PENGARUH TEKANAN WAKTU LOCUS OF CONTROL, TINDAKAN SUPERVISI DAN MATERIALITAS TERHADAP Pengaruh Tekanan Waktu, Locus of Control, Tindakan Supervisi dan Materialitas terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit ( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publ

PENGARUH TEKANAN WAKTU LOCUS OF CONTROL,
TINDAKAN SUPERVISI DAN MATERIALITAS TERHADAP
PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT
( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarata dan Semarang)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Penyususnan Skripsi Jenjang Strata I Pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :
ANDI TRI JUNAIDI
B 200 120 429

PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

PENGARUH TEKANAN WAKTU LOCUS OF CONTROL, TINDAKAN SUPERVISI
DAN MATERIALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR
AUDIT

( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Surakarata dan Semarang)
ABSTRACT
This study aimed to analyze the effect of time pressure, locus of control, supervision measures, and
materiality for premature sign off of the audit procedures. The population in this study is the auditors
who work in public accounting firm in Surakarta and Semarang. The sample was selected by
convenience sampling method and obtained the 57 auditor. Data retrieved by using the questionnaire.
Before the data analysis, test the quality of data collection that are the validity and reliability that had
been used. The method of analysis data is multiple linear regression. The results showed that the action of
supervision, locus of control and materiality have significant effect on premature sign off of the audit
procedures while time pressure has no effect on premature sign off of the audit procedures.
Keywords: time pressure, locus of control, action of supervision, materiality, audit procedures and
premature sign off.
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tekanan waktu, locus of control,
tindakan supervisi dan materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di
Surakarata dan Semarang. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak 57 responden.
Metode pengambilan sempel menggunakan metote convenience sampling. Pengumpulan data
dengan menggunakan kuesioner. Sebelum melakukan analisis data terlbih dahulu menuguji
kualitas pengumpulan data meliputi uji validitas dan reliabilitas hasil dari pengujian

menunjukan semua pertanyaan valid dan terpercaya. Metode analisis data menggunakan
regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
locus of control, tindakan supervisi dan
materialitas berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Sementara
tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
Kata kunci: tekanan waktu, locus of control, tindakan supervisi, materialitas, penghentian
prematur atas prosedur audit.

A. PENDAHULUAN
Di dalam teori dinyatakan secara jelas bahwa audit yang baik adalah audit yang
mampu meningkatkan kualitas informasi beserta konteksnya, namun dalam
prakteknya terdapat perilaku auditor yang dapat menyebabkan berkurangnya kualitas
audit yang dilakukan oleh mereka. Salah satu bentuk perilaku pengurangan kualitas
audit (RAQ behaviors) adalah penghentian prematur atas prosedur audit (Coram,
Glovovic, Ng, &Woodliff, Sososutikno, dalam Kholidiah dan Murni, 2014).
Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan tindakan yang dilakukan
auditor dengan tidak melaksanakan atau mengabaikan satu atau beberapa prosedur
audit yang disyaratkan, namun auditor mendikumentasikan semua audit telah
diselesaikan secara wajar (Anita, Yusralaini dan Kurnia, 2012).

Penghentian prematur atas prosedur audit tersebut menyebabkan pengurangan
kualitas dalam audit yang diartikan sebagai pengurangan mutu dalam pelaksanaan
audit yang dilakukan secara sengaja oleh auditor. Ada beberapa alasan mengapa
auditor melakukan penghentian prematur atas prosedur audit: (a) Terbatasnya jangka
waktu pengauditan yang ditetapkan, (b) Anggapan bahwa prosedur audit yang
dilakukan tidak penting, (c) Prosedur audit tidak material, (d) Prosedur audit yang
kurang dimengerti, (e) Terbatasnya waktu penyampaian laporan audit, dan (f) Faktor
kebosanan auditor Alderman & Deitrick, Rghunathan dalam Anfayani (2014).
Dalam penelitian Weningtyas, et al (2006) bahwa Tindakan penghentian prematur
atas prosedur audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal dari auditor
(faktor internal) dan faktor situasional saat melakukan audit (faktor eksteral). Dalam
penelitian Weningtyas, et al (2006) bahwa seorang auditor dalam kondisi tekanan
waktu dapat melakukan tindakan penghentian prematur atas prosedur audit. Keadaan
atau kondisi tekanan waktu atau time pressure yaitu kondisi dimana auditor
mendapatkan tekanan dari Kantor Akuntan Publik (KAP) tempatnya bekerja untuk
menyelesaikan audit pada waktu dan anggaran biaya yang telah di tentukan Liantih
dalam Asrini, Sujana dan Darmawan (2014).
Selanjutnya adalah locus of control dianggap mempengaruhi penghentian prematur
atas prosedur audit. Locus of control mempengaruhi penerimaan perilaku disfungsional
audit perilaku disfungsional audit secara aktual, kepuasan kerja komitmen

