Pembangunan Sistem E-Learning Di SMA Negeri 12 Bandung

(1)

(2)

(3)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

AHMAD MUNIB

10108187

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

PEMBANGUNAN SISTEM

E-LEARNING

DI SMA NEGERI 12

BANDUNG

Oleh

AHMAD MUNIB KH. 10108187

E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar. Penggunaan metode E-learning diharapkan mampu membantu fungsi guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran apabila guru berhalangan hadir di kelas, dan juga siswa dapat belajar secara individu dimana pun dan kapanpun. Adapun permasalahan yang terjadi di SMAN 12 Bandung diataranya adalah kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dan murid di kelas secara tatap muka, terbatasnya waktu belajar mengajar, komunikasi antara guru dan murid sulit diwujudkan di sekolah dan kepala sekolah juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan informasi kemampuan siswa dengan cepat dan akurat. Dalam skripsi ini, akan dibuat aplikasi E-learning berbasis web sebagai sarana pembelajaran di SMA Negeri 12 Bandung.

Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi analisis deskriptif. Metodologi analisis deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data yang digunakan antara lain observasi, wawancara, dan studi literatur. dan tahap pengembangan perangkat lunak yang mengadopsi dari model waterfall.

Untuk metode analisis dan perancangan yang digunakan dalam pembuatan sistem menggunakan metode konvensional. Menggunakan pemrograman server side dengan PHP dan action script dalam membuat program. Berdasarkan hasil pengujian, disimpulkan aplikasi ini sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran, memfasilitasi guru untuk mendistribusikan materi tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu, membantu komunikasi antara guru dan siswa melalui forum diskusi, memudahkan guru untuk mendistribusikan materi-materi pelajaran, membantu kepala sekolah mendapatkan resume kemampuan siswa melalui hasil dari ujian online melalui Dashboard. Sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan apa yang diharapkan para guru dan siswa.


(7)

ii

NEGERI 12 BANDUNG

By

AHMAD MUNIB KH. 10108187

E – learning stands for Electronic learning is a new way on teaching learning process which uses electronic media especially internet as its learning system. learning is used to support teaching learning process. The use of E-learning is expatiated able to help the function of teacher in delivering material when the teacher couldn’t come at class, and the students can study by their self individually whenever and wherever they are. Some problems that are found at SMA N 12 Bandung are teaching learning activity is done face to face, definite by teaching time, communication between teacher and student is difficult to be realized and the principal gets difficult to get information of students’ ability fast and accurately. In this final project, it will be made a web based E-learning application as 1earning medium at SMA N 12 Bandung.

Research methodology that is used is descriptive analysis methodology. Descriptive analysis methodology is a method which describes some facts and information in a situation or event systematically, factual and actual. This methodology has 2 steps; they are step of collecting data which is used observation, interview, and literary study. And the second step is developing of software which adopts from waterfall model.

For analyzing and designing model which are used in made of system uses conventional method. Uses server side programmed with PHP and action script on make it. Based on trial result, concluded that this learning application as a secondary medium on teaching learning process, facilitating teacher to distribute material without limited by time and distance, help teacher and student communication by discussion forum, abridging teacher on materials distribution, help the principal get students’ ability resume through online examination result on dashboard. System that is made has been suitable with the need of teacher and students expectation.

Key words : E-learning, application, learning, online examination, material, dashboard


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr.,Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, karena tidak lepas dari kehendak-Nya juga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi ini. Sholawat serta salam semoga Allah SWT limpahkan kepada junjungan alam Baginda Nabi Basar Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kegelapan ke alam yang penuh dengan berkah dan maghfiroh. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Skripsi ini berjudul: “PEMBANGUNAN

SISTEM E-LEARNINGDI SMA NEGERI 12 BANDUNG”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada Bapak, Ibu, mba’ muthi’ sekeluarga, mas ulil, dek isma, dek nawaf dan anggis yunistia tercinta yang tiada pernah putus memberikan kasih sayang, doa dan dorongan, motivasi, perhatian serta kesabaran kepada penulis.

Sehubungan dengan telah selesainya penyusunan Skripsi ini, peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang setinggitingginya kepada yang terhormat Bapak Adam Mukharil Bachtiar S. Kom, selaku Dosen Wali sekaligus Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya dengan memberikan suatu pengarahan dan petunjuk


(9)

iv

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, Rektor Universitas Komputer Indonesia. 2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

3. Seluruh Dosen Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama menjadi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia.

4. Bapak Eko Budi Setiawan, S. Kom. Selaku Dosen Penguji I, terima kasih atas bimbingannya.

5. Bapak Andri Heryandi, S.T.,M.T. selaku Dosen Penguji III, terima kasih atas bimbingannya.

6. Seluruh staff tata usaha jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

7. Pihak SMA Negeri 12 Bandung yang telah memberikan izin penelitian.

8. Sahabat-sahabatku anak-anak Decade ( Agista Yuandhika, Arif Hikmatyar, Agung Prasetyo N., Bagus Adi P., Cece Budiman, Dede Patmawati, Dede Supriyatna, Eka Andriana, Jajang Apriansyah dan Robby Ariesa P.) Terimakasih atas semua dukungan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

9. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2008 khususnya kelas IF-5 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih untuk semuanya.


(10)

v

10. Teman-teman seperjuangan Arief Ranchman M., Ilham Adrian, Puji, Bang Prima, Sandi, Welly, Riya, Fiki, dan yang lainnya. Terimakasih atas semua dukungan, bantuan dan semangat yang diberikan kepada penulis.

11. Semua pihak yang ikut membantu dan terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari isi maupun susunan bahasanya. Oleh karenanya saran dan kritik guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan, serta demi peningkatan kemampuan dan pengetahuan dimasa-masa yang akan datang.

Sebagai penutup peneliti berharap semoga penyusunan skripsi ini berguna, khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu merodhoi kita semua, amin.

Jazakumullah Khairan Katsiran, Wassalamu alaikum, Wr., Wb.

Bandung, 25 Juli 2012


(11)

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT KETERANGAN PLAGIAT

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SIMBOL ... xxi

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Perumusan Masalah ... 3

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah... 4

I.5 Metodologi Penelitian... 5

I.6 Sistematika Penulisan ... 8 vi


(12)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

vii II.1 Profil SMA Negeri 12 Bandung ... 11

II.1.1 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung ... 11

II.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 12 Bandung ... 17

II.1.3 Logo SMA Negeri 12 Bandung... 18

II.1.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Bandung ... 18

II.2 Landasan Teori ... 18

II.2.1 Sistem informasi ... 19

II.2.2 Internet ... 23

II.2.3 E-learning ... 25

II.2.4 Sistem Berbasis Web ... 32

II.2.5 Basis Data... 33

II.2.6 ERD ... 35

II.2.7 DFD ... 37

II.2.8 Perangkat Lunak Pendukung... 38

II.2.8.1 PHP ... 38

II.2.8.2 MySQL ... 40

II.2.8.3 Adobe Dreamweaver ... 42


(13)

viii

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang berjalan ... 46

III.1.3 Aturan Bisnis ... 49

III.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 50

III.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 51

III.1.5.1 Analisis Pengkodean ... 52

III.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat lunak ... 54

III.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 54

III.1.5.4 Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir ... 56

III.1.6 Analisis Data ... 58

III.1.7 Analisis Kebutuhan Fungsional... 60

III.1.7.1 Diagram Konteks ... 61

III.1.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 62

III.1.8 Spesifikasi Proses ... 78

III.1.9 Kamus Data ... 96

III.2 Perancangan Sistem... 103

III.2.1 Perancangan Data ... 104


(14)

ixi

III.2.1.2 Diagram Relasi ... 105

III.2.1.3 Struktur Tabel... 106

III.2.2 Perancangan Arsitektur Perangkat Lunak ... 114

III.2.2.1 Perancangan Struktur Menu ... 114

III.2.2.2 Perancangan Antarmuka Perangkat Lunak ... 116

III.2.2.3 Perancangan Pesan ... 158

III.2.2.4 Perancangan Prosedural ... 161

III.2.2.5 Jaringan semantik ... 166

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN... 169

IV.1 Implementasi Sistem ... 169

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 169

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 170

IV.1.3 Implementasi Basis Data... 170

IV.1.4 Implementasi antarmuka ... 176

IV.2 Pengujian Sistem ... 180

IV.2.1 Rencana Pengujian ... 180

IV.2.1.1 Pengujian Black Box ... 181

IV.2.1.1.1 Equivalence Parttioning ... 181


(15)

x

IV.2.1.4 Kesimpulan Pengujian Beta ... 199

BAB V Kesimpulan Dan Saran ... 213

V.1 Kesimpulan ... 213

V.2 Saran ... 213

DAFTAR PUSTAKA ... 214 LAMPIRAN


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

SMA Negeri 12 Bandung yang saat ini berlokasi di jalan Sekejati-kiaracondong Bandung, dimana sistem pembelajaran di sekolah ini masih menggunakan konsep strategi pembelajaran ekspositori yang dikenal dengan istilah pembelajaran langsung (direct instruction) yang artinya semua materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru dan siswa dengan hanya mendengarkan. Dengan adanya sistem pembelajaran ini, peran guru yang aktif dan siswa cenderung pasif. Oleh karena itu, banyak orang mengidentikkan konsep strategi pembelajaran ini dengan ceramah.

