Studi Deskriptif Mengenai Area Kompetensi pada Siswa Kelas VIII SMP Laboratorium-Percontohan UPI di Kota "X".

(1)

ABSTRAK

PT Kereta Api (Persero) merupakan perusahaan satu-satunya yang melayani jasa transportasi kereta api di Indonesia. Sampai saat ini, PT Kereta Api (Persero) sudah merancang berbagai jenis gerbong, diantaranya gerbong mewah. Semula gerbong mewah ini namanya gerbong kepresidenan, karena memang khusus dibuat atas keinginan presiden RI ke-2. Saat ini, gerbong kepresidenan ini sudah beralih fungsi. Selain digunakan oleh presiden, masyarakat umum dapat menyewanya. Namanyapun diubah menjadi gerbong wisata, tetapi presiden tetap mendapat prioritas utama.

Penggunaan prioritas utama pada presiden, membuat masyarakat umum yang ingin menyewa merasa tidak nyaman. Artinya, walaupun masyarakat umum yang sudah memesannya jauh-jauh hari harus menerima pembatalan secara sepihak dari PT Kereta Api (Persero) jika presiden akan menggunakannya. Oleh karena itu, PT Kereta Api (Persero) berencana membuat gerbong khusus kepresidenan yang hanya diperuntukkan untuk kebutuhan dan keperluan presiden, karena perlu adanya interior dan fasilitas penunjang tugas presiden sesuai dengan teknologi saat ini seperti jaringan internet.

Data yang dipergunakan untuk merancang gerbong kepresidenan yaitu berupa dimensi, bentuk dan ukuran fasilitas gerbong meliputi meja kerja, kursi kerja, meja sofa, sofa, meja rapat, kursi rapat dan lemari, fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja (K3), layout gerbong, melalui data antropometri orang Indonesia yang diperoleh dari buku Eko Nurmianto dan aspek lainnya.

Setelah melakukan pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara menghitung kesesuaian data antropometri. Setelah itu dianalisis untuk menetapkan standar dimensi fasilitas gerbong. Fasilitas gerbong yang digunakan sebanyak 4 alternatif yang diambil dari produk yang sudah ada dipasaran dan hasil perancangan. Dari 4 alternatif setiap fasilitas gerbong dipilih yang terbaik menggunakan Concept Scoring, sehingga diperoleh 1 produk yang terbaik dari tiap fasilitas gerbong.

Dalam perancangan layout gerbong dibuat fasilitas tambahan yaitu ranjang lipat, meja lipat, kursi lipat 1 dan kursi lipat 2. Fasilitas tambahan ini dihitung kesesuaian antropometri dan dianalisis untuk menetapkan standar dimensinya. Selain itu juga dilakukan analisis lingkungan fisiknya. Hasil perancangan layout


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... ... iv

KATA PENGANTAR... ... v

DAFTAR ISI... ... viii

DAFTAR TABEL... ... xiv

DAFTAR GAMBAR.... ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN... xxi

DAFTAR ISTILAH ... xxii BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 – 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1 – 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1 – 2 1.3 Batasan dan Asumsi... 1 – 3 1.4 Perumusan Masalah ... 1 – 4 1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 1 – 5 1.6 Sistematika Penelitian... 1 – 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 2 – 1 2.1 Ergonomi... ... 2 – 1 2.2 Antropometri.. ... 2 – 3 2.3 Persentil... ... 2 – 10 2.4 Konsep Perancangan dan Pengukuran... 2 – 11 2.4.1 Teknik Perancangan ... 2 – 11 2.4.2 Karakteristik Perancangan... 2 – 11 2.4.3 Prosedur Perancangan ... 2 – 12 2.4.4 Analisa Terhadap Suatu Rancangan... 2 – 13 2.4.5 Analisa Nilai... 2 – 14 2.5 Spesifikasi Lingkungan Kerja ... 2 – 15 2.5.1 Pencahayaan ... 2 – 15 2.5.2 Temperatur ... 2 – 16


(3)

