Membangun media pembelajaran learning management system di SMA Negeri 16 Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Data Pribadi

Nama : Andika Putra Nugraha

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 20 Desember 1989

Alamat : Jl. Mekar Sari XIII No.15B RT02/RW17

Kiaracondong, Bandung (40283)

Telepon/Fax. : (022) 7277157

HP. 089656017122

E-Mail : andika0089@yahoo.com

Pendidikan Formal

2008 – sekarang Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia 2005 – 2008 SMA Kartika Siliwangi 1 Bandung

2002 – 2005 SMP Negeri 14 Bandung

1998 – 2001 SD Asy-syifa II Bandung

1995 – 1998 SD Babakan Sari I Bandung

Pengalaman Kerja

• PT. Otto Pharmaceutical Industries, Bandung Staff IT Kerja Praktek (Juli – Agustus 2011) Membangun aplikasi pengolahan data obat

Pengalaman Organisasi

• Pengurus HIMA(Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika) UNIKOM Anggota Olahraga (2010 – 2011)

• Marching Band GITA PAKUAN Jawa Barat (2006 – 2008)

Pengalaman Lokakarya & Seminar

• Seminar “Bright Future To All Of Use”, 2008 Bandung HIMA Teknik Informatika Unikom

Peserta

• Seminar Microsoft User Group Indonesia “With MUGI Can be Fun”, 2009 Bandung


(6)

Peserta

• Seminar “Maximize Your PC With Overclock”, 2010 Bandung HIMA Tekom UNPAD

Peserta

• Seminar “Cloud Computing: Today and Tomorrow”, 2010 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

• Seminar Microsoft User Group Indonesia

“To Be Closer With Informatic Engineering”, 2010 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

• Seminar Android “Touch The Android”, 2011 Bandung HIMA IF Unikom

Panitia

Kompetensi

• Desktop Programming (C, Delphi, Java, C++) • Web Programming (PHP, AJAX, JQuery¸CSS) • Mobile Programming

• Database (SQL Server, MySQL, Oracle) • Networking

• Hardware

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dalam keadaan

sadar dan tanpa paksaan.

Bandung,


(7)

MEMBANGUN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING

MANAGEMENT SYSTEM DI SMA NEGERI 16

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi SI Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ANDIKA PUTRA NUGRAHA

10108005

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2013


(8)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, serta karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan, lindungan dan kemudahan serta kelancaran, sehingga skripsi dengan judul “MEMBANGUN MEDIA PEMBELAJARAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DI SMA NEGERI 16 BANDUNG” dapat terselesaikan dengan baik, untuk menyelesaikan program sarjana strata-1 (S-1) pada Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua, Ayah dan Ibu penulis yang telah membesarkan, mendidik dan selalu memberikan dukungan, semangat juga tak lupa do’a kepada penulis.

2. Ibu Riani Lubis, S.T.,M.T selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Galih Hermawan, S.kom.,M.T selaku penguji 1 yang telah banyak

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T.,M.T selaku penguji 3 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. selaku Dekan Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

7. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.


(9)

Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

9. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbingan dan bantuannya hingga penulis selesai menyusun skripsi ini.

10.Seluruh guru, karyawan, dan siswa-siswi di SMA Negeri 16 Bandung yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

11.Noviana Herawati Yang Tercinta, yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan senantiasa mendo’akan penulis agar diberi kemudahan dalam pengerjaan skripsi.

12.Kedua kakak dan keponakan penulis, Dewi, Aris dan Altamy, beserta semua keluarga yang telah membantu memberi dukungan dan doa kepada penulis.

13.Rekan-rekan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, khususnya IF-1 2008 yang telah banyak membantu penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun dalam penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi penulis.

Bandung, Januari 2013


(10)

ABSTRACK………..ii

KATA PENGANTAR ………...…...…..iii

DAFTAR ISI ………..………..v

DAFTAR GAMBAR ………... ix

DAFTAR TABEL ………...xix

DAFTAR SIMBOL ………..……..xxvi

DAFTAR LAMPIRAN ………..…...xxxix

BAB 1 PENDAHULUAN ……….….………...……...1

1.1 Latar Belakang Masalah ………...….…..………..1

1.2 Identifikasi Masalah ………..………2

1.3 Maksud dan Tujuan ………...………...…...3

1.3.1 Maksud ………..…..………..3

1.3.2 Tujuan ……….………...3

1.4 Batasan Masalah ……….…………..4

1.5 Metodologi Penelitian ………...6

1.6 Sistematika Penulisan ……….…………..…..…...8

BAB2 TINJAUAN PUSTAKA ……….………..…...…..11

2.1 Gambaran Umum SMAN 16 Bandung………..…….…...11

2.1.1 Sejarah SMAN 16 Bandung ………...…...11

2.1.2 Visi dan Misi. ………..……12

2.1.2.1 Visi ………..………....…12

2.1.2.2 Misi ……….……..……...………12

2.1.3 Struktur Organisasi ………..……....12

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ………...…..……...17

2.2.1 Sistem ………...………...………....17

2.2.2 Data ………...………..18

2.2.3 Informasi ……….……….………...18

1.2.4 Sistem Basisdata ……….……18


(11)

2.3 E-learning ………...….………22

2.3.1 Kelebihan e-Learning……….…...……...…22

2.3.2 Kekurangan e-Learning………...……...…23

2.4 Pengenalan Internet ………...…23

2.4.1 WWW (World Wide Web) dan Web Browser ……….…23

2.4.2 Browser dan Server Web ……….…24

2.4.3 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)...25

2.4.4 URL (Unoform Resource Locator)…………...…...…26

2.4.5 CSS (Cascading Style Sheet)……….… .…...…..26

2.5 PHP ……….………...……….26

2.6 Pemrograman ……….….………..……..…27

2.6.1 Pemrograman Berorientasi Objek ……….……...……...27

2.6.1.1 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek………..…….28

2.6.2 UML (Unified Modeling Language) ……….………..29

2.6.2.1 Diagram UML ……….………..……..30

2.6.2.2 Use Case Diagram………..……….…31

2.6.2.3 Sequence Diagram ………..………....………32

2.6.2.4 Activity Diagram ………..……..…...………32

2.6.2.5 Class Diagram………...………...…33

2.7 Aplikasi Pendukung ………..…………..33

2.7.1 Dreamweaver ………....………..…33

2.7.2 MySQL ……….………..…..……….……..34

2.7.3 CodeIgniter ……….………...………….35

2.7.4 Xampp ……….………...…….36

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ……….….…....….37

3.1 Analisis Sistem ………...………....……….37

3.1.1 Analisis Masalah ……….………37

3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan………...……....38

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ………...52

3.1.3.1 Analisis Pengkodean …………...….53


(12)

3.1.3.7 Analisis Basis Data ……….……..……..59

3.1.3.8 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak...62

3.1.4 Analisis dan Kebutuhan Fungsional ………..…..…..…..64

3.1.4.1 Use Case Diagram ………..…..…….……..64

3.1.4.2 Identifikasi Aktor ………....66

3.1.4.3 Definisi Use Case ……….…...66

3.1.4.4 Skenario Use Case ………...………...68

3.1.4.5 Activity Diagram ………121

3.1.4.6 Sequence Diagram ……….163

3.1.4.7 Class Diagram...206

3.1.4.8 Fungsional Sistem Penjurusan ……….…….206

3.2 Perancangan Sistem ……….………….….210

3.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ……….…….…...…….210

3.2.2 Diagram Relasi ………..…..…………..211

3.2.3 Struktur Tabel ………....………212

3.2.4 Perancangan Struktur Menu ………..……....217

3.2.5 Perancangan Antarmuka ………..…….………....219

3.2.6 Perancangan Pesan ………....………..………..252

3.2.7 Jaringan Semantik ………..……..…...……..252

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN……….……….…...255

4.1 Implementasi Sistem.. ………..……..…...…255

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras.. ………..……..…255

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak.. ………..……….256

4.1.3 Implementasi Basis Data. ………..……..…...256

4.1.4 Implementasi Class.. ………..……..……..…...…266

4.1.5 Implementasi Antarmuka.. ……….…...…266

4.2 Pengujian. ……….…..……..…....….270


(13)

4.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha……….295

4.3 Pengujian Betha………....……..…...…295

4.3.1 Skenario Pengujian Betha……….295

4.3.1.1 Metode Pengujian………..……..…...………..296

4.3.1.2 Daftar Pertanyaan. ……….……..…...….296

4.3.1.3 Hasil dan Evaluasi Hasil Pengujian……….…….…...…298

4.3.2 Kesimpulan Pengujian Betha. ………...……...308

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ………..………...310

5.1 Kesimpulan ……….…..…310

5.2 Saran ……….…………311


(14)

DAFTAR PUSTAKA

[1] A.S, Rosa dan Muhammad Shalahuddin. (2011), Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak(Terstruktur dan Berorientasi Objek), Modula, Bandung.

