Gambar 2.19. Payload WPA
Pada Gambar 2.19 dapat dilihat pada bagian payload tanpa pengamanan telah berkurang dari 2312 byte menjadi 2292 byte.
Pengurangan tersebut dikarenakan adanya IVKeyID, Extended IV, MIC, dan ICV dengan total 20 byte. Jika melihat pengurangan
tersebut, yaitu sebesar 0,86, bukanlah pengurangan yang siknifikan, sehingga seharusnya tidak mempengaruhi performa jaringan.
2.5.3. Struktur frame data WPA2
Pada WPA2, kapasitas payload pada struktur frame-nya telah berkurang sebanyak 16 byte. Pengurangan tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
Gambar 2.20. Payload WPA2
Pada Gambar 2.19 dapat dilihat pada bagian Network Data kapasitasnya telah berkurang dari 2312 byte menjadi 2296 byte.
Pengurangan tersebut dikarenakan adanya CCMP header dan MIC dengan total 16 byte. Jika melihat pengurangan tersebut, yaitu sebesar
0,69, bukanlah pengurangan yang siknifikan, sehingga seharusnya tidak mempengaruhi performa jaringan.
2.6. WIFI 802.11n IEEE 802.11n
IEEE 802.11n adalah standar jaringan wireless yang menggunakan beberapa antena untuk meningkatkan data rate. IEEE Institute of Electrical
and Electronics Engineers adalah asosiasi profesional terbesar di dunia yang didedikasikan untuk memajukan inovasi teknologi untuk kepentingan
kemanusiaan. IEEE dan anggotanya menginspirasi masyarakat global melalui publikasi IEEE, konferensi, standar teknologi, dan kegiatan
profesional dan pendidikan. Karena itu maka standar IEEE 802.11n digunakan sebagai standar internasional. Kelebihan standar ini dibanding
standar yang sebelumnya yaitu ditambahannya multipke-input multiple- output MIMO dan saluran 40Mhz pada PHY physical layer dan frame
aggregation pada MAC layer. a.
Encoding Data Pemancar dan penerima menggunakan precoding dan postcoding
teknik, masing-masing untuk mencapai kapasitas link MIMO. Precoding termasuk beamforming spasial dan coding spasial, dimana
beamforming spasial meningkatkan kualitas sinyal yang diterima pada tahap decoding. Coding spasial dapat meningkatkan throughput data
melalui multiplexing spasial dan meningkatkan jangkauan dengan
memanfaatkan keragaman spasial, melalui teknik seperti Alamouti coding .
b. Jumlah Antena
Jumlah simultan data stream dibatasi oleh jumlah minimum antena yang digunakan di kedua sisi link. Namun, perangkat individu
lebih sering membatasi jumlah aliran spasial yang dapat membawa data unik. Jumlah antena dapat digambarkan melalui notasi berikut :
�� ∶
Dimana : a = jumlah maksimum antena pemancar atau rantai RF TX yang
dapat digunakan oleh perangkat. b = jumlah maksimum menerima antena atau rantai RF RX yang
dapat digunakan oleh perangkat. c = jumlah maksimum data stream spasial yang dapat digunakan
perangkat. Sebagai contoh, sebuah perangkat yang dapat mengirimkan data
pada dua antena dan menerima pada tiga antena, tapi hanya dapat mengirim atau menerima dua data stream maka notasinya adalah
2 x 3: 2. Pada 802.11n Draft memungkinkan konfigurasi hingga 4 x 4: 4.
Konfigurasi umum perangkat yaitu 11n 2 x 2: 2; 2 x 3: 2; dan 3 x 2: 2. Ketiga konfigurasi memiliki throughput maksimum dan fitur yang
sama, dan hanya berbeda dalam jumlah keragaman antena sistem