organisasional dan tuenover intention (Reed et al dalam Asrini, Sujana dan Darmawan
(2014). Hasil penelitian Lestari (2010), menyebutkan bahwa auditor yang memiliki
eksternal locus of control yang tinggi akan meningkatkan probabilitas mereka dalam
menghentikan prematur prosedur audit dan temuan pada penelitian tersebut
menunjukan bahwa semakin kuat eksternal locus of control auditor, maka akan
cenderung melakukan upaya penghentian secara prematur prosedur audit.
Pengendalian atas penghentian pekerjaan lebih dini merupakan hal yang sangat
penting pada setiap Kantor Akuntan Publik. Menurut Maulina, et al (2010) dalam

Asrini, Sujana dan Darmawan (2014), penghentian pekerjaan lebih dini akan dapat
menyebabkan perubahan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam perencanaan
audit, karena akan dapat menghasilkan suatu tingkat risiko audit aktual yang tidak
dapat terkontrol dan tidak diketahui, sehingga untuk mengontrol hal ini Kantor
Akuntan Publik (KAP) harus menyediakan tindakan supervisi. Peranan dari supervisi
yang baik akan dapat mendeteksi dan mengurangi adanya tindakan prematur atas
prosedur audit sebagai salah satu penyimpangan dalam perilaku audit.
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitan Asrini, Sujana, dan
Darmawan (2014), tentang Pengaruh Tekanan Waktu, Locus of control, dan Tindakan
Supervisi terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit (Studi Empiris pada
Kantor Akuntan Publik di Bali). Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa tekanan

waktu, locus of control, dan tindakan supervisi bepengaruh signifikan baik secara parsial
maupun secara simultan terhadap penghentian prematur atas proedur audit.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dalam penelitian ini menambahkan variabel
materialitas dengan alasan peneliti ingin mengetahui pengaruh materialitas terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit karena beberapa penelitian mempunyai
hasil yang berbeda. Populasi pada penelitan Asrini, Sujana, dan Darmawan (2014)
adalah auditor yang bekerja di KAP wilayah Bali, sedangkan populasi pada penelitian
ini adalah auditor yang bekerja di KAP wilayah Surakarta dan Semarang.

B. LANDASAN TEORI
1. Teori Atribusi
Teori atribusi akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara
menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini diarahkan untuk
mengembangkan penjelasan dari cara-cara kita menilai orang secara berlainan,
tergantung makna apa yang kita hubungkan (atribusikan) ke suatu perilaku tertentu
(Kelly dalam Lestari, 2010). Teori ini mengacu pada bagaimana seseorang
menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri (Luthans dalam
Amaliyah, 2015).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat
digunakan sebagai dasar menemukan faktor-faktor penyebab mengapa auditor

melakukan premature sign off. Dengan mengetahui faktor yang menyebabkan
seorang melakukan premature sign off, maka dapat meminimalisir keinginan auditor
untuk melakukan premature sign off.
2. Penghentian Prematur atas Prosedur Audit
Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan tindakan yang
dilakukan auditor dengan tidak melaksanakan atau mengabaikan satu atau

