Manfaat Metodologi Penelitian PENDAHULUAN
si
dan
ji
. Selanjutnya,
sandhangan paniyegeg wanda
terdiri 3 aksara sebagai berikut:
Gambar 2.3 Sandhangan Panyigeg Wanda Gambar 2.3 adalah
sandhangan panyigeg wanda
yang terdiri dari
layar, wigyan
dan
cecak
.
Sigeg
artinya pembuat konsonan atau penutup suku kata sedangkan
wanda
artinya suku kata. Fungsi
sandhangan layar
akan memberikan bunyi
r , wignyan
akan memberi bunyi
h
dan
cecak
akan memberikan bunyi
ng
pada suku kata yang diikutinya. Contoh pada Gambar 2.3 untuk membentuk kata “gajah” maka dapat ditulis dengan aksara
ga
dan
ja
kemudian diberi
sandhangan wignyan
yang akan memberi konsonan atau akhiran
h
. Jenis
sandhangan
berikutnya adalah
sandhangan wyanjana
yang terdiri dari 3 aksara seperti gambar di bawah ini.
Gambar 2.4 Sandhangan Wyanjana Gambar 2.4 adalah contoh dari
sandhangan wyanjana
yang terdiri dari
cakra, keret
dan
pengkal
.
Sandhangan wyanjana
merupakan penanda dari gugus konsonan, yakni
cakra
akan memberikan sisipan kata
ra
,
keret
akan memberikan sisipan kata
re
dan
pengkal
akan memberikan sisipan kata
ya
pada masing-masing aksara yang diikutinya. Sebagai contoh pada Gambar 2.4 untuk membentuk kata “putra” maka dapat ditulis dengan aksara
pa
yang diberi
suku
lalu aksara
ta
yang diberi
cakra
. Terakhir,
sandhangan pangkon
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.5 Sandhangan Pangkon Gambar 2.5 adalah
sandhangan pangkon
. Fungsi
pangkon
adalah sebagai penutup suku kata atau membentuk konsonan pada suku kata yang berada di
depannya. Sebagai contoh, ketika ingin membentuk kata “tangan” maka dapat
ditulis dengan aksara
ta, nga
dan
na
yang diberi
pangkon
sehingga menjadi konsonan
n
. Selain aksara pokok, dalam penulisan aksara Jawa juga terdapat aksara
pasangan
. Jumlah dan bunyi aksara
pasa ngan
sama seperti aksara
legena
, yaitu berjumlah 20 dan terdiri dari
ha
sampai
nga.
Berikut ini adalah contoh dari aksara
pasangan.
Gambar 2.6 Aksara Pasangan Gambar 2.6 adalah contoh dari aksara
pasangan
. Hanya terdapat 3 aksara saja yang ditulis sejajar dengan aksara
legena,
yaitu
pasangan ha, pasangan sa
dan
pasangan pa,
selain itu penulisan
pasangan
ditulis di bawah aksara pokok. Fungsi dari aksara
pasangan
adalah pembentuk konsonan atau penutup suku kata sehingga suku kata yang diberi
pasangan
dapat digabungkan dengan aksara selanjutnya. Sebagai contoh, lihat gambar di
bawah ini.