Studi Deskriptif Mengenai Self-Esteem Pada Siswa Kelas VI SDN Percontohan "X", di Jakarta.

(1)

ABSTRAK

Penelitian berjudul “Studi Deskriptif Mengenai Self-Esteem pada Siswa Kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta” ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana gambaran self-esteem pada kelompok populasi siswa kelas VI SDN Percontohan “X” di Jakarta. Populasi sasaran adalah seluruh siswa kelas VI SDN Percontohan “X” dan sasaran penelitian dipilih berdasarkan karakteristik populasi yang telah ditentukan.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang disusun Lydia berdasarkan teori self-esteem dari Harter (1982, Michael dan Sheila R. Cole, 1993). Data yang diperoleh berskala ordinal dan diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Validitas alat ukur 0,2149 - 0,6953 dan reliabilitas 0,7647.

Berdasarkan pengolahan data secara statistik, maka diperoleh sebanyak 87,3% responden yang memiliki self-esteem tinggi dan sebanyak 12,7% responden yang memiliki self-esteem rendah. Adapun rincian persentase siswa yang memiliki self-esteem tinggi sebagai berikut, 68,66% pada area kognitif, 67,91% pada area sosial, 58,96% pada area fisik, dan 61,19% pada area general self-worth.

Kesimpulan yang diperoleh adalah berdasarkan skor median diperoleh data bahwa sebagian besar siswa kelas VI SDN Percontohan “X” memiliki self-esteem yang tinggi pada area kompetensi kognitif, area kompetensi sosial, area kompetensi fisik, dan area general self-worth.

Peneliti mengajukan saran bagi peneliti yang berminat dapat juga melakukan penelitian serupa dalam hubungannya dengan varibel-variabel lain, misalnya pola asuh orang tua dan bagi siswa agar lebih mengeksplorasi lagi kompetensi yang dimiliki sehingga dapat dikembangkan lebih optimal pada keempat area kompetensi. Selain itu, disarankan bagi guru BP atau wali kelas agar mengadakan konseling pribadi kepada siswa yang memiliki self-esteem rendah sehingga dapat menumbuhkembangkan self-esteem siswa tersebut pada area-area kompetensi self-esteem dan bagi orang tua disarankan untuk lebih memfasilitasi pengembangan kompetensi anak sehingga dapat meningkatkan self-esteem anak.


(2)

DAFTAR ISI

Hal Lembar Judul

Lembar Persembahan Abstrak

Kata Pengantar...i

Daftar Isi ...iv

Daftar Bagan...vii

Daftar Tabel...viii

Daftar Lampiran...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Identifikasi Masalah...10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...10

1.4 Kegunaan Penelitian...10

1.5 Kerangka Pemikiran...11

1.6 Asumsi...18

BAB II TINJAUAN TEORETIK 2.1 Self-Esteem...20

2.1.1 Pengertian Self-Esteem...20

2.1.2 Kategori Self-Esteem...22

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Self-Esteem...24

2.1.4 Area-Area dalam Self-Esteem...25


(3)

2.2 Masa Kanak-Kanak...25

2.2.1 Batasan Masa Kanak Akhir...25

2.2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Masa Kanak-Kanak...26

2.2.3 Perkembangan Self-Esteem pada Masa Kanak Akhir...26

2.3 Sekolah Dasar Negeri Percontohan “X”...28

2.3.1 Sejarah Sekolah Dasar Negeri Percontohan “X”...28

2.3.2 Visi dan Misi...30

2.3.3 Program Belajar Mengajar...30

2.3.3.1 Akademik...30

2.3.3.2 Non Akademik...31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...33

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional...33

3.3 Populasi Sasaran dan Karakteristik Populasi...34

3.3.1 Populasi Sasaran...34

3.3.2 Karakterisik Populasi...35

3.4 Alat Ukur...35

3.4.1 Bentuk Alat Ukur...35

3.4.2 Sistem Penilaian...36

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...38

3.5 Teknik Analisis...41


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Responden...42 4.2 Hasil Penelitian...45 4.3 Pembahasan...46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...50 5.2 Saran...51

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN


(5)

DAFTAR BAGAN

Bagan Kerangka Pemikiran...18 Bagan Desain Penelitian...33


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gambar Self-Esteem...36

Tabel 3.2 Item Positif dan Item Negatif...36

Tabel 3.3 Perhitungan Norma Masing-Masing Area Kompetensi...38

Tabel 3.4 Median per Area...39

Tabel 3.5 Kriteria Validitas...40


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 6.1 Data Mentah Profil Responden dan Skor Self-Esteem Siswa pada Masing-Masing Area Kompetensi

Tabel 6.2 Persentase Perasaan Responden pada Masing-Masing Area Kompetensi

Tabel 6.3 Gambaran Profil Responden

Tabel 6.3.1 Tabulasi Silang Status Sosial Ekonomi dengan Masing-Masing Area Kompetensi

Tabel 6.3.2 Tabulasi Silang Relasi dengan Orang Tua dengan

General Self-Worth

Tabel 6.3.3 Tabulasi Silang Self-Esteem dengan Kondisi Fisik Siswa

Tabel 6.3.4 Tabulasi Silang Self-Esteem Siswa dengan Stabilitas

Emosi Orang Tua Tabel 6.4 Pembagian Kategori Skor Responden

Tabel 6.4.1 Persentase Kategori Skor per Area

Tabel 6.4.2 Persentase Jumlah Area yang Memiliki Kategori Tinggi


(8)

(9)

TABEL 6.1 DATA MENTAH PROFIL RESPONDEN

R JK Usia Pekerjaan Ayah Pekerjaan Ibu Anak Ke Relasi ortu Stb ortu Fisik SE

1 P 10 Karyawan Karyawan 2dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

2 P 12 Dokter Wiraswasta 3dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

3 P 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

4 P 11 Karyawan Wiraswasta 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

5 P 11 Karyawan IRT 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

6 P 11 Wiraswasta Wiraswasta 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

7 L 12 Wiraswasta IRT 3dr3 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

8 L 12 Karyawan IRT 1dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

9 L 11 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

10 P 10 Karyawan Psikolog 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

11 L 11 Karyawan IRT 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

12 L 12 Karyawan IRT 1dr3 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

13 L 11 Karyawan Karyawan 2dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

14 L 12 Karyawan IRT 3dr3 Cukup dekat Jarang Sering sakit R

15 L 11 Konsultan Hukum IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

16 P 11 Wiraswasta Karyawan 2dr2 Dekat Sering Jarang sakit T

17 P 11 Guru besar IRT 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

18 L 11 Karyawan IRT 1dr3 Dekat Sering Jarang sakit T

19 L 12 Karyawan Wiraswasta 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

20 P 12 Karyawan IRT 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

21 L 11 Karyawan Karyawan 1dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

22 L 11 Karyawan Karyawan 2dr3 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

23 P 12 Psikiater Dosen 2dr3 Cukup dekat Jarang Sering sakit T

24 P 11 Pengusaha IRT 2dr2 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

25 P 11 Karyawan IRT 3dr3 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

26 L 11 Wiraswasta Wiraswasta 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T


(10)

28 P 12 Wiraswasta Wiraswasta 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

29 P 11 Karyawan Karyawan 2dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

30 P 11 Karyawan IRT 1dr3 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

31 P 11 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

32 P 11 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

33 P 11 Karyawan IRT 2dr2 Cukup dekat Sering Jarang sakit R

34 P 12 Karyawan Karyawan 1dr2 Cukup dekat Jarang Sering sakit T

35 p 12 Wiraswasta Wiraswasta 1dr4 Cukup dekat Sering Sering sakit R

36 L 10 Karyawan Karyawan 1dr3 Dekat Sering Sering sakit R

37 L 11 Wiraswasta IRT 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

38 P 11 Karyawan Guru TK 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

39 L 12 Dokter IRT 3dr3 Cukup dekat Sering Jarang sakit T

40 P 12 Karyawan IRT 3dr3 Dekat Sering Sering sakit R

41 L 11 Pengusaha Direktur 3dr3 Cukup dekat Jarang Sering sakit T

42 P 11 Karyawan IRT 3dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

43 P 12 Wiraswasta Karyawan 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

44 L 11 Direktur Manajer 2dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

45 P 10 Karyawan Karyawan 1dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

46 L 11 Direktur Karyawan 2dr2 Cukup dekat Jarang Sering sakit T

47 L 11 Karyawan Dokter 3dr4 Dekat Jarang Jarang sakit T

48 P 12 Wiraswasta IRT 4dr5 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

49 L 10 Karyawan IRT 3dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

50 L 11 Guru IRT 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

51 P 12 Wiraswasta Karyawan 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

52 L 10 Wiraswasta Dokter 2dr2 Dekat Jarang Tidak pernah T

53 L 11 Insinyur Arsitek 3dr4 Dekat Jarang Sering sakit R

54 L 12 Wiraswasta Pramugari 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

55 P 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

56 P 11 Karyawan IRT 2dr3 Dekat Sering Jarang sakit R

57 P 11 Wiraswasta Wiraswasta 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T


(11)

