PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMP SEMESTER I.

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII SMP SEMESTER I

TESIS

Diajukan untukMemenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

IVAWANI HASIBUAN NIM. 8106173029

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

IVAWANI HASIBUAN. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis Keterampilan Proses Sains pada Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMP Semester I. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Maret 2015.

Pembelajaran Biologi harus memberikan pengalaman belajar bagi siswa melalui keterampilan praktikum. Berdasarkan hasil observasi terhadap pembelajaran Biologi yang dilaksanakan di SMP Swasta Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak didapat hasil bahwa, pembelajaran berbasis proses sains jarang dilakukan oleh guru karena ketidak mampuan guru dalam menguasai cara kerja di laboratorium dan menyusun atau merancang bahan ajar berupa lembar kerja siswa untuk kegiatan praktikum. Selain itu, LKS yang digunakan dalam pembelajaran hanya berisi rangkuman materi dan soal-soal kognitif yang berorientasi pada kemampuan mengetahui, memahami dan mengaplikasikan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan LKS berbasis keterampilan proses sains yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran Biologi pada delapan materi (Pertumbuhan Dan Perkembangan Tumbuhan, Sistem Gerak Pada Manusia, Sistem Pencernaan Pada Manusia, Sistem Pernapasan Pada Manusia, Sistem Peredaran Darah Manusia, Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan, Fotosintesis, Gerak Pada Tumbuhan). Peneliti berasumsi LKS yang dikembangkan dengan basis keterampilan proses sains, efektif dalam meningkatkan keterampilan proses sains. Proses penelitian dan pengembangan dimulai dengan perancangan desain LKS, proses validasi ahli media, dan ahli materi, dan uji coba siswa terhadap LKS. Hasil penilaian para ahli yaitu ahli materi dengan kriteria sangat baik (94%) dan ahli media dengan kriteria sangat baik (89%), serta uji coba lapangan terbatas terhadap siswa juga sangat baik (92%). Uji coba produk yang dikembangkan dilaksanakan di SMP Swasta Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling menghasilkan kelas VIIIA. Hasil nilai rata-rata postes siswa yaitu 83,38 ± 10,90 (X ±SB), secara signifikan lebih tinggi dibanding hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Biologi (38,88 ± 9,28) pada kedelapan materi. Sedangkan hasil nilai rata-rata pretes siswa pada kelas kontrol tidak mempengaruhi nilai postes. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran Biologi untuk meningkatkan keterampilan proses sains.


(5)

ii ABSTRACT

IVAWANI HASIBUAN. The Development of Students Worksheet (LKS) Based on the Competence of Scientific Process in Learning Biology for Second Year Students of Junior High School in the first term. A Thesis. Postgraduate Program State University of Medan. March 2015.

Learning Biology is supposed to facilitate the students the experience of learning through practicing competence. The observation which focuses on Biology learning process is conducted in SMP Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak. The result of observation shows that scientific process based learning is sporadically applied by the teachers due to the lack of competence in mastering laboratory mechanism and in arranging teaching material for experiment activity in form of students worksheet (LKS). Furthermore, students worksheet (LKS) employed in learning activity contains material summary and cognitive questions. These cognitive questions are oriented on the competence of knowing, understanding, and applying the material. The objective of the study is to develop appropriate and effective students worksheet (LKS) which is based on the competence of scientific process. The student worksheet (LKS) is used in learning eight items of Biology learning material, they are Growth and Development of Plants, Motion System of Humans, Blood Circulation of Humans, Structure and Function of Plant Tissue, Photosynthesis, and Motion of Plants. The researcher assumes that the use of student worksheet (LKS) which is developed based on scientific process is able to effectively improve student competence of scientific process. Research and development process is started by arranging the student worksheet design, validation by experts of learning media and learning material, and worksheet test on students. The evaluation result by experts of learning media is very good (94%) and experts of learning material is also very good (89%), and the result of field testing on limited students is also very good (92%). Student worksheet (LKS) testing is done in SMP Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak. Sampling technique uses Purposive Sampling Technique which results on VIIIA students. Average point obtained in posttest is 83,38 ± 10,90 (mean is very good). This is significantly higher than the average point by students using ordinary Biology worksheet (LKS) (38,88 ± 9,28) in learning the eight items of Biology learning material. In addition, the average point obtained in pretest does not significantly influence control group posttest. The result of the research can be concluded that the development of student worksheet (LKS) which is based on the scientific process competence is appropriate and effective to be used in learning Biology to improve the student scientific process competence.

