1
PERBA NDINGA N PERILA KU KONSUM EN
CONSUM ER BEHAVIOUR
DI PA SA R TRA DISIONA L UJUNG BERUNG BA NDUNG DA N PA SA R M ODERN BIP HYPERM ART BA NDUNG
A bstrak: Ini merupakan laporan pengamatan langsung tentang perilaku konsumen consumer behaviour di pasar tradisional Ujung Berung
Bandung dan pasar modern BIP Hypermart Bandung, M inggu, 3042007. Pengamatan sengaja diambil pada hari minggu week-end dengan dugaan
pada hari itu merupakan hari santai yang tipikal berbeda dengan hari-hari biasa week-days.
I. PENDAHULUAN
Perilaku konsumen consumer behaviour ketika berbelanja di pasar tradisional atau modern merupakan aktivitas masyarakat yang sangat bersifat
fenomeno logis. A pa yang dilakukan oleh ko nsumen merupakan perilaku yang suka berubah-ubah dan tidak selalu dapat diramalkan.
Menurut Sumarwan 1997, perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikolo gis yang mendoro ng tindakan tersebut pada saat
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Schiftmann
dan Kanuk 2000 mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan
sumberdaya yang tersedia waktu, uang, usaha dan energi. Penulis sengaja mengambil hari pengamatan pada hari minggu
week-end , dengan perkiraan hari santai keluarga. Situasi dan perilaku
2
ko nsumen mungkin akan berberda dengan hari-hari biasa week-deys Pengamatan di pasar tradisional Ujung Berung Bandung, dan pasar modern
BIP Hypermart Bandung, Minggu, 30 4 2007. Secara umum, pasar sering didefisikan sebagai sebuah tempat
bertemunya penjual dan pembeli yang melayani transaksi jual-beli berbagai produk kebutuhan primer dan sekunder, serta sebagian kebutuhan tetrier.
Dilihat dari segi katego rinya, pasar kita bagi menjadi dua: pasar tradisional dan pasar modern.
PA SA R TRA DISIO NA L . Pada pasar tradisional biasanya terdiri dari
kio s-kios atau gerai yang dibuka o leh penjual. Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti
bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue
dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak
dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.
PA SA R M ODERN . Sebenarnya Pasar modern tidak banyak berbeda dari
pasar tradisional, namun pasar jenis ini berada dalam bangunan dan
3
pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan
seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Co ntoh dari pasar modern adalah
pasar swalayan dan hypermarket. Dalam studi ini, penulis melakukan observasi mengenai perilaku para
ko nsumen yang datang ke pasar tradisional Ujung Berung Bandung dan BIP Hypermart Bandung
; suasana dan simbol-simbol yang ada di dua tempat tersebut
II. GAM BARAN UM UM : PASAR TRADISIONAL Vs PASAR BIP HYPERMART A. PASAR TRADISIONAL: KUM UH TIDAK TERTATA
Pasar tradisonal Ujung Berung Bandung, meskipun terletak di tengah kota Bandung, menunjukkan ko ndisi yang kumuh dan
tidak tertata. Disebut kumuh, karena jalan masuk ke pasar ini becek dan penuh dengan PKL Pedagang Kaki Lima. Di dalam
pasar, sampah-sampah pasar berserakkan, dan pembeli harus jalan sangat hati-hati.
Disebut tidak tertata, karena barang-barang
yang dijual di pasar tradisional
Ujung
4
Berung Bandung letaknya tidak rapih dan sembrawut. Dagangan tidak tertata secara rapi di lapak mereka. Tidak
terdapat keran air di sekitar lapak. Memang ada upaya penataan produk-produk jualan: seperti sayur-mayur, buah-buahan,
daging-dagingan, telor, dll, tetapi tetap terkesan sembarangan. Pengelompokan jualan berdasarkan jenis jualan pun tidak
terlihat ditata di pasar ini.
Pasar tradisonal Ujung Berung Bandung, terkesan crowded. Penuh sesak dan berhimpit-himpitan. Bagian depan pasar
tradiso nal ini sudah dapat ditemukan penjualan daging ayam, padahal secara acak penjualan ayam juga terlihat di bagian pasar
lain. A da penjualan makanan yang bersebelahan dengan penjual ikan, penuh lalat. Penjual pisang yang penuh dengan
lalar drosofila-melanogaster.
Bila dilihat,
ko ndisi fisik pasar tradisional
yang rusak dan ko tor, menurut pedagang di
Pasar Ujung Berung
Bandung, Dedeh, mungkin merupakan penyebab semakin
5
banyaknya orang yang lebih memilih berbelanja di pasar swalayan.
Meski banyak pasar swalayan, kami tidak takut. Lihat saja yang belanja ke pasar ini tetap saja ramai,“ kata Dedeh, yang berjualan
selama 20 tahun di Pasar Ujung Berung Bandung. “ Saya mah tidak takut, meski banyak pasar swalayan Di pasar
tradisional mah harga jauh lebih murah daripada pasar swalayan. W alau pasar becek dan kotor tetap aja orang datang,”
tambah Dedeh.
B. PASAR BIP HYPERM ART BANDUNG: NYAM AN, DAN RAPIH
Kondisi BIP Hypermart Bandung yang terletak di jantung ko ta Bandung, terlihat tertata rapih berdasarkan kelo mpo k produk,
terdapat keragaman produk; banyak menawarkan pilihan produk berdasarkan merek dan variasi harga; ada perhatian
kenyamanan terhadap konsumen, pramuniaga-pramuniaga yang
bergincu, pengeras
suara untuk menyampaikan
pengumuman promo produk; menyediakan kelengkapan belanja berupa keranjang dan trolly serta sekuriti.
Pasar BIP Hypermart Bandung terkesan cosy dan comfortable. Nyaman dan rapih dengan berbagai pelayanan yang sangat
bersahabat, serta sirkulasi udara yang baik dengan pendingin udara.
6
Di sekitar BIP Hypermart Bandung terdapat berbagai toko-toko, gerai, dan outlet-outlet pendukung, dari restoran, penjual VCD,
salo n kecantikan, to ko-toko elektro nik, dll. Konsep one-stopped shopping
memang menjadi fo rmat bisnis mereka. Ini merupakan alasan
yang dinungkapkan Lilis 35, warga Taman Sari Bandung,
yang mengungkapkan bahwa ia senang berbelanja
di pasar
Hypermart karena alasan lebih praktis. Di Hypermart, buah-buahan, seperti apel dan jeruk bisa dibeli dengan
cara satuan, sedangkan di pasar tradisional tidak bisa, harus beli kiloan
” . Sementara, Tina 30, warga Sarijadi, lebih senang berbelanja di pasar
swalayan karena tempatnya bersih. M eski lebih mahal, gue lebih senang berbelanja untuk keperluan
keluarga di pasar swalayan karena lebih bersih dan nyaman. Ha..ha..ha.
III. EM OSI DAN KOM UNIKASI DI PASAR TRADISIONAL HYPERM ART