59 P 11 Dosen IRT 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

60 L 11 Karyawan IRT 3dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

61 L 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

62 L 11 Karyawan IRT 1dr2 Dekat Sering Sering sakit R

63 L 11 Karyawan Karyawan 2dr3 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

64 P 11 Direktur Manajer 1dr4 Dekat Sering Jarang sakit R

65 P 12 Dokter IRT 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

66 P 12 Purn.sipil Wiraswasta 5dr5 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

67 P 11 Direktur IRT 1dr1 Dekat Jarang Jarang sakit T

68 L 12 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

69 P 11 Karyawan IRT 1dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

70 P 11 Wiraswasta IRT 3dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

71 P 11 Karyawan Karyawan 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

72 L 11 Karyawan IRT 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

73 P 12 Karyawan IRT 3dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

74 P 12 Wiraswasta IRT 3dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

75 L 11 Dokter gigi Dokter gigi 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

76 P 11 Wiraswasta IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

77 P 12 Pelaut Karyawan 1dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

78 P 12 Arsitek IRT 3dr4 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

79 P 11 Arsitek Arsitek 1dr2 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

80 P 11 Wiraswasta Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

81 L 12 Arsitek IRT 2dr4 Sgt dekat Jarang Sering sakit R

82 P 10 Karyawan Karyawan 2dr3 Dekat Jarang Sering sakit T

83 P 11 Wiraswasta IRT 1dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

84 P 12 Karyawan Karyawan 1dr3 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

85 L 12 Direktur IRT 3dr3 Dekat Sering Sering sakit R

86 P 11 Wiraswasta IRT 3dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

87 P 12 Wiraswasta Wiraswasta 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

88 L 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T


(12)

90 P 11 Karyawan IRT 2dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

91 P 12 Karyawan IRT 1dr1 Dekat Jarang Jarang sakit T

92 P 11 Karyawan IRT 1dr1 Dekat Sering Sering sakit R

93 P 11 Karyawan Karyawan 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

94 P 12 Karyawan IRT 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

95 P 11 Wiraswasta Wiraswasta 2dr4 Cukup dekat Sering Jarang sakit R

96 P 11 Karyawan IRT 3dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

97 P 12 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

98 L 12 Karyawan IRT 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

99 P 11 Wiraswasta Guru 3dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

100 P 11 Dosen Karyawan 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

101 P 11 Pilot IRT 3dr3 Sgt dekat sering Jarang sakit R

102 P 11 Karyawan IRT 1dr1 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

103 P 12 Karyawan IRT 1dr4 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

104 L 11 Karyawan Kepsek TK 1dr2 Sgt dekat Sering Jarang sakit T

105 P 10 Dosen Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

106 P 10 Pensiunan IRT 1dr1 Tidak dekat Sering Jarang sakit T

107 P 11 Dokter Dokter 2dr3 Cukup dekat Jarang Sering sakit R

108 L 12 Wiraswasta Wiraswasta 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

109 L 12 Karyawan Karyawan 1dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

110 L 11 Wiraswasta IRT 4dr4 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

111 P 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

112 L 11 Karyawan Kayawan 2dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

113 L 12 Karyawan Karyawan 1dr1 Cukup dekat Jarang Sering sakit T

114 L 12 Dokter Dokter 1dr3 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

115 P 12 Karyawan Karyawan 2dr3 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

116 P 11 Karyawan IRT 2dr3 Dekat Sering Jarang sakit T

117 L 12 Wiraswasta IRT 2dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

118 L 11 Pengusaha IRT 2dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

119 P 10 Dosen Karyawan 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T


(13)

121 P 11 Karyawan Karyawan 2dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

122 P 10 Karyawan IRT 2dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T

123 L 12 Karyawan Karyawan 1dr1 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

124 L 12 Karyawan IRT 2dr2 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

125 L 11 Karyawan Notaris 2dr2 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

126 L 11 Karyawan Karyawan 1dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

127 P 11 Dosen Karyawan 2dr2 Dekat Jarang Sering sakit T

128 P 11 Karyawan Wiraswasta 1dr1 Cukup dekat Jarang Jarang sakit T

129 P 11 Dokter IRT 3dr4 Sgt dekat Jarang Jarang sakit T

130 L 11 Wiraswasta IRT 2dr2 Dekat Jarang Jarang sakit T

131 L 11 Karyawan Karyawan 2dr4 Sgt dekat Jarang Sering sakit T

132 L 11 Karyawan Karyawan 1dr3 Dekat Sering Jarang sakit R

133 P 12 Karyawan IRT 1dr3 Dekat Jarang Jarang sakit T


(14)

SELF-ESTEEM SISWA PADA MASING-MASING AREA KOMPETENSI

R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 K SE S SE F SE GSW SE

1 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 26 T 23 R 27 T 22 T 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 4 30 T 26 T 34 T 27 T 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 28 T 24 T 27 T 24 T 4 3 4 3 3 4 4 4 2 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 26 T 24 T 28 T 26 T 5 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 1 3 4 3 28 T 25 T 29 T 25 T 6 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 3 4 2 2 2 2 4 22 R 27 T 27 T 23 T 7 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 1 26 T 21 R 36 T 22 T 8 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 3 2 4 4 3 4 3 2 4 2 4 3 4 3 2 2 3 2 24 T 23 R 28 T 21 R 9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 2 4 4 30 T 28 T 33 T 25 T 10 3 4 3 3 3 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 20 R 23 R 30 T 22 T 11 2 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 2 2 1 3 1 25 T 25 T 23 R 20 R 12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 T 28 T 32 T 28 T 13 2 4 4 4 2 4 3 2 4 3 3 2 1 2 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 3 3 2 2 4 2 25 T 22 R 27 T 19 R 14 2 4 3 3 2 4 3 2 3 4 4 2 2 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 3 3 3 2 1 2 2 1 20 R 19 R 23 R 16 R 15 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 2 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 4 2 4 2 2 1 2 3 24 T 25 T 22 R 21 R 16 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 1 3 3 26 T 21 R 27 T 22 T 17 3 4 3 2 3 4 3 1 4 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 4 2 2 1 2 4 24 T 24 T 17 R 21 R 18 3 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 1 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 2 25 T 24 T 27 T 20 R 19 3 3 4 1 4 4 2 1 4 4 4 2 1 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 4 1 2 1 1 1 24 T 22 R 19 R 23 T 20 1 4 4 2 4 3 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 3 26 T 24 T 22 R 24 T 21 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 22 R 25 T 30 T 20 R 22 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 1 2 3 24 T 24 T 26 T 21 R 23 4 2 1 4 4 4 1 4 1 4 3 4 4 3 4 1 2 4 1 3 1 4 3 4 4 1 2 3 4 3 3 26 T 14 R 31 T 19 R 24 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 1 2 3 2 1 2 4 4 23 R 24 T 26 T 20 R 25 3 4 3 2 4 3 3 1 4 4 4 2 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 1 3 4 25 T 26 T 18 R 25 T 26 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 3 24 T 26 T 35 T 22 T 27 4 3 3 1 3 4 1 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 4 3 1 4 4 28 T 23 R 27 T 20 R 28 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 4 28 T 25 T 26 T 25 T 29 4 4 4 2 1 3 2 1 4 4 4 1 2 4 3 4 4 4 2 1 4 1 4 4 2 4 3 3 1 4 4 29 T 25 T 18 R 20 R 30 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 1 2 3 4 30 T 21 R 27 T 22 T 31 2 4 3 2 2 4 4 1 4 4 3 1 1 4 4 3 2 3 4 1 4 3 4 2 3 4 1 3 1 3 4 24 T 23 R 17 R 24 T