E-learning merupakan singkatan dari Electronic Learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Kegiatan belajar mengajar di SMAN 12 Bandung dilakukan oleh guru dan murid di kelas secara tatap muka. Kegiatan belajar mengajar seperti ini dirasa belum optimal karena dibatasi waktu dan tempat. Seorang guru terkadang tidak dapat hadir di sekolah karena kesibukan lain atau dalam keadaan sakit dan tidak dapat mengajar seperti biasanya. Hal ini diakui sebagai permasalahan yang perlu diberikan solusi secepatnya.


(17)

Terbatasnya waktu belajar mengajar di kelas terkadang menghalangi para guru dalam memberikan semua materi pelajaran kepada muridnya. Hal ini menjadi masalah tersendiri untuk murid dan guru yang ingin menyampaikan secara detil tentang mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan siswa terdapat kesulitan yang banyak dikeluhkan para murid dan guru saat ini karena terkadang materi yang butuh pembahasan dalam waktu lama justru harus dijelaskan dalam waktu singkat.

Untuk kesuksesan dalam belajar, proses komunikasi antara para guru dan murid sangat dibutuhkan. Proses komunikasi ini sepertinya sulit diwujudkan di sekolah karena para murid yang cenderung malu-malu atau takut dengan guru yang bersangkutan. Begitu juga dengan guru yang ingin berkomunikasi dengan banyak murid dalam satu waktu, tentu saja hal ini mustahil dilakukan secara langsung atau tatap muka. Saat ini kebutuhan para murid akan soal-soal latihan mengenai pelajaran yang mereka pelajari dikelas sangatlah besar. Khususnya untuk mata pelajaran yang membutuhkan proses latihan soal yang sangat banyak seperti matematika, fisika ataupun kimia. Para murid masih sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan soal-soal pelajaran yang mereka inginkan.

Selain permasalahan yang terjadi pada guru dan siswa, kepala sekolah juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan informasi kemampuan siswa dengan cepat dan akurat. Banyaknya murid menyebabkan kepala sekolah sulit mendapatkan informasi kemampuan siswa dengan cepat dan akurat. Untuk mendapatkan informasi kemampuan siswa kepala sekolah harus melihat dokumen


(18)

3

nilai dari seluruh siswa yang terdapat di bagian kurikulum. Hal ini menyebabkan waktu untuk mendapatkan informasi yang didapat terlalu lama.

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka untuk menangani masalah tersebut, dibuatlah sistem E-learning di SMA Negeri 12 Bandung.

I.2 Perumusan Masalah

Bardasarkan dari penjelasan yang sudah diuraikan dalam latar belakang sebelumnya, maka masalah yang dapat diambil adalah bagaimana cara membangun sistem E-learning di SMA Negeri 12 Bandung.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan laporan penelitian ini adalah untuk membangun sistem E-learning di SMA Negeri 12 Bandung.

Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan proposal ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran.

2. Memfasilitasi bagi para guru untuk memberikan materi kepada murid tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

3. Membuka komunikasi antara guru dan siswa di luar jam pelajaran melalui forum diskusi untuk membahas materi pelajaran tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

4. Memudahkan para guru untuk mendistribusikan soal-soal latihan materi pelajaran kepada siswa.


(19)

5. Membantu kepala sekolah mendapatkan resume kemampuan siswa melalui hasil dari ujian online.

I.4 Batasan Masalah

Batasan Masalah yang terdapat pada pembuatan sistem E-learning adalah sebagai berikut :

1. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun sistem ini adalah php.

2. Perangkat lunak E-learning ini berbasis web.

3. Data yang diolah dalam sistem ini adalah data guru, data siswa, dan data materi pelajaran, data diskusi dan data ujian.

4. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi guru, siswa, materi pelajaran, diskusi dan data hasil ujian berupa report dan informasi tabel dashboard. 5. Materi pembelajaran berbentuk doc, pdf, video(.flv), rar/zip.

6. Sistem E-learning juga menyediakan forum untuk diskusi bagi guru dan siswa untuk memudahkan dalam komunikasi antara murid dan guru. 7. Sistem E-learning hanya bisa diakses oleh admin, kepala sekolah, guru

dan murid.

8. Setiap materi akan diberikan ujian online untuk mengukur kemampuan siswa.

9. Hasil analisis akan berupa report tentang kekurangan siswa dalam materi tersebut.


(20)

5

10. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak E-learning SMA Negeri 12 Bandung ini adalah analisis terstruktur.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang logis, dimana memerlukan data untuk mendukung terlaksananya suatu penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metodologi analisis deskriptif. Metodologi analisis deskriptif merupakan metode yang menggambarkan fakta-fakta dan informasi dalam situasi atau kejadian sekarang secara sistematis, faktual dan akurat. Metodologi penelitian ini memiliki dua tahapan, yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pengembangan perangkat lunak.

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data, teknik yang digunakan adalah metode penelitian secara deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang memberikan gambaran secara obyektif tentang suatu permasalahan yang ada. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Interview

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan Bapak Suparman selaku bagian Kuriakulum SMA Negeri 12 Bandung dan beberapa siswa-siswi SMA Negeri 12 bandung kelas X,XI dan XII.


(21)

b. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalui literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Proses ini dilakukan untuk mencari dan mengumpulkan segala informasi untuk pembangunan sistem E-learning bersumber dari internet. c. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan untuk membangun sistem ini mengadopsi dari model Waterfall. Tahap-tahap yang dilalui pada model waterfall adalah sebagai berikut:

a. Pendefinisian kebutuhan (Requirements definition)

Pada tahap ini pengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b. Desain sistem dan perangkat lunak (Sistem and software design)

Pada tahap ini desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai didefinisikan secara lengkap. Desain sistem merupakan perancangan sistem yang


(22)

7

dilakukan berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan pada tahap sebelumnya.

c. Implementasi dan pengujian perangkat lunak (Implementaion and unit testing)

Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan cara mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin. Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses.

d. Pengujian integrasi dan sistem (Integration and sistem testing)

Pengujian perangkat lunak yaitu memfokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan, memeriksa apakah input sesuai dengan hasil yang diinginkan setelah proses. Pengujian sistem merupakan penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem testing).

e. Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance)

Pemeliharaan yaitu penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware. Penggambaran model waterfall dapat dilihat pada Gambar I.1 Model Waterfall [1].


(23)

Requirements definition

System and software design

Implementaton and unit testing

Integration and system testing

Operation and Maintenance

Gambar I.1 Model Waterfall [1]

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibuat agar rangkaian penyajian dari laporan skripsi tentang pembangunan sistem E-learning menjadi lebih terarah. Oleh karena itu laporan skripsi tentang pembangunan sistem E-learning disusun bab per bab dengan susunan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang dasar-dasar pemikiran untuk membuat sistem E-learning yang meliputi permasalahan yang melatar belakangi dibuatnya sistem E-learning merumuskan masalah-masalah untuk mendukung dibuatnya sistem E-learning, maksud dan tujuan yang harus dicapai dari pembuatan sistem ini, batasan-batasan untuk memfokuskan pembuatan sistem ini, metode-metode penelitian untuk


(24)

9

pengumpulan data, metode pembangunan perangkat lunak dan sistematika penulisan yang menjelaskan garis besar dari setiap bab nya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama yaitu tinjauan sekolah, berisi penjelasan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi dan struktur organisasi sekolah. Bagian kedua berupa landasan teori, berisi teori-teori pendukung yang digunakan untuk membangun E-learning di SMA Negeri 12 Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun perangkat lunak, analisis proses pada sistem E-learning sesuai dengan pendekatan analisis terstruktur, yaitu dengan analisis kebutuhan fungsional atau DFD. Selain itu terdapat juga perancangan untuk sistem yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis dan antarmuka untuk sistem informasi yang akan dibangun.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil pengujian sistem yang dilakukan di lingkungan SMA Negeri 12 Bandung agar diketahui apakah E-learning yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan pihak SMA Negeri 12 Bandung.


(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari uraian proses pembangunan E-learning dan saran-saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi pihak SMA Negeri 12 Bandung maupun bagi pengembang website ini.


(26)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil SMA Negeri 12 Bandung

Berikut ini adalah profil dari SMA Negeri 12 Bandung yang merupakan tempat penelitian untuk membangun sistem E-learning.

