PENGARUH PSIKODRAMA TERHADAP PENINGKATAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA MAHASISWA Pengaruh Psikodrama Terhadap Peningkatan Optimisme Masa Depan Pada Mahasiswa.
PENGARUH PSIKODRAMA TERHADAP PENINGKATAN OPTIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
FAISAL ABDURRACHMAN HARITS
F 100 120 187
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
fdd
dndujlr unilk diPdrhMkel
PENGARUH PSIKODRAMA TERHADAP PENINGKATAN OPTIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA
Faisal Abdurrachman Harits
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Faisal.abdurrachman46@gmail.com
ABSTRAKSI
Pada era globalisasi dan informatika sebagaimana yang telah dan sedang
berlangsung, peran perguruan tinggi sangat penting dalam perkembangan
mahasiswanya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan optimisme masa
depan yang diinginkan oleh setiap individu dalam mengahadapi berbagai
permasalahan yang terjadi. Kemampuan tersebut akan merangsang pikiran-pikiran
yang tangguh dan mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di tengahtengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat
Melalui teknik psikodrama yang diberikan diharapkan akan meningkatkan
optimisme masa depan pada mahasiswa dan pemikiran mengenai masa depan
individu yang lebih positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh psikodrama dalam meningkatkan optimisme masa depan pada
mahasiswa. Informan penelitian ini sebanyak 14 orang yang dipilih secara
purposive sampling dimana subjek dibagi menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan karakteristik mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013. Metode penelitian ini menggunakan
metode eksperimen post only control group design. Hasil dari penelitian ini
diketahui nilai Kolmogorov-Sminov signifikansi (2-tailed) (p) = 0,541 yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh psikodrama terhadap peningkatan optimisme masa
depan pada mahasiswa. Kurangnya keterbukaan diri pada setiap subjek dalam
mengungkapkan dan menceritakan masalahnya menjadi faktor utama yang
membuat psikodrama tidak berpengaruh pada peningkatan optimisme masa depan
pada mahasiswa. Selain itu kurangnya keseriusan pemain juga mempengaruhi
jalanya proses psikodrama menjadi tidak kondusif
Kata kunci : Optimisme Masa Depan, Psikodrama
v
THE INFLUENCE OF PSYCHODRAMA TO INCREASED FUTURE
OPTIMISM OF STUDENTS
Faisal Abdurrachman Harits
Faculty of Psychology Muhammadiyah University of Surakarta
Faisal.abdurrachman46@gmail.com
ABSTRACT
In the era of globalization and information technology as it has been and is
ongoing, the role of higher education is very important in the development of its
students to achieve their dreams and optimism the future desired by each
individual in encountering various problems that occur. Such capabilities will
stimulate thoughts resilient and able to compete for jobs in the middle of the
working world competition is getting tighter.
Through psychodrama techniques given expected to increase future
optimism of students and thinking about the future of individuals is more positive.
The purpose of this study was to determine the effect of psychodrama in
improving optimism in the future of students. The informants as many as 14
people were selected by purposive sampling, where subjects were divided into an
experimental group and a control group with the characteristics of students of
faculty of psychology Universitas Muhammadiyah Surakarta force 2013. This
research method using the experimental method post only control group design.
The results of this research note Kolmogorov-Sminov value of significance (2tailed) (p) = 0.541, which means that there is no influence of psychodrama to
increased future optimism of the students. Lack of self-disclosure on any subject
in articulating and communicating the problem becomes a major factor in
psychodrama no effect on increasing future optimism of the students. Besides the
lack of seriousness of the players also affect their nets into a psychodrama
process is not conducive
Keyword : Future Optimism, Psychodrama
vi
kembali ke rumah dimana mereka
PENDAHULUAN
Pada
umumnya
menghabiskan
mahasiswa
menyelesaikan
kecilnya
sebelum berusia 35 tahun.
menempuh kurang lebih 4 tahun
untuk
masa
Melalui teknik psikodrama yang
seluruh
pendidikannya di perguruan tinggi.
diberikan
Namun, fenomena yang terjadi saat
meningkatkan
ini banyak mahasiswa yang tidak
depan
dapat menyelesaikan skripsi tepat
pemikiran mengenai masa depan
waktu karena mengalami hambatan
individu
dan kesulitan baik faktor internal dari
Psikodrama
dalam diri yang berupa kurangnya
pelatihan yang disusun oleh Jacob
kemampuan
L.Moreno
kurangnya
yang
untuk
menulis,
kemampuan
memadai
dan
diharapkan
optimisme
pada
mahasiswa
yang
akan
masa
dan
lebih
positif.
merupakan
teknik
(Prawitasari,
2011).
Psikodrama adalah suatu pendekatan
akademis
terapi
kurangnya
kelompok,
klien
dan
situasi
dalam
memainkan
faktor
kehidupan yang lalu, sekarang, atau
eksternal di luar diri mahasiswa
mendatang dalam sebuah percobaan
seperti kesulitan mencari literatur
untuk meraih pemahaman yang lebih
dan referensi, dana serta masalah
dalam sehingga mencapai perasaan
dengan dosen pembimbing. Mouw
haru.
