Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.5.
Persyaratan-Persyaratan Teknis
2.5.1. Luasan Ruang
Luasan ruang
yang ditetapkan
pada Islamic Center ini disusun berdasarkan;
- Asumsi pemakai, jumlah benda.
- Standart kebutuhan ruang.
- Kebutuhan sirkulasi
ruang gerak dan fleksibilitas.
- Neufert Architect Data, Time Saver Standart, Human Dimension Standart, dll.
2.5.2. Pencahayaan
a. Pencahayaan dari bukaan bidang atas sky light Keuntungan orientasinya bebas, tidak terpengaruh oleh pohon atau halaman
dari bangunan sekitarnya, mudah disesuaikan, pantulan cahaya sedikit, cahaya lebih disebarluaskan pada seluruh ruang hall atau ruang pamer. Kekurangan
mudah menimbulkan panas, resiko kerusakan akibat air dan kelembaban. b. Pencahayaan dan jendela
Ruangan mendapatkan udara yang segar dan suhu ruangan dapat disesuaikan dengan suhu sebenarnya, pencahayaan untuk ruangan baik dilakukan sendiri-
sendiri maupun kelompok.
2.5.3. Suhu dan Kelembaban
Pengkondisian ruangan
untuk menjaga
koleksi agar tidak mudah rusak, diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Penyimpanan koleksi pada
area yang terkena sinar matahari cukup sehingga ruangan yang ada tidak terlalu lembab.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.5.4. Sistem Struktur
- Memenuhi syarat utama struktur, kokoh, kaku dan stabil, sehingga pemakai merasa aman didalamnya.
- Harus diperhatikan ketahanan terhadap iklim dan angina.
- Sesuai dengan penampilan bangunan yang ingin ditampilkan.
- Biaya perawatan dan daya tahan terhadap waktu dan api harus dipertimbangkan.
- Penentuan modul mempengaruhi terhadap pemilihan struktur.
2.5.5. Sirkulasi
- Penggunaan sirkulasi yang terarah dan berkesinambungan, sehingga tidak menimbulkan kerumunan pada area tertentu.
- Pemilihan pola sirkulasi yang tepat yang dapat mengarahkan pengunjung, bukannya membingungkan pengunjung.
2.5.6. Utilitas
Perlengkapan utilitas bangunan didasarkan pada pertimbangan- pertimbangan antara lain ;
- Keamanan dan kenyamanan pengunjung terhadap suhu, cahaya, dan bahaya kebakaran.
- Pemeliharaan obyek koleksi terhadap polusi udara, cahaya dan kebakaran.
- Kemudahan pelaksanaan dan pemeliharaan peralatan.
- Kebersihan, terutama penyediaan air bersih.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.6. Studi
Pustaka
Dalam rangka menambah acuan dan pandangan dalam perencanaan Islamic Center ini, maka studi pustaka sangat penting dilakukan, diantaranya ;
2.6.1. Arsitektur Masjid dan Monumen Sejarah Islam
Karangan Yulianto
Samulyo Masjid dapat diartikan sebagai tempat dimana saja untuk sholat orang
muslim, seperti sabda Nabi Muhammad SAW ; “Dimana engkau sholat, tempat itulah masjid”. Berdasar akar katanya mengandung arti tunduk dan patuh, maka
hakekat dari adalah tempat untuk melakukan segala aktifitas yang berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah semata.
Dari sejarah Masjid Nabawi di Madinah yang didirikan oleh Rasulullah SAW, dapat dijabarkan fungsi dan peranan masjid pada masa itu. Tercatat tidak
kurang dari sepuluh peran dan fungsi Masjid Nabawi yaitu sebagai tempat ; ibadah sholat, zikir, konsultasi dan komunikasi berbagai masalah termasuk
ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, santunan sosial, latihan militer dan persiapan peralatannya, pengobatan korban perang, perdamaian dan pengadilan
sengketa, menerima tamu di aula, menawan tahanan dan pusat penerangan atau pembelaan agama.