[2] Davis, Gordon B. (1998), Sistem informasi manajemen II, P.T. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.

[3] Davis, Gordon B. (2001), Management System : Conseptual Foundations, Structure and Development, PT Prenhalindo, Jakarta.

[4] Diwarta. (2012), pengertian dan penjelasan dns domain name, g-excess.com

[5] H.M, Jogiyanto. (1999) , Pengenalan komputer, Andi Offset, Yokyakarta. [6] Hariyanto, Bambang. (2004), Sistem Manajemen Basisdata, Informatika,

Bandung.

[7] Kadir, Abdul. (2008), Tuntunan Praktis Belajar DataBase menggunakan MySQL, Andi Offset, Yogyakarta.

[8] Kustiyahningsih, Yeni dan Anamisa, Devie Rosa. (2004), Pemrograman Basisdata Berbasis Web Menggunakan PHP dan MyQSL, Graha Ilmu, Yogyakarta.

[9] Nulhakim, Lukman. (2009), Trik PHP Terbongkar Lagi, Lokomedia, Yogyakarta.

[10] Peranginangin, Kasiman. (2006), Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL,

Andi, Yogyakarta.

[11] Pratama, Antonius Nugraha Widhi. (2010), CodeIgniter Cara Mudah

Membangun Aplikasi PHP, Mediakita, Jakarta.

[12] Teknik Informatika.(2012), sistem pendukung keputusan metode ahp, skripsidb.com

[13] Uaksena. (2012), e-learning ilmu pendidikan, elearningpendidikan.com

[14] Wahana Komputer. (2011), Mudah & Cepat Membuat Website dengan


(15)

[15] Wahono, Romi Satria. (2003), Pengantar e-Learning dan pengembangannya, Ilmukomputer.com

[16] Wiswakarma, Komang. (2010), 9 langkah menjadi master framework,


(16)

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan untuk mengikuti perkembangan teknologi saat ini, seperti di Sekolah Menengah Atas Negeri 16 Bandung yang dalam strategi pembelajarannya memerlukan media lain untuk meningkatkan fleksibilitas dan efektifitas pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi lulusan dan untuk mempertahankan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 16 Bandung.

Permasalahan yang sering muncul dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 16 Bandung adalah pada saat guru atau siswa berhalangan hadir sehingga materi pelajaran yang diberikan guru kepada siswa menjadi terhambat, dengan demikian berpengaruh pada pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran. Guru telah memberikan materi sesuai dengan silabus yang ada walaupun guru berhalangan hadir. Materi bisa dititipkan kepada guru piket untuk disampaikan kepada siswa, hanya saja mungkin materi tidak tersampaikan dengan baik dan mengakibatkan siswa kurang memahami materi. Guru yang jarang hadir juga menimbulkan masalah dalam pengumpulan tugas, kemungkinan tugas bisa tercecer dan terlambat dikumpulkan, dan hal ini bisa saja pengumpulan tugas menjadi terlambat sampai di guru yang bersangkutan dan berdampak kepada hasil nilai pelajaran siswa menjadi terlambat.

Masalah lain yang timbul pada proses pembelajaran berlangsung terkadang siswa sulit bertanya kepada guru untuk menanyakan materi pelajaran yang tidak dimengerti oleh siswa, sehingga komunikasi antar guru dan siswa pun sering menjadi kendala dalam proses pembelajaran, dalam hal tersebut berdampak terhadap nilai dan prestasi setiap siswa. Perlunya penjurusan pada siswa kelas X yang akan naik ke kelas XI, pada proses penjurusan akan disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa, tujuannya agar pelajaran yang diberikan kepada siswa menjadi terarah, pada saat melakukan cek penjurusan terhadap siswa, guru


(17)

merasa kesulitan dalam menghitung dan pengumpulan data jurusan sehingga perhitungan penjurusan menjadi lambat dalam hal tersebut mengakibatkan banyaknya penumpukan berkas penjurusan siswa dan bisa saja tercecer dalam penyimpanannya. Memonitor keaktifan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar terkadang sulit dilakukan oleh Kepala Sekolah atau Orangtua siswa dalam memonitor keaktifan dan melihat perkembangan nilai siswanya di sekolah, dalam hal tersebut berdampak terhadap prestasi setiap siswa.

Melihat dari pemasalahan yang timbul sehingga perlu untuk menambah fasilitas pendukung demi menyempurnakan proses kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 16 Bandung, yaitu dengan membangun media pembelajaran online atau E-learning. E-learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran [1]. Membangun suatu aplikasi media pembelajaran e-learning berbasis web dengan menggunakan framework codeigniter memiliki kelebihan diantaranya memiliki size data kecil dan dalam proses pengelolaan web akan lebih cepat. Sistem e-learning dapat membantu pengajar dalam menyampaikan semua bahan ajar secara online sehingga siswa dapat mengatasi keterbatasan ruang kelas serta hambatan jarak dan waktu, di dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dan dapat dijadikan media diskusi tambahan untuk membahas materi pelajaran yang belum disampaikan pengajar serta dapat berguna sebagai media dalam menyampaikan dan mengumpulkan tugas-tugas yang diberikan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka diambilah judul untuk Tugas Akhir ini yaitu “Membangun Media Pembelajaran Learning Management System di SMA Negeri 16 Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas dan observasi di lapangan, saat ini terdapat beberapa masalah dalam proses belajar mengajar yang konvensional, yaitu :


(18)

1. Guru mengalami kesulitan penyampaian materi pelajaran saat berhalangan hadir di kelas untuk mengajar. Begitu juga dengan siswa mengalami kesulitan mendapatkan penyampaian materi dari guru ketika berhalangan hadir mengikuti pembelajaran di kelas, sehingga siswa menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru menjadi terhambat.

2. Keterbatasan waktu penyampaian materi dan pengumpulan tugas di kelas.

3. Mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar, karena tidak seluruh siswa nyaman untuk bertanya di dalam kelas.

4. Guru mengalami kesulitan dalam memperoleh skala perhitungan penjurusan siswa.

5. Kepala sekolah mengalami kesulitan dalam memonitor keaktifan kehadiran siswa dan guru.

6. Orangtua siswa mengalami kesulitan dalam memonitor perkembangan pembelajaran dan keaktifan kehadiran siswa.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMA Negeri 16 Bandung, maka maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun media pembelajaran learning management System di SMA Negeri 16 Bandung.

1.3.2 Tujuan

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Membantu dan memberikan kemudahan terhadap guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sekalipun mereka berhalangan hadir yang disampaikan secara online.

2. Memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengakses materi dan pengumpulan tugas.


(19)

3. Menyediakan sarana komunikasi berupa pengiriman pesan, siswa dapat bertanya langsung kepada guru dan dapat berbagi ilmu mengenai mata pelajaran.

4. Menyediakan sarana alternatif untuk memberikan kemudahan bagi guru dalam skala perhitungan penjurusan siswa, dimana guru bisa melakukan cek penjurusan siswa secara online.

5. Memberikan kemudahan bagi orangtua siswa untuk memonitor perkembangan pembelajaran dan keaktifan kehadiran siswa.

6. Memberikan kemudahan bagi kepala sekolah untuk memonitor keaktifan kehadiran siswa dan guru.

1.4Batasan Masalah

Dalam penelitian ini dibuat beberapa batasan masalah agar pembahasan lebih terfokus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Data

Data yang diolah di aplikasi e-learning ini adalah data penjurusan, data absensi guru, data absensi siswa, data pembagian mengajar, dimana data tersebut akan dikelola oleh admin. Data yang diolah oleh guru adalah data nilai, data tugas, data materi.

2. Proses

Proses yang ada di dalam aplikasi e-learning ini adalah proses penambahan materi pelajaran, proses tugas, proses absensi guru, proses penjurusan dan proses laporan nilai mata pelajaran (nilai UTS dan UAS).

3. Fitur

Fitur-fitur yang ada di aplikasi e-learning ini yaitu :

a. Guru bisa melakukan upload tugas, dan materi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajar dan siswa bisa melakukan download tugas, dan materi sebagai bahan


(20)

materi untuk pembelajaran. Format file yang didukung adalah *.rtf, *.doc, *.pdf, dan *.ppt.

b. Fitur pesan bisa dimanfaatkan untuk berkomunikasi antara guru, siswa dan orang tua siswa.

c. Fitur Info atau pengumuman bisa digunakan untuk memberikan informasi/pengumuman kepada siswa SMA Negeri 16 Bandung.

d. Terdapat dashboard sistem yang digunakan untuk Kepala Sekolah agar bisa memantau kehadiran guru dalam media pembelajaran e-learning, kepala sekolah bisa memantau dari absensi guru.

e. Terdapat penilaian untuk penjurusan kelas dimana siswa kelas satu dan kelas dua bisa mendapatkan masukan sebagai tolak ukur untuk memilih jurusan. Dilihat berdasarkan hasil pengamatan pada nilai akademis siswa.

4. Keluaran

Output atau keluaran dari aplikasi e-learning ini adalah informasi materi pelajaran, informasi guru, informasi siswa, informasi nilai, informasi absensi guru serta siswa dan informasi penjurusan.

5. User

Pengguna dari aplikasi e-learning ini adalah admin, guru, siswa, orang tua siswa dan kepala sekolah yang bisa mengakses aplikasi e-learning ini.

6. Sistem

Aplikasi e-learning ini hanya mengolah data untuk keperluan pembelajaran online. Sistem aplikasi e-learning ini terintegrasi dengan sistem informasi akademik di sekolah SMA Negeri 16 Bandung.

7. Analisis dan pemodelan sistem

Analisis dan pemodelan sistem dalam penulisan tugas akhir ini menggunakan pemodelan analisis berorientasi objek. Tools yang


(21)

digunakan adalah Class Diagram, Use Case Diagram, Activity Diagram dan Sequence Diagram.

8. Software

Perangkat lunak (Software) yang digunakan sebagai pembangun adalah Macromedia Dreamweaver 8, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, HTML, CSS dan database yang digunakan adalah MySql.

1.5Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif, Tahapan dalam penelitian ada 2(dua) yaitu: 1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Dilakukan dengan mencari pustaka-pustaka yang menunjang berupa buku-buku atau mencari penjelasan yang berhubungan untuk pemecahan masalah melalui internet dan sumber sumber lainnya.

b. Observasi

Dilakukan dengan mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di dalam instansi unutk memperoleh gambaran mengenai objek yang diteliti.

c. Wawancara

Metode pengumpulan data dengan melakukan dialog secara langsung dengan puiak yang berwenang dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

2. Tahap pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall seperti terlihat pada Gambar 1.1 yang meliputi beberapa proses yakni :


(22)

Gambar 1.1 Model WaterFall [1]. a. Analisis Sistem

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis yang berkaitan dengan proses dan data yang diperlukan oleh sistem. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface. Dari aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus di dokumentasikan dan di tunjukkan kepada pelanggan.

b. Desain

Tahap penerjemahan dari tahap analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. Proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

c. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu. Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi implementasi modul-modul program, antarmuka dan basis data. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Semua


(23)

fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelitian, yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori singkat sebagai landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam proses rancang bangun media pembelajara e-learning berbasis web. Terdapat gambaran umum SMAN 16 Bandung, konsep dasar system informasi, pengertian e-learning, pengenalan internet, pengertian PHP dan pemrograman serta aplikasi pendukung dalam pembuatan aplikasi e-learning ini.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini, analisis sistem yang sedang berjalan pada aplikasi ini sesuai dengan metode pembangunan perangkat lunak yang digunakan. Selain itu terdapat juga perancangan sistem, struktur menu pada aplikasi yang dibuat, antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat serta perancangan pesan, dan jaringan semantik.


(24)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat, disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir.


(25)

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Gambaran Umum SMAN 16 Bandung 2.1.1Sejarah SMAN 16 Bandung

SMA Negeri 16 Bandung adalah salah satu Sekolah Negeri yang sudah berdiri hampir 23 tahun. Pada tahun 2007 ini, sekolah akan menelurkan Angkatan Lulusan ke-22. Dengan kata lain, baik secara fisik maupun secara proses, SMA Negeri 16 Bandung cukup senior. Saat ini sekolah sedang “bangkit” dengan merespon apa yang diharapkan oleh masyarakat yang sedang berkembang menuju nuansa yang demokratis.

Berdirinya SMA Negeri 16 Bandung tidak terlepas dari perkembangan SMA Negeri 10 Bandung, hal ini disebabkan berdirinya SMA Negeri 16 Bandung berlatar belakang dari perkembangan SMA Negeri 10 Bandung.

Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan, setiap tahun jumlah lulusan SMP di kota Bandung khususnya selalu meningkat dan jumlah lulusan SMP yang akan melanjutkan ke SMA Negeri pun semakin bertambah.

Demikian pula peminat yang ingin masuk ke SMA Negeri 10 Bandung selalu bertambah setiap tahun. Sementara daya tampung sekolah terbatas. Dengan banyaknya peminat ke SMA Negeri 10 Bandung tersebut, maka pada tahun pelajaran 1982-1983, Bapak H. Yahya Hamzah selaku Kepala SMA Negeri 10 Bandung mengajukan kepada kepala kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya Bandung untuk membuka kelas 1 petang yang selanjutnya diperuntukan SMA Negeri 16 Bandung.

Atas dasar pengajuan tersebut, maka dibukalah 6 kelas, kelas 1 yang disebut sebagai siswa kelas petang atau filial SMA Negeri 10, karena saat itu dilaksanakan pada siang hari dilokasi yang sama yaitu SMA Negeri 10 Bandung.

Pada saat itu Kepala Sekolah dirangkap oleh Kepala SMA Negeri 10, akan tetapi untuk memperlancar operasionalisasi pendidikan ditunjuklah salah seorang guru SMA Negeri 10 Bandung sebagai Pelaksanan Harian yaitu Bapak Drs. Kabul Iskandar.


(26)

Dan kemudian pada tanggal 20 Nopember 1984 terbitlah SK dengan nomor 0558/O/1984 yang mengukuhkan bahwa kelas 1 filial SMA Negeri 10 tersebut resmi menjadi sekolah baru yang selanjutnya disebut sebagai SMA Negeri 16 Bandung. Mengingat perkembangan jumlah siswa SMA Negeri 16 Bandung terus meningkat, maka pada tahun 1985-1986 dibuatlah bangunan untuk SMA Negeri 16 Bandung dilokasi Jalan Mekar Sari No.81 Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong.