(15)

32 2 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 23 R 22 R 28 T 20 R 33 1 2 1 1 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 4 2 2 1 1 2 2 2 1 1 4 2 3 1 1 1 16 R 15 R 18 R 17 R 34 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 28 T 25 T 27 T 24 T 35 2 3 2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 21 R 22 R 21 R 19 R 36 1 4 3 2 3 1 4 1 4 4 4 1 1 2 3 4 4 2 4 3 2 3 2 1 3 4 1 2 1 3 1 16 R 23 R 20 R 19 R 37 3 3 3 4 2 3 3 2 1 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 24 T 19 R 27 T 19 R 38 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 24 T 25 T 28 T 23 T 39 3 4 3 4 1 4 3 3 4 4 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 4 4 4 3 3 1 1 2 3 2 1 24 T 17 R 29 T 18 R 40 1 3 3 2 4 2 4 1 4 3 4 3 2 3 2 1 3 3 1 1 1 3 2 4 2 4 2 4 1 2 1 17 R 20 R 18 R 21 R 41 4 3 4 2 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 2 25 T 22 R 27 T 23 T 42 4 4 3 3 3 4 4 1 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 4 25 T 24 T 20 R 22 T 43 1 4 4 4 3 1 3 2 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 1 2 3 1 4 4 2 2 2 1 4 14 R 27 T 26 T 22 T 44 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 2 2 2 25 T 24 T 28 T 27 T 45 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 2 3 3 26 T 26 T 29 T 25 T 46 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 1 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 27 T 25 T 25 R 25 T 47 4 4 4 2 2 4 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 3 3 4 2 3 1 4 3 2 4 2 3 2 1 2 25 T 24 T 19 R 23 T 48 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 3 3 27 T 26 T 30 T 23 T 49 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 1 3 3 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 29 T 27 T 27 T 22 T 50 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 4 2 1 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 28 T 24 T 26 T 28 T 51 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 2 2 2 4 2 26 T 24 T 25 R 21 R 52 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 26 T 26 T 32 T 24 T 53 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4 4 3 2 3 2 3 4 3 4 3 1 3 2 1 3 4 1 2 1 3 1 19 R 22 R 21 R 20 R 54 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 T 28 T 32 T 28 T 55 4 2 3 3 2 4 4 3 2 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 2 4 1 1 1 1 4 24 T 21 R 27 T 20 R 56 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 23 R 23 R 25 R 21 R 57 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 27 T 27 T 31 T 27 T 58 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 1 1 4 18 R 28 T 31 T 25 T 59 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 2 1 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 1 4 3 28 T 25 T 21 R 22 T 60 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 1 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 25 T 24 T 23 R 22 T 61 2 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 2 1 2 2 24 T 24 T 23 R 22 T 62 2 3 2 2 2 4 3 2 4 4 4 3 2 1 2 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 22 R 19 R 24 R 17 R 63 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 3 3 2 2 2 25 T 25 T 26 T 21 R 64 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 21 R 20 R 21 R 21 R 65 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 2 25 T 26 T 24 R 25 T 66 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 1 1 3 3 3 4 3 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 26 T 25 T 21 R 25 T 67 2 4 4 3 4 2 4 2 4 1 4 3 2 4 2 3 3 2 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 2 4 3 18 R 27 T 26 T 24 T


(16)

68 4 2 1 1 2 4 1 1 4 4 4 3 1 2 4 4 2 2 4 1 4 2 1 4 4 3 4 3 1 4 3 32 T 18 R 19 R 15 R 69 1 4 4 3 1 4 4 2 1 4 4 2 3 4 3 4 2 3 4 4 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 24 T 25 T 22 R 24 T 70 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 3 1 3 2 1 2 2 4 2 3 1 4 3 3 2 2 3 1 3 4 24 T 24 T 16 R 24 T 71 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 26 T 26 T 27 T 22 T 72 2 3 3 2 4 4 4 1 4 4 4 1 2 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 1 4 4 28 T 24 T 19 R 22 T 73 1 3 3 1 3 4 3 1 3 4 3 1 2 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 3 2 2 4 3 26 T 21 R 18 R 22 T 74 3 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 22 R 26 T 29 T 23 T 75 4 4 1 4 1 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 32 T 25 T 32 T 23 T 76 4 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 2 4 4 3 2 3 4 28 T 27 T 17 R 22 T 77 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 3 26 T 26 T 28 T 25 T 78 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 4 3 2 2 4 4 25 T 26 T 26 T 23 T 79 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 2 4 4 2 4 4 3 2 1 3 3 22 R 21 R 26 T 22 T 80 2 3 3 3 4 3 4 1 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 1 25 T 20 R 26 T 25 T 81 1 4 2 1 4 4 4 2 4 4 4 3 1 4 1 4 4 3 3 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 4 17 R 23 R 18 R 20 R 82 1 4 3 2 4 3 4 2 4 4 4 1 1 4 1 3 1 3 4 2 4 2 3 3 1 4 1 2 1 2 3 19 R 24 T 14 R 24 T 83 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 4 3 2 2 3 3 25 T 25 T 26 T 21 R 84 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 24 T 24 T 24 R 21 R 85 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 18 R 21 R 25 R 17 R 86 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 3 2 25 T 24 T 28 T 25 T 87 2 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 1 2 1 25 T 24 T 21 R 24 T 88 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 28 T 28 T 34 T 27 T 89 3 4 3 2 1 4 4 1 3 3 3 1 1 3 2 4 3 3 4 2 2 2 4 4 2 4 2 1 1 1 4 21 R 23 R 17 R 20 R 90 2 4 4 4 2 3 4 2 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 2 4 3 1 2 4 2 24 T 25 T 25 R 21 R 91 2 4 3 3 3 2 4 1 1 4 4 2 1 4 2 1 4 3 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 1 1 4 14 R 24 T 21 R 26 T 92 2 4 2 2 1 3 2 2 4 4 3 1 2 2 3 4 4 2 4 2 2 3 3 1 3 3 1 2 1 1 4 17 R 22 R 22 R 16 R 93 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 2 3 2 2 4 24 T 28 T 31 T 23 T 94 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 1 3 2 1 4 22 R 27 T 26 T 24 T 95 1 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 1 1 3 1 4 1 3 4 1 1 4 1 1 4 4 1 1 1 1 1 10 R 18 R 19 R 15 R 96 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 22 R 26 T 29 T 24 T 97 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 27 T 27 T 32 T 28 T 98 3 4 3 4 3 1 4 3 3 4 4 2 1 3 2 4 4 3 4 3 4 3 1 3 2 4 3 2 1 4 4 24 T 25 T 24 R 20 R 99 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 26 T 24 T 29 T 24 T 100 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 2 2 3 23 R 24 T 30 T 24 T 101 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 2 3 1 21 R 22 R 22 R 18 R 102 3 4 4 3 3 3 3 1 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 2 3 2 2 4 22 R 28 T 27 T 24 T 103 3 3 4 3 4 4 4 2 1 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 26 T 23 R 26 T 25 T


(17)