beberapa prosedur audit yang disyaratkan, namun auditor mendokumentasikan
semua prosedur audit telah diselesaikan secara wajar (Anita, Yusraliani, dan Kurnia,
2012).
3. Tekanan Waktu
Time pressure yang dihadapi oleh profesional dalam bidang pengauditan dapat
menimbulkan tingkat stress yang tinggi dan mempengaruhi sikap, niat, dan
perilaku auditor, serta mengurangi perhatian mereka terhadap aspek kualitatif dari
indikasi salah saji yang menunjukan potensial kecurangan atas pelaporan
keuangan (Sososutiksno dalam Anita, Yusralaini dan Kurnia 2012).
Hal ini mengakibatkan auditor harus menyelesaikan tugas dalam waktu yang
sempit dan tekanan yang besar sehingga auditor cenderung untuk tidak melakukan
prosedur yang wajib dilakukan secara lengkap, walaupun auditor
mendokumentasikan telah melakukannya dengan lengkap. Berdasarkan penjelasan

diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah
H1: tekanan waktu berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit.
4. Locus of Control
Individu yang memiliki locus of control internal cenderung menghubungkan
hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka atau mereka percaya bahwa
kejadian-kejadian adalah dibawah pengendalian atau kontrol mereka dan mereka
memiliki komitmen terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibanding
individu yang memiliki locus of control eksternal. Sedangkan individu yang
memiliki locus of control eksternal adalah individu yang percaya bahwa mereka
tidak dapat mengontrol kejadian-kejadian dan hasil atau outcome (Spector dalam
Anita, Yusralaini dan Kurnia, 2012). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis
yang diajukan adalah:
H2: locus of control berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
5. Tindakan Supervisi
Standart pekerjaan lapangan, PSA No. Tahun 2001 (SA Seksi 311: 311.1 )
menyebutkan bahwa “pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”. Peranan dari supervisi
yang baik akan dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya penghentian
prematur atas prosedur audit sebagai salah satu bentuk penyimpangan perilaku

audit (Rosalina, 2011 dalam Asrini, Sujana dan Darmawan, 2014). Jadi semakin
tinggi tindakan supervisi maka akan dapat mendeteksi dan mengurangi terjadinya

tindakan penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor..
Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis yang dibangun adalah :
H3: tindakan supervisi berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit
6. Materialitas
Pertimbangan auditor mengenai materialitas merupakan pertimbangan
profesional dan dipengaruhi oleh persepsi dari auditor sendiri. Saat auditor
menetapkan bahwa materialitas yang melekat pada suatu prosedur audit rendah,
maka terdapat kecendrungan bagi auditor untuk mengabaikan prosedur audit
tersebut.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H4: materialitas berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
7. Kerangka Pemikiran
Variabel Independen
Variabel Dependen

Tekanan waktu

Locus of control
Tindakan supervisi

Penghentian Prematur
atas Prosedur Audit

Materialitas
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

C. METODE PENELITIAN
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini
menggunakan data primer yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Tekanan
Waktu, Locus Of Control, Tindakan Supervisi dan Materialitas terhadap
Penghentian Prematur atas Prosedur Audit.
2. Populasi dan Sampel
Populasi yang dijadikan obyek penelitian ini adalah auditor independen yang
bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) diwilayah Surakarata dan Semarang.
Berdasarkan directory IAI tahun 2015 terdapat 22 Kantor Akuntan Publik (KAP)
diwilayah Surakarta dan Semarang. Metode yang digunakan dalam pengambilan


sampel adalah teknik convenience sampling. Pemilihan sampel dilakukan pada KAP
yang bersedia untuk menjadi obyek penelitian.
3. Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara
satu variabel terhadap variabel lain. Sehingga analisis regresi linear berganda yang
digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
PPA = a + b1TW+ b2LC+ b3TS+b4M+ e
Keterangan :
PPA
= Penghentian atas Prosedur Audit
a
= Nilai intersep (konstan)
b1-b4
= Koefisien arah regresi
TW
= Tekanan Waktu (X1)
LC
= Locus control (X2)

TS
= Tindakan Supervisi (X3)
M
= Materialitas (X4)
E
= Error

D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel IV. 1
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel
Konstanta
Tekanan waktu
Locus of control
Tindakan Supervisi
Materialitas
Uji F
AdjustedR2