II.1.1 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung

Cikal bakal SMA Negeri 12 Bandung yang saat ini berlokasi di jalan Sekejati-Kiaracondong Bandung dilahirkan dari kandungan SMA Negeri III Bandung yang beralamat di jalan Belitung No. 8 Bandung dengan rincian dan perkembangan sebagai berikut [2]:

Table II.1 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung

TAHUN SEJARAH

Tahun 1977

SMA Negeri III Bandung yang berlokasi di Jalan Belitung No.8 Bandung menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dua shift. Shift pagi sampai siang dan shift siang sampai sore. Waktu itu shift siang sampai sore disebut SMA Negeri III Petang. Baik shift pagi maupun shift siang keduanya dipimpin oleh Drs. Amarullah, NIP.130042059, Pembina (IV/a) sebagai Kepala Sekolah dan Drs. H. Achmad Djamhur, NIP.130429055, Penata Tk-I (Tk-ITk-ITk-I/d) sebagai Wakil Kepala Sekolah.

Tahun 1978

SMA Negeri III Petang berubah menjadi SMAN III Filial dengan Kepala Sekolah Drs. Amarullah dan Wakil Kepala Sekolah dijabat oleh Drs. H. Achmad Djamhur.


(27)

Table II.2 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung (lanjutan)

TAHUN SEJARAH

Tahun 1979

Melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0189/O/1979 Tentang Penunggalan Sekolah yang asalnya bernama SMA Negeri III Filial, terhitung tanggal 01 April 1979 berubah menjadi SMA Negeri XII Bandung dengan kepala sekolah tetap dipegang oleh Bapak Drs. Amarullah dan Wakil Kepala Sekolah Drs. H. Achmad Djamhur yang berlokasi masih di Jalan Belitung No. 8 Bandung.

Tahun 1980

Pada hari Sabtu tanggal 30 Agustus tahun 1980, berdasarkan Surat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49179/C/2/80 tanggal 24 Juni 1980 telah dilakukan serah terima jabatan pimpinan dan pertanggungjawaban sepenuhnya atas SMA Negeri XII Bandung dari Drs. Amarullah, NIP.130042059, Pembina (IV/a) kepada Drs. H. Achmad Djamhur, NIP.130429055, Penata TK-I (III/d).

Tahun 1982

Pada hari Sabtu tanggal 12 Juni 1982, atas dasar Surat Tugas Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat tanggal 01 Mei 1982 Nomor 1700a/I02.1/C.82 telah dilakukan serah terima jabatan pimpinan dan pertanggungjawaban sepenuhnya atas SMA Negeri 12 Bandung dari Drs. H.A. Djamhur kepada Ny. Rd. Asiah Wahyu, NIP.130075566, Penata Tk-1 (III/d).

Tahun 1984

Pada saat Penerimaan Siswa Baru (PSB) Tahun Pelajaran 1984/1985 kelas I (satu) SMA Negeri 12 Bandung mulai menempati lokasi baru yang beralamat di Jalan Sekejati-Kiaracondong. kelas II (dua) dan III (tiga) tetap menjalankan KBM di Jalan Belitung No.8 Bandung.


(28)

13

Table II.3 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung (lanjutan)

TAHUN SEJARAH

Tahun 1985

Tahun Ajaran 1985/1986 Kelas I (satu) dan II (dua) melaksanakan KBM di Jalan Sekejati-Kiaracondong Bandung, sedangkan KBM kelas III (tiga) masih tetap di Jalan Belitung No.8 Bandung.

Tahun 1986

Tahun Ajaran 1986/1987 siswa/siswi SMA Negeri 12 Bandung baik kelas I (satu), kelas II (dua) maupun kelas III (tiga) seluruhnya telah pindah ke Jalan Sekejati-Kiaracondong Telepon (022) 7310256 Bandung 40286.

Tahun 1988

Pada hari Rabu, tanggal 20 Juli 1988 Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Propinsi Jawa Barat tanggal 02 Maret 1988 Nomor 1021/I02/Kep.C 1988. Telah dilakukan serah terima jabatan/pimpinan dan pertanggungjawaban sepenuhnya atas SMA Negeri 12 Bandung dari Dra. Rd. Siti Asiah Wahyu / NIP.130075566, Pembina (IV/a) kepada Drs. Maryono / NIP.130429052, Pembina (IV/a).

Tahun 1990

Pada hari Sabtu tanggal 03 Nopember 1990 Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat Nomor 638/I02/Kep/C 1990 tanggal 29 Oktober 1990 telah dilakukan serah terima jabatan/pimpinan dan pertanggungjawaban sepenuhnya atas SMA Negeri 12 Kotamadya Bandung dari Drs. Maryono kepada Drs. H. Muh. Yahya Hasyim / NIP.130320458, Pembina Tk.I (IV/b)


(29)

Table II.4 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung (lanjutan)

TAHUN SEJARAH

Tahun 1991

Pada hari Rabu tanggal 20 Maret 1991 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0004/I02.Kep/C 1b 1991 tanggal 07 Pebruari telah dilaksanakan serah terima jabatan/pimpinan dan pertanggungjawaban sepenuhnya atas SMA Negeri 12 Bandung dari Drs. H. Muh. Yahya Hasyim kepada Drs. Moch. Said Syamsudin NIP.130075553, Pembina (IV/a). Pada tanggal 31 Agustus Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kotamadya Bandung menetapkan nomor statistik sekolah untuk SMA Negeri 12 yaitu NSS : 301026011094.

Tahun 1994

Pada hari Senin tanggal 28 Nopember 1994 Berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

108/I02.Kep/C.1b.1994 tanggal 01 Nopember 1994 telah dilaksanakan serah terima jabatan/pimpinan dan pertanggungjawaban atas SMA Negeri 12 Kotamadya Bandung dari Drs. Moch. Said Syamsudin NIP.130075553, Pembina Tk.I (IV/b) kepada Drs. Madjun Rasmadi NIP.130119935 Pembina (IV/a). Tahun

1996

Pada hari Rabu pukul Sebelas tanggal 04 September 1996 bertempat di Kandep Dikbud Kodya Bandung Drs. Madjun Rasmadi Jabatan Kepala SMA Negeri 12 Bandung berdasarkan Surat Usul Kandep Dikbud Kodya Bandung Nomor 2319/I02.11/KP/1996 tanggal 02 September 1996 telah dialih tugaskan sebagai pejabat lama dan telah menyerahkan kepada Dra. Hj. Misbach Amin Jabatan Kepala SMA Negeri 22 Bandung sebagai pejabat baru Kepala SMA Negeri 12 Bandung.


(30)

15

Table II.5 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung (lanjutan)

TAHUN SEJARAH

Tahun 1996

Pada hari Senin pukul 13.00 WIB tanggal 23 Desember 1996, Dra. Hj. Misbach Amin Kepala SMA Negeri 22 Bandung selaku PYMT Kepala SMA Negeri 12 Bandung sebagai pejabat lama menyerahkan kepada Drs. Oji Mahroji NIP.131406950 Kepala SMA Negeri Pangalengan Kabupaten Bandung yang berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1786/I02.Kep/KP.1B.1996 tanggal 31 Oktober 1996 di alih tugaskan menjadi Kepala SMA Negeri 12 Bandung sebagai pejabat baru.

Tahun 1997

Terhitung mulai tanggal 01 April 1997 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayan Republik Indonesia Nomor 035/O/1997 tanggal 07 Maret 1997 telah ditetapkan perubahan nomenklatur SMA Negeri 12 Bandung menjadi SMU Negeri 12 Bandung terhitung mulai tanggal 01 Januari 1998 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 3178/IO2.3/Kep/KP.1b.1997 tanggal 31 September 1997 tentang penempatan kembali guru SMA menjadi guru SMU.

Tahun 1999

Pada hari Sabtu pukul 09.00 WIB tanggal 18 September 1999 bertempat di SMK Negeri 15 Bandung Drs. Oji Mahroji yang dialihtugaskan menjadi Kepala SMU Negeri 05 Bandung sebagai pejabat lama dan telah menyerahkan kepada Dra. Hj. Ana Rostiana NIP.130515807, Pembina (IV/a) yang berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor 1920/I02.Kep/KP.1b.1999 tanggal 30 Juni 1999, telah dialihtugaskan dan diangkat menjadi Kepala SMU negeri 12 Bandung sebagai pejabat baru.


(31)

Table II.6 Sejarah Perkembangan SMA Negeri 12 Bandung (lanjutan)

TAHUN SEJARAH

Tahun 2002

Berdasarkan Petikan Keputusan Walikota Bandung Nomor 824/KEP.201-PEG/2002 tanggal 12 Maret 2002 pada hari Selasa tanggal 02 April 2002 bertempat di SMK Negeri 3 Kota Bandung telah diserahterimakan jabatan Kepala SMU Negeri 12 Bandung dari Dra. Hj. Ana Rostiana kepada Drs. H. Djedje Djaenudin NIP.131410273, Pembina (IV/a).