104 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 27 T 25 T 25 R 20 R 105 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 2 3 1 4 3 26 T 25 T 26 T 25 T 106 1 1 4 1 1 4 1 3 2 4 1 4 1 4 3 3 4 3 1 1 2 4 4 3 3 1 3 1 1 4 2 24 T 12 R 24 R 15 R 107 3 4 2 1 2 4 4 2 4 4 3 2 2 3 3 1 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 2 1 1 2 2 23 R 23 R 21 R 21 R 108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 26 T 28 T 36 T 25 T 109 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 2 1 4 4 1 4 4 1 2 18 R 26 T 35 T 22 T 110 4 4 4 2 3 3 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 2 29 T 26 T 25 R 26 T 111 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 24 T 24 T 30 T 24 T 112 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 1 1 4 4 30 T 27 T 22 R 23 T 113 3 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 4 1 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 1 2 4 22 R 24 T 25 R 20 R 114 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 27 T 27 T 35 T 24 T 115 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 26 T 23 R 26 T 19 R 116 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 2 4 3 4 2 2 1 4 2 3 3 2 4 4 3 1 1 4 2 25 T 25 T 24 R 18 R 117 3 4 2 4 4 3 4 1 4 4 4 2 4 3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 4 4 24 T 25 T 27 T 21 R 118 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 22 R 25 T 27 T 21 R 119 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 1 2 2 4 1 24 T 23 R 31 T 22 T 120 3 4 3 4 2 3 4 1 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 2 1 3 1 2 4 1 4 1 2 3 19 R 26 T 20 R 24 T 121 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 2 1 26 T 25 T 28 T 27 T 122 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 24 T 19 R 27 T 20 R 123 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 32 T 28 T 32 T 22 T 124 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 21 R 22 R 33 T 27 T 125 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 3 2 2 4 23 R 27 T 33 T 24 T 126 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 2 4 4 2 4 3 2 3 21 R 23 R 32 T 23 T 127 2 2 1 1 1 4 2 2 3 2 1 3 1 3 3 2 2 3 4 1 4 1 3 4 4 4 3 3 1 2 2 24 T 14 R 17 R 19 R 128 2 4 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 21 R 24 T 29 T 19 R 129 3 4 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 2 4 2 4 2 2 1 2 4 25 T 28 T 24 R 20 R 130 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 4 23 R 24 T 27 T 23 T 131 4 4 4 1 4 4 3 1 1 4 4 4 3 3 1 4 4 3 3 4 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3 4 24 T 25 T 26 T 23 T 132 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 2 18 R 15 R 21 R 18 R 133 2 4 4 2 3 2 4 1 3 4 4 1 2 3 3 2 3 2 4 2 4 1 3 3 2 4 2 2 2 4 3 24 T 24 T 16 R 21 R 134 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 26 T 25 T 27 T 22 T


(18)

TABEL 6.2 Persentase Perasaan Responden pada Masing-Masing Area Kompetensi

Perasaan Kognitif Sosial Fisik GSW

% % % %

T R T R T R T R

SB 34,33 1,49 35,07 2,24 32,09 4,48 33,58 5,97

B 29,85 5,97 29,85 4,48 22.39 3,73 23,88 7,46

K 4,48 8,21 2,99 14,93 4,48 18,65 2,99 8,96

SK - 15,67 - 10,44 - 14,18 0,74 16,42

Total 68,66 31,34 67,91 32,09 58,96 41,04 61,19 38,81

Keterangan :

SB = Sangat Bangga

B = Bangga

K = Kecewa

SK = Sangat Kecewa

TABEL 6.3 Gambaran Profil Responden

Tabel 6.3.1 Tabulasi Silang Status Sosial Ekonomi dengan Masing-Masing

Area Kompetensi

Kognitif Sosial Fisik GSW Status

Sosial

Ekonomi % % % %

T R T R T R T R Menengah

Keatas

64,93 31,34 64,92 31,39 58,22 38,05 58,95 %

37,32 % Menengah

Kebawah

3,73 0 2,99 0,7 0,74 2,99 2,24 1,49%


(19)

Tabel 6.3.2 Tabulasi Silang Relasi dengan Orang Tua dengan Area General

Self-Worth

General Self-Worth

Relasi dengan Orang Tua

Tinggi Rendah

Sangat Dekat/Dekat 74 55,22% 34 25,4%

Cukup Dekat 8 5,97% 17 12,7%

Tidak Dekat - - 1 0,7%

Total 82 61,19% 52 38,8%

Tabel 6.3.3 Tabulasi Silang Self-Esteem dengan Kondisi Fisik Siswa

Self-Esteem

Kondisi Fisik

Tinggi Rendah

Sering Sakit 14 10,5% 10 7,5%

Jarang Sakit 102 76,1% 7 5,2%

Tidak Pernah Sakit 1 0,7% - -

Total 117 87,3% 17 12,7%

Tabel 6.3.4 Tabulasi Silang Self-Esteem Siswa dengan Stabilitas Emosi Orang Tua

Self- Esteem

Stabilitas Emosi

Orang Tua Tinggi Rendah

Cukup Stabil 111 82,8% 6 4,5%

Kurang Stabil 6 4,5% 11 8,2%


(20)

TABEL 6.4 Pembagian Kategori Skor Responden

TABEL 6.4.1 Persentase Kategori Skor per Area

Self-esteem Area Kognitif Area Sosial Area Fisik Area GSW

Tinggi (%) 68,66 67,91 58,96 61,19

Rendah (%) 31,34 32,09 41,04 38,81

TABEL 6.4.2 Persentase Jumlah Area yang Memiliki Kategori Tinggi Tinggi Frekuensi Persentase

4 Area 36 26,9%

3 Area 44 32,8%

2 Area 32 23,9%

1 Area 5 3,7%


(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejak lahir manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup, dengan menggunakan segenap akal budi dan nalurinya untuk terus belajar. Manusia merupakan makhluk individual sekaligus makhluk sosial yang bersifat unik, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Melalui kekurangan dan kelebihannya itulah manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, selain mengandalkan orang lain. Salah satu kebutuhan alami manusia adalah ingin ‘diakui’ keberadaannya oleh lingkungan.

Manusia terlahir dalam suatu kelompok kecil yang memiliki ikatan darah yang kuat, yang dikenal dengan sebutan keluarga. Keberadaan manusia pun ‘diakui’ pertama kali di dalam keluarga, yang melahirkan dan membesarkan dirinya dengan kasih sayang. Anak akan berada dalam pengasuhan dan didikan orang tua sampai dianggap cukup mandiri secara fisik maupun mental. Melalui lingkungan keluarga pula, anak memperoleh keterampilan dasar sebagai bekal untuk mempersiapkan dan menjalani kehidupan di masa mendatang.

Lingkungan anak selanjutnya setelah keluarga adalah sekolah sekaligus menandakan semakin bertambah luasnya lingkup kehidupan sosial anak. Ini berarti dunia sosial anak tidak terbatas pada figur ayah, ibu, adik, kakak dan anggota keluarga lainnya, melainkan teman sebaya dan orang dewasa


(22)

2

lainnya. Dalam lingkungan sosial yang semakin luas itu, anak akan belajar bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan orang-orang di luar keluarganya, berkesempatan mempelajari hal-hal baru, menambah wawasan pengetahuan, dan keterampilan-keterampilan baru yang lebih bervariasi. Kebutuhan anak untuk ‘diakui’ pun semakin bertambah, terlebih lagi jika sudah mulai memasuki usia sekolah.

Di sekolah, anak akan berusaha untuk mendapatkan pengakuan melalui penyelesaian berbagai tugas dan keterampilan yang diberikan kepadanya. Berhasil atau tidaknya anak dalam menyelesaikan tugas akan menumbuhkan dan membentuk penilaian anak terhadap kemampuan dirinya. Melalui pengalaman berulang-ulang, hasil dari penilaian itu akan mengkristal menjadi pengenalan anak atas kemampuannya sendiri, dan dengan demikian akan mengenal pula perbedaan dirinya dengan anak lainnya. Pemahaman anak atas diri dan kemampuannya itu, termasuk mengenal kelebihan maupun kekurangannya, akan menumbuhkan self-esteem, yaitu penilaian siswa mengenai seberapa positif atau negatif dirinya dan bagaimana perasaan siswa terhadap hasil penilaian tersebut (Coopersmith, 1967). Oleh karenanya, self-esteem merupakan salah satu komponen penting yang berkaitan dengan kesehatan mental anak (Jahoda, 1958, dalam Cole & Cole, 1993).

Self-esteem terbentuk sebagai mata rantai proses yang terjadi dari hasil

interaksi anak dengan lingkungannya. Self-esteem pada anak merupakan dasar dalam membentuk relasi sosial, proses belajar, kreativitas dan


(23)

3

tanggung jawab pribadi yang positif. Self-esteem juga berkaitan dengan perasaan, yaitu perasaan puas terhadap sesuatu. Anak akan merasa puas apabila saat berinteraksi dengan lingkungan, dirinya mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain, dan menjadi bagian keluarga maupun sekolah (Clemes & Bean, 1978).

Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang pendidikan dasar pertama yang akan memberikan pengetahuan dan keterampilan, terdiri atas enam jenjang pendidikan, yaitu kelas I sampai dengan kelas VI. Kelas VI SD berada dalam masa pertengahan kanak-kanak yaitu usia 10-12 tahun yang merupakan masa ketika anak mulai memasuki tahap krisis industry versus

inferiority (Erikson, 1963, dalam Cole & Cole, 1993). Pada masa ini, anak

akan memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan. Apabila anak dapat menguasai berbagai kemampuan tersebut dengan baik dan dapat menunjukkan bahwa dirinya mampu dan berharga untuk dicintai dan dikagumi, maka anak akan memenuhi industry (Cole, Michael & Sheila R., 1993). Sebaliknya, bila anak tidak dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta tidak dapat menunjukkan bahwa diri mereka mampu, tidak berharga untuk dicintai dan dikagumi, maka anak akan merasa

inferiority.

Pada anak, self-esteem akan tumbuh ketika ada rasa percaya diri dan

berhasil dalam menghadapi suatu tantangan. Self-esteem merupakan penilaian anak mengenai seberapa positif atau negatif dirinya dan bagaimana perasaan anak terhadap hasil penilaian tersebut (Coopersmith, 1967).


(24)

4

Konsep self-esteem dari Coopersmith (1967) itu kemudian

dioperasionalisasikan oleh Susan Harter (1982, dalam Cole & Cole, 1993) menjadi self-evaluation anak dalam empat area kompetensi, yaitu kompetensi kognitif (cognitive competence) tercermin melalui seberapa besar kemampuan siswa untuk berhasil mengerjakan tugas, mampu menghafal dan berhitung dengan cepat; kompetensi sosial (social

competence) tercermin melalui seberapa banyak teman yang dimiliki,

seberapa populer siswa dimata teman, seberapa disukai dirinya di lingkungan teman; kompetensi fisik (physical competence) tercermin melalui seberapa besar kemampuan dalam berolah raga, seberapa terampil dalam melakukan permainan (games); dan general self-worth tercermin melalui seberapa besar seorang siswa merasa dirinya berharga bagi pribadi dan lingkungan.

Anak yang memiliki self-esteem tinggi akan menganggap masalah sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Bila mengalami kegagalan tidak akan merasa putus asa dan tidak berdaya, tetapi akan mencoba melihat apa penyebab dari kegagalannya. Anak menganggap bahwa kegagalan merupakan faktor di luar jangkauan dirinya dan berusaha untuk mencoba lebih keras lagi sehingga dengan kemauan yang kuat anak dapat mengatasi masalahnya dan mencapai keberhasilan. Keberhasilan yang diperoleh akan memberikan kepuasan dan rasa bangga yang selanjutnya akan memperkuat

self-esteemnya. Misalkan, dalam bidang akademis, yaitu seperti yang

dialami oleh beberapa anak kelas VI SD, diantaranya adalah Ivan Kristanto,


(25)

5

siswa kelas VI SD Yos Sudarso, Tasikmalaya, Jawa Barat yang meraih medali emas dalam bidang matematika dan trophy atas kehebatannya dalam teori dan eksperimen pada perhelatan kelas internasional “Olimpiade Sains tingkat sekolah dasar (SD) atau International Mathematics and Science Olympiad (IMSO)”, pada tanggal 29 November – 3 Desember 2004 di Jakarta (www.suarakarya-online.com). Selain Ivan, Levina Tri Ratana (11 tahun), juga berhasil menjadi utusan nasional pada olimpiade matematika tingkat ASEAN atau Thailand Elementary Mathematics International Cantest (TEMIC), pada tanggal 5 – 11 September 2003 (www.purwakarta.go.id).

Perasaan puas dan bangga bila mampu mengatasi tantangan yang dihadapi dan ketika mengalami kegagalan, akan menggugah anak untuk berusaha terus, mencoba dan mencoba hingga berhasil. Perilaku demikian merupakan ciri dari anak yang memiliki self-esteem tinggi. Dengan keinginan untuk terus belajar dan berusaha, maka anak akan mampu mencapai keberhasilan, sesuai dengan minatnya, seperti yang dialami oleh Ivan dan Levina.

Sebaliknya, pada anak yang memiliki self-esteem yang rendah akan menganggap kegagalan sebagai kesalahan dan semata-mata disebabkan oleh ketidakmampuannya sehingga selanjutnya akan menghindari hambatan. Pada saat anak mengalami masalah dan tidak mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut, anak akan berusaha ‘lari’ dari masalah karena merasa

minder atau rendah diri. Usaha anak untuk ‘lari’ dari masalah dapat melalui


(26)

6

berbagai cara yang dapat merugikan diri anak, misalnya dalam bidang akademis yaitu membolos sekolah, berkelahi dengan teman sekolah, atau dengan teman dari sekolah lain, dan tidak jarang pula ada anak yang melakukan bunuh diri akibat merasa dirinya tidak berharga. Self-esteem yang rendah juga dapat membatasi kemampuan anak untuk berprestasi secara akademis, juga dalam menjalin relasi sosial. Seperti yang dialami oleh Oman, seorang pelajar kelas VI Sekolah Dasar Karang Asih 04, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/6/2004), yang nekat meminum racun tikus karena tidak mempunyai uang untuk membayar biaya ujian akhir nasional (UAN) sebesar seratus ribu rupiah (www.dudung.net).

Self-esteem pada anak akan menentukan tingkat kemampuan dalam

mengolah sumber daya atau potensi yang telah dibawanya sejak lahir. Dengan demikian self-esteem merupakan salah satu aspek penting dalam kepribadian anak yang akan menentukan keberhasilan dan kebahagiaan anak dalam kehidupan selanjutnya.

Harter (1982, dalam Cole & Cole, 1993) mengatakan bahwa ciri-ciri siswa yang memiliki karakteristik self-esteem yang tinggi sekurang-kurangnya tinggi pada salah satu atau lebih area kompetensi (kompetensi kognitif, kompetensi sosial, kompetensi fisik dan general self-worth). Sedangkan karakteristik self-esteem yang rendah adalah tidak tinggi pada keempat area kompetensi.

Anak-anak usia 8-12 tahun berada pada usia sekolah, sehingga keempat area kompetensi diatas akan memanifes dan terarah di lingkungan sekolah.


(27)

7

Penelitian ini mengambil lokasi di SDN Percontohan “X”, di Jakarta. Apabila pemerintah merencanakan perubahan kurikulum, maka akan diujicobakan terlebih dahulu pada SDN ini. SDN Percontohan “X” memiliki cara memacu siswa untuk berprestasi dalam segala bidang, akademik maupun non akademik, yaitu membuka kelas akselerasi, mengubah komposisi siswa di kelas berdasarkan peringkat akademiknya, menyediakan kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai acara lainnya yang melibatkan aktualisasi kreativitas siswa. Seluruh kegiatan pembelajaran akademik maupun non akademik pada dasarnya dapat menumbuhkembangkan

self-esteem dalam derajat yang berbeda-beda pada keempat area kompetensi.

Berdasarkan survei awal kepada 50 orang siswa kelas VI SDN Percontohan “X” didapatkan seluruh siswa menunjukkan kompeten pada satu atau lebih area kompetensi. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, 10% siswa tinggi pada seluruh area kompetensi yaitu dalam menjawab pertanyaan, memahami dan mengingat materi pelajaran (mencerminkan kompetensi kognitif), memiliki banyak teman, populer, disukai teman (mencerminkan kompetensi sosial), mampu berolah raga dengan baik, unggul dalam permainan (mencerminkan kompetensi fisik), serta sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman (mencerminkan

general self-worth).

Ada 8% siswa yang tinggi dalam tiga area kompetensi. 4% pada kompetensi kognitif yaitu mampu memahami dan mengingat materi pelajaran, mengerjakan tugas dengan baik, kompetensi fisik yaitu mampu


(28)

8

melakukan olah raga dan permainan dengan baik dan kompetensi sosial yaitu memiliki banyak teman, populer, dan disukai teman. Selanjutnya 4% pada kompetensi kognitif yaitu mampu mengingat dan memahami materi pelajaran, mengerjakan tugas dengan baik, kompetensi sosial yaitu memiliki banyak teman, populer, dan disukai teman, dan general self-worth yaitu sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman.