DAFTAR ISI LANJUTAN

2.5.5 Sirkulasi Udara dan Bau-Bauan ... 2 – 20 2.5.6 Warna... ... 2 – 20 2.6 Metode Pengumpulan Data Kebutuhan Konsumen... 2 – 22 2.7 Penilaian Konsep (Concept Scoring)... 2 – 23 2.8 Kesehatan dan Keselamatan Kerja ... 2 – 24 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN... 3 – 1 3.1 Penelitian Pendahuluan... 3 – 3 3.2 Identifikasi Masalah ... 3 – 3 3.3 Batasan dan Asumsi... 3 – 4 3.4 Perumusan Masalah ... 3 – 5 3.5 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3 – 6 3.6 Studi Literatur... 3 – 6 3.7 Pengumpulan Data... 3 – 7 3.8 Pengolahan Data. ... 3 – 7 3.9 Perancangan dan Analisis ... 3 – 7 3.10 Kesimpulan dan Saran ... 3 – 7 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 4 – 1 4.1 Data Umum PT Kereta Api (Persero)... 4 – 1 4.1.1 Sejarah Singkat PT Kereta Api (Persero)... 4 – 1 4.1.2 Struktur Organisasi PT Kereta Api (Persero)... 4 – 4 4.2 Dimensi Gerbong Kereta Api ... 4 – 5


(4)

DAFTAR ISI LANJUTAN

4.4.1.5 Meja Rapat... 4 – 67 4.4.1.6 Kursi Rapat ... 4 – 80 4.4.2 Sarana Telekomunikasi ... 4 – 98 4.4.2.1 Telepon ... 4 – 98 4.4.2.2 Mesin Fax ... 4 – 99 4.4.2.3 Komputer ... 4 – 99 4.4.3 Sarana Dokumentasi... 4 – 99 4.4.4 Sarana Presentasi... 4 – 112 4.4.4.1 LCD Proyektor ... 4 – 112 4.4.4.2 OHP Proyektor ... 4 – 113 4.4.4.3 Layar Presentasi... 4 – 113 4.4.4.4 Microphone... 4 – 114 4.4.5 Sarana Konferensi ... 4 – 114 4.4.5.1 Kamera... 4 – 114 4.4.5.2 Lampu... 4 – 114 4.4.6 Kamar Mandi... 4 – 76 4.4.7 Ruang Istirahat ... 4 – 115 4.5 Fasilitas Pendukung yang Harus Ada ... 4 – 115 4.5.1 Ruang Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) ... 4 – 115 4.5.2 Ruang Staff... 4 – 115 4.6 Fasilitas Penunjang yang Harus Ada ... 4 – 116 4.6.1 Fasilitas Keamanan ... 4 – 116 4.6.2 Fasilitas Keselamatan ... 4 – 116 BAB 5 PERANCANGAN DAN ANALISIS ... 5 – 1 5.1 Concept Scoring Sarana Meubelair ... 5 – 1 5.1.1 Meja Kerja... 5 – 1 5.1.1.1 Analisis Penggunaan Kriteria Meja Kerja ... 5 – 1


(5)

DAFTAR ISI LANJUTAN

5.1.2 Kursi Kerja ... 5 – 4 5.1.2.1 Analisis Penggunaan Kriteria Kursi Kerja ... 5 – 4 5.1.2.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Kursi Kerja ... 5 – 5 5.1.2.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Kuris Kerja... 5 – 5 5.1.3 Meja Sofa ... 5 – 7 5.1.3.1 Analisis Penggunaan Kriteria Meja Sofa... 5 – 7 5.1.3.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Meja Sofa... 5 – 8 5.1.3.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Meja Sofa ... 5 – 8 5.1.4 Sofa... 5 – 10 5.1.4.1 Analisis Penggunaan Kriteria Sofa... 5 – 10 5.1.4.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Sofa... 5 – 11 5.1.4.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Sofa ... 5 – 11 5.1.5 Meja Rapat ... 5 – 13 5.1.5.1 Analisis Penggunaan Kriteria Meja Rapat... 5 – 13 5.1.5.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Meja Rapat... 5 – 14 5.1.5.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Meja Rapat ... 5 – 14 5.1.6 Kursi Rapat... 5 – 16 5.1.6.1 Analisis Penggunaan Kriteria Kursi Rapat... 5 – 16 5.1.6.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Kursi Rapat... 5 – 17 5.1.6.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Kursi Rapat ... 5 – 17 5.2 Concept Scoring Sarana Dokumentasi ... 5 – 19


(6)

