UAD DANIS PENDIDIKAN DI ABAD XXI UAD 19112017 OK

PENDIDIKAN ABAD XXI

*)

Prof. Dr. Ir. C. Danisworo, MSc**)

*) Disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan (Sendika), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Ahmad Dahlan, tanggal 19 November 2017, di Yogyakarta.
**) Ketua Dewan Pendidikan DIY; Guru Besar Prodi Teknik Geologi, FTM, UPN “Veteran” Yogyakarta.
10/23/2018

danis_sendika

9

1. PENDAHULUAN
CIRI ABAD KE 21 :


Banyak perubahan paradigma, kemajuan teknologi informasi,
dan komunikasi, serta percepatan di bidang ilmu pengetahuan

dan teknologi.



Peradaban, termasuk pendidikan, semakin maju, dunia
semakin terbuka, tanpa batas.



Kegiatan semakin modern menuju ke arah globalisasi.

10/23/2018

danis_sendika

2

 Diperlukan sumberdaya
manusia yang berkualitas
dan kompeten, diperoleh

melalui pendidikan dan
pelatihan.
 Masyarakat cenderung
semakin materialistis,
menghargai hal-hal
bersifat duniawi,
kehidupan juga semakin
konsumtif.
10/23/2018

danis_sendika

3

 Pendidikan seperti suatu yang
dipaksakan dan merupakan suatu
ranah bisnis.
 Masyarakat berupaya mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan
dalam rangka menghimpun materi.

 Namun tetap berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan
melalui sekolah yang didirikannya,
dan masih sesuai dengan tuntutan
reformasi pendidikan, perubahan
ke arah yang lebih baik.
10/23/2018

danis_sendika

4

 Guru dan siswa, pendidik dan peserta didik, dosen
dan mahasiswa, dituntut kemampuan belajar mengajar sesuai
dengan kemajuan teknologi informasi,
dan komunikasi.
 Setiap peserta didik pasti mempunyai HP, bahkan
beberapa ada yang lebih dari satu HP.
 Penggunaan smart phone sbg salah satu alat pembelajaran.
 Generasi milenia, pendidikan ke depan E generation, banyak

peserta didik mampu menguasai pengetahuan lebih daripada
guru.
10/23/2018

danis_sendika

5

ABAD XXI

PROSES BELAJAR
MENGAJAR

INFORMASI

Peserta didik bukan “dicekoki”,
tersedia di mana saja dan dapat diakses bukan diberitahu, tetapi
didorong mengeksplor, mencari
kapan saja
tahu

Peserta didik didorong
KOMPUTASI
merumuskan / menemukan
semakin cepat dengan
masalah dan dapat mengatasi
memanfaatkan mesin
masalah
Peserta didik diarahkan berfkir
OTOMASI
kritis, analitik, bukan routinitas
pengganti pekerjaanmekanistik
pekerjaan routin
Peserta didik diarahkan bekerja sama
Litbang Kemdikbud, 2013
dalam mengatasi masalah
dapat
dilakukan dari dan ke mana saja.
10/23/2018
danis_sendika


KOMUNIKASI

• Guru bukan sebagai pusat pembelajaran, Teacher Centered
Learning, tetapi peserta didik sebagai pusat pembelajaran,
Student Centered Learning.
“STUDENT CENTERED LEARNING”
“PROBLEM BASED LEARNING”

10/23/2018

danis_sendika

7

Mel Silberman :
“Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang saya dengar, dan lihat, saya sedikit ingat”
“Apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan dengan orang lain,
saya mulai mengerti”
“Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya akan

menguasai dan terampil”
“Apa yang saya ajarkan pada orang lain saya akan ahli”
10/23/2018

danis_sendika

8

TCL
10/23/2018

SCL
danis_sendika

9

10/23/2018

danis_sendika


10

2. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI
Tujuan Nasional Pendidikan Abad XXI
(BSNP, 2010, hal. 27) :
“untuk mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu masyarakat bangsa
Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang
terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumberdaya
manusia yang berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri,
berkemauan dan berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsanya”.
10/23/2018