(Dalam
2009)
dimainkan kembali untuk menolong
menyatakan dalam suatu penelitian
klien terhubung dengan perasaan
longitudinal secara nasional terhadap
yang tidak terungkap dan yang tidak
5.464 orang dewasa awal, sebanyak
disadari nya, memberikan sebuah
77%
82%
saluran untuk pengungkapan yang
menyelesaikan
penuh dari perasaan tersebut, dan
pendidikan mereka pada usia 22
mendorong kepada perilaku baru,
tahun, tetapi sebanyak 15% dari laki-
Loekmono (dalam Sari, 2013)
sebagian
mahasiswa
penelitian,
maupun
Feist
dari
perempuan
dari
&
Feist,
laki-laki
telah
dan
laki dan 22% dari perempuan telah
Peristiwa-peristiwa
Seligman
bekerja penuh waktu, tetapi 16%
peran
dimana
(dalam
Hasan,
penting
2012)
mendefinisikan optimisme sebagai
1
suatu
gaya
penjelasan
yang
lebih
positif,
tetapi
berpikir
menghubungkan peristiwa yang baik
mereka terkutuk dengan sifat
yang terjadi pada dirinya bersifat
pesimistik,
pribadi, permanen, dan pervasive,
mengubah dirinya dari pesimis
sedangkan untuk kejadian buruk
menjadi optimis dapat melalui
yang terjadi pada dirinya bersifat
rencana
eksternal
ditetapkan sendiri (McGinnis,
(bersumber
dari
luar),
sementara dan spesifik. Goleman
(2002)
mengatakan
optimisme
masa
b.
adalah
dengan
dapat
ketika
c.
mereka
Prasangka, prasangka hanyalah
prasangkaan, bisa merupakan
individu
fakta, bisa pula tidak (Seligman,
tersebut dihadapkan pada kesulitan.
Aspek-aspek
membantu
dalam McGinnis, 1995)
kemasabodohan,
keputusasaan, ataupun mengalami
ataupun
dengan
memperoleh optimisme (Clark
yang menopang individu agar tidak
depresi
bergaul
daya yang sangat kuat, sehingga
frustasi. Optimisme merupakan sikap
dalam
Pengalaman
pada diri orang lain merupakan
baik
walaupun ditimpa banyak masalah
terjatuh
yang
mengangumi dan menikmati hal
yang terdapat dalam kehidupan akan
teratasi
tindakan
dapat
orang lain, kemampuan untuk
harapan kuat terhdap segala sesuatu
mampu
untuk
1995)
bahwa
depan
dan
2005)
optimisme
dikemukakan oleh Seligman (dalam
Peale (2006) menjelaskan bahwa
Hasan,
meliputi:
emosi dan perilaku merupakan hasil
pervasiveness,
dari proses kognitif. Segala peristiwa
personalization. Sedangkan faktor-
yang terjadi dinilai secara sadar
faktor
sehingga membentuk pengalaman.
2012),
permanence,
yang
yang
mempengaruhi
optimisme menurut Khalid (2011)
Pengalaman
menurut para ahli yaitu :
dimaknai
a.
Pesimis,
banyak
yang
sehingga
terbentuk
menciptakan
reaksi emosi pada diri individu.
orang
Permasalahan emosi yang kerap
menyatakan mereka ingin bisa
2
dialami oleh mahasiswa saat ini
pengembangan tentang persepsi dan
adalah pesimisme dalam menghadapi
pandangan mahasiswa
masa
optimisme
depan.
Banyak
diantara
masa
khususnya
depan
dengan
mahasiswa yang sedang menempuh
anggota kelompok yang berjumlah 5-
pendidikannya di perguruan tinggi
7 orang dengan cara melakukan
merasa
demonstrasi
tidak
yakin
dapat
menyelesaikan studi nya tepat waktu.
Rasa
pesimistis
yang
(Doubling,
yang
peran
yang biasanya dirasakan mahasiswa
Alternatif
adalah
Expressive
Malchiodi
Therapy
(2007)
tepat
waktu
dan
dengan minat dan bidang ilmunya.
kelompok Psikodrama. Psikodrama
bagian
lulus
mendapatkan pekerjaan yang sesuai
ini yang ditawarkan adalah terapi
termasuk
cara
memandang masa depannya seperti
pemecahan permasalahan dalam hal
sendiri
tentang
yang dapat dijadikan referensi dalam
mahasiswa
selanjutnya.
baik
konflik, kemarahan, dan sifat pesimis
tersebut pada masyarakat luas pada
masa
Mirror,
mengungkapkan perasaan tentang
diri
mahasiswa yang pada akhirnya akan
menurunkan
Amplifying,
mahasiswa memperoleh pengertian
segera diselesaikan karena dapat
aktualisasi
psikodrama
Modelling) dan bermain peran agar
dialami
mahasiswa menjadi penting untuk
menghambat
teknik
dari
dimana
METODE PENELITIAN
mendefinisikan
sebagai penggunaan seni, musik,
Penelitian ini menggunakan metode
dance / gerakan, drama, puisi, atau
kuantitatif eksperimen post only
menulis kreatif, bermain, dan pasir
control
untuk
dirinya
pemilihan informan yang digunakan
dalam konteks psikoterapi, konseling
pada penelitian ini adalah purposive
, atau rehabilitasi. Pelaksanaan teknik
sampling.
psikodrama ini adalah suatu kegiatan
dilakukan secara random, dimana
pendekatan
yang
subjek berjumlah 14 orang yang
berorientasi dalam pemahaman dan
terdiri dari laki-laki dan perempuan
mengekspresikan
kelompok
3
group
design.
