Grafik Hasil Perhitungan dan Pembahasan

43 Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.6.dapat dilihat bahwa semakin besar tsr maka semakin besar C p kincir angin yang dihasilkan,sampai kondisi tertentu maksimal kemudian C p tersebut mengecil. Untuk kecepatan angin 8 mdet, hubungan antara C p dengan tsr kincir angin menunjukan nilai maksimal C p 21,74 pada tsr 4,36. Nilai maksimal C p kincir angin 34,91 , dicapai ketika kecepatan angin 6 ms pada tsr 4,38. 44 Gambar 4.7 Hubungan antara torsi T dengan kecepatan putaran poros kincir angin n pada setiap kecepatan angin v untuk kemiringan sudu 39,8 Gambar 4.8 Hubungan antara torsi T dengan Daya output kincir angin P out pada setiap kecepatan angin v untuk kemiringan sudu 39,8 100 200 300 400 500 600 700 800 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 Pu tar an p o ro s , n r p m torsi , T Nm V = 8 ms V = 7,8 ms V = 6,3 ms V = 5,7 ms 10 20 30 40 50 60 70 80 0,0 0,5 1,0 1,5 D ay a ki n ci

r, P

out w att torsi , T Nm V = 8 ms V = 7,3 ms V = 6,3 ms V = 5,7 ms 45 Gambar 4.9 Hubungan antara Koefisien dayaC p dan tip speed ratio tsr untuk kemiringan sudu 39,8 Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.7, bahwa semakin besar kecepatan putaran poros maka semakin kecil torsi kincir angin yang dihasilkan. Semakin besar kecepatan angin maka semakin besar torsi yang dihasilkan pada kecepatan putaran poros kincir angin yang sama. Untuk kecepatan angin 8 mdet, torsi maksimal yang dihasilkan 1,3 Nm dan kecepatan putaran poros kincir angin maksimal yang tercapai adalah 712,6 rpm. Gambar 4.8. memperlihatkan bahwa semakin besar kecepatan putaran poros maka semakin besar daya kincir angin yang dihasilkan, sampai kondisi tertentu maksimal kemudian daya tersebut mengecil. Semakin kecil kecepatan angin maka semakin kecil pula daya kincir angin yang dihasilkan. Untuk kecepatan angin 8mdet, daya kincir angin maksimal yang dihasilkan, dicapai pada torsi 1,3Nm sebesar 68,78 watt. 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 Ko e fisi e n d aya , C p tip speed ratio tsr 46 Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.9. dapat dilihat bahwa semakin besar tsr maka semakin besar C p kincir angin yang dihasilkan, sampai kondisi tertentu maksimal kemudian C p tersebut mengecil. Untuk kecepatan angin 8 mdet, hubungan antara C p dengan tsr kincir angin menunjukan nilai maksimal C p 23,57 pada tsr 3,64. Nilai maksimal C p kincir angin 23,57 , dicapai ketika kecepatan angin 8 ms pada tsr3,64.

4.5 Grafik dari hasil perhitungan 3 variasi kemiringan sudu

Gambar 4.10 Hubungan Koefisien daya C p dan tip speed ratiotsr untuk 3 variasi kemiringan sudu 28,7 , 34 , dan 39,8 Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa koefisien daya maksimal diperoleh dengan kemiringan sudu 34 , yaitu 34,91 pada tip speed ratio kincir angin 4,38 pada kecepatan angin 6 mdet. Kemiringan sudu 34 adalah sudut yang terbaik jika dibandingkan dengan kemiringan sudu 28,7 dan 39,8 . 5 10 15 20 25 30 35 40 1 2 3 4 5 6 7 8 K oe fi si en d ay a , C p tip speed ratio tsr Cp vs Tsr α : , ° Cp vs Tsr α : ° Cp vs Tsr α : , °