Dari beberapa sudut pandang tersebut diatas dapat dirangkum bahwa Masjid dibangun untuk memenuhi keperluan ibadah Islam, fungsi dan perannya
ditentukan oleh lingkungan, tempat dan jaman dimana Masjid didirikan. Secara prinsip merupakan tempat untuk membina umat, oleh karenanya dilengkapi
dengan fasilitas yang sesuai dengan keperluan pada jaman, siapa yang mendirikan dan lingkungan Masjid dibangun.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
Bangunan dan Komponen Masjid Dengan melihat Masjid-masjid bersejarah diseluruh dunia, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa komponen dalam kompleks Masjid tersebut, yaitu ;
1. Shan adalah ruang terbuka 2. Mihrab adalah tempat untuk imam
3. Mimbar adalah tempat untuk penceramah 4. Maksrah adalah tempat raja sultan yang melaksanakan sholat
5. Zakiyah adalah ruang khusus bagi pembaca Al-Qur’an, mengaji dan belajar
6. Qhurfah adalah tempat tinggal khotib penceramah 7. Ribath adalah tempat tinggal pegawai Masjid
8. Liwan adalah tempat sholat 9. Riwak adalah ruang terbuka yang hanya diberi tenda
10. Haut adalah taman yang terletak dihalaman Masjid
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
Dekoratif Dekorasi merupakan bagian dari seni seperti pula arsitektur, terkait
langsung pada jaman dan budaya suatu masyarakat. Dalam hal ini hiasan pada MAsjid tidak terlepas dari hukum Islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan
Hadist khususnya yang berkaitan dengan seni. Seni terkait langsung dengan keindahan, dapat diartikan sebagai segala sesuatu ciptaan manusia yang membuat
orang senang karena keindahannya. Meskipun batasan tersebut mengandung sifat subyektif, namun dapat dinilai dengan fungsi dari suatu seni dan penilaian rata-
rata banyak orang. Corak Geometri – Intricate
Yang dimaksud dengan bentuk geometris adalah garis, lengkung, segitiga hingga segi banyak dan lain-lain yang ada dalam ilmu ukur, bagian-bagiannya
termasuk sudut dan luasnya dapat terukur. Dalam bangunan untuk ibadah umat Islam, prinsip geometri diterapkan secara
lebih fleksibel, fungsinya lebih banyak sebagai pengarah dan hiasan. a. Kaligrafi
Adalah seni menulis huruf bagian dari seni, jadi terkait langsung dengan keindahan pada umumnya dan tulisan kalimat atau kata, bukan dari bentuknya
saja namun juga makna dan isinya. Oleh karena itu Masjid sejak pertama hingga sekarang hamper semua menghias bagian-bagiannya dengan kaligrafi.
b. Ornamen Floral arabesque Adalah hiasan corak flora tumbuh-tumbuhan baik diabstraksikan total,
sebagian ataupun dalam bentuk nyata menjadi pola lengkung-lengkung, dari batang tanaman, bunga dan buah.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.6.2.
Pola Sirkulasi
Menurut Harvey M Rubenstein A Guide To Site and Environmental Planning
Sistem sirkulasi
adalah saran penghubung vital yang menghubungkan
berbagai kegiatan dan penggunaan diatas lahan. System sirkulasi yang sesuai dalam perencanaan Islamic Center di Tuban ini dapat diklasifikasikan dalam
beberapa kategori ; a. Sistem Radial
Sistem radial mengarahkan arus lalu-lintas menuju suatu pusat umum yang padat dengan berbagai aktifitas. Namun pusat tersebut dapat tumbuh
sedemikian rupa sehingga sukar diatur. Untuk mengatasi masalah tersebut dibeberapa tempat diluar daerah sering ditambah dengan system ring, yang
dapat memberi kesempatan jalan keluar bagi arus lalu-lintas yang bermaksud melewati daerah pusat tersebut.
b. Sistem Kurva Linier Sistem kurva linier merupakan gabungan pola garis lurus dan lengkung yang
memanfaatkan topografi dengan cara mengikuti bentuk lahan sedekat mungkin. Sistem ini sangat erat hubungannya dengan lalu-lintas pada tingkat
lokal dan mempunyai variasi jalur-jalur yang mudah disesuaikan dengan topografi.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.6.3.