DAFTAR ISI LANJUTAN

5.5 Analisis Kebisingan ... 5 – 23 5.6 Analisis Sirkulasi Udara dan Bau-bauan ... 5 – 23 5.7 Analisis Warna ... 5 – 23 5.8 Layout Gerbong Kereta ... 5 – 23 5.8.1 Ranjang Lipat ... 5 – 24 5.8.2 Meja Lipat ... 5 – 27 5.8.3 Kursi Lipat 1... 5 – 31 5.8.4 Kursi Lipat 2... 5 – 35 5.8.5 Layout Gerbong Kereta Alternatif 1... 5 – 39 5.8.6 Layout Gerbong Kereta Alternatif 2... 5 – 45 5.8.7 Layout Gerbong Kereta Alternatif 3... 5 – 51 5.8.8 Layout Gerbong Kereta Alternatif 4... 5 – 57 5.8.9 Layout Gerbong Kereta Alternatif 5... 5 – 63 5.8.10 Layout Gerbong Kereta Alternatif 6... 5 – 69 5.8.11 Layout Gerbong Kereta Alternatif 7... 5 – 75 5.8.12 Layout Gerbong Kereta Alternatif 8... 5 – 82 5.8.13 Layout Gerbong Kereta Alternatif 9... 5 – 88 5.8.14 Layout Gerbong Kereta Alternatif 10... 5 – 94 5.8.15 Layout Gerbong Kereta Alternatif 11... 5 – 100 5.8.16 Layout Gerbong Kereta Alternatif 12... 5 – 106 5.8.17 Layout Gerbong Kereta Alternatif 13... 5 – 112 5.8.18 Layout Gerbong Kereta Alternatif 14... 5 – 118 5.8.19 Layout Gerbong Kereta Alternatif 15... 5 – 123 5.9 Concept Scoring Layout Gerbong Kereta... 5 – 129 5.9.1 Analisis Penggunaan Kriteria Layout Gerbong Kereta ... 5 – 129 5.9.2 Analisis Penentuan Bobot Prioritas Layout Gerbong Kereta ... 5 – 130 5.9.3 Analisis Pemilihan Rating Alternatif Layout Gerbong Kereta... 5 – 130


(7)

DAFTAR ISI LANJUTAN

5.12 Analisis Ceiling... 5 – 137 5.13 Analisis Jendela ... 5 – 137 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 6 – 1

6.1 Kesimpulan... ... 6 – 1 6.2 Saran... ... 6 – 13 DAFTAR PUSTAKA ... xxiii LAMPIRAN


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Level Pencahayaan Untuk Setiap Jenis Pekerjaan... 2 – 16 Tabel 2.2 Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya ... 2 – 17 Tabel 2.3 Klasifikasi Kebisingan Menurut Furrer ... 2 – 19 Tabel 2.4 Efek Psikologis Dari Warna... 2 – 21 Tabel 2.5 Arti Warna 2 – 21

Tabel 2.6 Analisa Penilaian Konsep ... 2 – 23 Tabel 2.7 Jenis Media Pemadam Kebakaran dan Aplikasinya ... 2 – 26 Tabel 4.1 Kronologis Bentuk Perusahaan... 4 – 4 Tabel 4.2 Nilai Persentil Data Antropometri Yang Dipergunakan ... 4 – 5 Tabel 4.3 Spesifikasi Meja Kerja ... 4 – 9 Tabel 4.4 Data Antropometri Meja Kerja Alternatif 1... 4 – 11 Tabel 4.5 Data Antropometri Meja Kerja Alternatif 2... 4 – 13 Tabel 4.6 Data Antropometri Meja Kerja Alternatif 3... 4 – 15 Tabel 4.7 Data Antropometri Meja Kerja Alternatif 4... 4 – 17 Tabel 4.8 Spesifikasi Kursi Kerja ... 4 – 22 Tabel 4.9 Data Antropometri Kursi Kerja Alternatif 1 ... 4 – 26 Tabel 4.10 Data Antropometri Kursi Kerja Alternatif 2 ... 4 – 29 Tabel 4.11 Data Antropometri Kursi Kerja Alternatif 3 ... 4 – 32 Tabel 4.12 Data Antropometri Kursi Kerja Alternatif 4 ... 4 – 35 Tabel 4.13 Spesifikasi Meja Sofa... 4 – 39 Tabel 4.14 Data Antropometri Meja Sofa Alternatif 1 ... 4 – 42 Tabel 4.15 Data Antropometri Meja Sofa Alternatif 2 ... 4 – 44 Tabel 4.16 Data Antropometri Meja Sofa Alternatif 3 ... 4 – 46 Tabel 4.17 Data Antropometri Meja Sofa Alternatif 4 ... 4 – 48 Tabel 4.18 Spesifikasi Sofa ... 4 – 52 Tabel 4.19 Data Antropometri Sofa Alternatif 1 ... 4 – 56 Tabel 4.20 Data Antropometri Sofa Alternatif 2 ... 4 – 59


