PENDAHULUAN Deskripsi Karakter Disiplin Dan Kerja Keras Pada Film Karate Kid (Analisis Isi Cerita Film KARATE KID untuk media pembelajaran PPKn).

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia tidak akan pernah bisa terlepas dari nilai-nilai karakter
yang sudah melekat pada diri setiap insan manusia. Nilai-nilai karakter merupakan
persyaratan agar kompetensi yang dimiliki seseorang dipakai secara bijaksana.
Nilai-nilai karakter sudah lahir sejak bangsa Indonesia dijajah bangsa asing
selama beratus tahun yang lampau. Nilai-nilai karakter tersebut sudah
membudidaya di masyarakat.
Pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk
memperjelas aspek-aspek yang berkaitan dengan karakter individu di sekolah.
Pendidikan karakter ditujukan untuk membangun kesadaran moral bersama
sebagai bangsa Indonesia tanpa ada sekat-sekat identitas. Pendidikan karakter
lebih khusus disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk konsep dan teori
tentang nilai yang baik dan benar. Menurut Arsyad (2011:12), fungsi media
pembelajaran adalah “pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa)”.
Film merupakan salah satu media komunikasi massa. Menggunakan media
massa, maka jangkauan pembelajaran tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.
Film adalah media pembelajaran yang ampuh untuk merangsang peserta didik

mengikuti proses pembelajaran. Film mengandung aspek hiburan, juga memuat
aspek edukatif. Fakta film sering ditampilkan secara abstrak, bahkan tema cerita
bisa bertolak belakang dengan realitas yang terjadi di masyarakat.

1

2

Film Karate Kid produksi Columbia Pictures dengan sutradara Harald
Zwart adalah film yang tepat sebagai media pembelajaran, dikarenakan film ini
dapat menceritakan pembentukan karakter disiplin dan kerja keras. Film yang baik
adalah film yang mampu mempengaruhi seseorang dalam kondisi apapun. Film
ini sangat jelas sekali menggambarkan seorang anak muda bernama Dre Parker
(Jaden Smith), berumur 12 tahun yang baru saja pindah dari Amerika Serikat ke
Beijing, China karena ibunya dipindah tugaskan pekerjaan di Beijing, China.
Dre Parker (Jaden Smith) masuk sekolah barunya di China, dan dia tidak
diterima dengan baik karena perbedaan ras. Dre Parker (Jaden Smith) pun
diperlakukan kasar oleh teman-temannya di sekolah. Suatu hari Dre Parker (Jaden
Smith) bertemu dengan Han (Jackie Chan), dia bertemu saat Han (Jackie Chan)
menolongnya dari perlakuan kasar teman-temannya kepadanya. Han (Jackie

Chan) menolong dengan ilmu KungFu yang dimiliki Han (Jackie Chan). Dre
Parker (Jaden Smith) pun tertarik untuk belajar ilmu KungFu kepada Han (Jackie
Chan).
Latihan pertama yang dialami Dre Parker (Jaden Smith) diawali dengan
gerakan melepas jaket. Setiap hari Dre Parker (Jaden Smith) bersemangat dan
selalu datang tepat waktu saat latihan, tetapi lama-lama Dre Parker (Jaden Smith)
merasa bosan dengan apa yang diajarkan Han (Jackie Chan) hanya memberikan
teknik melepas jaket, dan Dre Parker (Jaden Smith) merasa putus asa dengan
usaha-usahanya untuk menguasai ilmu KungFu tersebut. Hari berikutnya Han
(Jackie Chan) menjelaskan mengapa teknik KungFu yang diajarkannya selalu
sama seperti itu. KungFu tidak hanya mengandalkan teknik saja, tetapi juga
dirasakan dalam hati. Dre Parker (Jaden Smith) mengerti apa yang dijelaskan Han
(Jackie Chan) kepadanya. Dre Parker (Jaden Smith) diajak Han (Jackie Chan) ke

3

sebuah kuil di atas gunung, Dre Parker (Jaden Smith) diajarkan banyak hal oleh
Han (Jackie Chan) di kuil tersebut. Keesokan harinya Dre Parker (Jaden Smith)
berlatih dengan penuh semangat dan keyakinan terus berlatih dan pada akhirnya
dia menguasai ilmu KungFu tersebut. Akhir cerita, Dre Parker (Jaden Smith)