2.1.2Visi dan Misi 2.1.2.1 Visi

Unggul dalam prestasi dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2.1.2.2 Misi

MANDIRI ( Mantap, Adaptif, Nyaman, Disiplin, Inisiatif dan Kreatif, Rukun, Ikut Bersaing)

2.1.3Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian pada SMAN 16 Bandung dapat dilihat seperti dibawah ini :


(27)

(28)

Salah satu komponen yang sangat penting dalam mendukung manajemen dan kemajuan pendidikan di sekolah adalah tenaga administrasi sekolah, adapun deskripsi personalia tenaga administrasi dan pembantu pelaksana di sekolah serta tugas - tugasnya sebagai berikut :

a) Kepala Sekolah

1. Mengawasi pelaksanaan program kerja Tata Usaha.

2. Memperhatikan dan mengusahakan fasilitas yang dibutuhkan. 3. Bertanggung Jawab secara keseluruhan baik kedalam mupun keluar. 4. Mengadakan hubungan dengan lembaga lain dalam pengadaan fasilitas

yang dibutuhkan.

5. Mengikutsertakan petugas Tata Usaha dalam penataran dan peningkatan pengetahuan.

b) Kepala Tata Usaha

1. Bertangung jawab dalam bidang ketatausahaan 1. Administrasi Kepegawaian

2. Administrasi Kesiswaan 3. Administrasi Persuratan 4. Administrasi Sarana Prasarana 2. Membantu Administrasi Keuangan 3. Mengkoordinasikan

1. Ketertiban pelaksanaan tugas pegawai 2. Kebersihan dan keamanan sekolah

4. Membantu Kepala Sekolah pada Penerimaan siswa baru dan mutasi

c) Bendahara

1. Mengajukan Daftar Gaji

2. Membuat buku Kas dan Pembantu

3. Menyimpan dan membagikan Gaji Guru dan Pegawai 4. Menerima & menyimpan uang bantuan dari pemerintah 5. Menerima dan membagikan uang Bea Siswa, dll


(29)

d) PUMC BP3

1. Menerima dan menyimpan uang BP3 dari kasir

2. Mengeluarkan uang dengan persetujuan Kepala Sekolah 3. Buku kas, Buku Pembantu PUMC

4. Menyimpan dengan sebaik – baiknya kwitansi pengeluaran

e) Kepegawaian

1. Pengisian buku induk pegawai

2. Membuat daftar guru, pegawai yang akan naik pangkat, gaji berkala dan pensiun

3. Membuat R7, R8, DSO, DP3 dan Menyusun DUK 4. Menyiapkan arsip kepegawaian dengan sebaik - baiknya

f) Kesiswaan

1. Buku keadaan siswa 2. Buku Klaper

3. Buku mutasi Keluar dan Masuk

4. Menyelesaikan Mutasi baik masuk maupun keluar

5. Memberikan Nomor Induk Siswa kelas X Baru dan Siswa Mutasi yang masuk

g) Sarana dan Prasarana

1. Mengajukan kebutuhan sarana prasarana diketahui Ka.TU kepada Kepala Sekolah

2. Memeliharan sarana dan prasarana 3. Membuat buku barang habis pakai 4. Membuat buku barang inventaris

5. Membuat laoran barang Inventaris ke instansi terkait berdasarkan ketentuan yang berlaku

6. Menyimpan dengan sebaik – baiknya surat – surat berharga sekolah 7. Melayani pinjaman alat kegiatan untuk guru maupun siswa

8. Membuat buku stok barang

h) Kasir


(30)

2. Membuat buku uang setoran ke PUMC yang ditanda tangani oleh PUMC

3. Menyimpan uang dengan baik sebelum disetor kepada Bendahara PUMC

4. Membuat Buku jumlah Penerimaan dan dilaporkan kepada Kepala Sekolah tiap akhir bulan & ditanda tangani Kepala Sekolah

5. Membuat buku keadaan siswa yang sudah membayar atau yang masih menunggak untuk pengecekan.

i) Komputerisasi

1. Memelihara Komputer 2. Komputerisasi Administrasi 3. Pengetikan surat – surat dinas

4. Membantu Administrasi bidang kesiswaan 5. Membantu Administrasi bidang Kurikulum

j) Buku Induk

1. Mengisi buku induk siswa kelas X, XI, dan XII

2. Menyelesaikan Data Buku Induk kelas X, XI, dan XII yang belum lengkap

3. Membantu tugas lain

k) Administrasi Persuratan

1. Penomoran surat masuk dan keluar

2. Mengarsipkan surat masuk dan keluar ke file masing – masing 3. Membantu tugas lain

l) Lab. Komputer

1.Membantu dan melayani urusan-urusan kesekretariatan laboratorium komputer

2.Melaksanakan proses kegiatan administrasi ketatalaksanaan laborato rium komputer

3.Mencatat, menghimpun, mengumpulkan, dan menyimpan data/arsip yang berkenaan dengan penyelenggaraan proses kegiatan laboratorium


(31)

4.membantu mempersiapkan seluruh proses kegiatan laboratorium komputer

m) Kopsis

1. Pelayanan KOPSIS 2. Foto Copy

n) Perpustakaan

1.Mengerjakan administrasi perpustakaan 2.Mencatat buku yang dipinjam siswa atau guru

3.Membuat laporan yg berhubungan dengan perpustakaan 4.Menata buku perpustakaan

Seiring dengan perkembangannya Tata Usaha SMA Negeri 16 Bandung berusaha untuk menjadi komponen penting penunjang pendidikan dengan senantiasa meningkatkan kinerja kearah yang lebih baik lagi sehingga pelayanan prima baik internal maupun eksternal dapat terlaksana.

2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.2.1 Sistem

Pengertian dari sistem di sini merupakan pengertian yang diambil dari beberapa pengarang saja. Seperti Gordon B. Davis dalam bukunya Management System Conseptual Foundations, Structure and Development menyebutkan : “Sistem dapat abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gangguan-gangguan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung. Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan tentang Tuhan, manusia dan sebagainya. Sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan” [3].

Sedangkan Jogiyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer mengatakan bahwa :

“Sistem adalah kumpulan dari sub-sub sistem atau komponen-komponen yang saling berinteraksi, saling bekerjasama dalam satu kesatuan kerja untuk mencapai satu tujuan tertentu” [5].


(32)

2.2.2 Data

Menurut Gordon B. Davis menyebutkan bahwa :

“Data, bahan mentah bagi informasi, dirumuskan sebagai kelompok lambang, tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, halhal, dan sebagainya. Data-data dibentuk dari lambang grafis, lambang grafis ini dapat berupa alphabettis, numerik atau berupa lambang-lambang khusus seperti *,$, dan ~. Data-data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data atau landasan data” [3].

2.2.3 Informasi

Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah sehingga dapat dijadikan hasil yang dapat dipresentasikan.

Menurut Gordon B. Davis tahun (1998) dalam bukunya menyebutkan : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan yang akan datang”.

Sedangkan menurut Jogiyanto H.M (1999) dalam bukunya Pengenalan Komputer berpendapat bahwa “Informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

2.2.4 Sistem Basisdata

Basisdata adalah kumpulan data (elementer) yang secara logic berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada system tertentu. Basisdata adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi. Basisdata mendeskripsikan state organisasi/perusahaan/sistem. Saat satu kejadian muncul di dunia nyata mengubah state organisasi/perusahaan/sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang disimpan di basisdata. Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi kerena semua


(33)

informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basisdata. Pengelolaan basisdata yang buruk mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan [6].

