Asumsi Studi Deskriptif Mengenai Self-Esteem Pada Siswa Kelas VI SDN Percontohan "X", di Jakarta.

3. Aktivitas di SDN Percontohan ”X” yang mencakup kemampuan mengingat dan kemampuan menyelesaikan masalah, akan menstimulasi kompetensi kognitif yang dimiliki oleh anak. 4. Aktivitas fisik, seperti permainan yang menuntut kemampuan fisik, yang dilakukan anak dalam mengikuti kegiatan di SDN Percontohan “X” akan membantu mengembangkan kompetensi fisik anak. 5. Aktivitas kurikuler dan ekstrakurikuler SDN Percontohan “X” yang menuntut kemampuan bekerjasama di dalam kelompok, memberikan dan mendengarkan pendapat orang lain akan mendorong kompetensi sosial siswa. 6. Self-esteem siswa merujuk kepada seberapa positif atau negatif penilaian siswa dalam memandang dirinya dan bagaimana perasaan siswa terhadap hasil penilaian tersebut yang mencakup kompetensi kognitif, kompetensi sosial, kompetensi fisik, dan general self- worth. Universitas Kristen Maranatha BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah menguraikan hasil penelitian, pada bab ini akan disimpulkan beberapa hal penting, berikut saran-saran dalam kaitannya dengan self-esteem siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

5.1 Kesimpulan

1. Pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, terdapat 87,3 siswa yang memiliki self-esteem yang tinggi dan 12,7 siswa memiliki self-esteem yang rendah. 2. Secara umum hasil penelitian terhadap siswa SDN Percontohan “X”, menunjukkan persentase tinggi self-esteem siswa pada masing-masing area kompetensi, yaitu 68,66 pada area kognitif, 67,91 pada area sosial, 58,96 pada area fisik, dan 61,19 pada area general self-worth. 3. Peluang pengembangan self-esteem pada siswa SDN Percontohan “X” agaknya didukung pula oleh kondisi fisik siswa, relasi yang akrab dengan orang tua, dan stabilitas emosi orang tua. 50 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti mengajukan beberapa saran berikut ini :

5.2.1 Saran Teoretis

1. Bagi peneliti yang berminat dapat juga melakukan penelitian serupa dalam hubungannya dengan varibel-variabel lain, misalnya pola asuh orang tua. 2. Bagi siswa agar lebih mengeksplorasi lagi kompetensi yang dimiliki sehingga dapat dikembangkan lebih optimal pada keempat area kompetensi.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi guru BP atau wali kelas agar mengadakan konseling pribadi kepada siswa yang memiliki self-esteem rendah sehingga dapat menumbuhkembangkan self-esteem siswa tersebut pada area-area kompetensi self-esteem. 2. Bagi orang tua disarankan untuk lebih memfasilitasi pengembangan kompetensi anak sehingga dapat meningkatkan self-esteem anak. Universitas Kristen Maranatha