadap penerimaan pajak

  3. Target penerimaan pajak belum tercapai secara optimal.

  1.3. Rumusan Masalah

  Sesuai dengan latar belakang penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Seberapa besar pengaruh Ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

  2. Seberapa besar pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kenak Pajak (PTKP) terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

  1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

  1.4.1. Maksud Penelitian

  Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi terkait pengaruh Ekstensifikasi dan perubahan PTKP terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I.

  1.4.2. Tujuan Penelitian

  Adapaun tujuan penelitian ini adalah :

  1. Untuk mendapatkan kajian seberapa besar pengaruh ekstensifikasi pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

  2. Untuk mendapatkan kajian seberapa besar pengaruh perubahan PTKP terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

1.5. Kegunaan Penelitian

  1.5.1. Kegunaan Praktis

  Penelitian ini memiliki Kegunaan praktis yang diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi, kegunaan tersebut meliputi : a. Bagi Instansi

  Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan informasi yang dsapat membantu instansi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Ekstensifikasi dan perubahan PTKP dalam upaya meningkatkan penerimaan pajak penghasilan orang pribadi pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I.

  b. Bagi Wajib Pajak Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi wajib pajak agar dapat memenuhi kewajiban perpajakannya.

  1.5.2. Kegunaan Akademis

  Penelitian ini sebagai pembuktian kembali teori-teori dan hasil penelitian terdahulu, sehingga penelitian ini memiliki kegunaan akademis yaitu meliputi : a. Bagi Penulis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di bidang akuntansi perpajakan, khususnya mengenai ekstensifikasi dan perubahan PTKP terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi. b. Bagi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai mengenai ekstensifikasi pajak dan perubahan PTKP terhadap penerimaan pajak penghasilan orang pribadi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pajak

  Perpajakan di Indonesia didasarkan pada Pasal 23dimana pajak merupakan kontribusi yang dikenakan kepada seluruh Warga Negara Indonesia, warga negara asing dan warga yang tinggal secara kumulatif 120 hari di wilaya dalam jangka waktu dua belas bulan. Indonesia memiliki stratifikasi pajak termasuk ajak daerah dan pajak pemerintah pusat.

2.1.1.1. Pengertian Pajak

  Menurut Rochmat Soemitro yang dikutip oleh Thomas Sumarsan (2013:3) pengertian pajak adalah sebagai berikut : “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa imbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar peng eluaran umum”. Sedangkan Pengertian pajak menurut Diana Sari (2013:34) adalah sebagai berikut: “Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. Dari kedua definsi diatas, pajak mempunyai peranan dan fungsi yang sama. Perbedaan dari kedua definsi tersebut hanya terdapat pada perbedaan gaya bahasanya saja. Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat unsur- unsur pokok pajak seperti yang telah diunkapkan oleh Mardiasmo (2011:1), yaitu : 1.

  “Iuran rakyat kepada Negara Yang berhak memungut pajak adalah negara. Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).

  2. Berdasarkan Undang-Undang Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan pelaksanaannya.

  3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara, yakni pengeluaran- pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas”.

2.1.1.2. Fungsi Pajak

  Menurut Thomas Sumarsan (2013:5) mengatakan bahwa dalam Pajak terkandung fungsi diantaranya:

  1.

  “Fungsi anggaran (budgetair) Pajak berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat bagi kas Negara, yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin Negara dan melaksanakan pembangunan, Negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin.

  2. Fungsi mengatur (regulerend) Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur struktur pendapatan di tengah masyarakat dan struktur kekayaan antara para pelaku ekonomi. Fungsi mengatur ini sering menjadi tujuan pokok dari sistem pajak, paling tidak dalam sistem perpajakan yang benar tidak terjadi pertentangan dengan kebijaksanaan Negara dalam bidang ekonomi dan sos ial”.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak (Ptkp) Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Lubuk Pakam

6 123 67

Pengaruh Pemeriksaan Pajak dan Self Assessment System Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

4 19 43

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi dan Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada 8 KPP Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I)

2 64 29

Pengaruh Self Assessment System dan Restitusi Pajak Pertambahan Nilai Terhadap Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus pada 5 Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2010-2015)

16 53 34

Analisis Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan dan Implikasinya Pada Tax Coverage Income Ratio (Studi Kasus pada Kantor Wilayah DJP Jawa Barat I)

0 2 1

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

Pengaruh Penagihan Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sumedang)

0 3 1

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Pencairan Tunggakan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi 2013-2015)

1 8 30

Pengaruh Ekstensifikasi Pajak dan Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama yang Terdaftar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I 2012-2015

2 28 77

Pengaruh Jumlah Wajib Pajak dan Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegalega)

10 42 44