4. Pencegahan Tersier Pencegahan tersier merupakan upaya mencegah terjadinya komplikasi yang lebih
berat atau membatasi kecacatan yang terjadi serta melakukan tindakan rehabilitasi. Pencegahan dapat dilakukan dengan :
a. Pemeriksaan tekanan darah setelah melahirkan setiap 4 jam selama 48 jam. b. Anti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum.
c. Melakukan pemantauan jumlah urine.
2.7 Landasan Teori
Salah satu faktor predisposisi terjadinya preeklampsia adalah usia dan paritas. Akibat dari preeklampsia sangat besar pengaruhnya bagi ibu maupun bayinya. Pada
ibu dapat mengakibatkan kegagalan pada organ-organ vital seperti hepar, ginjal, paru- paru, dan jantung. Pada bayi preeklampsia dapat menghambat plasenta menyalurkan
udara dan makanan untuk janin, sehingga bayi kekurangan oksigen hypoksia yang dapat mengakibatkan prematuritas, Intrauterine Growth Retardation IUGR, gawat
janin, kematian janin dalam rahim, lahir dengan kondisi gangguan nutrisi dan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen asfiksia Bobak, 2004. Menurut Bobak,
Lowdermilk Jensen 2005, sebaiknya menjelang trimester II-III ibu hamil harus lebih berhati-hati untuk mencegah komplikasi yang lebih berbahaya lagi, karena
preeklampsia berkontribusi signifikan untuk Intra Uterin Fetal Death IUFD, dan mortalitas perinatal.
Universita Sumatera Utara
Kepatuhan adalah perilaku positif penderita dalam mencapai tujuan terapi. Menurut Decision theory penderita adalah pengambil keputusan dan kepatuhan
sebagai hasil pengambilan keputusan. Seseorang dikatakan patuh berobat bila mau datang ke petugas kesehatan yang telah ditentukan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan serta mau melaksanakan apa yang dianjurkan oleh petugas Lukman et al, 1999. Kepatuhan individu berdasarkan rasa terpaksa atau ketidakpahaman tentang
pentingnya perilaku yang baru itu dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas kesehatan atau tokoh
yang menganjurkan perubahan tersebut change agent. Kepatuhan seorang ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya sangat
diperlukan agar setiap keluhan dapat ditangani sedini mungkin, dan informasi yang penting bagi ibu hamil dapat tersampaikan sehingga angka kematian ibu dapat
ditekan menjadi seminimal mungkin. Perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan
kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin.
Pemeriksaan antenatal care secara rutin berguna mencari tanda-tanda preeklampsia untuk dapat dideteksi, sehingga penanganan dapat diberikan secara
efisien, disamping mengendalikan faktor-faktor predisposisi lain. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, yaitu :1 Satu
kali pada triwulan pertama, 2 Satu kali pada triwulan kedua dan 3 Dua kali pada triwulan ketiga Saifuddin, 2001. Selain kepatuhan dalam pemeriksaan antenatal
Universita Sumatera Utara
care, keberhasilan penanganan preeklampsia juga tergantung pada kepatuhan dalam pola makan dan istirahat.
2.8 Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
Keberhasilan Penanganan
Preeklampsia - Tidak Berhasil
- Berhasil Kepatuhan dalam melakukan
kunjungan Antenatal Care
Kepatuhan dalam pola makan
Kepatuhan dalam istirahat
Universita Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah survey explanatory dengan desain cross sectional yaitu untuk menjelaskan pengaruh kepatuhan ibu hamil kepatuhan
dalam melakukan kunjungan ANC, kepatuhan dalam pola makan dan kepatuhan dalam istirahat terhadap keberhasilan penanganan preeklampsia di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Restu Ibu Medan tahun 2013. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Ruangan Rumah Sakit Ibu dan Anak Restu Ibu Medan.
3.2.2 Waktu
Pelaksanaan penelitian dimulai sejak dilakukannya survei awal pada bulan Desember tahun 2012 sampai Mei 2013.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III disebabkan karena frekuensi terjadinya preeklampsia dan eklampsia bertambah
seiring dengan tuanya kehamilan.
Universita Sumatera Utara