danis_sendika

11

• Kesejahteraan dan kebahagiaan
Bangsa Indonesia terwujud apabila

masing-masing warga negara
memiliki dan menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, disertai
kemauan dan kemampuan
memanfaatkannya untuk
kepentingan bersama (rela berkorban
untuk Bangsa dan Negara, salah satu
nilai Bela Negara).
• Penguasaan ilmu ; bukan hanya
menguasai materi ilmu semata,
namun juga memiliki sikap keilmuan
dan sikap terhadap ilmu.
10/23/2018

danis_sendika

12

“SCIENCE FOR CHANGING THE WORLD”
“Widya Mwat Yasa”

“Scientia Vincere Tenebras”
“Dengan ilmu hidup menjadi lebih
mudah”
“Dengan seni hidup menjadi lebih
indah”
Semua ini dapat dan harus dicapai dengan
kemauan dan kemampuan sendiri (mandiri),
dan ditumbuh-kembangkan melalui pendidikan
yang wajib diikuti oleh seluruh anak bangsa.
10/23/2018

danis_sendika

13

Rangkaian suatu rantai jenjang ke
rantai jenjang berikutnya perlu
diberi cabang, yaitu rantai yang
mengarah ke pendidikan lanjut
(pendidikan akademik) dan

rantai yang mengarah ke persiapan
memasuki masyarakat
(pendidikan kejuruan, vokasi,
dan profesi).

10/23/2018

danis_sendika

14

• Peserta didik harus memiliki keterampilan
berpikir kritis, pengetahuan dan kemampuan
literasi digital, informasi, media, dan
penguasaan teknologi informasi, dan
komunikasi (Frydenberg & Andone, 2011).
• Perlu penguasaan keterampilan pembelajaran
dan inovasi serta keterampilan hidup dan karir,
agar siswa dapat sukses dalam kehidupan dan
pekerjaanya (hard and soft skills).
• Pemanfaatan e-learning dan
pemanfaatan mobile learning
sebagai media pembelajaran.
10/23/2018

danis_sendika

15

3. PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI
Litbang Kemdikbud, (2013) :
Paradigma pembelajaran abad
XXI menekankan pada
kemampuan peserta didik dalam
mencari tahu dari berbagai
sumber, merumuskan
permasalahan, pola pikir analitik,
dan kerjasama serta
berkolaborasi dalam mengatasi
masalah.
10/23/2018

danis_sendika

16

• Banyak hal yang berubah secara fundamental
berbagai aspek kehidupan manusia.
• Hilangnya sekat-sekat geografs akibat
globalisasi dan kemajuan teknologi informasi.
• Dunia ini ibarat sebuah desa raksasa, antar
penghuninya dapat dengan mudah saling
berinteraksi, berkomunikasi, dan bertransaksi
kapan saja serta dari dan di mana pun mereka
berada.
10/23/2018

danis_sendika

17

 Paradigma pendidikan
berubah dari kontinental
ke maritim.
 Nenek moyangku seorang
pelaut.
 Syeh Yusuf Makassari
sebagai pahlawan di dua
negara
Indonesia
dan Afrika
Makam
Syekh
Yusuf Makassari,
di Cape
Town, Afrika Selatan.
Selatan.
Sekitar makam banyak
penduduk wajah -wajah
Melayu / Asia
10/23/2018

danis_sendika

18

Tantangan abad XXI :
keterbatasan
sumberdaya alam
(minyak bumi,
mineral/tambang) tidak
terbarukan, maka
pendidikan harus
menyiapkan sumberdaya
manusia yang mampu
mengolah dan mengelola
sumberdaya alam
terutama sumberdaya
alam terbarukan (hutan,
laut, solar energy) .
10/23/2018

danis_sendika

19

Semangat Bela Negara, Wawasan
Kebangsaan atau Wawasan
Nusantara antara lain cinta tanah
air harus terus ditingkatkan.