Siswa yang tinggi dalam dua area kompetensi sebanyak 32% siswa. 8% orang pada kompetensi kognitif dan kompetensi fisik yaitu mampu mengingat dan memahami materi pelajaran dengan cepat serta mampu melakukan olah raga dan permainan dengan baik, 2% pada kompetensi kognitif dan kompetensi sosial yaitu mampu mengingat dan memahami materi pelajaran dengan cepat serta memiliki banyak teman, populer dan disukai teman, 4% pada kompetensi kognitif dan general self-worth yaitu mampu memahami dan mengingat pelajaran dengan cepat serta sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman, 10% pada kompetensi sosial dan general self-worth yaitu memiliki banyak teman, populer dan disukai teman serta sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman, kemudian 6% pada kompetensi sosial dan kompetensi fisik yaitu memiliki banyak teman, populer, disukai teman dan mampu melakukan olahraga dan permainan dengan baik, dan 2% pada kompetensi fisik dan

general self-worth yaitu mampu melakukan olah raga dan permainan dengan

baik serta sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman.


(29)

9

Ada 30% yang tinggi dalam satu area kompetensi. 5% pada kompetensi kognitif yaitu mampu mengingat dan memahami materi dengan cepat serta menjawab pertanyaan, 10% pada kompetensi sosial yaitu memiliki banyak teman, populer, dan disukai teman, 10% pada kompetensi fisik yaitu mampu melakukan olah raga dan permainan dengan baik, dan 5% pada general

self-worth yaitu sering dipilih menjadi ketua kelompok oleh guru dan teman.

Selanjutnya terdapat pula 20% siswa yang rendah pada keempat area kompetensi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas VI SDN Percontohan “X” mampu menilai apakah mereka memiliki dan menonjol dalam satu atau lebih area kompetensi atau tidak memiliki dan menonjol dalam keempat area kompetensi, dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang disediakan di SDN Percontohan “X”. Penilaian tersebut dapat menumbuhkan perasaan pada diri anak mengenai kompetensi yang mereka miliki, apakah mereka bangga atau tidak bangga, bahagia atau kecewa terhadap diri mereka.

Self-esteem ini selanjutnya akan menjadi salah satu dasar pembentukan

karakteristik kepribadian yang akan terbawa sampai anak dewasa nanti. Anak dapat menjadi seseorang yang mempercayai diri dan kemampuannya dan oleh karenanya akan terus berjuang melewati tantangan hidupnya, atau anak juga dapat menjadi seseorang yang mudah putus asa, merasa tidak berdaya dan terbentuk pada masa kanak-kanak akan berkaitan dengan kepuasan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak di masa mendatang.


(30)

10

Sehubungan dengan itu peneliti merasa tertarik untuk mengetahui seperti apakah self-esteem pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian adalah : seperti apakah self-esteem pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Peneliti bermaksud untuk memperoleh gambaran mengenai self-esteem

pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang derajat self-esteem pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

• Sebagai sumbangan yang diharapkan dapat memperkaya pemahaman

dan penelitian kajian bidang Psikologi Perkembangan dan Psikologi


(31)

11

Pendidikan, terutama mengenai self-esteem pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

• Sebagai informasi bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai self-esteem pada anak.

1.4.2 Kegunaan Praktis

• Sebagai informasi bagi siswa SDN Percontohan “X” mengenai derajat

self-esteem untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam belajar

agar dapat lebih mengenali diri mereka dan dapat mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki.

• Sebagai informasi bagi sekolah dan juga orang tua mengenai bagaimana

self-esteem siswa SDN Percontohan “X” sehingga memperhatikan

keberadaan self-estem dalam proses belajar mengajar.

1.5 Kerangka Pemikiran

Masa pertengahan kanak-kanak merupakan masa anak memasuki tahap krisis industry versus inferiority (Erikson, 1963, dalam Cole & Cole, 1993). Pada masa ini anak akan memperoleh banyak pengetahuan dan keterampilan, dan apabila anak dapat menguasai dengan baik berbagai kemampuan tersebut dan dapat menunjukkan bahwa dirinya mampu dan berharga untuk dicintai dan dikagumi, maka anak akan memenuhi industry (Cole, Michael & Sheila R., 1993). Hal ini sejalan dengan Mc Devitt (dalam Mc Devitt & Ormrod, 2002) bahwa penguasaan kemampuan yang


(32)

12

berupa penyelesaian tugas tersebut dapat menumbuhkan penilaian positif atau negatif anak terhadap diri dan kemampuan yang dimilikinya. Idealnya anak dapat menyelesaikan tugas dengan baik, sehingga anak dapat memperoleh pengakuan dan pujian dari lingkungan dan membentuk pola perilaku kerja keras tanpa mengharapkan hasilnya terlebih dahulu.

Sebaliknya, bila anak tidak dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta tidak dapat menunjukkan bahwa diri mereka mampu, tidak berharga untuk dicintai dan dikagumi, maka anak akan merasa

inferiority (Cole, Michael & Sheila R., 1993). Begitupula halnya menurut

Mc Devitt (dalam Mc Devitt & Ormrod, 2002) bahwa jika anak gagal dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan merasa tidak mampu memenuhi tuntutan tugas tersebut, dan ketika ia ditertawakan serta dicemooh oleh lingkungan, maka akan menumbuhkan perasaan rendah diri atau minder terhadap kemampuan mereka.

Perasaan positif ataupun perasaan negatif yang dimiliki oleh anak mengenai diri dan kemampuannya merupakan self-esteem anak yang bersangkutan. Menurut Berk (2003), self-esteem adalah penilaian yang dibuat mengenai arti dari diri, dan perasaan yang berkaitan dengan penilaian tersebut. Self-esteem merujuk pada penilaian anak mengenai seberapa positif atau negatif dirinya dan bagaimana perasaan siswa terhadap hasil penilaian tersebut (Coopersmith, 1967).

Perkembangan self-esteem menurut Coopersmith dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: karakteristik orang tua, karakteristik individual, dan


(33)

13

latar belakang sosial. Karakteristik orang tua yang berpengaruh terhadap perkembangan self-esteem anak, yaitu self-esteem dan stabilitas emosi ibu. Seorang ibu yang memiliki emosi tidak stabil dan sangat tergantung pada suasana hatinya tidak dapat memberikan perhatian yang konsisten dalam berelasi dengan anak mereka. Nilai-nilai yang dianut dalam suatu keluarga dan sejarah perkembangan orang tua juga akan mempengaruhi pembentukan

self-esteem pada anak. Anak yang dibesarkan dalam keluarga seniman maka

akan sangat bangga dan menghargai anaknya jika berhasil dalam bidang seni, dibanding prestasi akademik yang diraih oleh anaknya. Selain itu, interaksi antar orang tua yang harmonis dan ada penerimaan orang tua terhadap diri anak, akan menimbulkan perasaan nyaman pada anak yang dapat mempengaruhi perkembangan self-esteem nya.

Adapun yang termasuk karakteristik individu, adalah kondisi fisik, inteligensi, keadaan emosi, kemampuan dan unjuk kerja, yang semuanya berpengaruh terhadap pembentukan self-esteem pada diri anak. Anak yang memiliki kondisi fisik yang tidak sehat akan menganggap diri mereka tidak mampu dan tidak berharga. Begitu pula dengan anak yang memiliki inteligensi di bawah rata-rata akan merasa sulit dalam menilai diri dan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya serta perasaan-perasaannya. Selain itu, anak yang memiliki gangguan emosi seperti kecemasan dan stres dapat terhambat dalam menyalurkan kemampuan-kemampuan yang dimilikinya, sehingga dapat menumbuhkan penilaian negatif terhadap diri dan lingkungannya. Kemampuan dan unjuk kerja anak usia 8-12 tahun dapat


(34)

14

tersalurkan melalui berbagai kegiatan pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan wadah yang menyediakan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dapat menggugah anak untuk mengekspresikan potensi yang ada dalam dirinya sehingga dapat menumbuhkembangkan self-estem pada diri anak. Nilai-nilai dan cita-cita anak berkaitan dengan perkembangan

self-esteem anak. Latar belakang sosial anak juga dapat berpengaruh dalam

perkembangan self-esteem anak, termasuk sosial-ekonomi, agama, pekerjaan ayah dan ibu, dan nilai-nilai yang dianut dalam keluarga, juga turut berpengaruh dalam perkembangan self-esteem anak, yang dapat menghambat atau mendorong timbulnya perasaan positif pada anak mengenai dirinya. Anak dengan keluarga yang ekonomi serba kekurangan akan terhambat dalam menyalurkan kemampuan yang dimilikinya.