(9)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel 4.23 Spesifikasi Meja Rapat... 4 – 70 Tabel 4.24 Data Antropometri Meja Rapat Alternatif 1 ... 4 – 73 Tabel 4.25 Data Antropometri Meja Rapat Alternatif 2 ... 4 – 75 Tabel 4.26 Data Antropometri Meja Rapat Alternatif 3 ... 4 – 77 Tabel 4.27 Data Antropometri Meja Rapat Alternatif 4 ... 4 – 79 Tabel 4.28 Spesifikasi Kursi Rapat... 4 – 83 Tabel 4.29 Data Antropometri Kursi Rapat Alternatif 1... 4 – 87 Tabel 4.30 Data Antropometri Kursi Rapat Alternatif 2... 4 – 90 Tabel 4.31 Data Antropometri Kursi Rapat Alternatif 3... 4 – 93 Tabel 4.32 Data Antropometri Kursi Rapat Alternatif 4... 4 – 96 Tabel 4.33 Spesifikasi Sarana Dokumentasi (Lemari)... 4 – 103 Tabel 4.34 Data Antropometri Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 1 ... 4 – 105 Tabel 4.35 Data Antropometri Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 2 ... 4 – 107 Tabel 4.36 Data Antropometri Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 3 ... 4 – 109 Tabel 4.37 Data Antropometri Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 4 ... 4 – 111 Tabel 5.1 Concept Scoring Meja Kerja... 5 – 3 Tabel 5.2 Spesifikasi Meja Kerja Terpilih ... 5 – 4 Tabel 5.3 Concept Scoring Kursi Kerja ... 5 – 6 Tabel 5.4 Spesifikasi Kursi Kerja Terpilih ... 5 – 7 Tabel 5.5 Concept Scoring Meja Sofa ... 5 – 9 Tabel 5.6 Spesifikasi Meja Sofa Terpilih... 5 – 10


(10)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel 5.15 Spesifikasi Ranjang Lipat ... 5 – 24 Tabel 5.16 Data Antropometri Ranjang Lipat... 5 – 26 Tabel 5.17 Spesifikasi Meja Lipat ... 5 – 28 Tabel 5.18 Data Antropometri Meja Lipat... 5 – 30 Tabel 5.19 Spesifikasi Kursi Lipat 1... 5 – 32 Tabel 5.20 Data Antropometri Kursi Lipat 1 ... 5 – 34 Tabel 5.21 Spesifikasi Kursi Lipat 2... 5 – 36 Tabel 5.22 Data Antropometri Kursi Lipat 2 ... 5 – 38 Tabel 5.23 Concept Scoring Layout... 5 – 134 Tabel 6.1 Spesifikasi Meja Kerja ... 6 – 1 Tabel 6.2 Rancangan Meja Kerja... 6 – 1 Tabel 6.3 Spesifikasi Kursi Kerja ... 6 – 2 Tabel 6.4 Rancangan Kursi Kerja ... 6 – 3 Tabel 6.5 Spesifikasi Meja Sofa... 6 – 3 Tabel 6.6 Rancangan Meja Sofa ... 6 – 4 Tabel 6.7 Spesifikasi Sofa... 6 – 4 Tabel 6.8 Rancangan Sofa... 6 – 5 Tabel 6.9 Spesifikasi Meja Rapat... 6 – 5 Tabel 6.10 Rancangan Meja Rapat ... 6 – 6 Tabel 6.11 Spesifikasi Kursi Rapat... 6 – 6 Tabel 6.12 Rancangan Kursi Rapat... 6 – 7 Tabel 6.13 Spesifikasi Sarana Dokumentasi (Lemari)... 6 – 7 Tabel 6.14 Rancangan Sarana Dokumentasi (Lemari) ... 6 – 8 Tabel 6.15 Spesifikasi Ranjang Lipat ... 6 – 8 Tabel 6.16 Rancangan Ranjang Lipat ... 6 – 9 Tabel 6.17 Spesifikasi Meja Lipat ... 6 – 9 Tabel 6.18 Rancangan Meja Lipat ... 6 – 9


(11)

DAFTAR TABEL LANJUTAN

Tabel 6.21 Spesifikasi Kursi Lipat 2... 6 – 11 Tabel 6.22 Rancangan Kursi Lipat 2... 6 – 11