10/23/2018

danis_sendika

20

4. PEMBELAJARAN ABAD XXI

• Harus ciptakan tatapendidikan yang
menghasilkan sumberdaya
pemikir yang mampu secara
mandiri ikut membangun
tatanan sosial dan ekonomi,
sadar-pengetahuan.
• Penguasaan dan akses teknosains bukan lagi didominasi
oleh dunia akademis, mereka
harus memiliki kreativitas
tinggi bersifat inovatif dan
inventif sesuatu yang lebih
baik, lebih baru, dan orisinil.

10/23/2018

danis_sendika

21

• Mutu umum pendidikan Indonesia
yang masih belum dapat
dibanggakan.
• Perlu perhatian dan upaya serius,
disiplin, dan dana.
• Membawa kelompok-kelompok
terpencil dan belum terjamah
pendidikan dalam pengertian
berbangsa.
• Kewajiban kita mengangkat dan
mengajak mereka agar dapat
bersama-sama merasakan
kenyamanan zaman baru.
10/23/2018

danis_sendika

22

DAMPAK DARI PERUBAHAN
LINGKUNGAN
Mengalirnya beragam sumberdaya
fsik maupun non-fsik (data,
informasi, dan pengetahuan) dari
satu tempat ke tempat lainnya
secara bebas dan terbuka.
Meningkatnya kolaborasi dan
kerjasama antar negara dalam
proses penciptaan produk dan/atau
jasa yang berdaya saing tinggi.
Menggeser kekuatan ekonomi dunia
dari “barat” menuju “timur”, dari
“utara” ke “selatan”.
10/23/2018

danis_sendika

23

Menguatnya tekanan negara-negara
maju terhadap negara berkembang.
Memaksa setiap negara menyerahkan
nasibnya pada mekanisme ekonomi
pasar bebas dan terbuka yang belum
tentu mendatangkan keuntungan bagi
seluruh pihak yang terlibat.
Membanjirnya produk dan jasa negara
luar yang dipasarkan di dalam negeri.
Tingkatkan suhu persaingan dunia
usaha dan berpengaruh langsung
terhadap pola pikir, pola sikap, dan
pola tindak masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari.
10/23/2018

danis_sendika

24

 Banjirnya tenaga asing dari
level buruh hingga eksekutif
memasuki bursa tenaga kerja
nasional.
 Tanpa disadari kepemilikan
perusahaan-perusahaan swasta
menjadi milik bersama
pengusaha Indonesia dan pihak
asing di berbagai industri
strategis.
 Sebagai jalan efektif masuknya
budaya luar ke tengah-tengah
masyarakat tanah air.
10/23/2018

danis_sendika

25

Trilogi Bung Karno :

1. Berdaulat dalam bidang politik
2. Mandiri dalam bidang ekonomi
3. Berkepribadian dalam bidang budaya

10/23/2018

danis_sendika

26

PETA WILAYAH
INDONESIA

1. TZMKO (sebelum merdeka, 1939).
2.DEKLARASI JUANDA (13 Desember
1957).
3.UNCLOS (1982)
danis_sendika

10/23/2018

27

27

Th 1939 : Territoriale Zee En Maritime Kringen Ordonantie”
(TZMKO, No 442)
lebar laut wilayah Indonesia 3 mil diukur dari garis air
rendah di pantai masing-masing pulau Indonesia