Pengambilan
Teknik
sample
kemudian
dibagi
menjadi
2
diajukan
oleh
peneliti,
yaitu
kelompok yaitu kelompok kontrol
psikodrama
dapat
meningkatkan
dan kelompok eksperimen.. Subjek
optimisme
masa
depan
pada
dalam
mahasiswa
kerjasama
antar
penelitian
Mahasiswa
ini
fakultas
Universitas
adalah
Psikologi
Kurangnya
Muhammadiyah
Surakarta angkatan 2013. Alat ukur
pemain dalam memainkan peran
yang
pada pelatihan psikodrama adalah
digunakan
adalah
skala
optimisme masa depan yang disusun
salah satu faktor yang mempengaruhi
oleh Adila (2010) berdasarkan aspekaspek optimsme yang dikemukakan
kurang
oleh
psikodrama.
Seligmen
permanence,
(2005)
meliputi
pervasiveness,
dan
efektifnya
pelatihan
Berdasarkan
hasil
observasi
yang
melalui proses expert judgement dan
peneliti
menunjukkan
bahwa
try out serta guide interview.
beberapa
subjek
belum
personalization
yang
kemudian
dilakukan
yang
oleh
mendapatkan giliran peran dalam
Psikodrama seringkali menertawakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
Parametric
analisis
Test
temannya yang sedang memeragakan
Non
dengan
adegan yang diinstruksikan oleh
menggunakan program SPSS 16 for
windows
dapat
diketahui
praktisi sehingga subjek yang sedang
nilai
berperan
Kolmogorov-Sminov signifikansi (2tailed) (p) = 0,541 yang berarti
bahwa
tidak
ada
psikodrama
terhadap
optimisme
masa
dengan
konsentrasi
dan
canggung dalam beradegan. Hal ini
pengaruh
senada dengan pendapat dari Vinacle
peningkatan
depan
(dalam Hasan, 2012) bahwa sifat-
pada
mahasiswa. Hasil penelitian ini tidak
sesuai
hilang
hipotesis
sifat yang dimiliki individu yang
yang
didasarkan pada fakta bahwa tiap
4
pribadi adalah unik dan berbeda
dihadapi secara terbuka di depan
denga pribadi lain seperti minat,
kelompok dan memerankannya.
percaya diri, harga diri, dan motivasi
Faktor
lain
Lebih
yang
(2013)
lanjut
Sholikhah
menambahkan
bahwa
mempengaruhi yang menyebaban
psikodrama
dilakukan
tidak adanya pengaruh psikodrama
membantu
peserta
terhadap
optimisme
pada
mengungkapkan perasaan-perasaan,
mahasiswa
adalah
kurangnya
kemarahan, agresi, kesedihan, dan
keterbukaan diri pemain dimana ini
perasaan
menyebabkan tujuan dari pelatihan
kesungguhan
psikodrama
melaksanakan
ini
tidak
tercapai.
bersalah.
guna
untuk
Kurangnya
pemain
dalam
pelatihan
Berdasarkan hasil observasi subjek
psikodrama
terlihat belum sepenuhnya dapat
tujuan tidak tercapai. Hal ini dapat
mengungkapkan masalah-masalah
dilihat berdasarkan hasil observasi
yang sedang dialaminya dan masih
ketika
menutup diri untuk menceritakan
instruksi kepada pemain untuk
kepada bentuk kelompok. Hal ini
melakukan
bertentangan dengan teori yang
suatu adegan, subjek terlihat tidak
yang dikemukakan oleh Prawitasari
langsung
(2011), bahwa salah satu tujuan
diintruksikan
psikodrama
antara satu pemain dengan pemain
tentang
adalah
berdiskusi
permasalahan
yang
ini
menyebabkan
Praktisi
atau
memberikan
memeragakan
melakukan
namun
apa
yang
bercanda
lainnya sehingga hal ini memecah
5
konsentrasi dan fokus terhadap
dimiliki
adegan yang akan dilakukan.
meningkat
subjek
tidak
setelah
dapat
diberikan
Hal lain yang mempengaruhi
pelatihan psikodrama. Kurangnya
tidak efektif nya psikodrama dalam
keterbukaan diri antara satu subjek
meningkatkan
dengan
optimisme
masa
subjek
lainnya
juga
depan pada mahasiswa adalah latar
membuat pelatihan psikodrama ini
belakang
menjadi
pada
masing-masing
tidak
efektif.
Dalam
subjek yang menjadi peserta dalam
penelitian
pelatihan.
beberapa
keterbatasan
memiliki tingkat optimisme yang
kelemahan,
antara
tinggi karena pada dasarnya subjek
kelompok psikodrama sebaiknya
yang
pelatihan
dilakukan dalam beberapa sesi dan
orangorang
tidak hanya dilaksanakan dalam
yang aktif di organisasi kampus
waktu satu hari sehingga dapat
maupun
luar
sehingga
dilihat follow up dari masing-
sudah
terbiasa
menghadapi
masing subjek untuk mendapatkan
masalah-masalah kompleks dalam
hasil yang optimal. Selain itu tidak
kehidupanya. Berdasarkan uraian
semua subjek memiliki tingkat
diatas dapat diambil kesimpulan
optimisme
tidak ada pengaruh psikodrama
pemilihan subjek hanya didasarkan
dalam
meningkatkan
pada sense of drama.
masa
depan
Subjek
cenderung
mengikuti
psikodrama
Optimisme
adalah
kampus
pada
masa
optimisme
mahasiswa.