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian... 3 – 1 Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian (Lanjutan)... 3 – 2 Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Kereta Api (Persero)... 4 – 4 Gambar 4.2 Meja Kerja Alternatif 1 ... 4 – 6 Gambar 4.3 Meja Kerja Alternatif 2 ... 4 – 7 Gambar 4.4 Meja Kerja Alternatif 3 ... 4 – 7 Gambar 4.5 Meja Kerja Alternatif 4 ... 4 – 8 Gambar 4.6 Kursi Kerja Alternatif 1... 4 – 19 Gambar 4.7 Kursi Kerja Alternatif 2... 4 – 19 Gambar 4.8 Kursi Kerja Alternatif 3... 4 – 20 Gambar 4.9 Kursi Kerja Alternatif 4... 4 – 21 Gambar 4.10 Meja Sofa Alternatif 1... 4 – 37 Gambar 4.11 Meja Sofa Alternatif 2... 4 – 38 Gambar 4.12 Meja Sofa Alternatif 3... 4 – 38 Gambar 4.13 Meja Sofa Alternatif 4... 4 – 39 Gambar 4.14 Sofa Alternatif 1 ... 4 – 49 Gambar 4.15 Sofa Alternatif 2 ... 4 – 50 Gambar 4.16 Sofa Alternatif 3 ... 4 – 50 Gambar 4.17 Sofa Alternatif 4 ... 4 – 51 Gambar 4.18 Meja Rapat Alternatif 1... 4 – 67 Gambar 4.19 Meja Rapat Alternatif 2... 4 – 68 Gambar 4.20 Meja Rapat Alternatif 3... 4 – 68 Gambar 4.21 Meja Rapat Alternatif 4... 4 – 69 Gambar 4.22 Kursi Rapat Alternatif 1 ... 4 – 81 Gambar 4.23 Kursi Rapat Alternatif 2 ... 4 – 81 Gambar 4.24 Kursi Rapat Alternatif 3 ... 4 – 82 Gambar 4.25 Kursi Rapat Alternatif 4 ... 4 – 82


(13)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar 4.28 Laptop... ... 4 – 99 Gambar 4.29 Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 1... 4 – 100 Gambar 4.30 Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 2... 4 – 101 Gambar 4.31 Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 3... 4 – 101 Gambar 4.32 Sarana Dokumentasi (Lemari) Alternatif 4... 4 – 102 Gambar 4.33 LCD Proyektor ... 4 – 113 Gambar 4.34 OHP Proyektor ... 4 – 113 Gambar 4.35 Layar Presentasi ... 4 – 114 Gambar 4.36 Portable Fire Extinguisher... 4 – 116 Gambar 5.1 Meja Kerja Terpilih... 5 – 4 Gambar 5.2 Kursi Kerja Terpilih ... 5 – 7 Gambar 5.3 Meja Sofa Terpilih ... 5 – 10 Gambar 5.4 Sofa Terpilih... 5 – 12 Gambar 5.5 Meja Rapat Terpilih ... 5 – 16 Gambar 5.6 Kursi Rapat Terpilih... 5 – 18 Gambar 5.7 Sarana Dokumentasi (Lemari) Terpilih ... 5 – 22 Gambar 5.8 Ranjang Lipat ... 5 – 24 Gambar 5.9 Meja Lipat ... 5 – 28 Gambar 5.10 Kursi Lipat 1 ... 5 – 32 Gambar 5.11 Kursi Lipat 2 ... 5 – 36 Gambar 5.12 Penempatan Kursi Rapat Alternatif 1... 5 – 135


(14)

DAFTAR GAMBAR LANJUTAN

Gambar 6.7 Sarana Dokumentasi (Lemari) ... 6 – 8 Gambar 6.8 Ranjang Lipat ... 6 – 9 Gambar 6.9 Meja Lipat ... 6 – 10 Gambar 6.10 Kursi Lipat 1 ... 6 – 10 Gambar 6.11 Kursi Lipat 2 ... 6 – 11 Gambar 6.12 Layout Gerbong... 6 – 12 Gambar 6.13 Layout Keseluruhan Gerbong... 6 – 12


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

L.1 Data Anthropometri Orang Indonesia Menurut Eko Nurmianto...L1 – 1 L.2 Handbook Of Ergonomics...L2 – 1 L.3 Ringkasan dan Keterangan Badan Kereta ...L3 – 1 L.4 Sejarah Kereta Api Indonesia ...L4 – 1 L.5 Gambar Teknik Fasilitas Gerbong...L5 – 1 L.6 Alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan...L6 – 1 L.7 Gambar Teknik Perancangan Tambahan Fasilitas Gerbong ...L7 – 1 L.8 Gambar Alternatif Layout...L8 – 1 L.9 Gambar Layout Terpilih ...L9 – 1


(16)

DAFTAR ISTILAH

1. Suede adalah kulit yang digunakan sebagai bahan pelapis kursi dan sofa.

2. HPL adalah bahan yang digunakan untuk melapisi tripleks. Berbahan mengkilat dan memiliki berbagai warna.

3. Glass Wool adalah sejenis bahan pelapis untuk peredam suara. Berbentuk lembaran tipis dan berserabut serta agak keras.