10/23/2018

danis_sendika

28

PETA WILAYAH RI 13 DES 1957 S.D. 17 FEB 1969

DASAR HUKUM : - DEKLARASI JUANDA 1957

10/23/2018

- UU NO 4 PRP 1960
danis_sendika

29

PETA WILAYAH RI 17 FEB 1969 - SEKARANG

DASAR HUKUM : - PENGUMUMAN PEMERINTAH RI TH1969 : LANDAS KONTINEN
- UU NO 1 TH 19

- UNCLOS 1982

- UU NO 17 TH 1985
10/23/2018

danis_sendika

30

BATAS
ANTARIKSA
INDONESIA

BATAS WIL
UDARA NASIONAL

BUMI

WIL ZEE INDONESIA
200 MIL DR PANGKAL LAUT

WIL TERITORY RI
12 MIL DR GRS
PANGKAL LAUT

PROF. DR. PRIYATNO

10/23/2018

GSO RI DAN BATAS DIRGANTARA NASIONAL
danis_sendika

31

Pendidikan kita harus berorientasi pada ilmu pengetahuan
matematika dan sains alam dengan keseimbangan yang
wajar dengan sains sosial dan kemanusiaan
(humaniora).
Pendidikan ilmu pengetahuan, membentuk seorang peserta
didik berpengetahuan yang kritis, logik, inventif, inovatif,
dan konsisten, disertai kemampuan beradaptasi.
Pendidikan harus disertai dengan menanamkan pendidikan
moral, etika, nilai-nilai luhur, budaya dan
menumbuhkembangkan sikap terpuji untuk hidup dalam
masyarakat yang sejahtera dan bahagia di lingkup nasional
maupun internasional dengan saling menghormati.
10/23/2018

danis_sendika

32

Pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, menengah
dan pendidikan tinggi harus merupakan suatu sistem
berkesinambungan, setiap jenjang menunjang penuh jenjang
berikutnya.
Pada akhir setiap jenjang, di samping untuk ke jenjang
pendidikan berikutnya, terbuka pula jenjang untuk
langsung terjun ke masyarakat.
Setiap jenjang pendidikan perlu ditanamkan jiwa kemandirian
pribadi sebagai dasar kemandirian bangsa, kemandirian
dalam melakukan kerjasama yang saling menghargai dan
menghormati, untuk kepentingan bangsa.
10/23/2018

danis_sendika

33

Perlu diperhatikan kebhinnekaan etnis,
budaya, agama dan sosial, terutama
di jenjang pendidikan awal.
Pelaksanaan pendidikan diarahkan menuju ke
satu pola pendidikan nasional yang bermutu.
Agar seluruh warganegara mengenyam pendidikan
sampai ke jenjang pendidikan yang sesuai dengan
kemampuannya, pendidikan harus dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat dengan mengikuti kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah (pusat dan daerah).
10/23/2018

danis_sendika

34

PROFESOR MENGAJAR DI
SEKOLAH
(PROFESSOR GOES TO SCHOOL)

• Program “Science for all” telah
dilaunching 9 Juni 2008 oleh
Mendiknas berkolaborasi dengan
Menristek, di Taman Pinter,
Yogyakarta.
• Tujuan : mempopulerkan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
asyik, mudah dan menyenangkan
dengan melibatkan ilmuan, peneliti,
pendidik, dan masyarakat.
• Guru Sumber Inspirasi.
Guru sebagai motivator dan
fasilitator, penentu kualitas dan
efektivitas belajar-mengajar.
Prioritas utama : peningkatan
kualitas guru.

10/23/2018

danis_sendika

35

Dalam rangka mendukung program
“science for all”, Gubernur DIY telah
melontarkan ide tentang Program Profesor
Masuk Sekolah (Professor Goes to
School) dengan bercermin dari Jepang.
Di sana para profesor bersedia menjadi
“guest teacher” pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah sebagai wujud
pengabdian kepada masyarakat.
Sebaliknya para guru rela datang ke
kampus, belajar dari para profesor untuk
menambah ilmu dan cara mengajar yang
baik.

Komitmen para guru untuk selalu
menambah ilmu, dan para profesor untuk
berbagi ilmu, patut dihargai. Cara ini
kemudian
ditiru di Amerika.
10/23/2018
danis_sendika

