PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015.
PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA
DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015
Oleh :
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Project Based Lerning (PjBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI
Semester 2 T.P 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyampaikan terima kasih teristimewa kepada Ibu Dr. Mariati P.
Simanjuntak, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs. J.B
Sinuraya M.Pd, selaku Dosen Penguji II dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan
Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Bapak
kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak
membantu selama penelitian berlangsung.
Terkhusus penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih Pdt.
R.Hutapea, M.A dan Ibunda tercinta L.Marpaung yang selalu berdoa, memberi
kasih sayang dan memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada
penulis. Terima kasih juga kepada abang dan kakak tercinta Ester Puspita Dewi
Hutapea S.Si, Kristinawati Hutapea, S.Pd dan Wesly Parsaoran Hutapea, S.Pd.
Terima kasih juga kepada Vera Pasaribu yang membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
v
kepada semua teman-teman kelas Fisika Pendidikan regular A 2011 yang telah
berjuang bersama dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED..
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Penulis juga
menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA
DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model project
based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 8 Medan T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan
desain two group pretest-postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas XI IPA-5
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas XI IPA-4 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam
ranah kognitif berbentuk uraian yang terdiri dari 10 soal yang sudah divalidasi dan lembar
observasi untuk mengukur aktivitas, sikap dan keterampilan. Hasil penilaian di kelas
eksperimen menunjukkan aktivitas dengan kategori sangat aktif. Keterampilan siswa
termasuk dalam kategori sangat baik serta perubahan sikap pada kategori sangat baik. Sikap
siswa di kelas kontrol dengan kategori cukup. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda
(uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan penerapan model project based learning
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 8
Medan T.P 2014/2015. Kesimpulan yang di dapat adalah penggunaan model project based
learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : model project based learning, hasil belajar dan aktivitas.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Halaman
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Identifikasi Masalah
5
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Rumusan Masalah
6
1.5
Tujuan Penelitian
6
1.6
Manfaat Penelitian
6
1.7
Defenisi Operasional
7
BAB II. LANDASAN TEORI
8
2.1
Belajar, Aktivitas dan Hasil Belajar
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
10
2.2
Model Project Based Learning
16
2.3
Pembelajaran Konvensional
22
2.4
Model PjBL, Aktivitas dan Hasil Belajar
23
2.5
Teori Belajar yang Mndukung Model PjBL
24
2.6
Penelitian yang Relevan
25
2.7
Kerangka Konseptual
27
vii
2.8
Materi Pembelajaran
28
2.9
Hipotesis Penelitian
32
BAB III. METODE PENELITIAN
33
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
33
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
33
3.3
Variabel Penelitian
33
3.4
Jenis Dan Desain Penelitian
33
3.5
Prosedur Penelitian
34
3.6
Instrumen Penelitian
35
3.6.1
Tes Hasil Belajar
35
3.6.2
Lembar Observasi
36
3.7
Validitas Tes Hasil Belajar
40
3.8
Teknik Analisis Data
40
3.8.1
Teknik Analisis data Tes Hasil Belajar Pengetahuan
40
3.9
Analisis Data Observasi
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46
4.1
Hasil Penelitian
46
4.1.1
Validitas Isi
46
4.1.2
Validitas Ramalan
46
4.1.2.1
Validitas Tes
46
4.1.2.2
Reliabilitas Tes
47
4.1.2.3
Taraf Kesukaran Tes
47
4.1.2.4
Daya Pemebeda Tes
48
4.1.2.5
Deskripsi Hasil Penelitian
48
4.2 .1
Hasil Belajar Pengetahuan
49
4 2.1.1
Pengolahan dan Analisis data Pretes
49
4.2.1.1.1 Uji Normalitas
50
4.2.1.2.2 Uji Homogenitas
51
4.2.1.2.3 Pengujian Hipotesis
51
viii
4.2.1.3
Pengolahan dan Analisis data Postes
52
4.2.1.3.1 Uji Normalitas
53
4.2.1.3.2 Uji Homogenitas
53
4.2.1.3.3 Pengujian Hipotesis
54
4.2.2
Aktivitas Belajar Siswa
54
4.2.3
Penilaian Sikap
56
4.2.4
Penilaian Keterampilan
57
4.3
Pembahasan
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1.
Kesimpulan
59
5.2.