Faktor-Faktor Perancangan Visual dalam Perancangan Tapak
Menurut Havey M Rubenstein A Guide To Site and Environmental Planning.
Berkaitan dengan tata-guna lahan dan sitem sirkulasi, factor-faktor perancangan visual dan elemen-elemen alam harus disusun sedemikian rupa
sehingga setiap bagiannya tidak hanya dapat berfungsi secara bersama-sama, tetapi juga secara visual harus dapat menghasilkan suatu kesatuan serta harmoni
yang menyeluruh. Ada dua factor yang harus dipertimbangkan ;
1. Elemen-elemen pengatur rancangan visual Ada tiga elemen pokok dalam sistem pengaturan, penyusunan rncangan visual,
yaitu ; sikuen, pengulangan, serta irama dan keseimbangan. 2. Sifat-sifat obyek pada lansekap
Sifat-sifat obyek yang menonjol berbagai obyek pada lansekap dapat digolongkan dalam empat kategori, yaitu pertama ; bentuk, ukuran dan skala,
kedua ; proporsi, ketiga ; tekstur dan warna, dan keempat ; hirarkhi. Didalam arsitektur lingkungan luar, sifat-sifat tersebut sangat menentukan
struktur serta kualitas ruang luar.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.6.4. Arsitektur
Post-Modern
Pengertian Arsitektur Post-Modern Menurut
Charles Jenks
Arsitektur Post-Modern
adalah suatu kombinasi antara teknik Modern
dengan sesuatu yang lain biasanya bangunan yang tradisional dalam rangka mengkomunikasikan arsitektur dengan masyarakat public dan kaum minoritas
yang dipedulikan, terutama arsitek. Seminar di Universitas Eidhoven 1978. Arsitektur Post-Modern disimpulkan oleh Charles Jenks, merupakan karya-karya
yang didalamnya dilator belakangi oleh cara baru penyampaian aspek estetika melalui teknik berkomunikasi, argumentasi Charles Jenks untuk mendeskripsikan
langgam Arsitektur Post-Modern adalah sebuah karya arsitektur pasti komunikatif bila dibuat sesuai dengan tujuannya yang asli, yaitu memenuhi kebutuhan jiwa
raga, karena itu segera menyusun unsur-unsur utama yang menyebabkan sebuah bangunan bersifat kumonikatif, unsur-unsur tersebut adalah ;
a. Unsur Sintaktis atau teknik penyusunan yang tepat, dilakukan untuk menghasilkan penampilan visual yang bermakna.
b. Unsur Sematik digunakan untuk memudahkan masyarakat luas memahami sebuah bangunan, karena sejak dahulu masyarakat telah memiliki prototype
contoh sample bangunan sesuai dengan fungsinya masing-masing. c. Unsur Metaphor yaitu mengambil bentuk-bentuk alam yang fungsional serta
memiliki tanda tertentu sehingga mempunyai arti tertentu.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.7.
Studi Kasus 2.7.1.
Islamic Center Surabaya
Islamic Center Surabaya terletak di Jl. Raya Dukuh Kupang 122-124 Surabaya, dibangun oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur diatas tanah
seluas 31.000 M
2
yang meliputi ; 1. Bangunan induk 3 lantai seluas 4.032,25 M
2
2. Masjid seluas 187,5 M
2
3. Asrama 2 unit 4. Rumah tinggal 1 unit
Tujuan utama didirikannya gedung ini adalah agar menjadi wadah pembinaan umat Islam dari segala lapisan dan golongan baik dari ulama,
masyarakat, generasi muda, seniman dan sebagainya, serta diharapkan berfungsi sebagai ;
a. Sarana pembinaan umat islam agar dapat lebih berperan dalam pembangunan nasional terutama dalam bidang mental dan spiritual bangsa Indonesia.