depan
yang
6
ini
juga
yang
memiliki
lain
sama
dan
terapi
dan
berfikir
KESIMPULAN
Berdasarkan
diambil
uraian
diatas
kesimpulan
pengaruh
dapat
tidak
psikodrama
meningkatkan
agar
dapat
menyelesaikan masalah yang ada di
ada
dalam
optimisme
positif
masa
perkuliahannya
serta
dapat
meningkatkan
optimisme
masa
depan yang ada pada dirinya.
depan pada mahasiswa. Kurangnya
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
keterbukaan diri antara satu subjek
Bagi
dengan subjek lainnya juga membuat
peneliti
selanjutnya
untuk
melakukan
pelatihan psikodrama menjadi tidak
yang
efektif.
ini
penelitian dengan terapi kelompok
memiliki beberapa keterbatasan dan
dan optimisme masa depan untuk
kelemahan,
memperhatikan
Dalam
kelompok
penelitian
antara
lain
psikodrama
terapi
tertarik
optimisme
sebaiknya
pengukuran
masa
depan
yang
dilakukan dalam beberapa sesi dan
sebaiknya dilakukan di awal untuk
tidak hanya dilaksanakan dalam
melihat
waktu satu hari sehingga dapat
masing
dilihat follow up dari masing-masing
selanjutnya sebaiknya psikodrama ini
subjek untuk mendapatkan hasil yang
dilakukan dalam jangka waktu yang
optimal. Selain itu tidak semua
lebih dari satu hari. Selain itu peneliti
subjek memiliki tingkat optimisme
selanjutnya
yang sama dan pemilihan subjek
mempertimbangkan variabel-variabel
didasarkan pada sense of drama.
lain
tingkat
optimisme
masing
seperti
subjek
agar
dari
dan
dapat
keterbukaan
diri,
kepercayaan diri, pemahaman diri
dan
SARAN
menggunakan
1. Bagi mahasiswa
terapi
serta
kelompok
konseling kelompok, terapi berfikir
dapat mengetahui masalah yang ada
psitif dan terapi welas asih.
pada dirinya dan dapat mengikuti
yang
sebagainya
dalam bentuk lain seperti terapi
Peneliti berharap mahasiswa
pelatihan-pelatihan
lain
sejenis
seperti terapi kognitif dan terapi
7
kini_54f84372a333112b5e8b
48fc
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, F. (2013). Pengaruh
Optimisme
Menghadapi
Masa Pensiun Terhadap Post
Power
Syndrome
pada
Anggota Badan Pembina
Pensiunan Pegawai (BP3)
Pelindo Semarang. Skripsi.
Hasan, A., Lilik, S., & Agustin, R.
(2012). Hubungan antara
Penerimaan
Diri
dan
Dukungan Emosi dengan
Optimisme pada Penderita
Diabetes Mellitus Anggota
Aktif PERSADIA (Persatuan
Diabetes Indonesia) Cabang
Surakarta.
Journal
Psychology.
Adilia, M. D. (2010). Hubungan Self
Esteem dengan Optimisme
Meraih Kesuksesan Karir
Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Khalid, I. (2011). Pengaruh Self
Esteem dan Dukungan Sosial
Terhadap Optimisme Hidup
Penderita HIV/AIDS. Skripsi.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala
Psikologi
Edisi
I.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Malchiodi, C. (2005). Expressive
Therapies. London: The
Guilford Press.
Feist, J., & Feist, G. (2010). Teori
Kepribadian.
Jakarta:
Salemba Humanika.
Peale, N. (2006). The Power of
Positive Thinking. New York:
Pretince Hall.
Ginnis, A. M. (1995). Kekuatan
Optimisme. Jakarta: Mitra.
Prawitasari, J. E. (2011). Psikologi
Klinis. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Goleman, D. (2002). Working With
Emotional
Intelligence
(terjemahan). Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rokhim, A. R. (2013). Hubungan
antara
Motivasi
Belajar
dengan Optimisme Masa
Depan
pada
Mahasiswa
Program
Twinning
di
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Naskah Publikasi
(Diterbitkan).
Handayani, Q. (2014, February 24).
Inikah Budaya Mahasiswa
Masa Kini. Retrieved Juni 17,
2015, from Inikah Budaya
Mahasiswa
Masa
Kini:
http://www.kompasiana.com/
qowriieriyani/inikah-budayamahasiswa-masa-
8
Safitri. (2013). Model Konseling
Melalui Psikodrama Untuk
Meningkatkan
Potensi
Mahasiswa
Angkatan.
Journal Psychology, Volume
11 Nomer 2.
Snyder, C., & Lopez, S. (2007).
Positive Psychology The
Scientific
and
Practical
Explorations
of
Human
Strenghts. California: Sage
Publications.
Sari, N. N. (2013). Pemanfaatan
Teknik Psikodrama Dalam
Layanan
Bimbingan
Kelompok
Terhadap
Peningkatan
Keterbukaan
Diri Siswa Kelas XI SMA N
3 Rembang. Skripsi.
Sugiyono. (2012). Metode Penelian
Kombinasi (mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Utami, I., Hardjono, & Karyanta, N.
(2013). Hubungan antara
Optimisme dengan Adversity
Quotient pada Mahasiswa
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran UNS
yang Mengerjakan Skripsi.
Journal Psychology.
Sholikhah, L. D. (2013). PSikodrama
Untuk
Meningkatkan
Kestabilan Emosi Pada Sswa
Kelas XI SMK Negeri 1
Trucuk
Klaten
Tahun
Pelajaran 2013/2014. Journal
Psychology.