Saran- Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
61
LAMPIRAN
64
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Aktivitas siswa yang diamati
10
Tabel 2.2
Penelitian yang relevan
26
Tabel 3.1
Rancangan penelitian
34
Tabel 3.2
Kriteria penskoran tes uraian
35
Tabel 3.3
Kisi-kisi tes hasil belajar
36
Tabel 3.4
Pedoman penilaian aktivitas siswa
37
Tabel 3.5
Pedoman Observasi Sikap
38
Tabel 3.6
Pedoman Observasi Keterampilan
39
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Hasil Belajar
41
Tabel 4.1
Tabel Kategori Validitas Tes
46
Tabel 4.2
Kriteria Taraf Kesukaran Tes
47
Tabel 4.3
Kriteria Daya Beda Tes
48
Tabel 4.4
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
50
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data Pretes
50
Tabel 4.6
Uji Homogenitas Data Pretes
51
Tabel 4.7
Uji Hipotesis Data Pretes
51
Tabel 4.8
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
52
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Postes
53
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Postes
53
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Data Postes
54
Tabel 4.12 Hasil Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
55
Tabel 4.13 Penilaian Sikap Kelas Eksperimen dan kelas kontrol
56
Tabel4.14 Penilaian Keterampilan Siswa kelas Eksperimen
57
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Pelaksanaan Model PjBL
20
Gambar 2.2 Dampak PjBL
28
Gambar 4.1 Nilai rata-rata aktivitas setiap pertemuan
55
Gambar 4.2 Perbandingan nilai rata-rata sikap kedua kelas
56
Gambar 4.3 Nilai rata-rata keterampilan setiap pertemuan
58
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1)
64
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)
93
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa 1
117
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 2
118
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 3
119
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 4
120
Lampiran 7
Project team work plan
121
Lampiran 8
Penilaian sikap dan keterampilan
122
Lampiran 9
Rubrik penilaian sikap dan keterampilan
123
Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
126
Lampiran 11 Rubrik penilaian aspek pengetahuan
137
Lampiran 12 Soal –Soal Tes Hasil Belajar
138
Lampiran 13 Pedoman penilaian aktivitas siswa
140
Lampiran 14 Lembar penilaian aktivitas siswa
141
Lampiran 15 Urutan nilai validitas ramalan
142
Lampiran 16 Tabulasi nilai kelompok atas
144
Lampiran 17 Tabulasi nilai kelompok bawah
145
Lampiran 18 Rekapitulasi Daya Beda
146
Lampiran 19 Rekapitulasi tingkat kesukaran tes
147
Lampiran 20 Menentukan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
149
Lampiran 21 Menentukan Daya Beda Instrumen Tes Hasil Belajar
153
Lampiran 22 Menentukan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar 155
Lampiran 23 Validitas Isi Perangkat Instrumen oleh Validator
157
Lampiran 24 Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen
160
Lampiran 25 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Eksperimen
168
Lampiran 26 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Kontrol
176
Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Belajar
184
Lampiran 28 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
192
xi
Deviasi Pretes
Lampiran 29 Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Pretes
195
Lampiran 30 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes
200
Lampiran 31 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
202
Deviasi Postes
Lampiran 32 Uji Normalitas dan homogenitas Nilai Postes
204
Lampiran 33 Uji Hipotesis Nilai Postes
209
Lampiran 34 Dokumentasi
212
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
220
Lampiran 36 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t
221
Lampiran 37 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z
222
Lampiran 38 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
223
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan
yang pesat. Dalam hal ini pendidikan sangat berperan penting untuk menciptakan
sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan keterampilan
sebagai syarat mutlak untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru sehingga mampu
bersaing dengan dunia secara luas. Pendidikan merupakan bagian integral dalam
pembangunan.
Proses
pendidikan
tidak
dapat
dipisahkan
dari
proses
pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk
mengembangkan SDM yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang
satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan beriringan.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis
merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang
dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum,
yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.
Banyak mata pelajaran yang diajarkan dalam proses pendidikan di sekolah,
salah satunya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri serta
kesempatan pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan
sehari-hari. IPA itu sendiri memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah
ilmu fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang sangat penting karena
mempelajari gejala dan fenomena yang terjadi di alam dan tidak dapat dipisahkan
2
dari kemajuan IPTEK itu sendiri. Pemilihan sistem pembelajaran yang tepat,
termasuk di dalamnya materi, metode dan media pembelajaran akan dapat
mengatasi
kendala-kendala
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
sehingga
mendukung peningkatan SDM yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan
berinisiatif untuk kemajuan IPTEK itu sendiri
Pembelajaran fisika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah selama ini
ditandai dengan pembelajaran yang lebih di dominasi oleh aktivitas guru daripada
aktivitas siswa (teacher centered). Pembelajaran yang terjadi hanya melakukan
perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa (transfer of knowledge) dan
terkadang guru lebih terfokus pada penghapalan rumus-rumus saja. Akibatnya,
siswa menjadi terbebani dan tidak mampu mengaplikasikan rumus tersebut untuk
menyelesaikan persoalan. Selama ini guru terbiasa dengan model pembelajaran
konvensional yaitu menggunakan metode ceramah untuk semua tipe atau
karakteristik materi pelajaran, padahal materi fisika itu sendiri berbeda-beda.
Berdasarkan instrumen lembar observasi yang diberikan kepada siswa
diperoleh bahwa siswa hanya diberikan penjelasan materi yang kemudian
pengerjaan soal-soal sehingga siswa menganggap pelajaran fisika sebagai
pelajaran yang penuh dengan rumus-rumus untuk menyelesaikan soal. Guru juga
sangat jarang mengajak siswa ke laboratorium karena alat yang kurang memadai,
waktu yang tidak mencukupi dan kurangnya keterampilan guru dalam
melaksanakan sutau percobaan. Dan guru juga tidak pernah memberikan kepada
siswa kesempatan untuk membuat suatu proyek atau karya dimana siswa bisa
mengekspresikan pengetahuan fisika yang dimilikinya untuk mengatasi masalah
yang ada dikehidupannya sehari-hari. Aktivitas yang didapat di dalam kelas
adalah siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru dan mengerjakan
soal-soal yang diberikan. Dengan proyek dapat mengubah hakikat hubungan
antara guru dan peserta didik. Proyek dapat mereduksi kompetisis di dalam kelas
dan mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada kerja sendiri-sendiri.
Proyek juga dapat menggeser focus pembelajaran dari mengingat fakta ke
eksplorasi ide.