Tahun 2003

Berdasarkan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung (Drs. Edi Siswadi, M.SI, Pembina Tingkat I, NIP. 010181333) Nomor:421/4419-TU/2003 tanggal 24 Desember 2003 perihal Penye-suaian Tata Nama SLTP/SMU menjadi SMP/SMA yang merujuk pada Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tata nama untuk Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP) diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan untuk Sekolah Menengah Umum (SMU) diubah menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA).

Tahun 2005

Merujuk Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 821.2/Kep.282-Peg/2005 tanggal 29 Maret 2005, Kepala SMA Negeri 12 Badung telah diserahterimakan pada hari Senin tanggal 11 April 2005 dari Drs. H. Djedje Djaenudin NIP.131410273 (IV/a) kepada Drs. Dhana Suryana Yasin NIP.131407498 (IV/b).

Tahun 2006

Merujuk Surat Keputusan Walikota Bandung Nomor 421.3/Kep.319-Peg/2006 tanggal 05 Mei 2006, Kepala SMA Negeri 12 Badung telah diserahterimakan pada hari Jumat tanggal 16 Mei 2006 dari Drs. Dhana Suryana Yasin NIP.131407498 (IV/b) kepada Drs. Hartono NIP. 130937110 (IV/a).


(32)

17

II.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 12 Bandung

1. VISI

Dengan Iman dan Taqwa sebagai landasan segala aktifitas, berusaha mewujudkan lembaga yang ber-PRESTASI :

a. Prima dalam kualitas

b. Responsif terhadap perubahan

c. Tangguh menghadapi segala tantangan d. Antisipasi ke masa depan

e. Simpatik dalam pergaulan dan penampilan

2. MISI

Sebagai penyelenggara Pendidikan Menengah SMA Negeri 12 Bandung mengemban misi sebagai berikut :

1. Menciptakan iklim yang kondusif untuk membangun kampus yang religius

2. Mengembangkan intelektual dan kreatifitas siswa sehingga lulusannya mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi

3. Memberikan Lifeskillis secara memadai bagi lulusan yang berminat memasuki dunia kerja.


(33)

II.1.3 Logo SMA Negeri 12 Bandung

Gambar II.1 Logo SMA Negeri 12 Bandung

II.1.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Bandung

Gambar II.2 Struktur Organisasi SMA Negeri 12 Bandung

II.2 Landasan Teori

Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi


(34)

19

sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan, serta membantu dalam penyusunan penelitian. Teori-teori yang digunakan tersebut, bukan sekedar pendapat dari pengaran saja, melainkan teori yang sudah teruji kebenarannya

II.2.1 Sistem informasi

1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian tentang sistem pertama kali dapat diperoleh dari definisi system itu sendiri, pendekatan sistem memberikan banyak manfaat dalam memahami lingkungan. Pendekatan sistem berusaha menjelaskan sesuatu yang dipandang dari sudut pandang sistem serta berusaha menemukan struktur unsur sistem dan proses sistem. Sistem yang bersifat abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasangagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling bergantung.

Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, [3]maka dapat disimpulan bahwa suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Model umum sebuah sistem terdiri dari masukan, pengolah, dan keluaran. Input merupakan kegiatan masukan data pada suatu sistem. Proses merupakan kegiantan pemrosesan data pada suatu sistem. Output merupakan keluaran dari hasil pemrosesan data pada suatu sistem. Adapun model umum sistem pada Gambar II.3 Model Umum Sistem


(35)

Gambar II.3 Model Umum Sistem

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri pula atas beberapa sub-subsistem. Masing-masing subsistem dibatasi oleh batasannya dalam sistem itu sendiri. Saling kaitan dan interaksi antara subsistem disebut interface. Interface terjadi pada batasannya dan berbentuk masukan atau keluaran (informasi). Sebuah subsistem pada tingkat terendah mungkin tidak dapat didefinisikan seperti halnya pengolah. Masukan dan keluarannya didefinisikan tetapi proses pengalihannya tidak.

2. Konsep Dasar Informasi

Di dalam suatu organisasi atau perusahaan, informasi merupakan sesuatu yang memiliki arti yang sangat penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Gordon B. Davis menyebutkan, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang”. Sedangkan menurut Joyanto H.M dalam bukunya Pengenalan Komputer berpendapat bahwa,


(36)

21

“informasi yaitu hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event)s yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengabilan keputusan”.

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi. Kesatuan nyata adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyal, gambar, dsb. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali melalui suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus dan dapat dilihat pada gambar berikut. Adapun model siklus informasi dapat dilihat pada Gambar II.4


(37)

Gambar II.4 Siklus Informasi

3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan bagi pihak luar tertentu berupa laporan-laporan yang diperlukan”.

Dalam perkembangannya, sistem informasi sangat erat hubungannya dengan teknologi komputer. Penggunaan teknologi komputer sangat diperlukan untuk membantu pengolahan data yang bersifat rutin dan membutuhkan ketelitian yang tinggi.


(38)

23

II.2.2 Internet

Internet sendiri berasal dari kata interconnection-networking, merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Manakala Internet (huruf ‘I’ besar) ialah sistem komputer umum, yang berhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol). Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaedah ini dinamakan internetworking.

Sedangkan pengertian internet menurut segi ilmu pengetahuan, internet adalah sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang dapat berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain lain dalam bentuk media elektronik. Semua orang bisa berkunjung ke perpustakaan tersebut kapan saja serta dari mana saja, jika dilihat dari segi komunikasi, internet adalah sarana yang sangat efektif dan efesien untuk melakukan pertukaran informasi jarak jauh maupun jarak dekat, seperti di dalam lingkungan perkantoran, tempat pendidikan, atapun instansi terkait.


(39)

Gambar II.5 Jaringan Internet

Pada awalnya internet adalah suatu jarangan komputer yang dibentuk oleh Departemen Amerika Serikat pada awal tahun 60 an, pada waktu itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer berbabis UNIX bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Dulunya internet dikenal sebagai suatu wadah bagi para peneliti untuk saling bertukar informasi yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan komersil sebagai sarana bisnis mereka, dan pada saat ini pengguna internet tersebar di seluruh dunia telah mencapai jumlah lebih dari dua ratus lima puluh juta orang, dan jumlah itu masih akan terus bertambah lagi.


(40)

25

Bertambahnya jumlah pengguna akses internet tersebut memang sangat wajar sekali, saat ini internet bukan hanya digunakan sebagai sarana komunikasi atau pun sarana mencari informasi saja, tetapi juga telah digunakan sebagai sarana untuk mencari uang. Harga tarif akses internet pun saat ini juga telah lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. dan pengguna akses internet pun bukan hanya orang yang berada di wilayah perkotaan saja, orang yang tinggal di pedesaan pun juga dapat mengakses internet.

II.2.3 E-learning

1. Pengertian E-learning

Pemanfaatan tekhnologi internet dalam pembelajaran perlu di galakkan sebagai salah satu inovasi baru dalam penggunaan media pembelajaran dan sumber belajar. Berbagai bentuk aplikasi dan fasilitas yang tersedia di internet dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kualitas dan mutu pembelajaran. Selain itu juga dapat mempermudah kegiatan pembelajaran jika ditinjau dari aspek penggunaan media. Salah satu di antaranya adalah pembelajaran dengan E-learning. Belajar dengan e-learning sesungguhnya juga merupakan salah satu bentuk penggunaan media pembelajaran berbasis IT atau berbasis internet.

Hal ini berarti bahwa dengan E-learning akan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi mutu dan kualitas hasil belajar siswa. Disamping keuntungan dari aspek media pembelajaran, penggunaan E-learning juga dapat sekaligus manambah kuantitas interaksi kegiatan pembelajaran antara guru dan


(41)

siswa, dosen dan mahasiswa, karena tidak terbatasi oleh jadwal waktu yang ketat. E-learning Ilmu pendidikan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat menyediakan interaksi jarak jauh secara non formal untuk melakukan kegiatan pembelajaran dengan melakukan kegiatan di ataranya memperoleh materi pembelajaran, sumber belajar, panduan atau bimbingan ataupun tutorial secara bertahap.

E-learning atau elektornik learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran [4]. Beberapa definisi E-learning dapat dikemukakan di antaranya adalah:

Jaya Kumar C. Koran (2002) “E-learning sebagai pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.”

Sementara Dong (dalam Kamarga, 2002) mendefinisikan “E-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.”