9
MASA DEPAN PADA MAHASISWA
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi
Diajukan Oleh :
FAISAL ABDURRACHMAN HARITS
F 100 120 187
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
fdd
dndujlr unilk diPdrhMkel
PENGARUH PSIKODRAMA TERHADAP PENINGKATAN OPTIMISME
MASA DEPAN PADA MAHASISWA
Faisal Abdurrachman Harits
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Faisal.abdurrachman46@gmail.com
ABSTRAKSI
Pada era globalisasi dan informatika sebagaimana yang telah dan sedang
berlangsung, peran perguruan tinggi sangat penting dalam perkembangan
mahasiswanya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan dan optimisme masa
depan yang diinginkan oleh setiap individu dalam mengahadapi berbagai
permasalahan yang terjadi. Kemampuan tersebut akan merangsang pikiran-pikiran
yang tangguh dan mampu bersaing untuk mendapatkan pekerjaan di tengahtengah persaingan dunia kerja yang semakin ketat
Melalui teknik psikodrama yang diberikan diharapkan akan meningkatkan
optimisme masa depan pada mahasiswa dan pemikiran mengenai masa depan
individu yang lebih positif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh psikodrama dalam meningkatkan optimisme masa depan pada
mahasiswa. Informan penelitian ini sebanyak 14 orang yang dipilih secara
purposive sampling dimana subjek dibagi menjadi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan karakteristik mahasiswa fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta angkatan 2013. Metode penelitian ini menggunakan
metode eksperimen post only control group design. Hasil dari penelitian ini
diketahui nilai Kolmogorov-Sminov signifikansi (2-tailed) (p) = 0,541 yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh psikodrama terhadap peningkatan optimisme masa
depan pada mahasiswa. Kurangnya keterbukaan diri pada setiap subjek dalam
mengungkapkan dan menceritakan masalahnya menjadi faktor utama yang
membuat psikodrama tidak berpengaruh pada peningkatan optimisme masa depan
pada mahasiswa. Selain itu kurangnya keseriusan pemain juga mempengaruhi
jalanya proses psikodrama menjadi tidak kondusif
Kata kunci : Optimisme Masa Depan, Psikodrama
v
THE INFLUENCE OF PSYCHODRAMA TO INCREASED FUTURE
OPTIMISM OF STUDENTS
Faisal Abdurrachman Harits
Faculty of Psychology Muhammadiyah University of Surakarta
Faisal.abdurrachman46@gmail.com
ABSTRACT
In the era of globalization and information technology as it has been and is
ongoing, the role of higher education is very important in the development of its
students to achieve their dreams and optimism the future desired by each
individual in encountering various problems that occur. Such capabilities will
stimulate thoughts resilient and able to compete for jobs in the middle of the
working world competition is getting tighter.
Through psychodrama techniques given expected to increase future
optimism of students and thinking about the future of individuals is more positive.
The purpose of this study was to determine the effect of psychodrama in
improving optimism in the future of students. The informants as many as 14
people were selected by purposive sampling, where subjects were divided into an
experimental group and a control group with the characteristics of students of
faculty of psychology Universitas Muhammadiyah Surakarta force 2013. This
research method using the experimental method post only control group design.
The results of this research note Kolmogorov-Sminov value of significance (2tailed) (p) = 0.541, which means that there is no influence of psychodrama to
increased future optimism of the students. Lack of self-disclosure on any subject
in articulating and communicating the problem becomes a major factor in
psychodrama no effect on increasing future optimism of the students. Besides the
lack of seriousness of the players also affect their nets into a psychodrama
process is not conducive
Keyword : Future Optimism, Psychodrama
vi
kembali ke rumah dimana mereka
PENDAHULUAN
Pada
umumnya
menghabiskan
mahasiswa
menyelesaikan
kecilnya
sebelum berusia 35 tahun.
menempuh kurang lebih 4 tahun
untuk
masa
Melalui teknik psikodrama yang
seluruh
pendidikannya di perguruan tinggi.
diberikan
Namun, fenomena yang terjadi saat
meningkatkan
ini banyak mahasiswa yang tidak
depan
dapat menyelesaikan skripsi tepat
pemikiran mengenai masa depan
waktu karena mengalami hambatan
individu
dan kesulitan baik faktor internal dari
Psikodrama
dalam diri yang berupa kurangnya
pelatihan yang disusun oleh Jacob
kemampuan
L.Moreno
kurangnya
yang
untuk
menulis,
kemampuan
memadai
dan
diharapkan
optimisme
pada
mahasiswa
yang
akan
masa
dan
lebih
positif.
merupakan
teknik
(Prawitasari,
2011).
Psikodrama adalah suatu pendekatan
akademis
terapi
kurangnya
kelompok,
klien
dan
situasi
dalam
memainkan
faktor
kehidupan yang lalu, sekarang, atau
eksternal di luar diri mahasiswa
mendatang dalam sebuah percobaan
seperti kesulitan mencari literatur
untuk meraih pemahaman yang lebih
dan referensi, dana serta masalah
dalam sehingga mencapai perasaan
dengan dosen pembimbing. Mouw
haru.