3
Siswa lebih menganggap pelajaran fisika selalu identik dengan rumusrumus yang banyak dan susah diingat. Guru lebih sering menggunakan pola
mengajar dengan penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab
yang kemudian memberikan soal-soal dengan penyelesaian menggunakan rumusrumus. Hal ini juga yang membuat siswa hanya mendengarkan dan mencatat
semua yang disampaikan oleh guru. Untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM)
untuk kelas XI IPA sebesar 75, dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai
nilai diatas nilai 60 dan yang tertinggi hanya sekitar 78 (diperoleh dari wawancara
dengan guru fisika yang bersangkutan).
Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar mengingat dan
memahami konsep seperti yang ditemukan atau dilakukan oleh para ilmuwan.
Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam
menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan, membuat suatu proyek
atau karya dan penelitian ilmiah. Proses penemuan konsep melibatkan
keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui percobaan ilmiah yang dapat
dilaksanakan dan ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dimana sesuai dengan
kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan salah satu model model pembelajaran
dimana peserta didik terlibat langsung dalam penemuan kosep, merancang suatu
percobaan, membuat suatu produk nyata dan mengkomunikasikan hasilnya.
Model tersebut adalah project based learning (PjBL).
Model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah sebuah model atau
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual
melalui
kegiatan-kegiatan
yang
kompleks.
PjBL
memfokuskan
pada
pengembangan produk atau unjuk kerja (performance), yang secara umum peserta
didik melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar kelompok, melakukan
pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah dan mensintesis informasi.
Tidak hanya belajar secara kolaboratif, PjBL juga bersifat inovatif, unik dan
berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan peserta
didik atau kebutuhan masyarakat atau industri lokal. Dengan PjBL dinilai akan
4
mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki peserta didik
termasuk keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan
berkreativitas, kemampuan memecahkan masalah dan sekaligus dipandang efektif
untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa.
“PjBL memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman
belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk peserta didik usia dewasa, seperti
siswa, apakah mereka sedang belajar di perguruan tinggi maupun pelatihan
transisional untuk memasuki lapangan pekerjaan” (Istarani, 2012). PjBL
merupakan rancangan peserta didik, perencanaan dan mengembangkan proyek
dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang dapat diperlihatkan,
dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).”
Dengan menggunakan PjBL maka akan diperoleh keutamaan antara lain:
1. melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks yang
membuat siswa dapat mendefenisikan isu atau permasalahan yang bermakna
bagi mereka;
2. membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan, berpikir
kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam upaya membuat proyek;
3. melibatkan siswa dalam beljar menerapkan pengetahuan dan keterampilan
dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat proyek;
4. memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan melatih keterampilan
interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok dan orang dewasa;
5. memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang
dibutuhkan untuk hidup dan bekerja;
6. mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis
tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada standar
belajar.
Peneliti sebelumnya Yance et al., (2013) berdasarkan hasil penelitian
diperoleh perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor secara signifikan pada
taraf nyata 0,05. Peneliti Luthvitasari et al., (2012)
menyatakan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran
5
berbasis proyek memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMK, (2) setiap aspek
keterampilan berpikir kritis mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan
berpikir kreatif, (3) pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan
kemahiran generik sains siswa SMK. Peneliti Harahap et al., (2013) juga
menyatakan bahwa “the result shown that Student creative thinking in project
based learning model is greater than cooperative learning models (hasil
penelitian menunjukkan bahwa berpikir kreatif siswa dengan model project based
learning lebih tinggi daripada model pembelajaran kooperatif)”.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI
Semester 2 T.P 2014/2015.”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka diambil pokok-
pokok masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diperoleh belum sepenuhnya optimal dimana
dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai nilai diatas nilai 60.
2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.
3. Penggunaan model pembelajaran yang masih belum maksimal, kecenderungan
penggunaan pembelajaran konvensional dalam hal ini metode ceramah dan
pemberian tugas masih yang mendominasi dalam proses belajar mengajar.
4. Siswa memahami konsep fisika dengan model matematis. Siswa kurang efektif
dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran fisika.
5. Kurangnya kegiatan percobaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang
membuat siswa menjadi terbiasa dengan suasana pembelajaran yang monoton.
1.3
Batasan Masalah
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini, maka dibuat
batasan masalah sebagai berikut:
6
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PjBL dan
pembelajaran konvensional.
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Fluida Dinamis.
3. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 8 Medan kelas XI IPA T.P
2014/2015.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas XI semester
2 T.P 2014/2015 adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang mengikuti model PjBL?
4. Bagaimana pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa?
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas
XI semester 2 T.P 2014/2015 adalah untuk:
1. Mengetahaui hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
3. Melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model PjBL.
4. Melihat pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan:
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan model PjBL untuk nantinya diterapkan di
lapangan.
2. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
pelajaran fisika.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.
7
1.7
Defenisi Operasional
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2010).
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang
meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan
guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak
langsung dalam proses belajar mengajar (Istarani, 2012).
PjBL
merupakan
rancangan
peserta
didik,
perencanaan
dan
mengembangkan proyek dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang
dapat diperlihatkan, dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).”
Hasil belajar bisa ditinjau sesudah akhir suatu proses pengajaran. Hasil
belajar adalah suatu “fakta” yang bisa dilaporkan atau dipublikasikan (Kock,
1995).
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2014/2015 pada materi fluida dinamis maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan model project based learning
(PjBL) khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata
dengan kategori cukup baik.
2. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional
khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata dengan
kategori kurang baik.
3. Aktivitas siswa yang dikembangkan dari model project based learning
memberi informasi bahwa dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran ditinjau dari hasil dengan kategori rata-rata aktivitas di
setiap pertemuan dinyatakan aktif.
4. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model project based learning
(PjBL) terhadap hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhankegaduhan di dalam kelas, untuk itu dibutuhkan observer agar proses
pembelajaran berjalan dengan kondusif.
2. Kepada peneliti selanjutnya diperlukan kreativitas dalam mengatasi
ketidaktersediaan media di sekolah.
60
3. Diperlukan ide yang kreatif dalam merancang suatu proyek. Proyek sebaiknya
sederhana namun dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PjBL, ada
baiknya memberikan motivasi yang kuat terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri
pada siswa tersebut
5. Kepada guru mata pelajaran fisika disarankan untuk menerapkan model PjBL
dalam pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatan hasil
belajar siswa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013, PT, Refika Aditama; Bandung
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R, (eds)., (2001), A Taxonomy for Learning
Teaching and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives, Addition Wesly: New York,
Anderson, L,W, (Ed), Krathwol, D.R, (Ed), Airasian, P.W, Cruikshank, K.A,
Mayer, R.E, Pintrich, P.R, Raths, J, dan Wittrock, M.C., (2002), A
taxonomy for learning, teaching and assesing: A revision of Bloom’s
Taxonomy of Educational Objectives (Complate edition), Theory Into
Practice 41(4): 212-218
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara:
Jakarta
BIE., (2013), Introduction To Project Basic, Buck Institude for Education: USA
Cakici, Y dan Turkmen, N., (2013), An Investigation of The Effect of Project
Based Learning Approach on Childrens Achievment And Attitude
Science, The Online Journal Of Sciense and Technology, 3(2)
Djamarah, B.S dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta:
Jakarta
Douglas, C.G., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Gultom,
S., (2014), Materi
Kemendikbud: Jakarta
Pelatihan
Implementasi
Kurikulum
2013,
Harun, bin Yussof., (2006), Project-Based Learning Handbook, Educational
Technology Division: Kuala Lumpur
Harris, J.B, Hofer, J.M, Schmidt, A.D, Olphen, Van M., (2010), ”Grounded
technology Integration: Instructional Planning Using Curriculum-Based
Activity Type Taxonomies, Jl, Of Technology and Teacher education
(2010) 18(4), 573-605
Hewitt, G.P., (2006), Conceptual Phyxics, 10Th ed, Pearson Education, Inc, New
York
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovativ, Media Persada: Medan
62
Joyce, B, Weil, M dan Calhoun, E., (2011), Model of Teaching, Pustaka Belajar:
Yogyakarta
Kemendikbud., (2000), Kumpulan karya guru sekolah menengah umum, ITSF:
Jakarta
Klein, I.J, Tafferas, S, King, H.S, Commitante, A, Bey, L.C dan Stripling, B.,
(2009), Project Based Learning: Inspiring Middle School Students to
Engange in Deep and Active Learning, NYC Department of Education:
New York
Kock, H., (1995), Saya Guru yang Baik?, Kanisus: Yogyakarta
Krajcik, J.S, Blumenfeld, P.C, Marx, R.W & Soloway, E., (1994), A collaborative
model for helping middle grade techers learn project based learning,The
Elementary School Journal, 94(5), 483-497
Krathwohl, R.David., (2002), A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview,
Theory Into Practice, 41(4): 212-218
Lindawati, Fatma, Rianti, D.S, Maftukhin, A., (2013), Penerapan Model Project
Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa MAN 1
Kebumen, 3(1)
Luthvitasari, Navies, P, Made D.Ngurah dan Linuwih, Suharto., (2012),
Implementasi Pembelajaran Fisika berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran generik
Sains, journal of Innovative Science Education, 1(2)
Marzano, Robert J., (2006), Classroom Assessment and Grading That Work,
ASCD: USA
Mihardi, S, Harahap, B.M, Sani, A.R., (2013), The Effect of Project Based
Learning Model With KWL Worksheet on Student Creative thinking
Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice, 4(25)
Muruithi, M.E, Odundo, A.P dan Gatumu, C.J., (2013), Project Method and
Learner Achievment in Phyxics in Kenyan Secondary School,
Internatiol Journal of Education and Research, 1(7)
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajah Pressindo:
Yogyakarta,
Patton, A., (2012), Work that Matters The Teacher’s Guide to Project Based
Learning, Paul Hamlin Foundation, U,K
63
Purwanto, N., (2010), Psikologi Pendidikan, PT, Remaja Rosdakaria: Bandung
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta: Bandung
Sani, A.R., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara: Jakarta
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasai Standar proses
Pembelajaran Pendidikan, Kencana: Jakarta
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito: Bandung
Sunati, Rahmawati, Selly., (2014), Penilaian dalam Kurikulum 2013, Penerbit
ANDI: Yogyakarta
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru
dan beberapa metode mendukung dan beberapa komponen layanan
khusus, Rineka Cipta: Jakarta
Yance, Doski Rinta, Ramli, Ermaniati dan Fatni Mufit., (2013), Pengaruh
Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 BATIPUH Kabupaten Tanah
Datar, Pillar Physics Education, 1:48-54
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA
DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015
Oleh :
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
i
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai dengan waktu
yang direncanakan.