Konsep self-esteem dari Coopersmith (1967) itu kemudian

dioperasionalisasikan oleh Susan Harter (1982, dalam Cole & Cole, 1993) menjadi self-evaluation anak dalam empat area kompetensi, yaitu kompetensi kognitif, kompetensi sosial, kompetensi fisik, dan general

self-worth. Pada kompetensi kognitif tercakup didalamnya kemampuan

menyelesaikan tugas sekolah yang harus dikerjakan dirumah dengan baik, mampu menjawab pertanyaan, mudah dalam mengingat, dan mampu mengingat apa yang telah dibaca. Kompetensi sosial mencakup hubungan dengan anak lain, guru dan orang tua, yaitu memiliki banyak teman, populer, mampu bekerja sama dengan anak lain, dan disukai oleh teman. Pada kompetensi fisik tercakup kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan fisik


(35)

15

seperti berolah raga dan berbagai bentuk permainan (games). Sedangkan

general self-worth merujuk kepada yakin akan kemampuan diri, dapat

melakukan yang terbaik, yakin bahwa diri adalah seorang yang baik, merasa berharga dan dibutuhkan.

Self-esteem yang terbentuk pada masing-masing area akan semakin

kompleks dengan bertambahnya usia anak. Self-esteem yang tinggi selama masa kanak-kanak akan menghasilkan kepuasan (Crandall, 1973, dalam Cole & Cole, 1993) dan kebahagiaan (Bachman, 1970, dalam Cole & Cole, 1993) pada kehidupan mendatang. Sedangkan self-esteem yang rendah dapat menumbuhkan perasaan depresi, cemas, dan maladjustment dalam lingkungan sekolah dan relasi sosial (Damon, 1983, dalam Cole & Cole, 1993).

Pada masa kanak-kanak akhir menuju masa remaja awal, self-esteem merupakan hal penting untuk memotivasi anak dalam mencapai kesuksesan, prestasi dan mental yang sehat. Anak dengan self-esteem yang tinggi biasanya melakukan yang terbaik di sekolah (Bell & Ward, 1980, dalam Dacey & Kenny, 1997). Self-esteem yang positif akan meningkat ketika orang tua, guru, dan teman percaya dan mengharapkan anak berhasil dalam bidang yang penting bagi anak (Campbell & Lavallee, 1993, dalam Dacey & Kenny, 1997). Oleh karenanya, anak akan berusaha untuk melakukan yang terbaik berdasarkan tuntutan dari lingkungannya, dalam hal ini lingkungan sekolah.


(36)

16

SDN Percontohan “X” menyediakan kegiatan pembelajaran akademik maupun non akademik. Siswa di sekolah ini berpeluang untuk berkompetisi dengan mengandalkan kompetensi yang mereka miliki. Mereka berusaha untuk mencapai prestasi dengan cara dan tujuan yang berlainan satu sama lain, misalnya memiliki cara belajar yang berbeda-beda agar dapat lebih unggul dibandingkan siswa lain, populer di antara teman-teman mereka, dan berusaha menjadi yang terbaik dalam bidang olah raga maupun dalam bidang keterampilan lainnya. Pada bidang akademik, potensi kognitif mereka dapat diasah melalui berbagai kejuaraan yang diikuti sekolah seperti olimpiade sains,dan perlombaan bidang studi dari Dinas pendidikan Dasar Tingkat I, Gugus, Kecamatan, Kodya, Propinsi dan Nasional, serta pertandingan fusal untuk mengasah potensi fisik siswa.

Siswa juga dapat mengasah potensi yang mereka miliki melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang disediakan oleh sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler yang mampu mengasah potensi kognitif mereka seperti komputer dan bahasa inggris; potensi sosial seperti paduan suara dan pramuka, yang dapat menggugah siswa untuk menjadi populer atau disukai dalam kelompok tersebut; potensi fisik seperti sepak bola, basket, taekwondo, permainan alat musik, drumband dan marching band. Potensi sosial dan fisik itu dapat diasah dengan mengikuti berbagai perlombaan, seperti futsal, marching band, drumband, dan walk for fun. Dengan begitu, penilaian terhadap diri mereka secara umum (general self-worth) mulai terbentuk. Mereka mulai menilai apakah mereka mampu atau tidak mampu


(37)

17

dalam melakukan sesuatu, yang selanjutnya dapat menumbuhkembangkan

self-esteem pada diri anak.

Kompetensi-kompetensi yang mereka miliki, yaitu dalam bidang akademis / kognitif, sosial, fisik, dan general self-worth merupakan dasar terbentuknya self-esteem anak. Tinggi-rendahnya self-esteem pada anak bergantung pada bagaimana anak mengatasi tuntutan dari lingkungan dengan mengandalkan kompetensi-kompetensi yang mereka miliki.

Dari uraian di atas maka terbentuklah bagan kerangka pemikiran sebagai berikut :


(38)

18

Self-esteem

rendah

Self-esteem pada siswa

kelas VI SDN Percontohan “X” di Jakarta

- karakteristik orang tua - karakteristik individu - latar belakang sosial

Self-esteem tinggi Kompetensi kognitif : - kemampuan dalam pelajaran - kemampuan mengingat,mem baca

Kompetensi sosial : - hubungan dengan

teman - hubungan dengan

guru

- hubungan dengan orang tua

General Self-Worth :

- penilaian dan perasaan anak berharga dan dibutuhkan Kompetensi fisik : - Permainan - Olah raga

1.6 Asumsi

Asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Self-esteem siswa SDN Percontohan “X” akan terbentuk melalui

interaksi dengan lingkungan.

2. Self-esteem yang tinggi akan tercermin melalui penghayatan siswa

SDN Percontohan “X” atas kompetensinya di area kognitif, sosial, fisik dan penilaian diri secara umum.


(39)

19

3. Aktivitas di SDN Percontohan ”X” yang mencakup kemampuan

mengingat dan kemampuan menyelesaikan masalah, akan menstimulasi kompetensi kognitif yang dimiliki oleh anak.

4. Aktivitas fisik, seperti permainan yang menuntut kemampuan fisik, yang dilakukan anak dalam mengikuti kegiatan di SDN Percontohan “X” akan membantu mengembangkan kompetensi fisik anak.

5. Aktivitas kurikuler dan ekstrakurikuler SDN Percontohan “X”

yang menuntut kemampuan bekerjasama di dalam kelompok, memberikan dan mendengarkan pendapat orang lain akan mendorong kompetensi sosial siswa.

6. Self-esteem siswa merujuk kepada seberapa positif atau negatif

penilaian siswa dalam memandang dirinya dan bagaimana perasaan siswa terhadap hasil penilaian tersebut yang mencakup kompetensi kognitif, kompetensi sosial, kompetensi fisik, dan general

self-worth.


(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menguraikan hasil penelitian, pada bab ini akan disimpulkan beberapa hal penting, berikut saran-saran dalam kaitannya dengan self-esteem siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

5.1 Kesimpulan

1. Pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, terdapat 87,3% siswa yang

memiliki self-esteem yang tinggi dan 12,7% siswa memiliki self-esteem yang rendah.

2. Secara umum hasil penelitian terhadap siswa SDN Percontohan “X”,

menunjukkan persentase tinggi self-esteem siswa pada masing-masing area kompetensi, yaitu 68,66% pada area kognitif, 67,91% pada area sosial, 58,96% pada area fisik, dan 61,19% pada area general self-worth.

3. Peluang pengembangan self-esteem pada siswa SDN Percontohan “X”

agaknya didukung pula oleh kondisi fisik siswa, relasi yang akrab dengan orang tua, dan stabilitas emosi orang tua.