36

Ada diskusi para guru besar,
kemudian acara talk show di TV
swasta di Jogja 8 Mei 2009
Tanggal 23 Juli 2009 launching
program "Professor Goes to
School“ oleh Gubernur Sri
Sultan HB X di SMAN 8
Yogyakarta
Pembicara tiga profesor
masing-masing Prof. Sarwidi
dari UII, Prof. Suratman dari
UGM, dan Prof. Danisworo
dari UPN "Veteran"
Yogyakarta.
10/23/2018

danis_sendika

37

Pada peluncuran
pelaksanaan Kurikulum
2013 di SMAN 1, Bantul,
tanggal 15 Juli 2013, oleh
Mekdikbud, di sana
Gubernur DIY menawarkan
bagaimana kalau
implementasi Kurikulum
2013 di DIY disinkronkan
dengan program "Professor
Goes to School".
Tawaran ini disambut baik
oleh Mendiknas (Prof. Dr.
M. Nuh).
10/23/2018

danis_sendika

38

Profesor Mengajar di Sekolah” (PMS) atau “Professor Goes to School”
“Guru Belajar ke Kampus” (GBK) atau “Teacher Goes to Campus”.

•Program PMS : sekarang sudah berjalan, dan diharapkan
dapat menjembatani antara kualitas di Sekolah Dikdasmen
dan Pendidikan Tinggi.
•Melibatkan para profesor dari UGM, UPN, UNY, UII, UPY,
UST, UIN. Program ini sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di DIY, yang barangkali di
Indonesia baru terjadi di DIY, belum ada daerah lain yang
mencanangkan program seperti ini.
•Program GBK : Dalam sambutan Gubernur pada saat
Pengukuhan para Anggota Dewan Pendidikan DIY, 2 Juni 2017,
bahwa Program GBK masih kurang/belum mendapat respon para
guru untuk berpartisipasi, mungkin karena banyak tugas
(pemberkasan dsb).
10/23/2018

danis_sendika

39

• Untuk memperlancar PMS telah
ditandatangani MOU antara Dewan
Pendidikan DIY dengan UGM,
Dinas Dikpora, pada tanggal 2 Juni
2017 di hadapan Gubernur DIY.
• Dalam rangka mendukung program
Student Goes to Museum , pada
tanggal 2 Juni 2017 juga
ditandatangani MOU antara Dewan
Pendidikan DIY, Barahmus, Dinas
Kebudayaan dan Dinas Dikpora.
Para profesor ikut memberi
pencerahan/penjelasan di museummuseum yang terkait dengan disiplin
ilmu profesor yang bersangkutan.
10/23/2018

danis_sendika

40

BEBERAPA KOMPETENSI DAN/ATAU KEAHLIAN
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
(SCL)
1.KOMUNIKASI (COMMUNICATION)
 Siswa/peserta didik dituntut memahami,
mengelola, dan menciptakan komunikasi
baik secara lisan maupun tulisan, dalam
berbagai multimedia.
 Siswa/peserta didik diberi kesempatan mengemukakan
pendapat/ide-idenya, ketika berdiskusi dengan temantemannya dan pada saat menyelesaikan masalah/tugas
dari pendidiknya.
10/23/2018

danis_sendika

41

2. KERJASAMA
(COLLABORATION}
 Siswa/peserta didik mampu
bekerjasama berkelompok
apapun perannya, menghormati
perbedaan, dan toleransi.
 Siswa/peserta didik
bertanggungjawab secara
pribadi dan feksibitas secara
pribadi, baik pada tempat kerja,
dan maupun saat berhubungan
dengan masyarakat.
10/23/2018

danis_sendika

42

3. BERPIKIR KRITIS DAN MENGATASI
MASALAH (CRITICAL THINKING
AND PROBLEM SOLVING)
 Siswa/peserta didik berusaha untuk
mengemukakan logika dalam
memahami dan membuat pilihan,
memahami hubungan antar sistem.
 Mampu berfkir secara kritis, lateral,
dan sistemik, terutama dalam konteks
mengatasi masalah
 Siswa/peserta didik secara mandiri
berusaha menyusun dan
mengungkapkan, menganalisa, dan
mengatasi permasalahaan.
10/23/2018

danis_sendika

43

4. KREATIVITAS DAN INOVASI
(CREATIVITY AND INNOVATION)
 Siswa/peserta didik mampu
mengembangkan, melaksanakan,
dan menyampaikan
pendapat/ide/gagasan-gagasan baru
kepada teman-temannya, bersikap
terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda.
 Siswa/peserta didik mampu
mengembangkan kreativitas yang
dimilikinya untuk menghasilkan
berbagai terobosan yang inovatif.
10/23/2018

danis_sendika

44

Selain pendekatan pembelajaran,
peserta didik harus diberi
kesempatan untuk mengembangkan
kecakapannya dalam menguasai
teknologi informasi, dan komunikasi
khususnya komputer.