Dari definisi ini dapat dipahami bahwa pembelajaran dengan elearning disamping memanfaatkan fasilitas internet, juga menggunakan perangkat keras seperti komputer atau laptop, jaringan Network yang dapat menghubungkan antara siswa dan guru. Hubungan yang terbangun ini adalah hubungan atau interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dari definisi itu pula dapat dipahami makna dari Pembelajaran dengan E-learning pembelajaran tersebut membutuhkan


(42)

27

infrastruktur tersendiri yang mendukung terutama adalah koneksi internet. Sehingga E-learning tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet dalam pembelajaran. Romi Satria Wahono mengemukaan bahwa Infrastruktur E-learning: dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia. Selain fasilitas tersebut di atas juga dibutuhkan peralatan teleconference jika ingin melakukan pembelajaran jarak jauh dengan tatap muka melalui teleconfrence.

Pengertian E-learning sebenarnya banyak dirumuskan oleh beberapa pakar IT, akan tetapi secara sederhana dapat dipahami sebagai sebuah model pembelajaran dengan memanfaatkan jasa dan fasilitas internet, sehingga pembelajaran tidak lagi harus ada interaksi langsung antara pengajar dan peserta didik. Dalam beberapa definisi dan pengertian yang dirumuskan juga disebutkan bahwa E-learning merupakan kepanjangan dari “E” yang berarti elektronik dan “learning” berarti pembelajaran sehingga dimaknakan sebagai pembelajaran elektronik yaitu sebuah model pembelajaran yang berbasis elektronik. Dengan demikian maka E-learning adalah pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan fasilitas elektronik yang menggunakan alat bantu teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. Dengan menggunakan E-learning memungkinkan setiap siswa atau pembelajar dapat belajar dengan mengakses internet yang berbasis website. Modelnya juga beragam, bisa secaa on-line dimana siswa dapat memperoleh materi dan sumber belajar dari fasilitas on-line ataupun menggunakan sumber dan media belajar offline dalam bentuk software yang dapat


(43)

diinstal di komputer peserta didi masing-masing. Sementara interaksinya mutlak online dengan menggunakan jaringan lokal.

Didunia pendidikan dan pelatihan sekarang banyak sekali praktik yang disebut E-learning. Sampai saat ini, pemakaian kata E-learning sering digunakan semua kegiatan pendidikan yang menggunakan media komputer atau internet.

Banyak pula penggunaan terminology yang memiliki arti hampir sama dengan E-learning. Web-based learning, online learning, computer-aided instruction, dan lain sebagainya adalah terminologi yang sering digunakan untuk menggantikan E-learning. Terminologi E-learning sendiri dapat mengacu pada semua kegiatan pelatihan yang menggunakan media elektronik atau teknologi informasi. Karena ada bermacam penggunaan E-learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan E-learning. Pada dasarnya, E-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.

a. Synchronous Training

Synchronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, synchronous training adalah tipe pelatihan, dimana proses sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara guru dan murid, baik melalui internet maupun intranet.

Synchronous training mengharuskan guru dan murid mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.

Jadi synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya (virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan


(44)

29

terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training dinamakan virtual classroom.

b. Asynchronous Training

Asynchronous training berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.

Pelatihan ini lebih popular di dunia E-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.

Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lainnya. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi, simulasi, permintaan edukatif, maupun latihan ata tes dengan jawabannya.

Akan tetapi, ada pelatihan Asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.

Beberapa pengertian E-learning tersebut memberikan pemahaman bahwa E-learning Ilmu pendidikan adalah:

a) E-learning sebagai Pembelajaran jarak jauh yang berarti bahwa E-learning Ilmu pendidikan memungkinkan pebelajar melakukan aktivitas belajar


(45)

tanpa ada interaksi fisik secara langsung dengan pengajar akan tetapi melakukan kegiatan interaksi pembelajaran secara on-line dalam bentuk real-time off-line dan mengakses arsip.

b) E-learning sebagai Pembelajaran dengan bantuan perangkat komputer yang berarti bahwa E-learning Ilmu pendidikan dilakukan dengan menggunakan atau memanfaatkan media komputer yang dilengkapi dengan perangkat multimedia, koneksi Internet ataupun Intranet lokal. c) E-learning sebagai Pembelajaran formal atau informal yang berarti bahwa

E-learning Ilmu pendidikan dalam pembelajarannya dapat dilakukan secara formal ataupun informal misalnya dengan pembelajaran tetap memiliki kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang sama dengan pembelajaran non E-learning akan tetapi memanfaatkan fasilits online. Sementara untuk pembelajaran informalnya melalui interaksi yang lebih sederhana, seperti sarana mailing list, e-newsletter atau website.

2. Infrastruktur pembelajaran dengan E-learning Ilmu pendidikan

Wahono pernah menguraikan secara rinci tentang perangkat infrastruktur elearning sebagai berikut;

a) Sistem dan Aplikasi E-learning Ilmu pendidikan: Sistem perangkat lunak E-learning adalah sistem yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional. Virtualisasi ini seperti Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, Group Diskusi, sistem penilaian, sistem ujian online dan beberapa fitur yang berkaitan dengan


(46)

31

manajemen belajar seperti penyetoran tugas dan akses tentang informasi tugas yang diterima termasuk nilai yang diperoleh.

b) Konten E-learning Ilmu pendidikan: Konten dan bahan ajar yang ada pada E-learning Ilmu pendidikan adalah sistem yang menyediakan manajemen sistem yang memuat Konten dan bahan ajar dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa), yang tersimpan dalam arcives web.

3. Keuntungan pembelajaran dengan E-learning Ilmu Pendidikan

a) Sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh, elearning memiliki beberapa keuntungan yang dapat dirasakan di ataranya adalah:

b) Pembelajar dapat memperoleh bahan belajar atau materi serta soal-soal yang harus diselesaikan

c) Pembelajar dapat mengakses dan mengetahui informasi hasil pekerjaan atau nilai yang diperoleh dari setiap tes yang diselesaikan

d) Pembelajar dapat belajar dari komputer pribadi dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet

e) Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.

f) Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi dan berinteraksi dalam kegiatan pembelajaran tidak terbatas dengan kapasitas kelas.


(47)

g) Pebelajar dapat melakukan interaksi secara berkelompok melalui Group yang dapat dibuatsendiri oleh para pebelajar berdasarkan tema atau materi pelajaran.

h) Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.

Pemanfaatan e-learnning sudah seharusnya mulai dirintis atau diterapkan mengingat kondisi sekarang, di mana siswa atau mahasiswa sudah dengan mudah mengakses informasi internet. Menjadi tanggung jawab seluruh stake holders pendidikan agar dapat secara bersama-sama mewujudkan model pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran elearning untuk mendukung siswa memperoleh sumber dan materi Perlu dipahami bahwa E-learning adalah salah satu bentuk penekatan dan pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu siswa atau belajar untuk melakukan interaksi edukatif secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat dicapai.

II.2.4 Sistem Berbasis Web

Aplikasi berbasis web adalah aplikasi yang dapat diakses melalui jaringan LAN atau Internet. Aplikasi berbasis web dibangun diatas diatas HTTP. HTTP merupakan salah satu protokol yang berjalan diatas TCP/IP (protokol internet). HTTP adalah protokol yang stateless, web server hanya memberikan informasi yang diminta, setelah itu koneksi diputus. Layanan informasi ini disediakan oleh web server dan diakses oleh web browser, untuk


(48)

33

lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar (2.3) yakni sebagai berikut.

Gambar II.6 Aplikasi Berbasis Web

II.2.5 Basis Data

1. Pengertian Data

Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sumber dari informasi adalah data yang merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item. Suatu informasi (keterangan atau catatan) khusus tersusun untuk analisis atau dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu keputusan. Dalam dunia komputer data ditentukan sebagai simbol untuk menyatakan informasi yang akan diolah oleh komputer. Jadi data adalah kelompok simbol-simbol atau informasi yang akan diolah dan dimasukan ke dalam komputer.


(49)

Pengertian Basis Data menurut Fathansyah adalah Sekumpulan data persistence yang saling terkait, menggambarkan suatu organisasi (Enterprise) [5]. Basis data digunakan karena memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Mengurangi redundansi.

2. Data dapat di-share antar aplikasi. 3. Dapat dilakukan standardisasi data. 4. Batasan security dapat diterapkan.

5. Mengelola integritas data (akurasinya terjamin).

6. Independensi data (objektif DBS), basis data dapat berkembang tanpa mempengaruhi aplikasi yang telah ada.

Secara definitif, basis data merupakan suatu objek terstruktur [10]. Objek terstruktur tersebut terdiri atas data dan metadata. Data pada basis data merupakan informasi deskriptif yang benar-benar tersimpan, misalnya, Nama atau, Alamat. Sedangkan metadata merupakan bagian yang menjelaskan tentang struktur data tersebut dalam basis data, misalnya field untuk, Nama dan Alamat, panjang field, atau tipe data untuk masing-masing field.