Keywords: Student Worksheet (LKS) Development, Competence of Scientific Process


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa ( Lks ) Berbasis Keterampilan Proses Sains Pada Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMP Semester I ” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Shalawat dan beriring salam dipersembahkan kehadirat Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa rahmat bagi kita.

Penulis menyadari bahwa peulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis dengan kerendahan hati mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc, dan Bapak Syarifuddin, M.Sc.Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan motivasi, arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd., Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Ibu Fauziyah Harahap, M.Si selaku tim penguji yang telah memberikan kritik, saran dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMP Swasta Tarbiyah Islamiyah, Hamparan Perak Deli Serdang berserta Guru atas bantuan dan kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

Teristimewa kepada kedua orangtua, H. Luthan Hasibuan SH serta Ibunda Hj. Darmawan Nasution S.Pd yang saya banggakan dan sayangi yang telah mendukung dari segi material, moril, dan doa, kakanda dan abanganda yang saya cintai, serta teman-teman seperjuangan Pascasarjana Biologi Reguler A .


(7)

iv

Kiranya seluruh perhatian, kebaikan dan bantuan yang telah diberikan pada penulisan mendapat balasan rahmat, hidayah dan dilimpahkan rezeki di dunia dan di akhirat. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karena itu penulis sangat berterimakasih untuk setiap kritik dan saran yang telah diberikan demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah berpikir bagi pembaca dan secara khusus bagi dunia pendidikan.” Amin Ya Robbal Alamin”.

Medan, April 2015 Penulis,


(8)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Batasan Masalah ... 6

1.4. Rumusan Masalah ... 7

1.5. Tujuan Penelitian ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Hakekat Lembar Kerja Siswa ... 9

2.2. Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 19

2.3. Keunggulan dan Kelemahan Keterampilan Proses Sains ... 25

2.4. Pengembangan Lembar Kerja Siswa ... 26

2.5. Materi LKS Biologi SMP Kelas VIII Berbasis KPS ………28

2.6. Penelitian yang Relevan ………...40

2.7. Kerangka Berfikir ……….41

2.8. Hipotesis Penelitian ………..43

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tinjauan Penelitian... 45

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 45

3.3. Populasi dan Sampel ... 45

3.4. Prosedur Penelitian... 46

3.5. Standarisasi Instrumen Tes ... 50

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.7. Teknik Analisis Data ……….53

3.8. Uji Efektifitas LKS Biologi Berbasis KPS ... 55

3.9. Defenisi Operasional ... 63

3.10.Pengembangan LKS Berbasis KPS ……….. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 72

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80


(9)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan ... 92 5.2. Saran ... 92


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berfikir Pengembangan LKS Biologi SMP

Kelas VIIIBerbasis KPS ... 42

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan LKS Berbasis KPS ... 49

Gambar 3.2. Bagian LKS yang Dikoreksi ……… 67

Gambar 3.3. Bagian LKS yang Direvisi ………... 67

Gambar 3.4. Bagian LKS Revisi II ……… 69

Gambar 3.5. Grafik Persentase Penilaian Ahli Materi ……….. 70

Gambar 3.6. Grafik Persentase Penilaian Ahli Media ………... 71

Gambar 4.1.Hasil Uji Coba Perorangan Terhadap LKS Berbasis KPS... ... 73

Gambar 4.2.Hasil Uji Coba Kelompok Kecil Terhadap LKS Berbasis KPS... ... 74

Gambar 4.3. Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas Terhadap LKS Berbasis KPS ………. 75

Gambar 4.4. Rata-rata Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan LKS Biasa dan LKS berbasis KPS ………. 78