(41)

51

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti mengajukan beberapa saran berikut ini :

5.2.1 Saran Teoretis

1. Bagi peneliti yang berminat dapat juga melakukan penelitian serupa dalam hubungannya dengan varibel-variabel lain, misalnya pola asuh orang tua.

2. Bagi siswa agar lebih mengeksplorasi lagi kompetensi yang dimiliki

sehingga dapat dikembangkan lebih optimal pada keempat area kompetensi.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi guru BP atau wali kelas agar mengadakan konseling pribadi kepada siswa yang memiliki self-esteem rendah sehingga dapat menumbuhkembangkan self-esteem siswa tersebut pada area-area kompetensi self-esteem.

2. Bagi orang tua disarankan untuk lebih memfasilitasi pengembangan kompetensi anak sehingga dapat meningkatkan self-esteem anak.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Berk, Laura. E. 2003. Child Development. Six Edition. USA : Pearson Education, Inc.

Clemes, Harris, Ph.D & Bean, Reynold, Ed.M. 2001. Membangkitkan Harga

Diri Anak. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Mitra Utama.

Cole, Michael, and Cole, Sheila. R. 1993. The Development of Children. Second edition. New York : Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Coopersmith, Stanley. 1967. The Antecedent of Self Esteem. San Fransisco : W.

H. Freeman & Co.

Dacey, John, and Kenny, Maureen. 1997. Adolescent Development. Second edition. Boston : Brown & Bench Mark Publishers, Inc.

Guilford, J. P. 1973. Fundamental Statistical In Psychology And Education. Third Edition. Tokyo : Mc. Graw Hill. Kogakusha, Co Ltd.

Hurlock, Elizabeth B. 1984. Child Development. Six Edition. Singapore : Mc Graw-Hill, Inc.

Mc Devitt, Teresa. M., and Ormrod, Jeanne Ellis. 2002. Child Development

and Education. New Jersey : Pearson Education, Inc.

Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Edisi ke-6. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Shaffer, David R. 1999. Developmental Psychology Childhood & Adolescence. Fifth Edition. Boston : Brooks / Cole Publishing Company Adivision of International Thomson Publishing, Inc.


(43)

DAFTAR RUJUKAN

Kosasih, Anggraini. 2006. Skripsi. Studi Deskriptif Mengenai Self-Estem pada

Siswa SMA “X” Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Lydia. 2005. Skripsi. Studi Deskriptif Mengenai Self-Esteem pada Anak Usia

9-11 tahun yang Mengikuti Sanggar Pengembangan Kepribadian “X” di Kota Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Internet. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=98744 Internet. http://www.purwakarta.go.id/profil.php?tokohIDX=8 Internet. www.dudung.net


(1)

Self-esteem rendah Self-esteem pada siswa

kelas VI SDN Percontohan “X” di Jakarta

- karakteristik orang tua - karakteristik individu - latar belakang sosial

Self-esteem tinggi Kompetensi kognitif : - kemampuan dalam pelajaran - kemampuan mengingat,mem baca

Kompetensi sosial : - hubungan dengan

teman - hubungan dengan

guru

- hubungan dengan orang tua

General Self-Worth :

- penilaian dan perasaan anak berharga dan dibutuhkan Kompetensi fisik : - Permainan - Olah raga

1.6 Asumsi

Asumsi penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Self-esteem siswa SDN Percontohan “X” akan terbentuk melalui

interaksi dengan lingkungan.

2. Self-esteem yang tinggi akan tercermin melalui penghayatan siswa SDN Percontohan “X” atas kompetensinya di area kognitif, sosial,


(2)

19

3. Aktivitas di SDN Percontohan ”X” yang mencakup kemampuan mengingat dan kemampuan menyelesaikan masalah, akan menstimulasi kompetensi kognitif yang dimiliki oleh anak.

4. Aktivitas fisik, seperti permainan yang menuntut kemampuan fisik, yang dilakukan anak dalam mengikuti kegiatan di SDN Percontohan “X” akan membantu mengembangkan kompetensi fisik anak.

5. Aktivitas kurikuler dan ekstrakurikuler SDN Percontohan “X” yang menuntut kemampuan bekerjasama di dalam kelompok, memberikan dan mendengarkan pendapat orang lain akan mendorong kompetensi sosial siswa.

6. Self-esteem siswa merujuk kepada seberapa positif atau negatif

penilaian siswa dalam memandang dirinya dan bagaimana perasaan siswa terhadap hasil penilaian tersebut yang mencakup kompetensi kognitif, kompetensi sosial, kompetensi fisik, dan general self-worth.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menguraikan hasil penelitian, pada bab ini akan disimpulkan beberapa hal penting, berikut saran-saran dalam kaitannya dengan self-esteem siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, di Jakarta.

5.1 Kesimpulan

1. Pada siswa kelas VI SDN Percontohan “X”, terdapat 87,3% siswa yang memiliki self-esteem yang tinggi dan 12,7% siswa memiliki self-esteem yang rendah.

2. Secara umum hasil penelitian terhadap siswa SDN Percontohan “X”, menunjukkan persentase tinggi self-esteem siswa pada masing-masing area kompetensi, yaitu 68,66% pada area kognitif, 67,91% pada area sosial, 58,96% pada area fisik, dan 61,19% pada area general self-worth.

3. Peluang pengembangan self-esteem pada siswa SDN Percontohan “X” agaknya didukung pula oleh kondisi fisik siswa, relasi yang akrab dengan orang tua, dan stabilitas emosi orang tua.


(4)

51

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, peneliti mengajukan beberapa saran berikut ini :

5.2.1 Saran Teoretis

1. Bagi peneliti yang berminat dapat juga melakukan penelitian serupa dalam hubungannya dengan varibel-variabel lain, misalnya pola asuh orang tua. 2. Bagi siswa agar lebih mengeksplorasi lagi kompetensi yang dimiliki

sehingga dapat dikembangkan lebih optimal pada keempat area kompetensi.

5.2.2 Saran Praktis

1. Bagi guru BP atau wali kelas agar mengadakan konseling pribadi kepada siswa yang memiliki self-esteem rendah sehingga dapat menumbuhkembangkan self-esteem siswa tersebut pada area-area kompetensi self-esteem.

2. Bagi orang tua disarankan untuk lebih memfasilitasi pengembangan kompetensi anak sehingga dapat meningkatkan self-esteem anak.


(5)

Education, Inc.

Clemes, Harris, Ph.D & Bean, Reynold, Ed.M. 2001. Membangkitkan Harga Diri Anak. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Mitra Utama.

Cole, Michael, and Cole, Sheila. R. 1993. The Development of Children. Second edition. New York : Library of Congress Cataloging-in-Publication Data. Coopersmith, Stanley. 1967. The Antecedent of Self Esteem. San Fransisco : W.

H. Freeman & Co.

Dacey, John, and Kenny, Maureen. 1997. Adolescent Development. Second edition. Boston : Brown & Bench Mark Publishers, Inc.

Guilford, J. P. 1973. Fundamental Statistical In Psychology And Education. Third Edition. Tokyo : Mc. Graw Hill. Kogakusha, Co Ltd.

Hurlock, Elizabeth B. 1984. Child Development. Six Edition. Singapore : Mc Graw-Hill, Inc.

Mc Devitt, Teresa. M., and Ormrod, Jeanne Ellis. 2002. Child Development and Education. New Jersey : Pearson Education, Inc.

Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Edisi ke-6. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Shaffer, David R. 1999. Developmental Psychology Childhood & Adolescence. Fifth Edition. Boston : Brooks / Cole Publishing Company Adivision of International Thomson Publishing, Inc.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

Kosasih, Anggraini. 2006. Skripsi. Studi Deskriptif Mengenai Self-Estem pada Siswa SMA “X” Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Lydia. 2005. Skripsi. Studi Deskriptif Mengenai Self-Esteem pada Anak Usia 9-11 tahun yang Mengikuti Sanggar Pengembangan Kepribadian “X” di Kota Bandung : Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Internet. http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=98744 Internet. http://www.purwakarta.go.id/profil.php?tokohIDX=8 Internet. www.dudung.net