Koefisien Regresi
-35,068
-0,270
0,700
0,351
0,797

thitung
-4,315
-1,387
4,916
8,340
2,089
25,204
0,634

Sig.
0,000
0,171
0,000
0,000
0,042
0,000

Sumber : Data Primer diolah 2016
Hasil analisis regresi tersebut dapat disusun persamaan berikut:
PPA = -35,068 - 0,270 TW +0,700 LOC +0,351 TS +0,797M + e
Interpretasi dari persamaan regresi diatas yaitu, konstanta sebesar -35,068
dengan parameter negatif menunjukkan bahwa jika tekanan waktu, locus of control,
tindakan supervisi dan materialitas konstan maka akan menurunkan penghentian
prematur atas prosedur audit. Tekanan waktu menunjukkan koefisien yang negatif

sebesar -0,270 dengan demikian dapat diketahui bahwa tekanan waktu dapat
menurunkan penghentian prematur atas prosedur audit. Selanjutnya locus of control
menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,700 dengan demikian dapat diketahui
bahwa tekanan waktu dapat meningkatkan penghentian prematur atas prosedur audit.
Tindakan supervisi menunjukkan koefisien yang positif sebesar 0,351 dengan
demikian dapat diketahui bahwa tindakan supervisi dapat meningkatkan penghentian
prematur atas prosedur audit. Materialitas menunjukkan yang positif sebesar 0,797
dengan demikian dapat diketahui bahwa materialitas dapat meningkatkan penghentian
prematur atas prosedur audit.
Dari tabel IV.1 diketahui hasil dari uji f (uji simultan) nilai signifikansi = 0,00
<  = 0,05, sehinnga variabel tekanan waktu, locus of control, tindakan supervisi,
materialitas berpengaruh secara simultan terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit.
1. Pengaruh tekanan waktu terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena nilai signifikasi tekanan
waktu (TW) 0.171 > 0,05 sehingga ditolak dan hipotesi tekanan waktu berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit. Dijelaskan dari jawaban
responden pada kuesioner, dimana nilai tersebut didapatkan karena responden sering
menyediakan waktu cadangan dan menyediakan waktu lembur diluar jam kerja untuk
menyelesaikan pekerjaan auditnya dengan tidak melakukan penghentian prematur
prosedur audit.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Qurrahman, Susfayetti, dan
Mirdah (2012), dan penelitian Anita, Yusraliani dan Kurnia (2012), yang menjelaskan
bahwa tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang diteliti
Asrini, Sujana, Darmawan (2014)yang menyatakan bahwa tekanan waktu berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
2. Pengaruh locus of control terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa locus of control berpengaruh
terhadap penghentian prematur atas prosedur audit karena nilai signifikasi variable
locus of control (LOC) 0.000 < 0,05 sehingga diterima dan hipotesis locus of control
berpengaruh terhadap pengehentian prematur atas prosedur audit diterima.
Hasil ini menunjukan bahwa locus of control eksternal yang dimiliki seorang
auditor dapat menyebabkan seorang auditor melakukan tindakan penghentian
premature prosedur audit. auditor yang memiliki eksternal locus of control yang tinggi,
akan meningkatkan probabiltas mereka dalam menghentikan prematur prosedur audit