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Penilaian dan Tanggapan Pengembangan LKS ... 96

Lampiran 2. Tabel Uji Coba Instrumen BAB I- BAB VIII ... 101

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Tes BAB I- BAB VIII ... 109

Lampiran 4. Instrumen Soal Penelitian ... 117

Lampiran 5. Produk Pengembangan Lembar Kerja Siswa ... 133

Lampiran 6. Reliabilitas Materi ... 134

Lampiran 7. Mean ... 135

Lampiran 8. Normalitas Pretes ... 137

Lampiran 9. Normalitas Postes ... 138

Lampiran 10. Homogenitas ... 139

Lampiran 11. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa ... 141


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menunjukkan bahwa ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya sebagai kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang lebih menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung, untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu memahami dan mengamati alam sekitarnya (Depdiknas, 2006). Pada KTSP pembelajaran dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap secara ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Dengan demikian kemampuan KTSP lebih menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses atau kerja ilmiah (Rohaeti, 2009).

Paidi (2013) melaporkan kerja ilmiah belum dikembangkan oleh sebagian besar Guru MIPA. Sekalipun GBPP IPA tahun 1994 dan 1997, baik untuk SD, SLTP, maupun SLTA, telah menunjuk dengan jelas macam pendekatan yang perlu diimplementasikan oleh setiap Guru MIPA dalam pembelajaran MIPA di kelasnya, pendekatan keterampilan proses (PKP), namun sampai bertahun-tahun kurikulum itu bergulir, keterampilan tersebut belum bisa dikembangkan pada para siswa dengan baik. Bahkan ketika diintroduksikan KTSP (Kurikulum 2006), kerja ilmiah (scientific process) tetap saja jarang dikembangkan oleh para Guru MIPA


(13)

2

di kelas mereka. Salah satu penyebabnya adalah belum terbiasanya Guru MIPA mengembangkan kerja ilmiah. Kerja ilmiah merupakan salah satu bentuk pendekatan proses sains. Berdasarkan observasi terhadap pembelajaran sains di lingkungan SMP Swasta Tarbiyah Islamiyah Hamparan Perak pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan, didapati siswa masih belum terampil mengimplementasikan prosedur kerja praktikum (pembelajaran sains) walaupun kemampuannya dalam observasi atau mengamati (salah satu indikator keterampilan dasar sains) sudah cukup baik. Rezba (1995), menyetujui bahwa observasi merupakan aspek proses sains (scintific skill) yang terendah; Observasi dipandang sebagai keterampilan proses yang dasar (basic competency) dalam belajar sains. Dari keterampilan dasar ini pada seseorang (siswa) dapat dikembangkan keterampilan lainnya, ialah keterampilan melakukan pengukuran, klasifikasi, pengkomunikasian, prediksi, dan penyimpulan (inferensi). Lebih lanjut dijelaskan oleh Rezba (1995), bahwa dari keterampilan-keterampilan proses ini, masih dapat dikembangkan untuk aspek kerja ilmiah lainnya, antara lain keterampilan tabulasi data, membuat grafik, mengidentifikasi variabel, mendefinisikan variabel, membangun hipotesis, membuat rancangan pengamatan, menganalisis data, mendiskripsikan hubungan antar variabel, dan melakukan percobaan.

Menurut Subali (2010), rendahnya penguasaan keterampilan proses sains dalam mata pelajaran IPA di SMP dapat dilihat dari hasil penelitian yang menggunakan model pengukuran pola divergen. Subali (2010) melaporkan tidak adanya peningkatan penguasaan keterampilan proses sains sejalan dengan peningkatan jenjang kelas. Subali (2010) juga menambahkan, bahwa kelemahan


(14)