Skripsi berjudul :“Pengaruh Model Project Based Lerning (PjBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI
Semester 2 T.P 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Penulis menyampaikan terima kasih teristimewa kepada Ibu Dr. Mariati P.
Simanjuntak, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si selaku Dosen Penguji I , Bapak Drs. J.B
Sinuraya M.Pd, selaku Dosen Penguji II dan Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si
selaku Dosen Penguji III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima
kasih kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si, M.M selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf pegawai jurusan
Fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih disampaikan penulis kepada Bapak
kepala Sekolah, Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak
membantu selama penelitian berlangsung.
Terkhusus penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda terkasih Pdt.
R.Hutapea, M.A dan Ibunda tercinta L.Marpaung yang selalu berdoa, memberi
kasih sayang dan memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada
penulis. Terima kasih juga kepada abang dan kakak tercinta Ester Puspita Dewi
Hutapea S.Si, Kristinawati Hutapea, S.Pd dan Wesly Parsaoran Hutapea, S.Pd.
Terima kasih juga kepada Vera Pasaribu yang membantu penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan
v
kepada semua teman-teman kelas Fisika Pendidikan regular A 2011 yang telah
berjuang bersama dalam menyelesaikan pendidikan di UNIMED..
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”.
Penulis juga
menyadari bahwa masih begitu banyak kekurangan yang ada, baik dari segi isi
maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya khasana ilmu pendidikan.
Medan,
Juni 2015
Penulis,
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA
DINAMIS KELAS XI SEMESTER 2 T.P 2014/2015
Jonathan Hutapea
NIM 4113121028
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model project
based learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI
SMA Negeri 8 Medan T.P 2014/2015. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan
desain two group pretest-postest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster
random sampling dengan mengambil dua kelas dari lima kelas yaitu kelas XI IPA-5
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas XI IPA-4 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam
ranah kognitif berbentuk uraian yang terdiri dari 10 soal yang sudah divalidasi dan lembar
observasi untuk mengukur aktivitas, sikap dan keterampilan. Hasil penilaian di kelas
eksperimen menunjukkan aktivitas dengan kategori sangat aktif. Keterampilan siswa
termasuk dalam kategori sangat baik serta perubahan sikap pada kategori sangat baik. Sikap
siswa di kelas kontrol dengan kategori cukup. Hasil uji hipotesis menggunakan uji beda
(uji-t) diperoleh ada pengaruh yang signifikan penerapan model project based learning
terhadap hasil belajar fisika siswa pada materi Fluida Dinamis di kelas XI SMA Negeri 8
Medan T.P 2014/2015. Kesimpulan yang di dapat adalah penggunaan model project based
learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Kata kunci : model project based learning, hasil belajar dan aktivitas.
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Halaman
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Identifikasi Masalah
5
1.3
Batasan Masalah
5
1.4
Rumusan Masalah
6
1.5
Tujuan Penelitian
6
1.6
Manfaat Penelitian
6
1.7
Defenisi Operasional
7
BAB II. LANDASAN TEORI
8
2.1
Belajar, Aktivitas dan Hasil Belajar
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
10
2.2
Model Project Based Learning
16
2.3
Pembelajaran Konvensional
22
2.4
Model PjBL, Aktivitas dan Hasil Belajar
23
2.5
Teori Belajar yang Mndukung Model PjBL
24
2.6
Penelitian yang Relevan
25
2.7
Kerangka Konseptual
27
vii
2.8
Materi Pembelajaran
28
2.9
Hipotesis Penelitian
32
BAB III. METODE PENELITIAN
33
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
33
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
33
3.3
Variabel Penelitian
33
3.4
Jenis Dan Desain Penelitian
33
3.5
Prosedur Penelitian
34
3.6
Instrumen Penelitian
35
3.6.1
Tes Hasil Belajar
35
3.6.2
Lembar Observasi
36
3.7
Validitas Tes Hasil Belajar
40
3.8
Teknik Analisis Data
40
3.8.1
Teknik Analisis data Tes Hasil Belajar Pengetahuan
40
3.9
Analisis Data Observasi
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
46
4.1
Hasil Penelitian
46
4.1.1
Validitas Isi
46
4.1.2
Validitas Ramalan
46
4.1.2.1
Validitas Tes
46
4.1.2.2
Reliabilitas Tes
47
4.1.2.3
Taraf Kesukaran Tes
47
4.1.2.4
Daya Pemebeda Tes
48
4.1.2.5
Deskripsi Hasil Penelitian
48
4.2 .1
Hasil Belajar Pengetahuan
49
4 2.1.1
Pengolahan dan Analisis data Pretes
49
4.2.1.1.1 Uji Normalitas
50
4.2.1.2.2 Uji Homogenitas
51
4.2.1.2.3 Pengujian Hipotesis
51
viii
4.2.1.3
Pengolahan dan Analisis data Postes
52
4.2.1.3.1 Uji Normalitas
53
4.2.1.3.2 Uji Homogenitas
53
4.2.1.3.3 Pengujian Hipotesis
54
4.2.2
Aktivitas Belajar Siswa
54
4.2.3
Penilaian Sikap
56
4.2.4
Penilaian Keterampilan
57
4.3
Pembahasan
58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
59
5.1.
Kesimpulan
59
5.2.