Untuk menentukan struktur suatu basis data digunakan pemodelan basis data. Pemodelan basis data ada banyak macamnya. Beberapa diantaranya yaitu:

1. File Systems.

2. Hierarchical Database Model. 3. Network Database Model.


(50)

35

4. Relational Database Model.

Dari keempat pemodelan basis data di atas, relational database model merupakan solusi terbaik saat ini untuk menangani proses penyimpanan maupun pengambilan data.

II.2.6 ERD

ERD adalah suatu pemodelan dari basisdata relasional yang didasarkan atas persepsi di dalam dunia nyata, dunia ini senantiasa terdiri dari sekumpulan objek yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Suatu objek disebut entity dan hubungan yang dimilikinya disebut relationship. Suatu entity bersifat unik dan memiliki atribut sebagai pembeda dengan entity lainnya. Contoh: entity siswa, mempunyai atribut nis (nomor induk siswa) yang bersifat unik, nama, alamat dan atribut yang lainnya. ERD tersebut akan dijelaskan dalam tabel berikut.

Table II.7 Simbol-simbol ERD

Simbol Keterangan

Menggambarkan himpunan entitas. Entitas merupakan objek utama yang informasi akan disimpan, biasanya berupa kata benda, seperti; Mahasiswa, Dosen, Nasabah, Mata Kuliah, Ruangan, dan lain-lain. Objek dapat


(51)

berupa benda nyata maupun abstrak. Menggambarkan atribut-atribut entitas. Atribut merupakan deskripsi dari objek yang bersangkutan

Menggambarkan hubungan antara himpunan entitas.

Relationship merupakan suatu hubungan yang terjalin antara dua entitas yang ada.

ERD sebagai suatu pemodelan setidaknya memiliki beberapa karakteristik dan manfaat sebagai berikut:

1. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat murah dan cepat

2. Memberikan gambaran umum akan sistem yang akan di buat sehingga memudahkan developer.

3. Menghasilkan dokumentasi yang baik untuk client sebagai bahan diskusi dengan bentuk E-R.

4. Memudahkan untuk dilakukannya analisis dan perubahan sistem sejak dini, bersifat diagram itu sendiri.


(52)

37

5. Kamus data bagi bagi para pengembang database.

II.2.7 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Komponen DFD menurut Yourdan dan De Marco, yang akan dijelaskan dalam tebel dibawah ini.

Table II.8 Komponen DFD

Simbol Keterangan

Terminator Sumber (source) : terminator yang menjadi sumber.


(53)

Terminator Tujuan (sink) : terminator yang menjadi tujuan data/informasi sistem.

Table II.9 Komponen DFD (lanjutan)

Simbol Keterangan

Proses : menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi output.

Data store : biasanya berkaitan dengan penyimpananpenyimpanan, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda.

Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.

II.2.8 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung untuk membangun system E-Lerning SMAN 12 Bandung adalah PHP, MySQL dan Adobe Dreamwever CS5.

II.2.8.1 PHP

PHP berawal dari skrip Perl/CGI yang dibuat oleh seorang pengembang perangkat lunak bernama Rasmus Lerdorf untuk menghitung jumlah pengunjung


(54)

39

homepage-nya. Karena banyaknya pengunjung yang meminta skrip tersebut, Lerdorf akhirnya membagi-bagikan skrip buatannya yang diberi nama Personal Home Page (PHP). Banyaknya permintaan membuat Lerdorf terus mengembangkan skripnya. Beberapa orang akhirnya bergabung membentuk tim untuk mengembangkan PHP [6]. Sejak itu PHP berkembang pesat dengan banyak fungsi baru yang ditambahkan. Kepanjangan dari PHP kini berubah menjadi PHP: Hypertext Preprocessor. Ada tiga macam penggunaan PHP :

1. Server-side scripting. Ini merupakan jenis penggunaan yang paling banyak dilakukan pengguna PHP. Untuk menggunakannya, dibutuhkan tiga hal: PHP parser, aplikasi web server yang terkoneksi dengan instalasi PhP, dan aplikasi web browser.

2. Command line scripting. Pada penggunaan PHP jenis ini hanya dibutuhkan PHP parser.

3. Pembuatan aplikasi berbasis desktop. Pada penggunaan PHP jenis ini, dibutuhkan ekstensi tambahan PHP-GTK.

PHP memiliki empat kelebihan utama yang menarik minat banyak pengguna. Kelebihan utama PHP tersebut diringkas dalam 4P berikut:

1. Practicality

PHP dibuat dengan menitikberatkan pada kepraktisan. Hasilnya, PHP adalah bahasa pemrograman minimalis, dilihat dari segi kebutuhan pengguna dan kebutuhan sintaks.


(55)

PHP memiliki banyak kemampuan, mulai dari kemampuan untuk terhubung dengan basis data, membuat halaman web dinamis, membuat dan memanipulasi berkas gambar, Flash dan PDF, berkomunikasi dengan bermacam protokol seperti IMAP dan POP3, dan masih banyak lagi.

3. Possibility

PHP dapat menyediakan lebih dari satu solusi untuk suatu masalah.

4. Price

PHP selalu dirilis kepada publik tanpa ada batasan untuk penggunaan, modifikasi, atau redistribusi.

Contoh script PHP :

II.2.8.2 MySQL

Pada awalnya, MySQL merupakan proyek internal sebuah firma asal Swedia, TcXDataKonsult. MySQL kemudian dirilis untuk publik pada tahun 1996. Karena MySQL menjadi sangat populer, pada tahun 2001 firma tersebut mendirikan sebuah perusahaan baru, MySQL AB, yang khusus menawarkan layanan dan produk berbasis MySQL.

<html> <body>

<?php

echo "Hello World"; ?>

</body> </html>


(56)

41

Dari awal pembuatannya, para pengembang MySQL menitikberatkan pengembangan MySQL pada sisi performa dan skalabilitasnya. Hasilnya adalah sebuah perangkat lunak yang sangat teroptimasi, walaupun dari sisi fitur memiliki kekurangan dibandingkan solusi basis data kelas enterprise lain. Akan tetapi MySQL menarik minat banyak pengguna. Saat ini, tercatat lebih dari lima juta basis data MySQL yang terpasang dan aktif di seluruh dunia. Beberapa perusahaan dan instansi penting dunia seperti Yahoo!, Google dan NASA menggunakan MySQL untuk mengolah basis data mereka.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki MySQL sehingga dapat menarik banyak pengguna. Kelebihan tersebut yaitu:

1. Fleksibilitas.

Saat ini, MySQL telah dioptimasi untuk duabelas platform seperti HPUX, Linux, Mac OS X, Novell Netware, OpenBSD, Solaris, Microsoft Windows dan lain lain. MySQL juga menyediakan source code yang dapat diunduh secara gratis, sehingga pengguna dapat mengkompilasi sendiri sesuai platform yang digunakan. Selain itu, MySQL juga dapat dikustomisasi sesuai keinginan penggunanya, misalnya mengganti bahasa yang digunakan pada antarmukanya.

2. Performa.

Sejak rilis pertama, pengembang MySQL fokus kepada performa. Hal ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang dengan terus meningkatkan fiturnya.


(57)

3. Lisensi.

MySQL menawarkan berbagai pilihan lisensi kepada penggunanya. Lisensi open source yang ditawarkan yaitu lisensi GNU General Public License dan Free/Libre and Open Source Software (FLOSS) License Exception. Selain itu ditawarkan juga lisensi komersil berbayar yang memiliki fasilitas dukungan teknis.

Contoh perintah create table;

CREATE TABLE user (

username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY, password VARCHAR(20) NOT NULL,

tanggal_lahir DATETIME );

Contoh perintah select;

SELECT * FROM user

Contoh perintah update;

UPDATE Msuser set password="123456" where username="abc"

Contoh perintah insert;

INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES ('test', 'alamat', 'pass');

Contoh perintah delete;

DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';

II.2.8.3 Adobe Dreamweaver

1. Sejarah Adobe Dreamweaver


(58)

43

Mr.MX dia adalah Programmer bahasa C++ yg pintar dan akhirnya dia disuruh oleh raja di negerinya untuk membuatkan software agar bisa mempromosikan kerajaan ke kerajaan lainnya.

Akhirnya Programmer itu codink terus menerus memecahkan masalahnya sehingga terciptalah Macromedia Dreamweaver. untuk mengenang jasa jasanya sang raja mengubah nama softwarenya menjadi Macromedia Dreamweaver.

2. Pengertian Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena memiliki banyak fitur menarik dan memberikan kemudahan bagi penggunanya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 11 yang ada dalam Adobe Creative Suite 5 (sering disingkat Adobe CS5).

3. Fungsi Adobe Dreamweaver

suatu software yang dapat menolong dalam mendesain dan membangun suatu situs web. Software semacam ini biasanya disebut web authoring software, dan salah satu software dalam jenis ini adalah Macromedia Dreamweaver.