3

peserta didik pada mata pelajaran IPA di SMP tidak hanya dalam penguasaan keterampilan proses sains tetapi juga pada penguasaan produk sains. Hal itu dapat dilihat pada kegagalan peserta didik menyelesaikan ujian bentuk uraian non-objektif dalam mengikuti Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Laporan TIMSS menunjukkan bahwa rata-rata skor prestasi matematika siswa kelas VIII Indonesia berada signifikan di bawah rata-rata internasional. Indonesia pada tahun 1999 berada di peringkat ke 32 dari 38 negara dengan skor rata-rata 435, tahun 2003 berada di peringkat ke 37 dari 46 negara dengan skor rata-rata 420, dan tahun 2007 berada di peringkat ke 35 dari 49 negara dengan skor rata-rata 427 . Dengan jumlah negara peserta yang sama seperti dalam matematika, untuk rata-rata skor prestasi sains posisi Indonesia tidak jauh berbeda. Siswa Indonesia pada tahun 1999 berada di peringkat ke 32, pada tahun 2003 berada di peringkat ke 37, dan pada tahun 2007 berada di peringkat ke 35 (Laporan Kementerian Pendidikan, 2011).

Selanjutnya Romlah (2009) menyatakan bahwa, proses sains sebaiknya diajarkan melalui praktikum. Tetapi berdasarkan hasil observasi pembelajaran berbasis proses sains jarang dilakukan oleh guru karena beberapa alasan, diantaranya ketidak mampuan guru dalam menguasai cara kerja di laboratorium dan menyusun atau merancang bahan ajar berupa lembar kerja siswa untuk kegiatan praktikum. Menurut Rustaman (2005), empat alasan penting kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA yaitu: (1) praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA; (2) praktikum mengembangkan keterampilan dasar bereksperimen; (3) praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah; (4) praktikum


(15)

4

menunjang materi pelajaran. Dari penjelasan diatas bahwa kegiatan praktikum dalam pembelajaran IPA, khususnya Biologi sangat penting.

Menurut Wulan (2008) penggunaan lembar kerja siswa pada kegiatan laboratorium atau pembelajaran dapat melatih siswa untuk mengembangkan keterampilan proses sains sebagaimana yang tercantum dalam KTSP. Melalui LKS guru akan memperoleh kesempatan untuk memacu siswa agar secara aktif terlibat dalam pembelajaran yang dibahas. Lembar kerja siswa merupakan jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu siswa belajar secara terarah untuk menemukan pengetahuan, mengembangkan pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan proses sains. Ditambahkan oleh Rustaman (2008), lembar kerja siswa berisi petunjuk dan langkah-langkah bagi siswa untuk menyelesaikan suatu tugas yang bertujuan mengembangkan keterampilan proses siswa. Keterampilan proses yang dikembangkan dalam lembar kerja siswa dapat berupa keterampilan observasi, interpretasi, klasifikasi, prediksi, berkomunikasi, berhipotesis, merencanakan suatu percobaan atau penyelidikan, menerapkan konsep atau prinsip, maupun keterampilan mengajukan pertanyaan. Hal ini berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada di lapangan. Menurut hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan beberapa siswa sekolah menengah pertama di Hamparan Perak, bahwa siswa mengaku jarang melakukan praktikum, hanya menjawab soal-soal yang terdapat dalam lembar kerja siswa saja, sehingga siswa merasa bosan karena hanya membahas materi dan mengerjakan soal dalam lembar kerja siswa.

Berdasarkan hasil penelitian Wulan (2008) bahwa saat ini masih banyak guru yang enggan membuat lembar kerja siswa sendiri sehingga dalam proses pembelajaran lebih memilih menggunakan lembar kerja siswa yang sudah jadi


(16)

5

atau lembar kerja siswa yang dijual oleh penerbit. Berdasarkan survey LKS biologi oleh 3 (tiga) penerbit yang sering digunakan pada beberapa sekolah untuk tingkat SMP kelas VIII, LKS hanya berisi rangkuman materi dan soal-soal kognitif yang berorientasi pada kemampuan mengetahui, memahami dan mengaplikasikan saja. Hakekatnya lembar kerja siswa dirancang oleh guru sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajaran Biologi. Hal tersebut sejalan dengan hasil observasi yang peneliti temui di beberapa sekolah menengah pertama yang ada di Kecamatan Hamparan Perak, bahwa lembar kerja siswa pada pembelajaran biologi yang dipakai oleh siswa hanya berisi penjelasan materi dan pertanyaan seputar materi saja tanpa ada tuntunan kegiatan praktikum untuk membahas materi biologi yang seharusnya dilakukan dengan praktikum atau percobaan sederhana.

