Kebijakan Pendidikan Pelaksana dan Pelaksanaan Pendidikan

Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI © Badan Standar Nasional Pendidikan, 2010 14 fleksibilitas pilihan dan waktu penyelesaian program lintas satuan dan jalur pendidikan multi entry-multi exit system c. Pendidikan untuk semua. Pendidikan, minimal pada tingkat pendidikan dasar adalah bagian hak asasi manusia dan hak setiap warga negara. Usaha pemenuhannya harus direncanakan dan dijalankan sebaik mungkin. Pemenuhan atas hak untuk mendapatkan pendidikan dasar yang bermutu merupakan ukuran keadilan dan pemerataan atas hasil pembangunan dan sekaligus menjadi investasi sumber daya manusia yang diperlukan untuk mendukung keberlangsungan pembangunan bangsa. Hak untuk mendapatkan pendidikan dasar sebagai pemenuhan hak asasi manusia telah menjadi komitmen global. Oleh karena itu, program pendidikan untuk semua yang inklusif diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan sistem pendidikan terbuka dan demokratis serta berkesetaraan gender agar dapat menjangkau mereka yang berdomisili di tempat terpencil, serta mereka yang mempunyai kendala ekonomi dan sosial. d. Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, danatau Pembangunan Berkelanjutan PuP3B. Pendidikan menghasilkan manusia berakhlak mulia yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Manusia seperti itu memenuhi kebutuhannya dengan memperhatikan kebutuhan generasi saat ini dan generasi- generasi yang akan datang keberlanjutan intergenerasional. Paradigmna ini mengajak manusia untuk berpikir tentang keberlanjutan planet bumi dan keberlanjutan keseluruhan alam semesta. Pendidikan harus menumbuhkan pemahaman tentang pentingnya keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, yaitu pemahaman bahwa manusia adalah bagian dari ekosistem. Pendidikan harus memberikan pemahaman tentang nilai-nilai tanggungjawab sosial dan natural untuk memberikan gambaran pada peserta didik, bahwa mereka adalah bagian dari sistem sosial yang harus bersinergi dengan manusia lain, dan bagian dari sistem alam yang harus bersinergi dengan alam beserta seluruh isinya. Dengan nilai-nilai itu maka akan muncul pemahaman kritis tentang lingkungan.

2.3 Catatan tentang Pendidikan Nasional Dewasa Ini

2.3.1. Kebijakan Pendidikan

Berbagai kebijakan pendidikan telah diambil dan dilaksanakan dengan tujuan memperoleh hasil pendidikan yang lebih baik, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang diharapkan. Antara lain desentralisasi, standardisasi, peningkatan anggaran dan sebagainya. Sayangnya kebijakan ini terkesan kurang memperhatikan kesesuaian dengan keadaan, sebagaimana dikemukakan dalam pembahasan paradigma masa yang berlaku sekarang. Demikian pula pemanfaatan peningkatan anggaran terkesan tidak disertai dengan perencanaan penggunaan yang terpadu secara menyeluruh.

2.3.2. Pelaksana dan Pelaksanaan Pendidikan

Berbagai lembaga pendidikan telah mempunyai tenaga pengajar yang cukup, baik kuantitas maupun kualitasnya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Di samping pengetahuan dan keterampilan melaksanakan pendidikan, yang tidak kurang pentingnya adalah kesadaran akan fungsinya sebagai pendidik dan kesungguhan melaksanakannya. Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI © Badan Standar Nasional Pendidikan, 2010 15 Tercakup dalam hal ini antara lain sikap dan tata nilai yang mempengaruhi disiplin dan kejujuran. Namun, tidak sedikit pula yang masih jauh dari ini, baik kuantitas maupun kualitasnya sebagai pendidik. Ini tercermin antara lain dalam berbagai kecurangan dalam pelaksanaan ujian, dan cara melaksanakan pembelajaran. Semua ini sangat mempengaruhi kualitas hasil pendidikan yang diperoleh. Segala kekurangan ini terutama disebabkan oleh kesejahteraan guru yang kebanyakan masih jauh dari yang seharusnya. Banyak orang yang berpotensi sebagai pendidik enggan menggeluti profesi ini. Kenyataan ini mungkin pula terjadi, karena terabaikannya pengawasan dan evaluasi yang teratur dan berkesinambungan atas pelaksanaan pendidikan itu. Sebagai contoh, masih banyak pelaksanaan pendidikan yang berorientasi pada kuantitas kelulusan ujian, termasuk ujian nasional, daripada pengutamaan pada kualitas penguasaan ilmu yang diajarkan. Fenomena ini tidak termonitor dengan baik. Dua contoh kecil ini hanya sekelumit contoh yang menyimpulkan, bahwa pelaksana, pelaksanaan pendidikan kita dewasa ini belum seperti yang seharusnya diharapkan.

2.3.3. Hasil Pendidikan