mengikuti pertandingan KungFu. Latihan diawali dengan disiplin dan kerja keras,
Dre Parker (Jaden Smith) di akhir pertandingan memenangkan sebagai juara
pertama turnamen KungFu tersebut.
Menurut Winton (2008), pendidikan karakter adalah “upaya yang disengaja
oleh pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai kepada siswa”. Pendidikan karakter
yang diunggulkan selama ini untuk membangun peradaban bangsa dari
kebobrokan moral individu belum sepenuhnya terpenuhi. Mengingat sangat
pentingnya karakter untuk membangun sumber daya manusia yang kuat dan
handal, maka diperlukan pendidikan karakter yang tepat sasaran. Pendidikan
karakter akan menjadi sia-sia karena peserta didik tidak memperoleh rangsangan
dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan tidak adanya pijakan dan
pemahaman konsep serta metode yang jelas tentang pembentukan karakter.
Karakter yang rendah menjadi realitas sebagian remaja belakangan ini di
Indonesia. Angka pelanggaran tata tertib yang tinggi dan membolos sekolah di
kalangan remaja sebagai generasi penerus bangsa akhir-akhir ini, menunjukkan
pendidikan karakter di sekolah harus semakin digiatkan. Salah satu persoalan
yang melatarbelakangi agenda pendidikan karakter adalah rendahnya minat
sekolah, berkembang subur budaya kekerasan, angka tawuran antar pelajar
semakin tinggi, dan berkembangnya pemikiran tidak menghargai tata tertib di
lingkungan sekolah. Kondisi seperti inilah yang melatarbelakangi munculnya

pendidikan karakter di Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

4

Berdasarkan nilai-nilai pendidikan karakter yang harus diberikan dan
ditanamkan pada peserta didik, telah memunculkan tanggapan dan kritik dari
kalangan praktisi pendidikan di Indonesia. Mereka menilai perlunya prioritas
beberapa nilai saja dalam proses pembelajaran agar hasilnya lebih terukur dan
tepat pada sasaran. Upaya pembentukan karakter bangsa untuk peserta didik
melalui penekanan nilai-nilai toleransi, mematuhi tata tertib, anti dengan
kekerasan ini ditujukan untuk mendidik dan membentuk para generasi muda
bangsa yang mempunyai jiwa moralitas tinggi, solidaritas kebangsaan yang kuat
serta kemanusiaan yang adil dan beradab. Calon guru PPKn diharapkan dapat
menjadi contoh dan mengajarkan yang baik dalam menumbuhkan dan
mengembangkan pendidikan karakter bagi generasi penerus bangsa. Hal ini sesuai
dengan visi, misi, dan tujuan program studi PPKn. Berdasarkan latar belakang
permasalahan yang telah dipaparkan di atas, dipandang cukup penting untuk
melakukan penelitian tentang “Deskripsi Karakter Disiplin dan Kerja Keras pada
Film Karate Kid (Analisis Isi Cerita Film Karate Kid untuk media pembelajaran
PPKn)”.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang akan
dikaji dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah deskripsi karakter disiplin dan kerja keras pada film Karate Kid
tersebut?
2. Bagaimanakah hambatan dalam pelaksanaan karakter disiplin dan kerja keras
pada film Karate Kid tersebut?
3. Bagaimanakah solusi dalam meningkatkan karakter disiplin dan kerja keras
pada film Karate Kid tersebut?

5

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, adapun tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan karakter disiplin dan kerja keras pada film Karate Kid.
2. Mendeskripsikan hambatan dalam pelaksanaan karakter disiplin dan kerja
keras pada film Karate Kid.
3. Mendiskripsikan solusi dalam meningkatkan karakter disiplin dan kerja keras

pada film Karate Kid.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan khususnya
bagi pendidikan dan generasi penerus bangsa terutama mengenai deskripsi
karakter disiplin dan kerja keras pada film Karate Kid.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan generasi penerus
bangsa mengenai deskripsi karakter disiplin dan kerja keras pada film
Karate Kid.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman atau
referensi dalam kajian selanjutnya yang sejenis.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
deskripsi karakter disiplin dan kerja keras pada film Karate Kid.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan gambaran
mengenai deskripsi karakter disiplin dan kerja keras pada film Karate Kid.

6


c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan contoh yang
baik bagi peserta didik khususnya dalam deskripsi karakter disiplin dan
kerja keras pada film Karate Kid.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dapat memberi kemudahan dalam
mengembangkan serta meningkatkan deskripsi karakter disiplin dan kerja
keras melalui hambatan-hambatan yang terjadi.

E. Daftar Istilah
1. Deskripsi. Menurut Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa Indonesia
(2008:347), deskripsi adalah pemaparan atau menggambarkan dengan katakata secara jelas dan terperinci.
2. Karakter. Menurut Majid dan Andayani (2011:12), karakter adalah watak, sifat,
atau hal-hal yang memang sangat mendasar yang ada pada diri seseorang.
3. Disiplin. Menurut Mustari (2014:39), disiplin adalah penundukan diri untuk
mengatasi hasrat-hasrat mendasar.
4. Kerja Keras. Menurut Kesuma dkk. (2011:17), kerja keras merupakan suatu
upaya yang terus menerus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam
menyelesaikan pekerjaan menjadi tugasnya sampai tuntas.
5. Film. Menurut Departemen Pendidikan Nasional Pusat Bahasa Indonesia
(2008:410), film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat
gambar negatif (yang akan dibuat potret) dan untuk tempat gambar positif

(yang akan dimainkan di bioskop).