Dalam rangka memperbaiki kualitas lembar kerja siswa yang digunakan oleh guru maupun siswa, maka perlu dilakukan penelitian pengembangan lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains. Oleh karena itu, perlu disusun dan dikembangkan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi untuk SMP kelas VIII semester 1 berbasis keterampilan proses sains. Lembar kerja siswa yang akan dikembangkan terdiri atas komponen pertanyaan, merumuskan hipotesis, merencanakan dan menggunakan alat/bahan, mengamati, mengklasifikasikan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan konsep, serta berkomunikasi. Lembar kerja siswa tersebut diharapkan mengandung pertanyaan-pertanyaan dan kegiatan yang dapat menstimulus siswa untuk bekerja layaknya seorang ilmuwan dan melakukan keterampilan proses sains sesuai tuntutan kurikulum.


(17)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Untuk keakuratan penelitian yang akan dilakukan, maka berdasarkan latar belakang di atas dapat dilakukan identifikasi masalah sebagai berikut:

1) Kegiatan praktikum di tingkat SMP untuk kelas VIII belum berbasiss keterampilan proses sains

2) Guru belum mampu membuat lembar kerja siswa berbasis keterampilan proses sains dalam melaksanakan praktikum di SMP kelas VIII

3) Lembar kerjas siswa biologi untuk SMP kelas VIII dari penerbit yang sering digunakan di sekolah-sekolah belum memenuhi kriteria pembelajaran berbasis sains karena hanya berisi rangkuman materi dan soal-soal pembelajaran biologi.

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

1) Lembar kerja siswa yang dikembangkan hanya lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi kelas VIII semester ganjil.

2) Materi pembelajaran Biologi kelas VIII semester ganjil terdiri dari pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, sistem gerak pada manusia, sistem pencernaan pada manusia, sistem pernafasan pada manusia, sistem sirkulasi pada manusia, struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, fotosintesis dan gerak pada tumbuhan

3) Pengembangan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi kelas VIII semester ganjil berbasis keterampilan proses sains berdasarkan KTSP.


(18)

7

4) Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai tahap untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa.

5) Uji coba lembar kerja siswa ini dilakukan di SMP Swasta Tarbiyah Islamiah Hamparan Perak.

6) Hasil belajar yang diperoleh merupakan ketercapaian kompetensi siswa terhadap 8 (delapan) materi Biologi berupa nilai pretes dan postes pada setiap materi untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis keterampilan proses sains.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Apakah pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi layak digunakan pada siswa kelas VIII SMP Semester I?

2) Apakah LKS berbasis keterampilan proses sains yang dikembangkan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Semester I?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu untuk: 1) Untuk memperoleh LKS berbasis keterampilan proses sains yang layak

digunakan pada siswa kelas VIII SMP Semester I.

2) Untuk mengetahui efektifitas hasil belajar siswa pada pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains


(19)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah (1) untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi, dan (2) sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi.

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan dan membuat lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran khususnya dalam praktikum yang berbasis keterampilan proses sains itu akan lebih baik karena siswa dapat dirangsang untuk berpikir, memotivasi diri, mengetahui penguasaan konsep diri, diarahkan dalam menemukan konsep, memeriksa ketercapaian konsep diri siswa, dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Siswa juga dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan diskusi interaktif dengan difasilitasi lembar kerja siswa yang mengandung aspek dari keterampilan proses sains berdasarkan KTSP.


(20)

92 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan LKS berbasis keterampilan proses pada kelas VIII SMP, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penilaian para ahli validator yaitu ahli materi dan ahli media

bahwa LKS berbasis keterampilan proses sains yang telah dikembangkan mendapatkan kriteria sangat baik, begitu juga dengan hasil penilaian siswa terhadap uji coba lapangan terbatas mendapatkan kriteria sangat baik, sehingga dinyatakan layak.