Fungsi DBMS :

1. Data definition, DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data

2. Data manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari user untuk mengakses data

3. Data security and integrity, DBMS harus dapat memriksa keamanan dan integriti data yang didefinisikan oleh Database Administrator.

4. Data recovery and concurrency, DBMS harus dapat menangani kegagal pengaksesan database.

5. Data dictionary, DBMS harus dapat menyimpan informasi yang menggambarkan data dalam database, biasa disebut metadata (data of data).

6. Performance, DBMS harus dapat menangani semua fungsi seefisien mungkin.

Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report data.

Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basisdata menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update


(34)

menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :

1. Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.

2. Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.

3. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.

4. Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.

Elemen Basis Data

Entitas adalah sekumpulan objek yang terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa dibedakan satu dengan lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian.

a. Contoh entitas : Seseorang yang menjadi siswa di sebuah sekolah. b. contoh lainya : barang yang menjadi inventaris suatu perusahaan c. siswa merupakan entitas

d. barang juga di sebut entitas

Atribut adalah deskripsi data yang bisa mengidentifikasi entitas yang membedakan entitas tersebut dengan entitas yang lain. Seluruh atribut harus cukup untuk menyatakan identitas obyek, atau dengan kata lain, kumpulan atribut dari setiap entitas dapat mengidentifikasi keunikan suatu individu.

a. sedangkan atribut adalah bagian dari entitas. b. siswa memiliki atribut : no siswa, alamat siswa. c. barang memiliki atribut : no barang, harga barang.

Data Value (Nilai Data) : Data Value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data, elemen, atau atribut. Atribut nama pegawai


(35)

menunjukan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, nilai datanya misalnya adalah Anjang, Arif, Suryo, dan lain-lain yang merupakan isi data nama pegawai tersebut.

File/Tabel : Kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya.

Record/Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi.

2.2.5 Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Inforamsi diperoleh dari sistem informasi (informastion systems) atau disebut juga dengan processing system atau information processing systems atau information-generating systems. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik [5].

Pengertian sitem informasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.

2.2.6 Sistem Informasi Akademik

Dari pengertian konsep dasar tentang sistem dan informasi yang telahdiuraikan di atas, bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Maka penulis dapat mendefinisikan bahwa sistem informasi


(36)

akademik merupakan sebuah sistem yang terdiri dari kumpulan data akademik yang diolah kemudian dapat dilihat melalui sistem informasi yang didukung oleh teknologi terkini. Sistem informasi akademik merupakan layanan akademik yang bisa digunakan siswa dalam mengakses informasi seputar catatan akademik selama proses pembelajarannya, baik berupa data pribadi siswa, kelas, mata pelajaran, guru bidang studi, absensi siswa dan nilai siswa.

2.3 E-Learning

E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet [13]. Media Pembelajaran elektronik dari sekian banyak definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.

2.3.1 Kelebihan e-Learning

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan pengajar maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.

Kehadiran guru sebagai makhluk yang hidup yang dapat berinteraksi secara langsung dengan para murid telah menghilang dari ruang-ruang elektronik e-learning ini [15]. Inilah yang menjadi ciri khas dari kekurangan e-e-learning yang tidak bagus. Sebagaimana asal kata dari e-learning yang terdiri dari e (elektronik) dan learning (belajar), maka sistem ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.


(37)

2.3.2 Kekurangan e-Learning

Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e-Learning:

1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itusendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology).

4. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).

5. Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

2.4 Pengenalan Internet

2.4.1 WWW (World Wide Web) dan Web Browser

World Wide Web (WWW) atau yang biasa disebut web saja adalah sistem pengiriman dokumen tersebar ke seluruh dunia. Web menggunakan arsitektur hyperlink, yaitu adanya kaitan antara satu dokumen web dengan dokumen web lain. Pemakai internet yang menggunakan fasilitas ini dapat dengan mudah mencari informasi yang di perlukan dengan mengunjungi web satu ke web lain. Informasi yang disajikan dalam halaman web selain ditampilkan dalam bentuk teks, dpat juga dalam bentuk grafis, video maupun suara. Dengan adanya fasilitas-fasilitas ini menjadi www sebagai salah satu layanan diinternet yang makin berkembang, paling popular dan paling banyak digunakan [8]. WWW juga dapat didefinisikan sebagai fasilitas yang memungkinkan seperti suara, gambar, film, musik ditampilkan dalam internet, selain itu juga WWW dapat menyediakan data dan informasi seperti informasi politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah


(38)

teknologi, pendidikan. Aplikasi ini berjalan pada protocol HTTP (Hypertext Tranfer Protocol), dan dapat diakses menggunakan web browser. Browser merupakan software yang di install di mesin client yang berfungsi untuk meterjemaahkan tag-tag HTML menjadi halaman web. Jenis-jenis browser yang digunakan adalah Netscape Navigator/Communicator, Internet Explorer, Mozila Firefox, Opera.

2.4.2 Browser dan Server Web

Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web, komputer ini akanmmelayani perm i ntaan dokumen-dokumen web dari kliennya. Web browser seperti explorerlorer atau navigator berkomunikasi

melalui jaringan(termasuk jaringan internet) dengan web server, menggunakan HTTP.Browser akan mengirimkan request ke server untuk meminta dokumen tertentu atau layanan lain yang disediakan oleh server. Server memberikan dokumen atau layanannya jika tersedia juga dengan menggunakan protokol HTTP. Contoh web server adalah:

1.Apache

Merupakan web server yang paling populer dan memiliki rangking pertama persentase penggunanya. Apache bisa digunakan dalam diberbagai platform OS. Contoh: Linux, Windows dan lain-lain.

2.IIS (Internet Information Services)

Digunakan di sistem operasi windows NT dan Windows 2002. 3.R1/5(Personal sistem Server)

Digunakan di Web operasi windows 9x [8].

HTTP menyediakan fasilitas yang bagus, disamping transfer dokumen yang mudah, juga melakukan enkripsi pada dokumen demi alasan keamanan. Bagian nama dalam URLdapat diidentifikasi sebuah program executable, yang ketika dijalankan akan menghasilkanhalaman HTML. Ketika sebuah server menerima permintaan untuk pengambilan dokumentertentu, server mengeksekusi program tersebut dan mengirimkan dokumen HTML yangdihasilkan program


(39)

tersebut. Lebih jauh lagi, client dapat mengirimkan argumen-argumentambahan yang akan digunakan program pada saat dieksekusi.

Dengan demikian, pembentukan dokumen dapat menjadi bervariasi karenaditentukan oleh argumen-argumen yang ada di server tersebut. Salah satu contoh programweb server adalah apache.

Web browser atau sering di singkat dengan browser adalah program yangdijalankan di komputer client, yang digunakan untuk mengakses halaman web yang ada dikomputer server. Salah satu contoh program web browser adalah Microsoft InternetExplorer.

2.4.3 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Pengertian HTTP atau definisi HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah sebuah protokol untuk meminta dan menjawab antara client dan server. Sebuh client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tempat yang jauh (biasanya port 80). Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut menunggu client mengirim kode permintaan (request) yang akan meminta halaman yang sudah ditentukan, diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikut dengan badan dari data tertentu [8].

HTTP berkomunikasi melalui TCP / IP. Klien HTTP terhubung ke server HTTP menggunakan TCP. Setelah membuat sambungan, klien dapat mengirim pesan permintaan HTTP ke server. HTTP digunakan untuk mengirimkan permintaan dari klien web (browser) ke web server, dikembali kan ke konten web (halaman web) dari server ke klien. HTTP tidaklah terbatas untuk penggunaan dengan TCP/IP, meskipun HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP paling populer melalui Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di atas jaringan lainnya.


(40)

2.4.4 URL (Unoform Resource Locator)

URL adalah adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server. Format umum suatu URL adalah :

a. Protokol transfer adalah protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi.

b. Nama host adalah nama dari komputer dimana informasi tersebut berada. c. Path/nama file adalah jalur serta nama file dari suatu informasi.