Saran- Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
61
LAMPIRAN
64
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Aktivitas siswa yang diamati
10
Tabel 2.2
Penelitian yang relevan
26
Tabel 3.1
Rancangan penelitian
34
Tabel 3.2
Kriteria penskoran tes uraian
35
Tabel 3.3
Kisi-kisi tes hasil belajar
36
Tabel 3.4
Pedoman penilaian aktivitas siswa
37
Tabel 3.5
Pedoman Observasi Sikap
38
Tabel 3.6
Pedoman Observasi Keterampilan
39
Tabel 3.7
Kriteria Penilaian Hasil Belajar
41
Tabel 4.1
Tabel Kategori Validitas Tes
46
Tabel 4.2
Kriteria Taraf Kesukaran Tes
47
Tabel 4.3
Kriteria Daya Beda Tes
48
Tabel 4.4
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
50
Tabel 4.5
Uji Normalitas Data Pretes
50
Tabel 4.6
Uji Homogenitas Data Pretes
51
Tabel 4.7
Uji Hipotesis Data Pretes
51
Tabel 4.8
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
52
Tabel 4.9
Uji Normalitas Data Postes
53
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Postes
53
Tabel 4.11 Uji Hipotesis Data Postes
54
Tabel 4.12 Hasil Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
55
Tabel 4.13 Penilaian Sikap Kelas Eksperimen dan kelas kontrol
56
Tabel4.14 Penilaian Keterampilan Siswa kelas Eksperimen
57
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan Pelaksanaan Model PjBL
20
Gambar 2.2 Dampak PjBL
28
Gambar 4.1 Nilai rata-rata aktivitas setiap pertemuan
55
Gambar 4.2 Perbandingan nilai rata-rata sikap kedua kelas
56
Gambar 4.3 Nilai rata-rata keterampilan setiap pertemuan
58
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1)
64
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2)
93
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa 1
117
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 2
118
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 3
119
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 4
120
Lampiran 7
Project team work plan
121
Lampiran 8
Penilaian sikap dan keterampilan
122
Lampiran 9
Rubrik penilaian sikap dan keterampilan
123
Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar
126
Lampiran 11 Rubrik penilaian aspek pengetahuan
137
Lampiran 12 Soal –Soal Tes Hasil Belajar
138
Lampiran 13 Pedoman penilaian aktivitas siswa
140
Lampiran 14 Lembar penilaian aktivitas siswa
141
Lampiran 15 Urutan nilai validitas ramalan
142
Lampiran 16 Tabulasi nilai kelompok atas
144
Lampiran 17 Tabulasi nilai kelompok bawah
145
Lampiran 18 Rekapitulasi Daya Beda
146
Lampiran 19 Rekapitulasi tingkat kesukaran tes
147
Lampiran 20 Menentukan Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar
149
Lampiran 21 Menentukan Daya Beda Instrumen Tes Hasil Belajar
153
Lampiran 22 Menentukan Taraf Kesukaran Instrumen Tes Hasil Belajar 155
Lampiran 23 Validitas Isi Perangkat Instrumen oleh Validator
157
Lampiran 24 Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Kelas Eksperimen
160
Lampiran 25 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Eksperimen
168
Lampiran 26 Rekapitulasi Penilaian Sikap Kelas Kontrol
176
Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Belajar
184
Lampiran 28 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
192
xi
Deviasi Pretes
Lampiran 29 Uji Normalitas dan Homogenitas Nilai Pretes
195
Lampiran 30 Uji Hipotesis (Uji t Dua Pihak) Nilai Pretes
200
Lampiran 31 Perhitungan Nilai Rata-Rata,Varians dan Standar
202
Deviasi Postes
Lampiran 32 Uji Normalitas dan homogenitas Nilai Postes
204
Lampiran 33 Uji Hipotesis Nilai Postes
209
Lampiran 34 Dokumentasi
212
Lampiran 35 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
220
Lampiran 36 Daftar Nilai Persentil Untuk Uji t
221
Lampiran 37 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva 0 ke z
222
Lampiran 38 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
223
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Peradapan manusia yang terus berkembang menyebabkan perkembangan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga terus mengalami kemajuan
yang pesat. Dalam hal ini pendidikan sangat berperan penting untuk menciptakan
sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kemampuan dan keterampilan
sebagai syarat mutlak untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru sehingga mampu
bersaing dengan dunia secara luas. Pendidikan merupakan bagian integral dalam
pembangunan.
Proses
pendidikan
tidak
dapat
dipisahkan
dari
proses
pembangunan itu sendiri. Pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk
mengembangkan SDM yang berkualitas dan pembangunan sektor ekonomi, yang
satu dengan lainnya saling berkaitan dan berlangsung dengan beriringan.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal, secara sistematis
merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang
menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai
kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong ke pencapaian tujuan yang
dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum,
yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses pembelajaran.