2. LKS berbasis keterampilan proses sains efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat pada nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan LKS berbasis keterampilan proses sains secara signifikan lebih tinggi dibanding hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Biologi biasa pada kedelapan materi.

5.2. Saran

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah pembelajaran dan memberi manfaat bagi pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan pemikiran sebagai usaha meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan. Saran yang dapat peneliti rekomendasikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah, hendaknya dilakukan pengembangan lebih lanjut terhadap LKS berbasis keterampilan proses sains. Pada dasarnya LKS sudah dinyatakan layak oleh validator dan telah dilakukan uji coba skala kecil serta dilakukan perbaikan berdasarkan kekurangan yang didapatkan. Harapannya akan ada yang melakukan uji coba skala besar terhadap produk ini, sehingga dihasilkan produk akhir yang berkualitas dan lebih dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains.


(21)

93

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ariyanti, Kentjananingsih, Raharjo. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis ICT pada materi Sistem Syaraf untuk Siswa Kelas XI RSBI. Jurnal BioEdu 2(1): 59-63.

Azhar, L. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Usaha Nasional: Surabaya.

Borg and Gall. 1983. Educational Research an Introduction.Loggman: New York.

Dahar, R. W. 1985. Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau dari Pengembangan Keterampilan Proses Sains. UPI Prees : Bandung.

Devi, P. K. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA). Jakarta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Haryono, 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar 7(1):1-13.

Karsli & Sahin. 2009. Developing Worksheet Based on Science Process Skills: Factors Affecting Solubility. Journal Asia-Pasific Forum on Science Learning and teaching. 10(1):15


(22)

94

Kamriantiramli. 2011. Keterampilan Proses Sains (Online). http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampil-proses-sains/, diakses tanggal 16 september 2013.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan pengembangan. 2011. Survei Internasional TIMSS ( Trends in Internasional Mathematics and Science Study). Litbang. Kemendikbud- go.id/detail.php?id=214. Lagowski, J.J. 2002. The Role of The Laboratory in Chemical Education. Journal

of Department of Chemistry and Biochemistry. The University of Texas at Austin. Austin, Texas USA.

Madjid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Maulana. 2004. Peranan Lembar Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Aritmetika Sosial Berdasarkan Pendekatan Realistik. Studi Deskriptif Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Purwandono, E. 2000. Penerapan Pertanyaan Produktif dalam Mengembangkan Keteramilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Konsep Pemencaran organisme. UPI Press : Bandung.

Rusmiati dan Yulianto. 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains denagn Menerapkan Model Pembelajaran Based-Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5(1):75-78

Rustaman, A. 2005. Pengembangan Kompetensi (Pengetahuan, keterampilan, Sikap, dan Nilai) Melalui Kegiatan Praktikum Biologi. Penelitian Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.

Rustaman, A. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.

Rustaman, A. & Wulan, A. R. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka.

Sadiman, S. A. 2003. Media Pedidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo.


(23)

95

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Subali, B. 2010. Pengukuran Keterampilan Proses Sains Pola Divergen Mata Pelajaran Biologi SMA di Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Biologi. 3 Juli 2010. Yogyakarta

Subagyo, Y., Wiyanto dan Marwoto, P. 2009. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Seminar Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang. Semarang. Sudijono, A. 2008. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbantuan Program Cabri untuk Menunjang Pembelajaran Geometri dengan Metode Penemuan Terbimbing. Makalah terdapat pada Seminar Proceeding National Seminar on Science and Mathematics Education. Seminar diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI bekerja sama dengan JICA. Bandung.

Sujanem, R. 2012. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di SINGARAJA. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) 1:2

Susiwi, S. 2009. Alternative Worksheet for Enhancing Studens’ Formal Thinking in Chemistry Laboratory Activities. Lecturer of Chemistry Education, Indonesia University of Education (IUE). Disajikan pada “The 2nd International Conference on Lesson Study” Yang diselenggarakan oleh FPMIPA UPI Pada tanggal 1 Agustus 2009 . Bandung.

