74 menurut interval tertentu, karena tanaman dan daun yang
diukur tetap tidak rusak. Kematian bagian tanaman merupakan aspek perkembangan yang normal pada tanaman
sehat. Dalam kunci dan diagram, penuaan dan kematian bagian tanaman harus jelas dibedakan dari hilangnya bagian
tanaman karena sakit.
5.1.2. Metode Pentaksiran persen infeksi dan intensitas serangan
Persyaratan dasar di dalam penaksiran penyakit adalah harus mempunyai keakuratan yang praktis dimana
dapat digunakan untuk membandingkan dari satu peneliti ke peneliti lain, dari suatu tempat ke tempat lain dari satu musim
ke musim lain. Metode pentaksiran penyakit harus memmenuhi hal-hal sebagai berikit: 1dapat mengukur persen
infeksi dan intensitas serangan 2 menghasilkan pengukuran yang obyektif sehingga hasilnya dapat dibandingkan dari satu
peneliti ke peneliti lain dengan waktu yang berbeda 3 sederhana dan cepat untuk digunakan 4 sesuai dengan fase
pertanaman inang. Gejala sistematik yang ditunjukkan oleh matinya
tanaman secara cepat atau penyakit menunjukkan besarnya kerusakan sama pada sebagian besar tanaman, maka
75 pengukuran dapat dinyatakan dengan persen tanaman yang
menunjukkan gejala dan kerusakan. Sedangkan untuk gejala yang ditunjukkan oleh tanaman dengan besar yang tidak
sama di antara tanaman, maka pentaksiran penyakit dilakukan dengan menyatakan intensitas serangan pada setiap tanaman
atau bagian tanaman. Kunci pentaksiran penyakit menurut Large 1966
tergantung kepada keputusan visual dan arena mata manusia menentukan nilai gejala penyakit secara logaritmik, maka
berbagai modifikasi skala persen diusahakan menggunakan intensitas serangan. Lebih lanjut mata cenderung mentaksir
luas penyakit apabila lebih besar dari 50 , maka mata cenderung memperkirakan jaringan yang sehat. Indeks
penyakit dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan pentaksiran penyakit setiap tanaman dan dibagi dengan
jumlah tanaman yang diukur. Untuk membangun kunci pentaksiran penyakit perlu
mempelajari penyakit pada semua kisaran serangan dan pada fase pertanaman tanaman yang berbeda. Menggambar dan
mengukur penyakit pada berbagai fase perkembangan diperlukan dab berbagai bagian tanaman. Hal ini dilakukan
untuk mengembangkan diagram standard. Sebenarnya skala
76 tersebut disederhanakan untuk mempermudah pengukuran
yang akurat pada kondisi lapangan. Beberapa contoh deskriptif dan kunci taksiran penyakit berupa gambar terdapat
pada gambar 3 di bawah.
Gambar 5.1 : Diagram penyakit pada umbi kentang dan gandum
Beberapa peneliti menaksir persen penyakit dengan menggunakan teknik sensing penginderaan. Sebagai
contoh, persen penyakit pada penyakit karat pada gandum Puccinia graminis pada tanaman diukur dengan menggunakan
pengangkap spora untuk menangkap spora yang berasal dari
77 tanaman sakit. Metoda tersebut mengasumsikan bahwa
produksi spora secara langsung berkaitan dengan jumlah penyakit pada lahan pertanaman. Pentaksiran penyakit dibuat
yang dibuat tanpa berjalan pada lahan mempunyai keuntungan, yaitu laju perkembangan penyakit tidak dibantu
oleh akibat perjalananan masuk ke lahan. Di samping itu penggunaan tunaan teknik penknik penginderaan jarak jauh
dengan menggunakan scanner elektronik dan instrument lainnya dapat menghasilkan perkiraan kuantitinderaan jarak
jauh dengan menggunakan scanner elektronik dan instrument lainnya dapat menghasilkan perkiraan kuantitatatif persen
penyakit dari data yang diperoleh dengan fif persen penyakit dari data yang diperoleh dengan fotografi udara. Fotografi
demikian dapat diperoleh melalui pesawat terbang maupun
5.2. HASIL DAN KERUGIAN HASIL 5.2.1. Hasil