b. Wadah untuk memajukan dan meningkatkan kehidupan beragama umat Islam dalam sega seginya baik yang mengenai akidahnya, ibadahnya maupun yang
mengenai muammalatnya. c. Gedung ini diharapkan berfungsi sebagai pusat kegiatan dan Pusat
Pengembangan Islam di Surabaya dari, oleh dan untuk umat Islam sendiri. d. Disamping itu gedung ini diharapkan berfungsi juga sebagai Workshop,
Laboratorium dan Pusat Penelitian, Auditorium, tempat dan wadah untuk bermusyawarah, berkonsultasi, berdialog masalah-masalah yang mengenai
ajaran kehidupan beragama. Sekaligus juga berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan Penataan, Forum Pembinaan, termasuk Dakwah, Pusat Informasi,
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
Siaran, Pameran dan Peragaan, lengkap dengan dokumentasi serta perpustakaannya.
e. Disamping fungsi-fungsi tersebut diatas dilaksanakan pula kegiatan keagamaan dalam hal sholat fardhu, sholat jum’at, tarawih, tadarus dan
kegiatan ibadah lainnya dilaksanakan di Masjid. Kegiatan-kegiatan yang ada di Islamic Center Surabaya ini antara lain ;
1. Kursus baca tulis Al-Qur’an 2. Kegiatan Sholat Jum’at, Sholat Tarawih pada Bulan Ramadhan, Sholat Idul
Fitri, Sholat Idul Adha 3. Kegiatan ceramah agama dan peringatan hari besar Islam
4. Kegiatan perpustakaan 5. Seminar-seminar, penataran-penataran dan kegiatan-kegiatan yang diadakan
oleh lembaga sosial keagamaan Jawa Timur. Bentuk bangunan yang ada di Islamic Center Surabaya kebanyakan memakai
bentuk persegi kotak dimana bentuk ini mencirikan sebagai bentukan yang rigid dan statis, ini terlihat pada bangunan Masjid, Gedung Serba Guna, dan Taman
Kanak-kanak.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.7.2.
Mataram Islamic Center di Yogyakarta
Bangunan Mataram Islamic Center ini terletak di Jl. Ring Road Utara Yogyakarta.
Fungsi dari bangunan ini adalah sebagai berikut ; 1. Sebagai pusat penampungan, penyusunan, perumusan hasil pemikiran dan
gagasan mengenai pengembangan kehidupan beragama dan kebudayaan Islam di Yogyakarta.
2. Sebagai pusat koordinasi, sinkronisasi, dinamisasi kegiatan pembinaan dan pengembangan dakwah Islami di Yogyakarta.
3. Sebagai pusat penyelenggaraan program latihan dan pendidikan non formal di Yoyakarta.
4. Sebagai pusat informasi, konsultasi, komunikasi masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat muslim pada khususnya.
Sedangkan kegiatan-kegiatan yang ada di Mataram Islamic Center ini adalah ; 1. Kegiaatan pengkajian dan pengembangan budaya Islam, yang terdiri dari ;
a. Kegiatan pertemuan, disuksi dan pameran. b. Kegiatan pendidikan non formal seperti kursus bahasa arabinggris,
bimbingan belajar, dan workshop serta perpustakaan. c. Kegiatan penelitian dan pengembangan.
2. Kegiatan pengkajian dan pengembangan agama Islam. 3. Kegiatan pembinaan kesejahteraan jama’ah.
a. Urusan shodaqoh dan baitul mal. b. Biro kunsultasi rohani agama menggunakan ruang konsultasi.
c. Koperasi.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
4. Kegiatan pengelolaan dan pelayanan. a. Pemeliharaan bangunan, pertamanan, dan saran kompleks.
b. Pelaksanaan administrasi dan tata laksana Mataram Islamic Center. c. Pelayanan mekanikal dan elektrikal membutuhkan fasilitas ; rumah genset,
ruang trafo, ruang panel utama, pemeliharaan bangunan, pengaturan parker kendaraan dan pertamanan yang dilakukan oleh penjaga bangunan dan
rumah jaganya. Sedangkan dari bentuknya Mataram Islamic Center ini lebih menampilkan
Arsitektur dengan langgam Jawa, ini terlihat dari tampilan atapnya yang memakai atap joglo dengan sistem tumpuk.
Mataram Islamic Center Yogyakarta
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024 2.7.3.