BOTANICAL GARDEN KIRSTENBOCH,
CAPE TOWN, SOUTH AFRICA
10/23/2018

danis_sendika

45

LITERASI ICT
 Kemampuan menggunakan teknologi
dalam proses pembelajaran untuk
mencapai kecakapan berpikir dan
belajar peserta didik.
 Pendidik menyiapkan kegiatankegiatan yang memberikan
kesempatan peserta didik untuk
menggunakan teknologi komputer,
melatih keterampilan berpikir kritis
dalam mengatasi masalah melalui
kolaborasi dan komunikasi dengan
teman sejawat, guru, ahli atau orang
lain yang memiliki kesamaan minat.
10/23/2018

danis_sendika

46

SEJUMLAH ASPEK BERBASIS KARAKTER DAN PERILAKU YANG DIBUTUHKAN MANUSIA ABAD XXI

• LEADERSHIP
– sikap dan kemampuan untuk menjadi pemimpin dan yang
terdepan dalam berinisiatif demi menghasilkan berbagai
terobosan
• PERSONAL RESPONSIBILITY
– sikap bertanggung jawab terhadap seluruh perbuatan yang
dilakukan sebagai seorang individu mandiri
• ETHICS
– menghargai dan menjunjung tinggi pelaksanaan etika dalam
menjalankan kehidupan sosial bersama
10/23/2018

danis_sendika

47

• PEOPLE SKILLS
– memiliki sejumlah keahlian dasar yang diperlukan untuk
menjalankan fungsi sebagai mahluk individu dan mahluk
sosial
• ADAPTABILITY
– mampu beradaptasi dan beradopsi dengan berbagai
perubahan yang terjadi sejalan dengan dinamika kehidupan
• SELF-DIRECTION
– memiliki arah serta prinsip yang jelas dalam usahanya
untuk mencapai cita-cita sebagai seorang individu
10/23/2018

danis_sendika

48

• ACCOUNTABILITY
– kondisi di mana seorang individu memiliki alasan dan dasar
yang jelas dalam setiap langkah dan tindakan yang dilakukan
• SOCIAL RESPONSIBILITY
– memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan kehidupan
maupun komunitas yang ada di sekitarnya
• PERSONAL PRODUCTIVITY
– mampu meningkatkan kualitas kemanusiaannya melalui
berbagai aktivitas dan pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.
10/23/2018

danis_sendika

49

5. ANTISIPASI YANG PERLU
DILAKUKAN DALAM PENDIDIKAN
ABAD XXI

 Mengutamakan kemampuan
komunikasi, kreativitas, inovasi, dan
daya mencari tahu atau eksplorasi.
 Mampu mendapatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta
memanfaatkan serta
menerapkannya.
10/23/2018

danis_sendika

50

 Mampu mengantisipasi
dan menghargai
kemajemukan
masyarakat dalam
budaya, suku, bahasa,
karakter, agama dsb.
 Keanekaragaman tsb
harus dimanfaatkan
untuk memajukan
meningkatkan kualitas
pendidikan.
10/23/2018

danis_sendika

51

PERAN PENDIDIK DI ABAD XXI
 Pendidik sebagai fasilitator,
 Pendidik sebagai
pembimbing,
 Pendidik sebagai
konsultan,
 Pendidik sebagai motivator,
 Pendidik sebagai monitor
(memonitor aktivitas
siswa),
 Pendidik sebagai kawan
belajar bagi peserta didik.
10/23/2018

danis_sendika

52

1
2
3
4
5

Burung Irian Cenderawasih
Cukup Sekian Terima Kasih

10/23/2018

danis_sendika

53

10/23/2018

danis_sendika

54