(Dalam
2009)
dimainkan kembali untuk menolong
menyatakan dalam suatu penelitian
klien terhubung dengan perasaan
longitudinal secara nasional terhadap
yang tidak terungkap dan yang tidak
5.464 orang dewasa awal, sebanyak
disadari nya, memberikan sebuah
77%
82%
saluran untuk pengungkapan yang
menyelesaikan
penuh dari perasaan tersebut, dan
pendidikan mereka pada usia 22
mendorong kepada perilaku baru,
tahun, tetapi sebanyak 15% dari laki-
Loekmono (dalam Sari, 2013)
sebagian
mahasiswa
penelitian,
maupun
Feist
dari
perempuan
dari
&
Feist,
laki-laki
telah
dan
laki dan 22% dari perempuan telah
Peristiwa-peristiwa
Seligman
bekerja penuh waktu, tetapi 16%
peran
dimana
(dalam
Hasan,
penting
2012)
mendefinisikan optimisme sebagai
1
suatu
gaya
penjelasan
yang
lebih
positif,
tetapi
berpikir
menghubungkan peristiwa yang baik
mereka terkutuk dengan sifat
yang terjadi pada dirinya bersifat
pesimistik,
pribadi, permanen, dan pervasive,
mengubah dirinya dari pesimis
sedangkan untuk kejadian buruk
menjadi optimis dapat melalui
yang terjadi pada dirinya bersifat
rencana
eksternal
ditetapkan sendiri (McGinnis,
(bersumber
dari
luar),
sementara dan spesifik. Goleman
(2002)
mengatakan
optimisme
masa
b.
adalah
dengan
dapat
ketika
c.
mereka
Prasangka, prasangka hanyalah
prasangkaan, bisa merupakan
individu
fakta, bisa pula tidak (Seligman,
tersebut dihadapkan pada kesulitan.
Aspek-aspek
membantu
dalam McGinnis, 1995)
kemasabodohan,
keputusasaan, ataupun mengalami
ataupun
dengan
memperoleh optimisme (Clark
yang menopang individu agar tidak
depresi
bergaul
daya yang sangat kuat, sehingga
frustasi. Optimisme merupakan sikap
dalam
Pengalaman
pada diri orang lain merupakan
baik
walaupun ditimpa banyak masalah
terjatuh
yang
mengangumi dan menikmati hal
yang terdapat dalam kehidupan akan
teratasi
tindakan
dapat
orang lain, kemampuan untuk
harapan kuat terhdap segala sesuatu
mampu
untuk
1995)
bahwa
depan
dan
2005)
optimisme
dikemukakan oleh Seligman (dalam
Peale (2006) menjelaskan bahwa
Hasan,
meliputi:
emosi dan perilaku merupakan hasil
pervasiveness,
dari proses kognitif. Segala peristiwa
personalization. Sedangkan faktor-
yang terjadi dinilai secara sadar
faktor
sehingga membentuk pengalaman.
2012),
permanence,
yang
yang
mempengaruhi
optimisme menurut Khalid (2011)
Pengalaman
menurut para ahli yaitu :
dimaknai
a.
Pesimis,
banyak
yang
sehingga
terbentuk
menciptakan
reaksi emosi pada diri individu.
orang
Permasalahan emosi yang kerap
menyatakan mereka ingin bisa
2
dialami oleh mahasiswa saat ini
pengembangan tentang persepsi dan
adalah pesimisme dalam menghadapi
pandangan mahasiswa
masa
optimisme
depan.
Banyak
diantara
masa
khususnya
depan
dengan
mahasiswa yang sedang menempuh
anggota kelompok yang berjumlah 5-
pendidikannya di perguruan tinggi
7 orang dengan cara melakukan
merasa
demonstrasi
tidak
yakin
dapat
menyelesaikan studi nya tepat waktu.
Rasa
pesimistis
yang
(Doubling,
yang
peran
yang biasanya dirasakan mahasiswa
Alternatif
adalah
Expressive
Malchiodi
Therapy
(2007)
tepat
waktu
dan
dengan minat dan bidang ilmunya.
kelompok Psikodrama. Psikodrama
bagian
lulus
mendapatkan pekerjaan yang sesuai
ini yang ditawarkan adalah terapi
termasuk
cara
memandang masa depannya seperti
pemecahan permasalahan dalam hal
sendiri
tentang
yang dapat dijadikan referensi dalam
mahasiswa
selanjutnya.
baik
konflik, kemarahan, dan sifat pesimis
tersebut pada masyarakat luas pada
masa
Mirror,
mengungkapkan perasaan tentang
diri
mahasiswa yang pada akhirnya akan
menurunkan
Amplifying,
mahasiswa memperoleh pengertian
segera diselesaikan karena dapat
aktualisasi
psikodrama
Modelling) dan bermain peran agar
dialami
mahasiswa menjadi penting untuk
menghambat
teknik
dari
dimana
METODE PENELITIAN
mendefinisikan
sebagai penggunaan seni, musik,
Penelitian ini menggunakan metode
dance / gerakan, drama, puisi, atau
kuantitatif eksperimen post only
menulis kreatif, bermain, dan pasir
control
untuk
dirinya
pemilihan informan yang digunakan
dalam konteks psikoterapi, konseling
pada penelitian ini adalah purposive
, atau rehabilitasi. Pelaksanaan teknik
sampling.
psikodrama ini adalah suatu kegiatan
dilakukan secara random, dimana
pendekatan
yang
subjek berjumlah 14 orang yang
berorientasi dalam pemahaman dan
terdiri dari laki-laki dan perempuan
mengekspresikan
kelompok
3
group
design.
