6
Pada proses enkripsi, pesan M akan disandikan dengan kunci K sehingga menghasilkan pesan C. Untuk proses dekripsi, pesan C akan
diuraikan dengan menggunakan kunci K sehingga akan menghasilkan pesan
M yang sama seperti sebelumnya Iswanti, 2003. Pesan yang diamankan bergantung pada kunci yang digunakan, dan
bukan pada algoritma yang digunakan. Oleh karena itu, walaupun algoritma- algoritma yang digunakan tersebut dapat dipublikasikan, namun
selama kunci yang dipakai tidak diketahui, maka pesan pesan tetap tidak
bisa dibaca Kurniawan, 2004.
2.2 Komponen Kriptografi
Pada dasarnya, kriptografi terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut Amelia, 2007 :
1. Algoritma, merupakan himpunan aturan matematis yang digunakan
dalam enkripsi dan dekripsi. 2.
Enkripsi, adalah transformasi data ke dalam bentuk yang tidak dapat terbaca tanpa sebuah kunci tertentu.
3. Dekripsi, merupakan kebalikan dari enkripsi, yaitu transformasi data
terenkripsi kembali ke bentuknya semula. 4.
Kunci Key, digunakan pada saat melakukan enkripsi dan dekripsi. Pada kriptografi modern, keamanan enkripsi tergantung pada kunci,
dan tidak tergantung kepada algoritmanya apakah dilihat orang lain atau tidak.
5. Pesan asli Plaintext, disebut juga dengan clear-text, merupakan teks
asli yang akan diproses menggunakan algoritma kriptografi tertentu untuk menjadi ciphertext.
6. Ciphertext
, merupakan pesan yang telah melalui proses enkripsi yang merupakan himpunan karakter acak.
7. Kriptologi, merupakan studi tentang kriptografi dan kriptanalisis.
8. Kriptanalisis
Cryptanalysist, merupakan
aksi memecahkan
mekanisme kriptografi
dengan cara
menganalisisnya untuk
7
menemukan kelemahan dari suatu algoritma kriptografi sehingga akhirnya dapat ditemukan kunci atau teks asli.
9. Kriptosistem, adalah perangkat keras atau implementasi perangkat
lunak kriptografi yang diperlukan dalam mentransformasi sebuah pesan asli menjadi ciphertext dan juga sebaliknya.
2.3 Kunci Simetris dan Asimetris
Berdasarkan kunci yang dipakai, algoritma kriptografi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Kunci Tunggal Symmetric Algorithm
Algoritma simetris konvensial adalah algoritma yang menggunakan satu kunci yang sama untuk proses enkripsi dan dekripsi. Jika misalkan A
ingin mengirim pesan kepada B, maka pesan tersebut akan dienkrip dengan
menggunakan suatu kunci. Jika B menerima pesan tersebut, maka B harus mendeskrip pesan dengan menggunakan kunci yang sama dengan kunci
yang digunakan oleh A. Keuntungan algoritma simetris yaitu memiliki
kecepatan proses enkripsi dan dekripsi, daripada menggunakan kunci publik. Kelemahan kunci simeris yaitu kunci yang digunakan hanya satu,
sehingga jika kunci disergap ditengah jalan atau sudah ditebak orang lain, maka sistem ini sudah tidak aman lagi Raharjo, 2004.
b. Kunci Publik Public Key Algorithms
Algoritma kunci umum adalah algoritma yang menggunakan kunci yang berbeda untuk proses enkripsi dan dekripsinya. Jika A ingin mengirim
pesan kepada B, maka A akan mengenkripsi pesan tersebut dengan menggunakan kunci publik dari B. Jika B menerima pesan dari A, maka B
akan mendekrip pesan tersebut dengan menggunakan kunci pribadi dari B
sendiri. Keuntungan kunci publik yaitu memberikan jaminan keamanan dalam melakukan pertukaran informasi karena kunci yang dipublikasikan
adalah kunci publik, sedangkan kunci rahasia tidak pernah disebarkan secara umum. Kunci umum public key dapat diketahui oleh setiap orang
dibuat untuk enkripsi, sedangkan kunci pribadi private key hanya