(17)

LAMPIRAN 1

DATA ANTHROPOMETRI

ORANG INDONESIA MENURUT

EKO NURMIANTO


(18)

L1-1


(19)

L1-2


(20)

L1-3


(21)

L1-4


(22)

LAMPIRAN 2


(23)

L2-1

   


(24)

L2-2

 


(25)

L2-3


(26)

LAMPIRAN 3

RINGKASAN DAN

KETERANGAN BADAN

KERETA

           


(27)

(28)

(29)

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

LAMPIRAN 4

SEJARAH KERETA API

INDONESIA


(39)

(40)

L4-2

 


(41)

L4-3

 


(42)

L4-4

 

   


(43)

LAMPIRAN 5

GAMBAR TEKNIK FASILITAS

GERBONG


(44)

L5-1

   

     


(45)

(46)

L5-3

   


(47)

(48)

L5-5

   

   


(49)

(50)

L5-7

   

   


(51)

(52)

L5-9

   

     


(53)

(54)

L5-11

   

     


(55)

(56)

L5-13

   


(57)

(58)

L5-15

   


(59)

(60)

L5-17

   

     


(61)

(62)

L5-19

   


(63)

(64)

L5-21

   

   


(65)

(66)

L5-23

   

   


(67)

(68)

L5-25

   

     


(69)

(70)

L5-27

   

     


(71)

(72)

LAMPIRAN 6

ALAT PERTOLONGAN

PERTAMA PADA


(73)

L6-1

ALAT PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

TABEL JUMLAH PETUGAS P3K BERDASARKAN JUMLAH PEKERJA

KATEGORI RESIKO JUMLAH NAKER PETUGAS P3K

Resiko Rendah ● < 50 pekerja Orang yang ditunjuk paling Toko, kantor/office, ● diantara 50 dan 200 pekerja sedikit 1 (satu) orang. Paling perpustakaan ● > 200 pekerja tidak 1 (satu) orang untuk 200

pekerja.

Resiko Menengah ● < 20 pekerja Orang yang ditunjuk paling Teknik ringan, ● diantara 20 dan 100 orang pekerja sedikit 1 (satu) orang. Gudang/warehouse, ● > 100 pekerja Sedikitnya 1 (satu) orang

Proses Makanan untuk 100 pekerja

Resiko Tinggi ● < 5 pekerja Orang yang ditunjuk paling Industri berat, industri ● diantara 5 dan 50 pekerja sedikit 1 (satu) orang. kimia, slaughter houses ● > 50 pekerja Sedikitnya 1 (satu) orang

untuk 50 pekerja.

Sedikitnya 1 (satu) orang petugas P3K telah dilatih untuk kondisi darurat.

Sumber: HSE ( First Aid) I SBN 0- 7176- 0426- 8

Jumlah Naker

Tempat Kerja Dg Sedikit Kemungkinan

Terjadi Kecelakaan

Tempat Kerja Dg Ada Kemungkinan Terjadi

Kecelakaan

Tempat Kerja Dg Banyak Kemungkinan

Terjadi Kecelakaan

0 s/d 25 Kotak P3K Bentuk I Kotak P3K Bentuk I&II Kotak P3K Bentuk II

25 s/d 100 I II III

100 s/d 500 II III III + Kotak Dokter

> 500 II III + Kotak Dokter III

Setiap 500 naker Setiap 500 naker Kotak Setiap 500 naker + Kotak

Dokter Dokter


(74)

L6-2

Obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk I

● Obat pelawan rasa sakit (mis. Antalgin, ● Obat merah

Acetosai, dll) ● Soda Kue

● Obat sakit perut (mis. Paverin, ● Obat tetes mata

enterovioform, dll) ● Obat gosok

● Norit

● Obat anti alergi

b. Kotak Bentuk I I berisi:

● 50 gram kapas putih ● 1 buah bidal

● 100 gram kapas gemuk ● 1 buah gunting pembalut

● 3 rol pembalut gulung lebar 2.5 cm ● 1 buah sabun

● 2 rol pembalut gulung lebar 5 cm ● 1 dos kertas pembersih (cleansing ● 2 rol pembalut gulung lebar 7.5 cm tissue

