10 Kekurangan dan kelebihan kincir angin poros vertikal :
1. Kekurangan
a. Kebanyakan kincir ini memproduksi energi hanya 50 dari
efisiensi kincir angin poros horisontal karena drag tambahan yang dimilikinya saat kincir berputar.
b. Kebanyakan kincir ini mempunyai torsi awal yang rendah,
dan membutuhkan energi untuk mulai berputar yang didapat dari motor listrik kecil.
c. Sebuah kincir angin poros vertikal yang menggunakan kabel
untuk menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel
yang dikaitkan ke puncak bantalan meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.
2. Kelebihan
a. Kincir  tidak  harus  diarahkan  ke  arah  angin  agar  menjadi
efektif dan tidak memerlukan tambahan yaw. b.
Bisa ditempatkan di lokasi yang arah anginnya bervariasi. c.
Mulai dioperasikan pada angin berkecepatan rendah. d.
Dengan  sumbu  yang  vertikal,  generator  serta  gearbox  bisa ditempatkan  di  dekat  tanah,  jadi  menara  tidak  perlu
menyokongnya. e.
Perawatan lebih mudah. f.
Dikenal tidak bising.
11 g.
Biaya operasional, peralatan dan konstruksi yang lebih murah dibandingkan kincir poros horisontal.
2.3   Rumus-Rumus Perhitungan
Rumus-rumus  yang  digunakan  dalam  melakukan  perhitungan  dan  analisa dalam penelitian unjuk kerja kincir angin ini adalah sebagai berikut:
2.3.1  DayaAngin
Energi  yang  terdapat  pada  angin  adalah  energi  kinetik.Energi  kinetik  ini adalah energi yang dihasilkan dari laju aliran massa udara yang mengalir melewati
suatu penampang tempat A m
2
dengan kecepatan v ms, yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
E
k
= mv
2
,1 denganE
k
adalah  energi  kinetik  J,  m  adalah  massa  udara  kg,  dan  v  adalah kecepatan angin mdet.
Daya merupakan energi per satuan waktu, maka dari Persamaan diatas dapat dituliskan:
P
in
= ̇v
2
,2 dengan
adalah  daya  yang  dihasilkan  angin,  Js  watt, ̇ adalah massa udara
yang mengalir per satuan waktu kgs, v adalah kecepatan anginms. massa udara yang mengalir per satuan waktu adalah:
ṁ= ρAv,                                                                         3 dengan
ρ  adalah  massa  jenis  udara  kg ,  A  adalah  luas  penampang  yang
membentuk sebuah lingkaran m
2
.
12 Dengan  menggunakan  Persamaan  03,  maka  daya  angin  P
in
dapat dirumuskan menjadi:
P
in
= ρAv v
2
, disederhanakan menjadi :
P
in
= ρAv
3
,4
2.3.2  TorsiKincirAngin
Torsi  adalah  gaya  yang  bekerja  pada  poros  yang  dihasilkan  oleh  gaya dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong ini memiliki jarak dan arah tegak
lurus terhadap sumbu poros yang berputar ,Persamaannya:
T = rF ,5 dengan T adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros Nm, F adalah
gaya pada poros  akibat dari puntiran N, danradalah jarak lengan torsi  ke poros m.
2.3.3  Daya Kincir Angin
Daya kincir angin adalah daya yang dihasilkan oleh poros kincir akibat daya angin yang melintasi sudu-sudu kincir. Koefisien daya Cp untuk tiap jenis kincir
angin harganya berbeda dan harganya berubah sesuai dengan tip speed ratio tsr.
Daya efektif yang dapat diambil kincir angin adalah sebesar 59,3. Angka 59,3 adalah batas Betz  Betz  Limit, diambil dari ilmuan jerman Albert Betz.
13 Gambar 2.7 merupakan karakteristik dari beberapa kincir angin.
Gambar 2.7Diagram C
p
vstsr Sumber: Johnson, 2006, hal. 18
Umumnya  perhitungan  daya  gerak  melingkar  dapat  dituliskan  dengan Persamaan:
P = T ω ,
6 dengan Tadalah torsi dinamis Nm,
ωadalah kecepatan sudut rads.
14 Kecepatan sudut
ω didapat dari ω=
= =
, Dengan  demikian  daya  yang  dihasilkan  oleh  kincir  dinyatakan  dengan
Persamaan: P
out
= Tω= T
, 7
denganP
out
adalah daya yang dihasilkan kincir angin watt, nadalahkecepatan putaran poros rpm.
2.3.4  tip speed ratio tsr
tip speed ratio tsr adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu kincir
angin yang berputar dengan kecepatan angin. Rumus kecepatan diujung sudu
adalah: =
r , dengan
adalah  kecepatan  ujung  sudu, adalah  kecepatan  sudut  rads,  dan
adalah jari-jari kincir m. Sehingga tsrnya dapat dirumuskan dengan:
tsr =
, 8
dengan radalah jari-jari kincir angin m, nadalah kecepatan putaran poros rpm, v
adalah kecepatan angin mdet.