Banyak mata pelajaran yang diajarkan dalam proses pendidikan di sekolah,
salah satunya ilmu pengetahuan alam (IPA). IPA berkaitan dengan cara mencari
tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri serta
kesempatan pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya pada kehidupan
sehari-hari. IPA itu sendiri memiliki beberapa cabang ilmu, salah satunya adalah
ilmu fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang sangat penting karena
mempelajari gejala dan fenomena yang terjadi di alam dan tidak dapat dipisahkan
2
dari kemajuan IPTEK itu sendiri. Pemilihan sistem pembelajaran yang tepat,
termasuk di dalamnya materi, metode dan media pembelajaran akan dapat
mengatasi
kendala-kendala
dalam
pelaksanaan
pembelajaran
sehingga
mendukung peningkatan SDM yang mampu berpikir kritis, kreatif, logis dan
berinisiatif untuk kemajuan IPTEK itu sendiri
Pembelajaran fisika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah selama ini
ditandai dengan pembelajaran yang lebih di dominasi oleh aktivitas guru daripada
aktivitas siswa (teacher centered). Pembelajaran yang terjadi hanya melakukan
perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa (transfer of knowledge) dan
terkadang guru lebih terfokus pada penghapalan rumus-rumus saja. Akibatnya,
siswa menjadi terbebani dan tidak mampu mengaplikasikan rumus tersebut untuk
menyelesaikan persoalan. Selama ini guru terbiasa dengan model pembelajaran
konvensional yaitu menggunakan metode ceramah untuk semua tipe atau
karakteristik materi pelajaran, padahal materi fisika itu sendiri berbeda-beda.
Berdasarkan instrumen lembar observasi yang diberikan kepada siswa
diperoleh bahwa siswa hanya diberikan penjelasan materi yang kemudian
pengerjaan soal-soal sehingga siswa menganggap pelajaran fisika sebagai
pelajaran yang penuh dengan rumus-rumus untuk menyelesaikan soal. Guru juga
sangat jarang mengajak siswa ke laboratorium karena alat yang kurang memadai,
waktu yang tidak mencukupi dan kurangnya keterampilan guru dalam
melaksanakan sutau percobaan. Dan guru juga tidak pernah memberikan kepada
siswa kesempatan untuk membuat suatu proyek atau karya dimana siswa bisa
mengekspresikan pengetahuan fisika yang dimilikinya untuk mengatasi masalah
yang ada dikehidupannya sehari-hari. Aktivitas yang didapat di dalam kelas
adalah siswa hanya mendengarkan apa yang dijelaskan guru dan mengerjakan
soal-soal yang diberikan. Dengan proyek dapat mengubah hakikat hubungan
antara guru dan peserta didik. Proyek dapat mereduksi kompetisis di dalam kelas
dan mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada kerja sendiri-sendiri.
Proyek juga dapat menggeser focus pembelajaran dari mengingat fakta ke
eksplorasi ide.
3
Siswa lebih menganggap pelajaran fisika selalu identik dengan rumusrumus yang banyak dan susah diingat. Guru lebih sering menggunakan pola
mengajar dengan penyampaian materi dengan metode ceramah dan tanya jawab
yang kemudian memberikan soal-soal dengan penyelesaian menggunakan rumusrumus. Hal ini juga yang membuat siswa hanya mendengarkan dan mencatat
semua yang disampaikan oleh guru. Untuk kriteria ketuntasan minimal (KKM)
untuk kelas XI IPA sebesar 75, dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai
nilai diatas nilai 60 dan yang tertinggi hanya sekitar 78 (diperoleh dari wawancara
dengan guru fisika yang bersangkutan).
Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar mengingat dan
memahami konsep seperti yang ditemukan atau dilakukan oleh para ilmuwan.
Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam
menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan, membuat suatu proyek
atau karya dan penelitian ilmiah. Proses penemuan konsep melibatkan
keterampilan-keterampilan yang mendasar melalui percobaan ilmiah yang dapat
dilaksanakan dan ditingkatkan melalui pendekatan saintifik dimana sesuai dengan
kurikulum 2013 yang menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan saintifik. Sehingga untuk
mengatasi permasalahan tersebut diperlukan salah satu model model pembelajaran
dimana peserta didik terlibat langsung dalam penemuan kosep, merancang suatu
percobaan, membuat suatu produk nyata dan mengkomunikasikan hasilnya.
Model tersebut adalah project based learning (PjBL).
Model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah sebuah model atau
pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual
melalui
kegiatan-kegiatan
yang
kompleks.
PjBL
memfokuskan
pada
pengembangan produk atau unjuk kerja (performance), yang secara umum peserta
didik melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar kelompok, melakukan
pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah dan mensintesis informasi.
Tidak hanya belajar secara kolaboratif, PjBL juga bersifat inovatif, unik dan
berfokus pada pemecahan masalah yang berhubungan dengan kehidupan peserta
didik atau kebutuhan masyarakat atau industri lokal. Dengan PjBL dinilai akan
4
mengembangkan berbagai keterampilan dasar yang harus dimiliki peserta didik
termasuk keterampilan berpikir, keterampilan membuat keputusan, kemampuan
berkreativitas, kemampuan memecahkan masalah dan sekaligus dipandang efektif
untuk mengembangkan rasa percaya diri dan manajemen diri para siswa.
“PjBL memiliki potensi yang amat besar untuk membuat pengalaman
belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk peserta didik usia dewasa, seperti
siswa, apakah mereka sedang belajar di perguruan tinggi maupun pelatihan
transisional untuk memasuki lapangan pekerjaan” (Istarani, 2012). PjBL
merupakan rancangan peserta didik, perencanaan dan mengembangkan proyek
dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang dapat diperlihatkan,
dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).”
Dengan menggunakan PjBL maka akan diperoleh keutamaan antara lain:
1. melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks yang
membuat siswa dapat mendefenisikan isu atau permasalahan yang bermakna
bagi mereka;
2. membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan, berpikir
kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam upaya membuat proyek;
3. melibatkan siswa dalam beljar menerapkan pengetahuan dan keterampilan
dengan konteks yang bervariasi ketika bekerja membuat proyek;
4. memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan melatih keterampilan
interpersonal ketika bekerja sama dalam kelompok dan orang dewasa;
5. memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang
dibutuhkan untuk hidup dan bekerja;
6. mencakup aktivitas refleksi yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis
tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada standar
belajar.