Studi Kasus dari Literatur
Islamic Center Ujung Pandang di Jl. Masjid Raya Ujung Pandang Sulawesi Selatan, mempunyai fungsi ;
1. Pusat pengembangan agama Islam, khususnya dibidang pendidikan dan kemajuan umat.
2. Meningkatkan mutu pendidikan generasi yang akan datang. Kegiatan di Islamic Center Ujung Pandang ini meliputi ;
a. Kegiatan peribadatan kepada Allah SWT.
b. Kegiatan dakwah, ceramah-ceramah, peringatan hari besar Islam. Tata lahan pada Islamic Center Ujung Pandang di Jl. Masjid Raya Padang dan Jl.
Sumu ini berkontur yang tajam dan dibelah oleh aliran sungai, mempunyai luas 10 Ha. Pada umumnyafasilitas Islamic Center Ujung Pandang terbagi menjadi tiga
zone. -
Masjid seluas 10.000 M
2
, terdiri dari 3 lantai. - Lantai dasar seluas 4.000 M
2
, untuk berbagai kegiatan perkantoran dan seminar. Lantai dua seluas 4.000 M
2
, untuk ruang sholat pria dan lantai tiga seluas 2.000 M
2
untuk ruang sholat wanita. Fasilitas perpustakaan terdapat didalam masjid.
- Aula seluas 2.500 M
2
, terdiri dari dua lantai. Lantai dasar untuk menampung berbagai kegiatan.
Bangunan Masjid dan aula terdapat di Timur sungai, sementara bangunan pendidikan di Barat sungai, walaupun dikunjungi jalan raya dan batas alam,
seluruh orientasi bangunan dalam kompleks dibuat ke Kiblat.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
Untuk menghubungkan seluruh bangunan dalam kompleks dibuat selasar dengan panjang total sekitar 1 Km, dan untuk Masjid dan aula dikelilingi selasar yang
berfungsi sekaligus sebagai peneduh, guna mengantisipasi hujan dan panas iklim tropis.
Bentuk massa Masjid dan aula berbentuk kotak dengan modifikasi bentuk piramida dengan rusuk besar segitiga yang dibubuhkan pada bidang atap. Bentuk-
bentuk segitiga ini lalu muncul dimana-mana sebagai jendela pintu dan elemen ruang lainnya.
Sistem struktur pada atap Masjid dan aula merupakan pyramid termancung dimahkotai pyramid empat tumpuk, terbuat dari rangka beton ditutup tembaga.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
Sistem sirkulasi udara menggunakan dinding kerawang berpola Islami dan berlubang-lubang dipuncak atap, tanpa pengkondisian udara AC, dinding
kerawang ini dibuat kembar. Yang diluar terbuat dari beton sebagai penetrasi agar hujan tidak masuk kedalam, sementara yang didalam terbuat dari besi sebagai
tempat sirkulasi udara.
Laporan Tugas Akhir Islamic Centre di Tuban
Faisal Mi’rad - 9951010024
BAB III TINJAUAN LOKASI
3.1. Tinjauan Umum Kabupaten DATI II Tuban
Kondisi Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban dilihat dari aspek fisik wilayah dapat didefinisikan atas beberapa criteria fisik. Dalam lingkup yang lebih
luas regional Kabupaten Daerah Tingkat II Tuban terletak di wilayah Utara Propinsi Jawa Timur.
A. Batas Administratif dan Geografis
Posisi geografis kota Tuban berada pada 111 30 – 112
35 Bujur Timur dan 6
40 – 7 18 Lintang Selatan. Secara administrative Kota Tuban berbatasan
dengan ; -
Sebelah Utara :
Laut Jawa -
Sebelah Selatan :
Kecamatan Semanding -
Sebelah Barat :
Kecamatan Merakurak dan Jenu -
Sebelah Timur :
Kecamatan Palang Luas wilayah kota tuban secara keseluruhan adalah 4.308,911 Ha yang terdiri atas
25 desa kelurahan yang berasal dari 5 Kecamatan, yaitu Kecamatan Tuban, Merakurak, Jenu, Palang dan Kecamatan Semanding.