● 2 pembalut segitiga (mitella) ● 1 pinset

● 2 pembalut cepat steril/snelverband ● 1 lampu senter

● 10 buah kassa steril ukuran 5x5 cm ● 1 buku catatan

● 10 buah kassa steril ukuran 7.5x7.5 cm ● 1 buku pedoman P3K

● 1 rol plester lebar 1 cm ● 1 daftar isi kotak P3K

● 20 buah plester lebar 1 cm

● 20 buah plester cepat (mis. Tensoplast)

Obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk II

● Obat pelawan rasa sakit (mis. Antalgin, ● Obat gosok

Acetosai, dll) ● Salep anti histamimka

● Obat sakit perut (mis. Paverin, ● Salep sulfa atau S.A. powder

enterovioform, dll) ● Boor zalif

● Norit ● Sofratulle

● Obat anti alergi ● Larutan rivanol 1/10 500 cc

● Soda Kue, garam dapur ● Amoniak cair 25% 100 cc

● Merculochrom

● Obat tetes mata

c. Kotak Bentuk I I I berisi:

● 300 gram kapas putih ● 1 rol plester lebar 2.5 cm

● 300 gram kapas gemuk ● 3 bidal

● 6 rol pembalut gulung lebar 2.5 cm ● 1 gunting pembalut

● 8 rol pembalut gulung lebar 5 cm ● 1 buah sabun

● 2 rol pembalut gulung lebar 10 cm ● 2 dos kertas pembersih (cleansing ● 4 pembalut segitiga (mitella) tissue

● 2 pembalut cepat steril/snelverband ● 1 pinset

● 20 buah kassa steril ukuran 5x5 cm ● 1 lampu senter


(75)

L6-3

Obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk III sama dengan obat-obatan untuk Kotak P3K Bentuk II

d. Kotak Khusus Dokter berisi:

● 1 set alat-alat minor surgery lengkap ● 2 flakon anti panas injectie

● 1 botol Alcohol 70% isi 100cc ● 5 ampul adrenaline injectie

● 1 botol Aquadest isi 100 cc ● 1 flakon cartison injectie

● 1 botol Betadine solution 60 cc ● 2 ampul cardizol injectie

● 1 botol Lysol isi 100 cc ● 2 ampul aminophyline injectie

● 5 spnit injection diskosable 2 ½ cc ● 10 sulfas atropine injectie 0.25 g

● 5 spnit injection diskosable 5 cc ● 10 sulfas atropine injectie 0.5 g

● 20 lidi kapas ● 5 ampul anti spascodik injectie

● 2 flakon ATS injection isi 100 cc ● 2 handuk

(disimpan ditempat sejuk) ● 1 tempat cuci tangan

● 5 flakon P.S. 4:½ atau 4:1 atau PP ● 1 mangkok bengkok

injectie ● 1 buku catatan

● Ampul morphine injectie ● 1 buku pedoman P3K

● 2 flakon antihistamine injectie ● 1 daftar isi


(76)

LAMPIRAN 7

GAMBAR TEKNIK

PERANCANGAN TAMBAHAN

FASILITAS GERBONG


(77)

(78)

L7-2

   


(79)

(80)

L7-4

   

   


(81)

(82)

L7-6

   

   


(83)

(84)

L7-8

   

   


(85)

(86)

LAMPIRAN 8

GAMBAR ALTERNATIF


(87)

(88)

L8-2

   


(89)

(90)

L8-4

   


(91)

(92)

L8-6

   


(93)

(94)

L8-8

   


(95)

(96)

L8-10

   


(97)

(98)

L8-12

   


(99)

(100)

L8-14

   


(1)

Lebar 140.0 Cm

Panjang 170.0 Cm

Dimensi (Cm)

Tinggi 50.0 Cm

Bahan Ranjang Lipat Kayu solid

Gambar 6.8 Ranjang Lipat

- Meja Lipat

Meja lipat yang digunakan memiliki bentuk segitiga. Meja lipat ini menggunakan engsel dan penyangga. Bahan yang digunakan yaitu kayu solid dengan cat warna abu-abu. Gambar dari meja lipat ini terlampir.