Thoha, C. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. PT Raja GrafindoPersada: Jakarta.

Wulan. 2008. Permasalahan yang Dihadapi oleh Para Guru Sains dalam Melaksanakan Asessmen Kinerja di SMP. Jurnal Pendidikan Pembelajaran 6:2.


(1)

7

4) Penelitian pengembangan ini dilakukan sampai tahap untuk mengetahui kelayakan lembar kerja siswa.

5) Uji coba lembar kerja siswa ini dilakukan di SMP Swasta Tarbiyah Islamiah Hamparan Perak.

6) Hasil belajar yang diperoleh merupakan ketercapaian kompetensi siswa terhadap 8 (delapan) materi Biologi berupa nilai pretes dan postes pada setiap materi untuk mengetahui keefektifan LKS berbasis keterampilan proses sains.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1) Apakah pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains pada pembelajaran Biologi layak digunakan pada siswa kelas VIII SMP Semester I?

2) Apakah LKS berbasis keterampilan proses sains yang dikembangkan efektif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Semester I?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu untuk: 1) Untuk memperoleh LKS berbasis keterampilan proses sains yang layak

digunakan pada siswa kelas VIII SMP Semester I.

2) Untuk mengetahui efektifitas hasil belajar siswa pada pengembangan LKS berbasis keterampilan proses sains


(2)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis penelitian ini antara lain adalah (1) untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi, dan (2) sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi guru, pengelola, pengembang, lembaga pendidikan dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang pengembangan lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi.

Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini antara lain adalah: sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru dalam pemilihan dan membuat lembar kerja siswa pada pembelajaran Biologi, sehingga guru dapat merancang suatu rencana pembelajaran khususnya dalam praktikum yang berbasis keterampilan proses sains itu akan lebih baik karena siswa dapat dirangsang untuk berpikir, memotivasi diri, mengetahui penguasaan konsep diri, diarahkan dalam menemukan konsep, memeriksa ketercapaian konsep diri siswa, dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar. Siswa juga dapat menggunakan sebagian waktunya untuk kerja kelompok, kerja individual dan diskusi interaktif dengan difasilitasi lembar kerja siswa yang mengandung aspek dari keterampilan proses sains berdasarkan KTSP.


(3)

92 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan LKS berbasis keterampilan proses pada kelas VIII SMP, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penilaian para ahli validator yaitu ahli materi dan ahli media

bahwa LKS berbasis keterampilan proses sains yang telah dikembangkan mendapatkan kriteria sangat baik, begitu juga dengan hasil penilaian siswa terhadap uji coba lapangan terbatas mendapatkan kriteria sangat baik, sehingga dinyatakan layak.

2. LKS berbasis keterampilan proses sains efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat pada nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan LKS berbasis keterampilan proses sains secara signifikan lebih tinggi dibanding hasil belajar siswa yang menggunakan LKS Biologi biasa pada kedelapan materi.

5.2. Saran

Hasil penelitian diharapkan dapat memperkaya khasanah pembelajaran dan memberi manfaat bagi pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, diharapkan dapat memberikan sedikit sumbangan pemikiran sebagai usaha meningkatkan kemampuan dalam bidang pendidikan. Saran yang dapat peneliti rekomendasikan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah, hendaknya dilakukan pengembangan lebih lanjut terhadap LKS berbasis keterampilan proses sains. Pada dasarnya LKS sudah dinyatakan layak oleh validator dan telah dilakukan uji coba skala kecil serta dilakukan perbaikan berdasarkan kekurangan yang didapatkan. Harapannya akan ada yang melakukan uji coba skala besar terhadap produk ini, sehingga dihasilkan produk akhir yang berkualitas dan lebih dapat meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains.


(4)

93

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ariyanti, Kentjananingsih, Raharjo. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis ICT pada materi Sistem Syaraf untuk Siswa Kelas XI RSBI. Jurnal BioEdu 2(1): 59-63.