2.4.5 CSS (Cascading Style Sheet)

Style Sheets merupakan feature yang sangat penting dalam membuat Dynamic HTML. Meskipun bukan merupakan suatu keharusan dalam membuat web, akan tetapi penggunaan style sheets merupakan kelebihan tersendiri. Suatu style sheet merupakan tempat di mana anda mengontrol dan memanage style-style yang ada. Style sheet mendeskripsikan bagaiman tampilan documen HTML di layar. Secara teoritis kita bisa menggunakan style sheet technology dengan HTML. Akan tetapi pada praktiknya hanya Cascading Style Sheet (CSS) technology yang support pada hampir semua web Browser. Karena CSS telah disetandarkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk digunakan di web browser. CSS adalah kumpulan kode-kode yang berurutan dan salingberhubungan untuk mengatur format/tampilan suatu halaman HTML. CSS dapat dituliskan pada bagian <body> , <head> suatu dokumen HTML atau diletakkan di sebuah file eksternal. Perintah-perintah CSS dibatasi oleh tag <style> dan </style> [8]. Singkatnya dengan menggunakan metode CSS ini dengan mudah mengubah secara keseluruhan warna dan tampilan yang ada di situs, sekaligus memformat ulang situs anda atau merubahnya. Jelas, dengan sedikit berfikir dan menggunakan logika maka akan didapatkan hasil yang memuaskan.

2.5 PHP

PHP (Personal Home Page) adalah server-side programming yang popular digunakan untuk membuat web-based application. PHP dikenal sebagai sebuah bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag HTML yang


(41)

diekseskusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang dinamis seperti guestbook, statistik pengunjung, polling, email, dan masih banyak lagi.

Versi pertama PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994 dari setumpuk script perl CGI untuk melacak siapa saja yang mengakses resumenya di web. Versi pertama PHP dirilis pada tahun 1995. Rasmus kemudian menulis ulang script-script perl tersebut dengan menggunakan bahasa C guna meningkatkan kecepatannya kemudian menambah fasilitas untuk Form HTML dan dukungan koneksi ke database MySQL. Sejak saat itu lahirlah PHP versi kedua yang dikenal sebagai PHP/FI.[8] Ketika di panggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser. Karena pemrosesan ptogram PHP dilakukan dilingkungan web server, PHP dikatakan sebgai bahasa sisi server (server-side) Oleh karena itu, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, kode PHP tidak akan terlihat pada user memilintih perintah “View Source” pada web browser yang mereka gunakan.

2.6 Pemrograman

2.6.1 Pemrograman Berorientasi Objek

Pemograman berorientasi objek (Obhect oriented programming – OOP) merupakan paradigma pemograman yang berorientsikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.

Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalam teknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.


(42)

2.6.1.1 Konsep Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasiobjek menekankan konsep berikut:

1. kelas, kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objek.

2. Objek, membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer. Objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

3. Abstraksi , kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

4. Enkapsulasi, memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.

5. Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang.


(43)

6. Inheritas- Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)

7. Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.

2.6.2 UML (Unified Modeling Language)

Pada perkembangan teknik pemrograman berorientasi objek, muncullah sebuah standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang dibangun dengan menggunakan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modeling Language (UML). UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk menspesifikasikan, menggambarkan, membangun, dan dokumentasi dari sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.

UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi penggunaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada kenyataannya. UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek [1].


(44)

Seperti yang kita ketahui bahwa banyak hal di dunia sistem informasi yang tidak dapat dibakukan, semua tergantung kebutuhan, lingkungan dan konteksnya. Begitu juga dengan perkembangan penggunaan UML bergantung pada level abstraksi penggunaannya. Jadi, belum tentu pandangan yang berbeda dalam penggunaan UML adalah suatu yang salah, tapi perlu ditelaah dimanakah UML digunakan dan hal apa yang ingin divisualkan. Secara analogi jika dengan bahasa yang kita gunakan sehari-hari, belum tentu penyampaian bahasa dengan puisi adalah hal yang salah. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

2.6.2.1 Diagram UML

Pada UML 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokan dalam 3 kategori dan macam-macam diagram tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


(45)

Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian ketegori tersebut.

1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

2. Behavior diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antarsubsistem pada suatu sistem.

Beberapa UML macam-macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam aplikasi.

3. Sequence diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objek. 4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objek.

5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objek di dalam sistem.

6. Activity diagram untuk memodelkan perilaku userdan objek di dalam sistem. 7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

8. Objek Diagram untuk memodelkan struktur objek.

9. Component Diagram untuk memodelkan komponen objek. 10.Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan 4 macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi objek, yaitu use case diagram, sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.

2.6.2.2 Use CaseDiagram

Use Case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case menderkripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.


(46)

Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu [1]. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case.

1. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

2. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antarunit-unit atau aktor.

2.6.2.3 Sequence Diagram

Diagram sekuen menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirm dan diterima antarobjek. Oleh karena itu untuk menggambarkan diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu [1].

Banyak diagram sekuen yang harus digambarkan adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak.

2.6.2.4 Activity Diagram

Diagram yang bersifat dinamis, diagram aktivitas adalah tipe khusus dalam state yang memperlihatkan aliran dari sesuatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi aliran kendali antar objek.


(47)

2.6.2.5 Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

a. atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

Kelas-kelas yang ada pada struktur sistem harus dapat melakukan fungsi-fungsi sesuai dengan kebutuhan system [1]. dapat di simpulkan susunan struktur kelas yang baik pada diagram kelas sebaiknya memiliki jenis-jenis kelas seperti berikut: 1. Kelas main

Kelas yang memiliki fungsi awal dieksekusi ketika sistem dijalankan. 2. Kelas yang menangani tampilan sistem

Kelas yang mendefinisikan dan mengatur tampilan ke pemakai. 3. Kelas yang diambil dari pendefinisian use case

Kelas yang menangani fungsi-fungsi yang harus ada diambil dari pendefinisian use case.

4. Kelas yang diambil dari pendefinisian data

Kelas yang digunakan untuk memegang atau membungkus data menjadi sebuah kesatuan yang diambil maupun akan disimpan ke basis data.

Jenis-jenis kelas di atas juga dapat digabungkan satu sama lain sesuai dengan pertimbangan yang dianggap baik asalkan fungsi-fungsi yang sebaiknya ada pada struktur kelas tetap ada. Susunan Was juga dapat ditambahkan kelas utilitas seperti Koneksi ke basis data, membacafile teks, dan lain sebagainya sesuai kebutuhan.

2.7 Aplikasi Pendukung 2.7.1 Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir


(48)

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10 yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

Adobe Dreamweaver merupakan sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola suatu web. Keunggulan Dreamweaver dibandingkan editor lainnya adalah memungkinkan pengguna berkreasi secara bebas dan cepat pada suatu lingkungan visual, tanpa menulis sebaris pun kode atau tag HTMLnya, dan setelah itu kita dapat menguji tampilan halaman web kita langsung di browser apapun yang kita inginkan.

2.7.2 MySQL

MySQL (baca : mai-se-kyu-el) merupakan sebuah software yang berguna sebagai suatu Database Server yang cukup terkenal. Kepopulerannya seiring dengan penggunaan script PHP untuk web programming. Database server itu sendiri merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software yang bersifat Open Source.

Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti yang di jelaskan di bawah.

a. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain).

b. Andal, cepat, dan mudah digunakan

MySQL tergolong sebagai database server yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, dan sekaligus mudah uuntuk digunakan. c. Jaminan keamanan akses


(49)

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai gambaran, dimungkinkan mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang besifat rahasia, sedangkan user lain tidak boleh.

d. Dukungan SQL

SQL mendukung perintah SQL (Structure Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database relasional [7].