(59)

untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman kita dalam mendesain web.

Dreamweaver MX dalam hal ini digunakan untuk web desain. Dreamweaver MX mengikutsertakan banyak tool untuk kode-kode dalam halaman web beserta fasilitas-fasilitasnya, antara lain : Referensi HTML, CSS dan Javascript, Javascript debugger, dan editor kode ( tampilan kode dan Code inspector) yang mengizinkan kita mengedit kode Javascript, XML, dan dokumen teks lain secara langsung dalam Dreamweaver. Teknologi Dreamweaver Roundtrip HTML mampu mengimpor dokumen HTML tanpa perlu memformat ulang kode tersebut dan kita dapat menggunakan Dreamweaver pula untuk membersihkan dan memformat ulang HTML bila kita menginginkannya.

Selain itu Dreamweaver juga dilengkapi kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam situs. Dreamweaver dapat melakukan evaluasi situs dengan melakukan pengecekan broken link, kompatibilitas browser, maupun perkiraan waktu download halaman web.


(60)

45

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1 Analisis Sistem

Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan. Hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kelemahan, permasalahan, kebutuhan dan hambatan yang terdapat pada sistem yang sudah dimiliki SMA Negeri 12 Bandung. Hasil proses analisis akan dihasilkan berbagai saran perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sistem informasi yang akan dibangun.

III.1.1 Analisis Masalah

SMA Negeri 12 Bandung yang saat ini berlokasi di jalan Sekejati-kiaracondong Bandung, dimana kegiatan pembelajaran di sekolah ini masih dilakukan tatap muka oleh guru dan murid di kelas. Kegiatan belajar mengajar seperti ini dirasa belum optimal karena dibatasi waktu dan tempat. Kemudian muncul beberapa masalah yang terdapat di SMA Negeri 12 Bandung, diantaranya: a. Seorang guru terkadang tidak dapat hadir di sekolah karena kesibukan lain atau dalam keadaan sakit dan tidak dapat mengajar seperti biasanya. Hal ini diakui sebagai permasalahan yang perlu diberikan solusi secepatnya. b. Terbatasnya waktu belajar mengajar di kelas terkadang menghalangi para


(61)

menjadi masalah tersendiri untuk murid dan guru yang ingin menyampaikan secara detil tentang mata pelajaran tersebut.

c. Proses komunikasi antara guru dan siswa juga sulit diwujudkan di sekolah karena para murid yang cenderung malu-malu atau takut dengan guru yang bersangkutan. Begitu juga dengan guru yang ingin berkomunikasi dengan banyak murid dalam satu waktu. Selain itu para murid masih sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan soal-soal pelajaran yang mereka inginkan.

d. Selain permasalahan yang terjadi pada guru dan siswa, kepala sekolah juga mengalami kesulitan dalam hal mendapatkan informasi kemampuan siswa dengan cepat dan akurat dikarenakan banyaknya murid.

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang berjalan

Dari hasil wawancara dengan Bapak Suparman selaku bagian kurikulum, dapat disimpulkan mengenai prosedur sistem pembelajaran konvensional yang sedang berjalan. Secara garis besar, ada tiga prosedur yang sedang berjalan di SMA Negeri 12 Bandung, yaitu prosedur kegiatan belajar mengajar, prosedur prosedur pemberian tugas dan prosedur pemberian pekerjaan rumah. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini, digambarkan menggunakan flowchart.

1. Prosedur kegiatan belajar mengajar

Prosedur kegiatan belajar mengajar ini melibatkan guru dan siswa, karena kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru kepada siswanya saat di sekolah. Prosedur ini dijelaskan sebagai berikut :


(62)

47

a. Guru menyampaikan materi mata pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

b. Kemudian guru menerangkan materi pelajaran kepada siswa.

c. Siswa melakukan pencatatan dari sebuah materi mata pelajaran yang disampaikan oleh guru.

d. Catatan materi yang telah dicatat oleh siswa lalu disimpan siswa sebagai arsip catatan materi.

Penggambaran flowchart prosedur kegiatan belajar mengajar saat guru hadir data dilihat pada Gambar III.1

Guru Menerangkan

Materi Pelajaran

Mulai

Murid mencatat

Selesai


(63)

2. Prosedur pemberian tugas untuk siswa

Prosedur pemberian tugas ini melibatkan guru dan siswanya. Prosedur pemberian tugas ini biasanya dilakukan guru kepada siswanya saat setelah guru memeberikan materi mata pelajaran sebagai evaluasi pembelajaran siswanya. Prosedur ini meliputi :

1) Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan. 2) Siswa mengerjakan soal latihan yang telah diberikan guru.

3) Setelah selesai mengerjakan, jawaban soal diserahkan kepada guru untuk diperiksa.

4) Guru memeriksa pekerjaan siswa kemudian memberikan penilaian. Setelah itu, guru memasukkan ke dalam daftar nilai tugas dan menjadikan daftar nilai sebagai arsip daftar nilai tugas.

5) Setelah guru memberikan penilaian,guru menyerahkan hasil jawaban yang sudah dinilai kepada siswa.untuk dijadikan arsip.

Penggambaran flowchart prosedur pemberian tugas kepada siswa dapat dilihat pada Gambar III.2


(64)

49

Siswa mengerjakan

Soal Latihan

Mulai

Pemeriksaan Dan Penilaian oleh Guru

Selesai Jawaban Soal Siswa

Jawaban soal yang sudah

dinilai

Gambar III.2 Flowchart permerian tugas

III.1.3 Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang terdapat E-learning di SMA Negeri 12 Bandung adalah sebagai berikut:

1) Penjurusan dilakukan mulai dari tingkat 2 2) Penjurusan di bagi menjadi 2 yaitu IPA dan IPS

3) Siswa tingkat 1 mendapat semua materi ajar baik bidang IPA dan IPS 4) Tempat untuk melakukan ujian materi dilakukan di SMA Negeri 12


(65)

5) Soal ujian berupa pilihan ganda.

6) Skala nilai yaitu antara 10 sampai sengan 100

7) Siswa kelas X dapat mndapatkan materi kelas X, kelas XI, dan kela XII dari guru yang bersangkutan. Begitupun dengan kelas XI dan kelas XII.

III.1.4 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

Table III.1 Kebutuhan Fungsional

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-F-001 Pengguna (admin, guru, siswa dan kepala sekolah) harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem.

SKPL-F-002 Sistem dapat menampilkan informasi data guru, siswa dan pelajaran.

SKPL-F-003 Sistem dapat membantu admin untuk mengolah data master (data guru,siswa, dan pelajaran).

SKPL-F-004 Sistem dapat membantu guru dan siswa untuk meng-upload dan mendownload materi.

SKPL-F-005 Sistem menyediakan layanan bagi penggunanya (guru, siswa ) untuk melakukan diskusi

SKPL-F-006 Sistem dapat membantu guru untuk melakukan ujian online kepada siswa sebagai referensi untuk mengetahui kemampuan siswa terhadap materi yang diberikan.

SKPL-F-007 Pada materi akan diberikan ujian online untuk mengukur kemampuan siswa

SKPL-F-008 Sistem dapat menampilkan nilai hasil ujian online.

SKPL-F-009 Sistem dapat menampilkan grafik perkembangan siswa dengan melihat nilai siswa dalam bentuk dashboard


(66)

51

Table III.2 Kebutuhan Non-fungsional

Nomor Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

SKPL-NF-001 Sistem ini dibangun dalam bentuk website.

SKPL-NF-002 Sistem hanya dapat diakses oleh admin,guru, siswa dan kepala sekolah di SMA Negeri 12 Bandung.

SKPL-NF-003

Materi pembelajaran yang di-upload berbentuk doc, pdf, video(.flv), rar/zip.

SKPL-NF-004

Batas untuk upload adalah 50 MB SKPL-NF-005

Semua siswa dapat mendownload materi yang diberikan oleh guru

SKPL-NF-006

Setiap soal ujian akan direlasikan dengan materi yang diupload ke dalam sistem.

SKPL-NF-007

Soal ujian berupa pilihan ganda. SKPL-NF-008

Waktu ujian bisa di atur oleh guru yang bersangkutan SKPL-NF-009

Skala nilai untuk ujian online yaitu antara 10 sampai sengan 100.

SKPL-NF-010

Hasil ujian akan berupa nilai ujian dan report kekurangan siswa dalam materi yang bersangkutan.

SKPL-NF-011

Tempat untuk melakukan ujian materi dilakukan di SMA Negeri 12 bandung.

III.1.5 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi pendukung dari sistem yang sedang berjalan. Analisis non fungsional


(67)

meliputi analisis pengkodean, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat keras,serta kebutuhan perangkat pikir (user) dari pengguna sedang berjalan.