Azhar, L. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Usaha Nasional: Surabaya.

Borg and Gall. 1983. Educational Research an Introduction.Loggman: New York.

Dahar, R. W. 1985. Kesiapan Guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau dari Pengembangan Keterampilan Proses Sains. UPI Prees : Bandung.

Devi, P. K. 2010. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (PPPPTK IPA). Jakarta.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.Jakarta.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Haryono, 2006. Model Pembelajaran Berbasis Peningkatan Keterampilan Proses Sains. Jurnal Pendidikan Dasar 7(1):1-13.

Karsli & Sahin. 2009. Developing Worksheet Based on Science Process Skills: Factors Affecting Solubility. Journal Asia-Pasific Forum on Science Learning and teaching. 10(1):15


(5)

94

Kamriantiramli. 2011. Keterampilan Proses Sains (Online). http://kamriantiramli.wordpress.com/2011/03/21/keterampil-proses-sains/, diakses tanggal 16 september 2013.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan pengembangan. 2011. Survei Internasional TIMSS ( Trends in Internasional Mathematics and Science Study). Litbang. Kemendikbud- go.id/detail.php?id=214. Lagowski, J.J. 2002. The Role of The Laboratory in Chemical Education. Journal

of Department of Chemistry and Biochemistry. The University of Texas at Austin. Austin, Texas USA.

Madjid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru). PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Maulana. 2004. Peranan Lembar Kegiatan Siswa dalam Pembelajaran Aritmetika Sosial Berdasarkan Pendekatan Realistik. Studi Deskriptif Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Purwandono, E. 2000. Penerapan Pertanyaan Produktif dalam Mengembangkan Keteramilan Proses Sains Siswa pada Pembelajaran Konsep Pemencaran organisme. UPI Press : Bandung.

Rusmiati dan Yulianto. 2009. Peningkatan Keterampilan Proses Sains denagn Menerapkan Model Pembelajaran Based-Instruction. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 5(1):75-78

Rustaman, A. 2005. Pengembangan Kompetensi (Pengetahuan, keterampilan, Sikap, dan Nilai) Melalui Kegiatan Praktikum Biologi. Penelitian Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.

Rustaman, A. 2008. Pengembangan Bahan Ajar. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung.

Rustaman, A. & Wulan, A. R. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka.

Sadiman, S. A. 2003. Media Pedidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajagrafindo.


(6)

95

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Subali, B. 2010. Pengukuran Keterampilan Proses Sains Pola Divergen Mata Pelajaran Biologi SMA di Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Biologi. 3 Juli 2010. Yogyakarta

Subagyo, Y., Wiyanto dan Marwoto, P. 2009. Pembelajaran Sains dengan Pendekatan Keterampilan Proses untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Seminar Pendidikan Biologi Universitas Negeri Semarang. Semarang. Sudijono, A. 2008. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbantuan Program Cabri untuk Menunjang Pembelajaran Geometri dengan Metode Penemuan Terbimbing. Makalah terdapat pada Seminar Proceeding National Seminar on Science and Mathematics Education. Seminar diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UPI bekerja sama dengan JICA. Bandung.

Sujanem, R. 2012. Pengembangan Modul Fisika Kontekstual Interaktif Berbasis Web untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA di SINGARAJA. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika (JANAPATI) 1:2

Susiwi, S. 2009. Alternative Worksheet for Enhancing Studens’ Formal Thinking in Chemistry Laboratory Activities. Lecturer of Chemistry Education, Indonesia University of Education (IUE). Disajikan pada “The 2nd International Conference on Lesson Study” Yang diselenggarakan oleh FPMIPA UPI Pada tanggal 1 Agustus 2009 . Bandung.

Thoha, C. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. PT Raja GrafindoPersada: Jakarta.

Wulan. 2008. Permasalahan yang Dihadapi oleh Para Guru Sains dalam Melaksanakan Asessmen Kinerja di SMP. Jurnal Pendidikan Pembelajaran 6:2.