dan temuan pada penelitian tersebut menunjukan bahwa semakin kuat eksternal locus
of control auditor, maka akan cenderung melakukan upaya penghentian secara
premature prosedur audit. Karakteristik locus of control eksternal yaitu kurang
memiliki inisiatif, mudah menyerah, kurang suka berusaha karena mereka percaya
bahwa factor luarlah yang mengontrol, kurang mencari informasi, mempunyai
harapan bahwa ada sedikit korelasi antara usaha dan kesuksesan dan lebih mudah
dipengaruhi serta tergantung pada petunjuk orang lain (Crider, 1983 dalam Asrini,
Sujana dan Darmawan, 2014). Auditor yang memiliki eksternal locus of control yang
tinggi akan menyebabkan mereka melakukan tindakan menghentikan prematur
prosedur audit.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Asrini, Sujana dan
Darmawan, (2014) yang menjelaskan bahwa locus of control berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. penelitian ini juga mendukung penelitian
budiman, (2013) yang menjelaskan bahwa locus of control berpengeruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit.
3. Pengaruh tindakan supervisi terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa tindakan supervisi berpengaruh
terhadap pengehentian prematur atas prosedur audit karena nilai signifikasi variabel
tindakan suoervisi (TS) 0.000 < 0,05 sehingga diterima dan hipotesis tindakan supervisi
berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit diterima.
Dalam penelitian ini variabel tekanan waktu berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit, hal ini menunjukan bahwa auditor merasa
tugas dan beban yang diberikan kepadanya tidak sesuai dengan kemampuan dan
kesiapan mereka. Selain itu supervisor di kantor KAP yang menjadi sampel pada
penelitian ini kurang mengalokasikan waktu pada auditor juniar dan senior serta tidak
membimbing bawanya dalam penugasan yang rumit, sehingga pekerjaan tidak dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Asrini, Sujana dan
Darmawan, (2014) yang menjelaskan bahwa tindakan supervisi berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit. penelitian ini mendukung hasil penelitian
Wulandari, (2015) dan Amaliyah, (2015) yang menjelaskan bahwa tindakan supervisi
berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
4. Pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa materialitas berpengaruh terhadap
pengehentian prematur atas prosedur audit karena nilai signifikasi variable materialitas
(M) 0.04 < 0,05 sehingga diterima dan hipotesis materialitas berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit diterima. Auditor yang mengalami
materialitas tinggi lebih cenderung untuk melakukan penghentian prematur atas

prosedur audit, dapat juga dikatakan auditor mungkin mendapakan kehilangan atau
salah saji informasi akuntansi, sehingga membuat perubahan atau pengaruh terhadap
pertimbangan orang yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut.
Penelitian ini konsisten dengan penelitian Kumalasari, Handayani, dan
Wibisono (2013), yang menjelaskan materialitas berpengaruh terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. Penelitian ini juga mendukung penelitian. Penelitian ini
mendukung penelitan Wahyudi, Lucyanda, dan Suhud, (2011). yang menjelaskan
materialitas berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.

E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a. Tekanan waktu tidak berpengaruh terhadap variabel penghentian prematur
atas prosedur audit, dengan demikian Ho diterima dan menolak H1.
b. Locus of control berpengaruh terhadap variabel penghentian prematur atas
prosedur audit, dengan demikian Ho ditolak dan menerima H2.
c. Tindakan supervisi berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit, dengan demikian Ho ditolak dan menerima H3.
d. Materialitas berpengaruh terhadap variabel penghentian prematur atas
prosedur audit, dengan demikian Ho ditolak dan menerima H4.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan kuesioner dalam
pengambilan jawaban responden, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol
jawaban responden, maka bisa saja terjadi pengisian kuesioner bukan oleh
responden bersangkutan dan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
b. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan hanya di wilayah Surakarta dan
Semarang.
c. Waktu penyebaran dan pengumpulan kuesioner yang dilakukan di bulan
januari kurang tepat karena KAP memiliki banyak pekerjaan sehingga banyak
KAP yang menolak untuk dijadikan sebagai responden.
d. Faktor pengaruh penghentian prematur audit atas prosedur audit terbatas
pada variabel tekanan waktu, locus of control tindakan supervisi,dan materialitas
sehingga tidak dapat menjelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
penghentian prematur atas prosedur audit.
3. Saran
a. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga menggunakan metode wawancara
langsung sehingga dapat terilbat langsung dalam aktivitas KAP dan juga
responden dapat memberikan jawaban yang benar-benar diliputi kesungguhan
dan keseriusan.

b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas ruang lingkup
penelitian.
c. Penelitian selanjutnya sebaiknya tidak melakukan penyebaran kuesioner
dihari-hari sibuk para auditor sehingga tingkat pengembalian kuesioner dapat
lebih tinggi dan mendapatkan hasil yang lebih akurat.
d. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen yang
mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit agar dapat
mempengaruhi dan memperkuat variabel dependen, seperti variabel, prosedur
review dan kontrol kualitas, turnover intentions dan self esteem in relation to
ambition.

F. DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik: Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
(FEUI)
Anita, Yesy Tria., Yusralaini dan Kurnia, Pipin. 2012. Pengaruh Time Pressure, Resiko
Audit,Locus Of Control dan Turnover Intentions Terhadap Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit. JOM FEKON Vol. 1 no. 2
Amaliyah, Fuqoh. 2015. Pengaruh Tekanan Waktu Materialitas dan Tindakan Supervisi
Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi. Surakarta: Program
Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Aini, Fifi Aprilia Nurul. 2015. Pengaruh Tekanan Waktu, Tindakan Supervisi dan Locus
Of Control Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit. Skripsi.
Surabaya: STIESIA
Arens dan Loebbecke. 1991. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu: Edisi Empat,Jakarta:
Erlangga
Asmara dan Rusmin. 1987. Belajar Cepat Dan Sistematis Auditing 1: Edisi
Pertama, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN

Asrini, Kadek Juni., Sujana, Edy. dan Darmawan, Nyoman Ari Surya. 2014. Pengaruh
Tekanan Waktu, Locus of Control dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bali).
Jurnal Akuntansi Program S1. Volume 2. Nomor 1.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N. dan Kell, Walter G. 2003. Modern
Auditing. Terjemahan: Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setyo Budi. Jilid I.
Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. 2008. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid Satu. Edisi
Keempat. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2011. Standar Profesional Akuntan
Publik. Jakarta: Salemba Empat
Jusup, Haryono. 2001. Auditing (pengauditan): Edisi Pertama, Yogyakarta: STIE YKPN
Kholidiah dan Murni, Siti Asiah. 2014. Analisis Faktor – Faktor yang Berpengaruh
Terhadap Terjadinya Penghentian Prematur (Prematur Sign Off) atas Prosedur Audit.
SNA 17. Mataram dan Lombok
Kumalasari, Handayani dan Wibisono. 2013. Pemengaruh Penghentian Prematur Atas
Prosedur Audit Pada Auditor Di Kap Surabaya. Jurnal Riset Manajemen dan
Akuntansi (JRMA); Vol. 1 Nomor 1
Lestari, Ayu Puji. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Auditor dalam
Penghentian Prematur Prosedur Audit. Skripsi. Semarang: Program Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Liantih, Rahmah. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penghentian Prematur
Atas Prosedur Audit. Skripsi. Jakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Maulina, Mutia., Anggraini, Ratna. dan Anwar, Choirul. 2010. Pengaruh Tekanan
Waktu dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur
Audit. SNA XIII 2010. Purwokerto.
Mulyadi. 1998. Auditing I. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA.

Qurrahman, Taufik., Susfayetti dan Mirdah, Andi. 2012. Pengaruh Time Pressure, Resiko
Audit, Materialitas, Prosedur Review dan Konrol Kualitas, Locus of Control serta
Komitmen Profesional Terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit (Studi
Empiris Pada KAP di Palembang). e-Jurnal Binar Akuntansi. Volume 1. Nomor
1.
Wahyudi, Imam., Lucyanda, Jurica. dan Suhud, Loekman H. 2011. Praktik Pengentian
Prematur Atas Prosedur Audit. Media Riset Akuntansi. Volume 1. Nomor 2.
Weningtyas, Suryanita., Setiawan, Doddy. dan Triatmoko, Hanung. 2006. Penghentian
Prematur Atas Prosedur Audit. SNA IX 2006. Padang.
Wulandari, Devi., Aris, Muhammad Abdul. 2015. Pengaruh Tekanan Waktu, Tindakan
Supervisi, dan Risiko Audit Terhadap Penghentian Prematur Prosedur Audit. Jurnal.
Syariah Paper Accounting FEB UMS.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

8 63 121

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh Locus of Control, Kinerja, Komitmen Organisasi, dan Turnover Intention terhadap Penyimpangan Perilaku dalam Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Selatan)

2 24 206

Pengaruh Risiko Materialitas Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

1 11 36

Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Etika Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

8 38 77

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN TEKANAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDITOR

1 15 44

PENGARUH TINDAKAN SUPERVISI, MOTIVASI, PROFESIONALISME, LOCUS OF CONTROL, KONFLIK PERAN TERHADAP KEPUASAN KERJA

1 0 14

View of PENGARUH TEKANAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL , TINDAKAN SUPERVISI, DAN MATERIALITAS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT STUDI KASUS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2015

0 0 19

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 27

Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Motivasi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Medan)

0 0 12