III.1.5.1Analisis Pengkodean

Analisis pengkodean bertujuan membahas tentang pengkodean yang ada di SMA Negeri 12 Bandung. Pengkodean di SMA Negeri 12 Bandung terdiri dari pengkodean Nomor Induk Pegawai (NIP), Nomor Induk Siswa (NIS) dan Pengkodean Kelas.

1) Pengkodean NIP

Pengkodean NIP terbagi menjadi 2 yang terdiri dari pengkodean NIP Nasional dan pengkodean NIP dari sekolah sendiri.

a. Pengkodean NIP Nasional

Pengkodean NIP terdiri dari 18 digit, dengan format sebagai berikut :

9999 99 99 9999 99 9 999

Nomor urut PNS

Bulan kerja

Kode jenis kelamin

Tahun kerja Tanggal lahir Bulan lahir

Tahun lahir


(68)

53

Contoh : 197111151998011001 berarti guru tersebut lahir pada tanggal 15 bulan November tahun 1971, diangkat menjadi pegawai negeri sipil pada bulan Januari tahun 1998, berjenis kelamin laki-laki dan terdaftar dengan nomor urut 001.

b. Pengkodean NIP dari Sekolah

Pengkodean NIP terdiri dari 7 digit, dengan format sebagai berikut :

9999

999

Nomor urut

Tahun kerja

Gambar III.4 Pengkodean NIP Dari Sekolah

Contoh : 2001001 berarti guru tersebut diangkat menjadi guru pada tahun 2001dengan nomor urut 001.

2) Pengkodean NISN

Pengkodean NISN terdiri dari 10 digit, dengan format sebagai berikut :

999 999 9999

Nomor urut

Pengelompokan sistem

Tahun Lahir


(69)

Contoh : 9943043469 berarti siswa tersebut lahir pada tahun 1994 dengan nomor pengelompokkan oleh sistem 304 dan memiliki nomor urut 3469.

III.1.5.2Analisis Kebutuhan Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan sehari-hari di SMA Negeri 12 Bandung menggunakan:

1) Sistem operasi Windows Seven

2) Web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox dan Internet Explorer.

Sedangkan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini digunakan perangkat lunak pendukung sebagai berikut:

1) Sistem operasi Windows Seven

2) Web browser menggunakan Google Chrome atau Mozilla Firefox dan Internet Explorer.

Berdasarkan data tersebut, maka perangkat keras di sekolah telah mencukupi untuk dikembangkannya sistem E-learning yang akan dibangun.

III.1.5.3Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Analisis kebutuhan perangkat keras digunakan untuk mempermudah proses perancangan dan implementasi. Berdasarkan hasil pengamatan yang ada, spesifikasi hardware yang dimiliki oleh SMAN 12 Bandung tampak pada Table III.3.


(70)

55

Table III.3 Analisis kebutuhan perangkat keras di SMAN 12 Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA minimal 256 MB

4 Hardisk 160 GB

5 Memori RAM minimal 1 GB

6 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

7 Koneksi Koneksi Internet minimal 64 kbps.

Sedangkan untuk menjalankan sistem yang akan dibangun direkomendasikan dengan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut.

Table III.4 Analisis kebutuhan perangkat keras yang dibutuhkan SMAN 12

Bandung

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Prosessor Processor dengan kecepatan minimal 1,8 Ghz 2 Monitor Monitor dengan resolusi 1024 x 768

3 VGA VGA minimal 256 MB

4 Hardisk 160 GB

5 Memori RAM minimal 1 GB

6 Lan Card Lan Card 10/100 Mbps

7 Koneksi Koneksi Internet minimal 64 kbps.

Setelah melihat data tersebut, maka diperoleh kesimpulan bahwa SMAN 12 Bandung tidak perlu menambah spesifikasi lagi, karena spesifikasi perangkat keras yang dimiliki sudah cukup sistem yang sedang berjalan.


(71)

III.1.5.4Analisis Kebutuhan Perangkat Pikir

Analisis kebutuhan perangkat pikir merupakan analisis terhadap pengguna yang akan menggunakan sistem yang telah dibangun. Perangkat keras dan perangkat lunak yang ada tidak akan berguna apabila ti dak ada pengguna yang mengoperasikannya. Adapun kebutuhan perangkat pikir yang terlibat dalam pengembangan sistem E-learning SMA Negeri 12 Bandung terbagi menjadi 2, yaitu analisis pengguna yang ada di instansi(lihat Table III.5) dan analisis pengguna yang akan menggunakan sistem(dapat dilihat pada Table III.6)

Table III.5 Analisis Pengguna Yang Ada Di Instansi

Untuk memaksimalkan penggunaan sistem yang akan dibangun maka pengguna

Pengguna Tanggung Jawab Tingkat

Pendidikan

Tingkat Keterampilan

Guru Memberikan

materi, tugas dan ujian kepada siswa

Minimal S1 Menguasai pemahaman yang cukup untuk mengelola dan mengakses data dalam sebuah web. Siswa Mendapatkan

materi,

mengerjakan tugas dan ujian yang diberikan oleh guru

Min. SMP atau sederajat dan terdaftar sebagai siswa di SMAN 12 bandung

Menguasai pemahaman yang cukup untuk mengakses data dalam sebuah web.

Kepala Sekolah

Mendapatkan informasi tentang kemampuan siswa.

Minimal S1 Menguasai pemahaman yang cukup untuk mengakses data dalam sebuah web.


(72)

57

aplikasi ini dibagi menjadi empat kategori, yaitu administrator, guru, siswa dan kepala sekolah. Spesifikasi pengguna dapat dideskripsikan sebagai berikut :

1. Admin adalah user yang melakukan pengolahan secara keseluruhan terhadap aplikasi sistem E-learning di SMAN 12 Bandung ini.

2. Guru adalah user yang memberikan materi pelajaran dan uji materi kepada siswa. Dalam hal ini guru juga mendapatkan pembelajaran mengenai bagaimana aplikasi E-learning ini berjalan.

3. Siswa merupakan pengguna yang akan mendapatkan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dan mendapatkan uji materi berupa soal yang diberikan oleh guru.

4. Kepala sekolah merupakan pengguna yang ingin melihat informasi tentang kemampuan siswa berdasarkan nilai siswa.

Table III.6 Analisis pengguna yang akan menggunakan sistem

Pengguna Hak Akses Tingkat

Pendidikan

Jenis Pelatihan

Admin (guru TIK)

Mengelola data guru, siswa, dan pelajaran.

Minimal S1 Cara mengoperarikan aplikasi dan mengolah data dalam web.

Guru Mengelola Materi, Tugas,

pengumuman,diskusi dan Ujian.

Minimal S1 Cara pengelolaan aplikasi dengan hak akses milik guru

Siswa Mengakses Materi, tugas, ujian

Min. SMP atau sederajat

Cara pengaksesan aplikasi dengan hak akses milik siswa

Kepala Sekolah

Melihat informasi nilai siswa

Minimal S1 Cara pengaksesan aplikasi dengan hak akses milik kepala sekolah dan cara membaca grafik dalam bentuk dashboard.


(73)

III.1.6 Analisis Data

Tahap analisis basis data ini dilakukan agar diperoleh suatu sistem yang sesuai dengan apa yang diinginkan, dimana dapat dilakukan dengan tahapan membuat ERD (Entity Relationship Diagram). ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antar tabel dengan tujuan untuk memperjelas hubungan antar tabel penyimpanan. ERD pada sistem e-learnling di SMA Negeri 12 Bandung dapat dilihat pada Gambar III.6 berikut:


(74)

59

Guru

Materi Pelajaran

mengajar

memiliki

Siswa Detail ujian

nilai Ujian Memiliki soal N N N N N 1 N N N

forum mengelola 1

Id_pel No_materi nip No_soal Id_soal Id_nilai nis Id_topic N Memiliki 1 Pengumuman mengelola 1 N N Id_pengumuman memiliki Jadwal Tugas Tugas Id_tugas N Id_jadwal_tugas N 1 mengelola N 1 memiliki 1 N Id_materi File materi

Gambar III.6 Entity Ralationship Diagram

Entitas serta relasi pada Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki atribut yang dijelaskan pada Table III.7

Table III.7 Keterangan Atribut Entitas Pada ERD

No Nama Entitas Atribut


(1)

(2)

(3)

Aplikasi ini sebagai pendukung pembelajaran

Aplikasi ini memfasilitasi guru untuk mendistribusikan materi tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu.

Aplikasi ini membantu komunikasi antara guru dan siswa melalui forum diskusi.

Aplikasi ini memudahkan guru untuk mendistribusikan materi-materi pelajaran.

Aplikasi ini membantu kepala sekolah mendapatkan resume kemampuan siswa melalui hasil dari ujian online.


(4)

Membuat tampilannya lebih menarik lagi.


(5)

(6)