Tabel 6.17 Spesifikasi Meja Lipat

Meja Lipat

Dimensi Spesifikasi Rancangan Lebar Antara 83.0 s/d 154.0 87.4 Cm

Panjang Antara 47.1 s/d 64.9 44.4 Cm Tinggi Antara 64.0 s/d 75.8 75.0 Cm

Tabel 6.18 Rancangan Meja Lipat

Meja Lipat Dimensi Meja Lipat

Lebar 87.4 Cm

Panjang 44.4 Cm

Dimensi (Cm)

Tinggi 75.0 Cm


(2)

Gambar 6.9 Meja Lipat

- Kursi Lipat 1

Kursi lipat yang digunakan memiliki bentuk persegi. Kursi lipat ini menggunakan penyangga. Bahan yang digunakan yaitu besi dilapis busa, dakron dan kain dengan warna biru. Gambar dari kursi lipat ini terlampir.

Tabel 6.19 Spesifikasi Kursi Lipat 1

Kursi Lipat 1

Dimensi Spesifikasi Rancangan Lebar Antara 31.4 s/d 47.6 35.0 Cm

Panjang Antara 34.5 s/d 41.1 35.0 Cm Tinggi Antara 39.1 s/d 47.5 38.0 Cm

Tabel 6.20 Rancangan Kursi Lipat 1

Kursi Lipat 1 Dimensi Kursi Lipat 1

Lebar 35.0 Cm

Panjang 35.0 Cm

Dimensi (Cm)

Tinggi 38.0 Cm

Bahan Meja Kerja Besi dilapis busa, dakron dan kain


(3)

dakron dan kain dengan warna biru. Gambar dari kursi lipat ini terlampir.

Tabel 6.21 Spesifikasi Kursi Lipat 2

Kursi Lipat 2

Dimensi Spesifikasi Rancangan Lebar Antara 119.6 s/d 184.4 140.0 Cm

Panjang Antara 50.8 s/d 60.8 50.0 Cm Tinggi Antara 39.1 s/d 47.5 50.0 Cm

Tabel 6.22 Rancangan Kursi Lipat 2

Kursi Lipat 2 Dimensi Kursi Lipat 2

Lebar 140.0 Cm

Panjang 50.0 Cm

Dimensi (Cm)

Tinggi 50.0 Cm

Bahan Meja Kerja Besi dilapis busa, dakron dan kain

Gambar 6.11 Kursi Lipat 2

Tata letak fasilitas pada gerbong kepresidenan dari segi keleluasaan layout, fleksibilitas, kapasitas dan kemudahan perawatan

Perancangan gerbong dari segi ergonomi sudah baik terlihat dari hasil anthropometri tanpa perbaikan dari dimensi fasilitas gerbong serta berdasarkan scoring concept yang mempertimbangkan aspek ergonomi di dapat layout yang


(4)

memiliki nilai paling besar. Gambar layout gerbong yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran halaman L9 – 1.

Gambar 6.12 Layout Gerbong

Rancangan keseluruhan dari segi kenyamanan, keamanan dan keselamatan

Perancangan gerbong dari segi kenyamanan sudah dirancang yang paling ergonomi. Dari segi keamanan dan keselamatan pada gerbong ini sudah dilengkapi dengan paspampres; pintu evakuasi; jendela anti peluru; APAR yang digunakan dry powder dengan klasifikasi kelas A, B dan C; P3K yang digunakan bentuk I, emergency line dan emergency light. Gambar layout gerbong yang lebih jelas dapat dilihat pada lampiran halaman L9 – 1.


(5)

keselamatan presiden. Dari segi keamanan perlu adanya penahan untuk tiap fasilitas fisik dengan bentuk skrup yang mudah dipasang dan dilepas kembali. Pihak PT Kereta Api (Persero) dapat merealisasikan hasil perancangan agar presiden dapat berpergian tanpa membuat penyewa kereta wisata kecewa dengan pembatalan untuk peralihan penggunaan oleh presiden.


(6)

1. Nurmianto, Eko; 1998; Ergonomi : Konsep Dasar dan Aplikasinya, edisi pertama, Penerbit Guna Widya.

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja; Teknik Tata Cara Kerja; Institut Teknologi Bandung; 1979, Bandung, Indonesia.

3. Ulrich,Karl T, Steven D. Eppinger; 2000; Product Design and Development, 2nd Edition; McGraw Hill Companies Inc.USA.

4. Weimer, Jon; 1993; Handbook of Ergonomic and Human Factors Table; PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632.

5. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi I; APK & E I kumpulan Modul edisi kelima; Universitas Kristen Maranatha; 2004, Bandung, Indonesia.

6. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi II; Kumpulan Teori dan Diktat Kuliah Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II; Universitas Kristen Maranatha; 2005, Bandung, Indonesia.

7. Yudiantyo, Wawan; Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja; Universitas Kristen Maranatha; Bandung, Indonesia.