2.7.3 CodeIgniter

Codeigniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model, View, Controller) Untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. Model View Controller merupakan suatu konsep yang cukup populer pembangunan aplikasi web. Berawal dari bahasa pemrograman Small Talk, MVC memisahkan pengembangan aplikasi berdasarkan utama yang membangun sebuah aplikasi seperti manipulasi data, user interface, dan bagian yang menjadi kontrol aplikasi. Terdapat 3 jenis komponen yang membangun suatu MVC pattern dalam suatu aplikasi sebagai berikut.

1. View, merupakan bagian yang menangani presentation logic. Pada suatu

aplikasi web bagian ini biasanya berupa file template HTML yang diatur oleh controller. View berfungsi untuk menerima dan merepresentasikan data kepada user. Bagian ini tidak memiliki akses langsung terhadap bagian model.

2. Model, biasanya berhubungan langsung dengan database untuk memanipulasi

data -(insert, update, delete, search), menangani

validasi dari bagian controller, namun tidak dapat berhubungan langsung dengan bagian view.

3. Controller, merupakan bagian yang mengatur hubungan antara bagian model

dan bagian view, controller berfungsi untuk menerima request dan data dari user kemudian menentukan apa yangakan diproses oleh aplikasi.


(50)

Gambar 2.2 cara kerja MVC[14]

Sesuai dengan menggunakan kemampuan prinsip MVC developernya, suatu aplikasi yaitu dapat dikembangkan programmer yang menangani bagian model dan controller. Sedangkan, designer menangani bagian view sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisai kode. Walaupun demikian, dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variable-variabel yang akan ditampilkan.

2.7.4 Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resmi.


(51)

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang baru. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Setelah implementasi maka dilakukan pengujian sistem yang baru dimana akan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi yang baru untuk pengembangan sistem selanjutnya.

4.1 Implementasi Sistem

Tahap implementasi sistem merupakan tahap penerjemahan perancangan berdasarkan hasil analisis ke dalam suatu bahasa pemrograman tertentu serta penerapan perangkat lunak yang dibangun pada lingkungan yang sesungguhnya. Adapun pembahasan implementasi terdiri dari perangkat lunak pembangun, perangkat keras pembangun, implementasi basis data (database), implementasi class, dan implementasi antarmuka.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang diperlukan untuk mengimplementasikan perangkat lunak sistem web e-learning, adalah sebagai berikut :

1. Processor dengan kecepatan minimal 1,0 GHz 2. RAM minimal 512 MB

3. Hard Disk minimal 40 GB 4. VGA minimal 64 MB 5. Lan Card 10/100 Mbps


(52)

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem web e-learning ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem operasi Microsoft Windows 7

2. Web browser menggunakan Mozilla Firefox atau Google Chrome. 3. Adobe Dreamweaver untuk tools pembangunan coding.

4. Xampp sebagai tools database MySQL.

4.1.3 Implementasi Basis Data

Pembuatan database dilakukan dengan menggunakan aplikasi DBMS MySQL. Implementasi database dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut :


(53)

Tabel 4.1 Implementasi Basis Data

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

1 absensi_guru CREATE TABLE IF NOT EXISTS `absensi_guru` ( `id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `guru_id` int(11) NOT NULL,

`subjek_id` int(11) NOT NULL, `kelas_id` int(11) NOT NULL, `waktu` date NULL,

`jam1` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam2` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam3` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam4` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam5` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam6` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam7` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `jam8` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `keterangan` enum(‘alpa’,’izin’,’sakit’) COLLATE

latin1_swedish_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id `), KEY `guru_id` (`guru_id`), KEY `subjek_id` (`subjek_id`), KEY `kelas_id` (`kelas_id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

AUTO_INCREMENT=41 ; ALTER TABLE `absensi_guru`

ADD CONSTRAINT `absensi_guru_ibfk_1` FOREIGN KEY (`guru_id`) REFERENCES `guru` (`guru_id`) ON DELETE CASCADE ON

UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT `absensi_guru_ibfk_2` (`subjek_id`)

REFERENCES `subjek` (`subjek_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT `absensi_guru_ibfk_3` (`kelas_id`) REFERENCES `kelas` (`kelas_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

2 berita CREATE TABLE IF NOT EXISTS `berita` (

`id ` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `user_id` int(11) NOT NULL,

`judul` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `isi` text COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`status` enum(‘1’,’0’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `waktu` timestamp CURRENT_TIMESTAMP,

PRIMARY KEY (`id `), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

AUTO_INCREMENT=24 ; ALTER TABLE `berita`

ADD CONSTRAINT `berita_ibfk_1` FOREIGN KEY (`user_id`) REFERENCES `users` (`user_id `) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE


(54)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

3. download CREATE TABLE IF NOT EXISTS `download` (

`id ` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`tipe` enum(‘tugas’,’materi’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `waktu` timestamp NOT NULL,

`subjek_id` int(11) NOT NULL, `kelas_id` int(11)NOT NULL,

`ststus` enum(‘0’,’1’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `link` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `user_id` int(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id `), KEY `subjek_id` (`subjek`), KEY `kelas_id` (`kelas`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1 AUTO_INCREMENT=5 ; ALTER TABLE ` download `

ADD CONSTRAINT ` download _ibfk_1` FOREIGN KEY (`subjek_id`) REFERENCES `subjek` (`subjek_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT ` download _ibfk_2` FOREIGN KEY (`kelas_id`) REFERENCES `kelas` (`kelas_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT ` download _ibfk_3` FOREIGN KEY (`user_id`) REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

4. golongan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `golongan` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;


(55)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

5. guru CREATE TABLE IF NOT EXISTS `guru` (

`id` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL DEFAULT '', `nama_lengkap` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `golongan_id` int(11) NOT NULL,

`jabatan_id` int(11) NOT NULL,

`alamat` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `gambar` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `user_id` int(11) NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

KEY `golongan_id` (`golongan`), KEY `jabatan_id` (`jabatan`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `unduh`

ADD CONSTRAINT `guru_ibfk_1` FOREIGN KEY (`golongan_id`) REFERENCES ` golongan` (`golongan_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT `guru_ibfk_2` FOREIGN KEY (`jabatan_id`) REFERENCES ` jabatan ` (`jabatan _id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT `guru_ibfk_3` FOREIGN KEY (`user_id`)

REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

6. halaman CREATE TABLE IF NOT EXISTS `halaman` (

`id ` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`judul` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `isi` text COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`status` tinyint(4) NOT NULL, `urutan` int(11) NOT NULL, `user_id` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `halaman`

ADD CONSTRAINT `halaman _ibfk_1` FOREIGN KEY (`user_id`) REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

7. jabatan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `jabatan` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;

Tabel 4.1 Implementasi Basis Data (Lanjutan)


(56)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

8. kelas CREATE TABLE IF NOT EXISTS `kelas` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(255) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;

9. nilai CREATE TABLE IF NOT EXISTS `nilai` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `siswa_id` int(11) NOT NULL,

`subjek_id` int(11) NOT NULL, `kelas_id` int(11) NOT NULL, `tahunajaran_id` int(11) NOT NULL, `semester_id` int(11) NOT NULL, `uts` int(100) NULL,

`uas` int(100) NULL, PRIMARY KEY (`id`), KEY `siswa_id` (`siswa`), KEY `subjek_id` (`subjek`), KEY `kelas_id` (`kelas`),

KEY `tahunajaran_id` (`tahunajaran`), KEY `semester_id` (`semester`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `nilai`

ADD CONSTRAINT `nilai_ibfk_1` FOREIGN KEY (`siswa_id`)

REFERENCES `siswa` (`siswa_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT ` nilai_ibfk_2` FOREIGN KEY (`subjek_id`) REFERENCES `subjek` (`subjek_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT ` nilai_ibfk_3` FOREIGN KEY (`kelas_id`)