Pengambilan
Teknik
sample
kemudian
dibagi
menjadi
2
diajukan
oleh
peneliti,
yaitu
kelompok yaitu kelompok kontrol
psikodrama
dapat
meningkatkan
dan kelompok eksperimen.. Subjek
optimisme
masa
depan
pada
dalam
mahasiswa
kerjasama
antar
penelitian
Mahasiswa
ini
fakultas
Universitas
adalah
Psikologi
Kurangnya
Muhammadiyah
Surakarta angkatan 2013. Alat ukur
pemain dalam memainkan peran
yang
pada pelatihan psikodrama adalah
digunakan
adalah
skala
optimisme masa depan yang disusun
salah satu faktor yang mempengaruhi
oleh Adila (2010) berdasarkan aspekaspek optimsme yang dikemukakan
kurang
oleh
psikodrama.
Seligmen
permanence,
(2005)
meliputi
pervasiveness,
dan
efektifnya
pelatihan
Berdasarkan
hasil
observasi
yang
melalui proses expert judgement dan
peneliti
menunjukkan
bahwa
try out serta guide interview.
beberapa
subjek
belum
personalization
yang
kemudian
dilakukan
yang
oleh
mendapatkan giliran peran dalam
Psikodrama seringkali menertawakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
Parametric
analisis
Test
temannya yang sedang memeragakan
Non
dengan
adegan yang diinstruksikan oleh
menggunakan program SPSS 16 for
windows
dapat
diketahui
praktisi sehingga subjek yang sedang
nilai
berperan
Kolmogorov-Sminov signifikansi (2tailed) (p) = 0,541 yang berarti
bahwa
tidak
ada
psikodrama
terhadap
optimisme
masa
dengan
konsentrasi
dan
canggung dalam beradegan. Hal ini
pengaruh
senada dengan pendapat dari Vinacle
peningkatan
depan
(dalam Hasan, 2012) bahwa sifat-
pada
mahasiswa. Hasil penelitian ini tidak
sesuai
hilang
hipotesis
sifat yang dimiliki individu yang
yang
didasarkan pada fakta bahwa tiap
4
pribadi adalah unik dan berbeda
dihadapi secara terbuka di depan
denga pribadi lain seperti minat,
kelompok dan memerankannya.
percaya diri, harga diri, dan motivasi
Faktor
lain
Lebih
yang
(2013)
lanjut
Sholikhah
menambahkan
bahwa
mempengaruhi yang menyebaban
psikodrama
dilakukan
tidak adanya pengaruh psikodrama
membantu
peserta
terhadap
optimisme
pada
mengungkapkan perasaan-perasaan,
mahasiswa
adalah
kurangnya
kemarahan, agresi, kesedihan, dan
keterbukaan diri pemain dimana ini
perasaan
menyebabkan tujuan dari pelatihan
kesungguhan
psikodrama
melaksanakan
ini
tidak
tercapai.
bersalah.
guna
untuk
Kurangnya
pemain
dalam
pelatihan
Berdasarkan hasil observasi subjek
psikodrama
terlihat belum sepenuhnya dapat
tujuan tidak tercapai. Hal ini dapat
mengungkapkan masalah-masalah
dilihat berdasarkan hasil observasi
yang sedang dialaminya dan masih
ketika
menutup diri untuk menceritakan
instruksi kepada pemain untuk
kepada bentuk kelompok. Hal ini
melakukan
bertentangan dengan teori yang
suatu adegan, subjek terlihat tidak
yang dikemukakan oleh Prawitasari
langsung
(2011), bahwa salah satu tujuan
diintruksikan
psikodrama
antara satu pemain dengan pemain
tentang
adalah
berdiskusi
permasalahan
yang
ini
menyebabkan
Praktisi
atau
memberikan
memeragakan
melakukan
namun
apa
yang
bercanda
lainnya sehingga hal ini memecah
5
konsentrasi dan fokus terhadap
dimiliki
adegan yang akan dilakukan.
meningkat
subjek
tidak
setelah
dapat
diberikan
Hal lain yang mempengaruhi
pelatihan psikodrama. Kurangnya
tidak efektif nya psikodrama dalam
keterbukaan diri antara satu subjek
meningkatkan
dengan
optimisme
masa
subjek
lainnya
juga
depan pada mahasiswa adalah latar
membuat pelatihan psikodrama ini
belakang
menjadi
pada
masing-masing
tidak
efektif.
Dalam
subjek yang menjadi peserta dalam
penelitian
pelatihan.
beberapa
keterbatasan
memiliki tingkat optimisme yang
kelemahan,
antara
tinggi karena pada dasarnya subjek
kelompok psikodrama sebaiknya
yang
pelatihan
dilakukan dalam beberapa sesi dan
orangorang
tidak hanya dilaksanakan dalam
yang aktif di organisasi kampus
waktu satu hari sehingga dapat
maupun
luar
sehingga
dilihat follow up dari masing-
sudah
terbiasa
menghadapi
masing subjek untuk mendapatkan
masalah-masalah kompleks dalam
hasil yang optimal. Selain itu tidak
kehidupanya. Berdasarkan uraian
semua subjek memiliki tingkat
diatas dapat diambil kesimpulan
optimisme
tidak ada pengaruh psikodrama
pemilihan subjek hanya didasarkan
dalam
meningkatkan
pada sense of drama.
masa
depan
Subjek
cenderung
mengikuti
psikodrama
Optimisme
adalah
kampus
pada
masa
optimisme
mahasiswa.