REFERENCES `kelas` (`kelas_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT ` nilai_ibfk_4` FOREIGN KEY (`tahunajaran_id`) REFERENCES ` tahunajaran ` (`tahunajaran _id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT ` nilai_ibfk_5` FOREIGN KEY (`semester_id`) REFERENCES ` semester` (`semester_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;


(57)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

10. mengajar CREATE TABLE IF NOT EXISTS `mengajar` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`guru_id` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `subjek_id` int(11) NOT NULL,

`kelas_id` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`), KEY `guru_id` (`guru`), KEY `subjek_id` (`subjek`), KEY `kelas_id` (`kelas`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `mengajar`

ADD CONSTRAINT `mengajar_ibfk_1` FOREIGN KEY (`guru_id`) REFERENCES `guru` (`guru_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT ` mengajar _ibfk_2` FOREIGN KEY (`subjek_id`) REFERENCES `subjek` (`subjek_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE,

ADD CONSTRAINT ` mengajar _ibfk_3` FOREIGN KEY (`kelas_id`) REFERENCES `kelas` (`kelas_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

11. orangtua CREATE TABLE IF NOT EXISTS `orangtua` (

`id` int(11) NOT NULL,

`nama_lengkap` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `alamat` varchar(150) COLLATE latin1_swedish_ci NULL,

`pekerjaan` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NULL, `telephon` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NULL, `siswa_id` varchar(50) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `gambar` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NULL, `user_id` int(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`), KEY `siswa_id` (`siswa`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `orangtua`

ADD CONSTRAINT `orangtua_ibfk_1` FOREIGN KEY (`siswa_id`) REFERENCES `siswa` (`siswa_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT `orangtua _ibfk_2` FOREIGN KEY (`user_id`) REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

Tabel 4.1 Implementasi Basis Data (Lanjutan)


(58)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

12. pengumuman CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pengumuman` (

`id ` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`judul` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `isi` text COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`waktu` timestamp NULL CURRENT_TIMESTAMP, `status` tinyint(4) NOT NULL,

`user_id` int(11) NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE ` pengumuman`

ADD CONSTRAINT `pengumuman _ibfk_1` FOREIGN KEY (`user_id`) REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

13. pesan CREATE TABLE IF NOT EXISTS `pesan` (

`id ` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`subjek` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `pengirim_id` int(11) NOT NULL,

`tujuan_id` int(11) NOT NULL,

`isi` text COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `waktu` datetime NULL,

`status` enum(‘1’,’0’) COLLATE latin1_swedish_ci NULL, PRIMARY KEY (`id`),

KEY `pengirim_id` (`users`), KEY `tujuan_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `pesan`

ADD CONSTRAINT `pesan _ibfk_1` FOREIGN KEY (`pengirim_id`) REFERENCES `pengirim` (`pengirim_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT `pesan _ibfk_2` FOREIGN KEY (`tujuan_id`)

REFERENCES `tujuan` (`tujuan_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

14. semester CREATE TABLE IF NOT EXISTS `semester` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`status` enum(‘aktif’,’tidak aktif’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;


(59)

No Nama Tabel Hasil Pembangkitan

15. siswa CREATE TABLE IF NOT EXISTS `siswa` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama_lengkap` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `kelas_id` int(11) NOT NULL,

`alamat` int(255) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `gambar` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NULL, `user_id` int(11) NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`), KEY `kelas_id` (`kelas`), KEY `user_id` (`users`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci; ALTER TABLE `siswa`

ADD CONSTRAINT `siswa_ibfk_1` FOREIGN KEY (`kelas_id`) REFERENCES `kelas` (`kelas_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

ADD CONSTRAINT `siswa_ibfk_2` FOREIGN KEY (`user_id`)

REFERENCES `users` (`user_id`) ON DELETE CASCADE ON UPDATE CASCADE;

16. subjek CREATE TABLE IF NOT EXISTS `subjek` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(200) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;

17. tahunajaran CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tahunajaran` ( `id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`nama` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `deskripsi` varchar(200) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`status` enum(‘aktif’,’tidak aktif’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;

18. users CREATE TABLE IF NOT EXISTS `users` (

`id` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`username` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `password` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `email` varchar(100) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL, `type` enum(‘admin’,’guru’,’siswa’,’orangtua’,’kepala’) COLLATE latin1_swedish_ci NOT NULL,

`status` tinyint(4) NOT NULL, `registered` datetime NULL, `last_login` datetime NULL, PRIMARY KEY (`id`),

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

COLLATE=latin1_ swedish _ci;

Tabel 4.1 Implementasi Basis Data (Lanjutan)


(1)

Hasil presentase masing-masing nilai jawaban kuisioner yang diujikan

kepada tiap responden dengan diberikan 5 skala menggunakan skala

likert

dan telah dihitung menggunakan persamaan 4.1. Skor yang

diberikan untuk jawaban kuesioner :

Jawaban A diberi nilai 5

Jawaban B diberi nilai 4

Jawaban C diberi nilai 3

Jawaban D diberi nilai 2

Jawaban E diberi nilai 1

Berikut kriteria interpretasi dari skor :

Nilai persentase 0% – 20% = Tidak setuju terhadap kuesioner

Nilai persentase 21% – 40% = Kurang setuju terhadap

kuesioner

Nilai persentase 41% – 60% = Biasa Saja terhadap kuesioner

Nilai persentase 61% – 80% = Setuju terhadap kuesioner

Nilai persentase 81% – 100% = Sangat setuju terhadap

kuesioner


(2)

(3)

Kesimpulan Pengujian Betha

 Aplikasi pembelajaran ini mudah digunakan untuk seluruh pengguna.

 Aplikasi pembelajaran ini memiliki tampilan yang menarik untuk seluruh pengguna.

 Aplikasi pembelajaran ini membantu dalam proses belajar mengajar siswa dan guru.

 Aplikasi ini menampilkan informasi pembelajaran yang dibutuhkan untuk seluruh pengguna.

 Aplikasi pembelajaran ini memberikan kemudahan komunikasi antara siswa dan guru.

 Membantu guru dan siswa dalam pendistribusian tugas dan materi.

 Membantu guru dalam perhitungan skala penjurusan siswa.

 Membantu guru dalam memonitor pembelajaran siswa.

 Membantu siswa dalam mendapatkan materi pelajaran, tugas, dan pengumpulan tugas.

 Membantu orang tua memonitor perkembangan pembelajaran siswa.

 Aplikasi pembelajaran ini dapat mengeola data mengajar dengan baik untuk pengguna admin.


(4)

Kesimpulan

Aplikasi

web e-learning

dapat memfasilitasi kebutuhan

interaksi pembelajaran atara guru dan siswa diluar

kelas dapat terpenuhi.

Aplikasi

web e-learning

dapat memberikan

kemudahan dan keleluasaan kepada guru dalam

melakukan aktifitas pembelajaran.

Siswa dapat melakukan pengunduhan materi

serta tugas sebagai bahan pembelajaran siswa,

dan pengumpulan tugas


(5)

Saran

Menambahkan fasilitas dengan metode Synchronous

Training yaitu dengan menciptakan kelas virtual,

sehingga pembelajaran guru dan siswa dapat

berinteraksi langsung selama terhubung dengan koneksi

internet.

Menambahkan fasilitas RSS Feed. RSS Feed memudahkan

pengguna agar selalu dapat mengetahui ringkasan konten

terbaru dari situs tertentu tanpa harus terlebih dahulu

mengunjungi situs tersebut.

Membuat kuesioner secara online untuk me kinerja dan

pembelajaran yang guru berikan, sebagai bahan

monitoring peningkatan mutu pembelajaran yang telah

dilakukan.


(6)