depan
yang
6
ini
juga
yang
memiliki
lain
sama
dan
terapi
dan
berfikir
KESIMPULAN
Berdasarkan
diambil
uraian
diatas
kesimpulan
pengaruh
dapat
tidak
psikodrama
meningkatkan
agar
dapat
menyelesaikan masalah yang ada di
ada
dalam
optimisme
positif
masa
perkuliahannya
serta
dapat
meningkatkan
optimisme
masa
depan yang ada pada dirinya.
depan pada mahasiswa. Kurangnya
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
keterbukaan diri antara satu subjek
Bagi
dengan subjek lainnya juga membuat
peneliti
selanjutnya
untuk
melakukan
pelatihan psikodrama menjadi tidak
yang
efektif.
ini
penelitian dengan terapi kelompok
memiliki beberapa keterbatasan dan
dan optimisme masa depan untuk
kelemahan,
memperhatikan
Dalam
kelompok
penelitian
antara
lain
psikodrama
terapi
tertarik
optimisme
sebaiknya
pengukuran
masa
depan
yang
dilakukan dalam beberapa sesi dan
sebaiknya dilakukan di awal untuk
tidak hanya dilaksanakan dalam
melihat
waktu satu hari sehingga dapat
masing
dilihat follow up dari masing-masing
selanjutnya sebaiknya psikodrama ini
subjek untuk mendapatkan hasil yang
dilakukan dalam jangka waktu yang
optimal. Selain itu tidak semua
lebih dari satu hari. Selain itu peneliti
subjek memiliki tingkat optimisme
selanjutnya
yang sama dan pemilihan subjek
mempertimbangkan variabel-variabel
didasarkan pada sense of drama.
lain
tingkat
optimisme
masing
seperti
subjek
agar
dari
dan
dapat
keterbukaan
diri,
kepercayaan diri, pemahaman diri
dan
SARAN
menggunakan
1. Bagi mahasiswa
terapi
serta
kelompok
konseling kelompok, terapi berfikir
dapat mengetahui masalah yang ada
psitif dan terapi welas asih.
pada dirinya dan dapat mengikuti
yang
sebagainya
dalam bentuk lain seperti terapi
Peneliti berharap mahasiswa
pelatihan-pelatihan
lain
sejenis
seperti terapi kognitif dan terapi
7
kini_54f84372a333112b5e8b
48fc
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, F. (2013). Pengaruh
Optimisme
Menghadapi
Masa Pensiun Terhadap Post
Power
Syndrome
pada
Anggota Badan Pembina
Pensiunan Pegawai (BP3)
Pelindo Semarang. Skripsi.
Hasan, A., Lilik, S., & Agustin, R.
(2012). Hubungan antara
Penerimaan
Diri
dan
Dukungan Emosi dengan
Optimisme pada Penderita
Diabetes Mellitus Anggota
Aktif PERSADIA (Persatuan
Diabetes Indonesia) Cabang
Surakarta.
Journal
Psychology.
Adilia, M. D. (2010). Hubungan Self
Esteem dengan Optimisme
Meraih Kesuksesan Karir
Pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta. Skripsi.
Khalid, I. (2011). Pengaruh Self
Esteem dan Dukungan Sosial
Terhadap Optimisme Hidup
Penderita HIV/AIDS. Skripsi.
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala
Psikologi
Edisi
I.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Malchiodi, C. (2005). Expressive
Therapies. London: The
Guilford Press.
Feist, J., & Feist, G. (2010). Teori
Kepribadian.
Jakarta:
Salemba Humanika.
Peale, N. (2006). The Power of
Positive Thinking. New York:
Pretince Hall.
Ginnis, A. M. (1995). Kekuatan
Optimisme. Jakarta: Mitra.
Prawitasari, J. E. (2011). Psikologi
Klinis. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Goleman, D. (2002). Working With
Emotional
Intelligence
(terjemahan). Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Rokhim, A. R. (2013). Hubungan
antara
Motivasi
Belajar
dengan Optimisme Masa
Depan
pada
Mahasiswa
Program
Twinning
di
Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Naskah Publikasi
(Diterbitkan).
Handayani, Q. (2014, February 24).
Inikah Budaya Mahasiswa
Masa Kini. Retrieved Juni 17,
2015, from Inikah Budaya
Mahasiswa
Masa
Kini:
http://www.kompasiana.com/
qowriieriyani/inikah-budayamahasiswa-masa-
8
Safitri. (2013). Model Konseling
Melalui Psikodrama Untuk
Meningkatkan
Potensi
Mahasiswa
Angkatan.
Journal Psychology, Volume
11 Nomer 2.
Snyder, C., & Lopez, S. (2007).
Positive Psychology The
Scientific
and
Practical
Explorations
of
Human
Strenghts. California: Sage
Publications.
Sari, N. N. (2013). Pemanfaatan
Teknik Psikodrama Dalam
Layanan
Bimbingan
Kelompok
Terhadap
Peningkatan
Keterbukaan
Diri Siswa Kelas XI SMA N
3 Rembang. Skripsi.
Sugiyono. (2012). Metode Penelian
Kombinasi (mixed Methods).
Bandung: Alfabeta.
Utami, I., Hardjono, & Karyanta, N.
(2013). Hubungan antara
Optimisme dengan Adversity
Quotient pada Mahasiswa
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran UNS
yang Mengerjakan Skripsi.
Journal Psychology.
Sholikhah, L. D. (2013). PSikodrama
Untuk
Meningkatkan
Kestabilan Emosi Pada Sswa
Kelas XI SMK Negeri 1
Trucuk
Klaten
Tahun
Pelajaran 2013/2014. Journal
Psychology.
9