Peneliti sebelumnya Yance et al., (2013) berdasarkan hasil penelitian
diperoleh perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kelas eksperimen dengan
kelas kontrol pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor secara signifikan pada
taraf nyata 0,05. Peneliti Luthvitasari et al., (2012)
menyatakan bahwa
berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) model pembelajaran
5
berbasis proyek memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan
berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMK, (2) setiap aspek
keterampilan berpikir kritis mempunyai hubungan dengan aspek keterampilan
berpikir kreatif, (3) pembelajaran berbasis proyek mampu meningkatkan
kemahiran generik sains siswa SMK. Peneliti Harahap et al., (2013) juga
menyatakan bahwa “the result shown that Student creative thinking in project
based learning model is greater than cooperative learning models (hasil
penelitian menunjukkan bahwa berpikir kreatif siswa dengan model project based
learning lebih tinggi daripada model pembelajaran kooperatif)”.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Project Based Learning (PjBL)
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis Kelas XI
Semester 2 T.P 2014/2015.”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka diambil pokok-
pokok masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar fisika siswa yang diperoleh belum sepenuhnya optimal dimana
dari 35 siswa hanya 30% yang mampu mencapai nilai diatas nilai 60.
2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses belajar.
3. Penggunaan model pembelajaran yang masih belum maksimal, kecenderungan
penggunaan pembelajaran konvensional dalam hal ini metode ceramah dan
pemberian tugas masih yang mendominasi dalam proses belajar mengajar.
4. Siswa memahami konsep fisika dengan model matematis. Siswa kurang efektif
dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saat proses pembelajaran fisika.
5. Kurangnya kegiatan percobaan dalam pelaksanaan pembelajaran yang
membuat siswa menjadi terbiasa dengan suasana pembelajaran yang monoton.
1.3
Batasan Masalah
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini, maka dibuat
batasan masalah sebagai berikut:
6
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran PjBL dan
pembelajaran konvensional.
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah Fluida Dinamis.
3. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 8 Medan kelas XI IPA T.P
2014/2015.
1.4
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas XI semester
2 T.P 2014/2015 adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang mengikuti model PjBL?
4. Bagaimana pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa?
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini pada materi pokok Fluida Dinamis kelas
XI semester 2 T.P 2014/2015 adalah untuk:
1. Mengetahaui hasil belajar siswa yang menggunakan model PjBL.
2. Mengetahui hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
3. Melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan model PjBL.
4. Melihat pengaruh model PjBL terhadap hasil belajar siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan:
1. Sebagai pedoman bagi peneliti sebagai calon guru fisika dalam melaksanakan
pengajaran dengan menggunakan model PjBL untuk nantinya diterapkan di
lapangan.
2. Sebagai usaha pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang
pelajaran fisika.
3. Sebagai bahan pertimbangan untuk peneliti selanjutnya.
7
1.7
Defenisi Operasional
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya
interaksi individu dengan lingkungan yang disadari (Sanjaya, 2010).
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang
meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan
guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak
langsung dalam proses belajar mengajar (Istarani, 2012).
PjBL
merupakan
rancangan
peserta
didik,
perencanaan
dan
mengembangkan proyek dengan menghasilkan suatu karya berupa produk yang
dapat diperlihatkan, dipublikasikan atau dipresentasikan (Patton, 2012).”
Hasil belajar bisa ditinjau sesudah akhir suatu proses pengajaran. Hasil
belajar adalah suatu “fakta” yang bisa dilaporkan atau dipublikasikan (Kock,
1995).
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI Semester II SMA Negeri 8 Medan
T.P 2014/2015 pada materi fluida dinamis maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan model project based learning
(PjBL) khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata
dengan kategori cukup baik.
2. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional
khususnya pada materi fluida dinamis memberikan nilai rata-rata dengan
kategori kurang baik.
3. Aktivitas siswa yang dikembangkan dari model project based learning
memberi informasi bahwa dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam
proses pembelajaran ditinjau dari hasil dengan kategori rata-rata aktivitas di
setiap pertemuan dinyatakan aktif.
4. Ada perbedaan yang signifikan akibat pengaruh model project based learning
(PjBL) terhadap hasil belajar siswa.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan
kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar tidak terjadi kegaduhankegaduhan di dalam kelas, untuk itu dibutuhkan observer agar proses
pembelajaran berjalan dengan kondusif.
2. Kepada peneliti selanjutnya diperlukan kreativitas dalam mengatasi
ketidaktersediaan media di sekolah.
60
3. Diperlukan ide yang kreatif dalam merancang suatu proyek. Proyek sebaiknya
sederhana namun dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model PjBL, ada
baiknya memberikan motivasi yang kuat terlebih dahulu kepada siswa yang
akan mempresentasekan hasil karya untuk meningkatkan rasa percaya diri
pada siswa tersebut
5. Kepada guru mata pelajaran fisika disarankan untuk menerapkan model PjBL
dalam pembelajaran sebagai salah satu alternatif untuk meningkatan hasil
belajar siswa.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yusuf., (2014), Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum
2013, PT, Refika Aditama; Bandung
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R, (eds)., (2001), A Taxonomy for Learning
Teaching and Assessing, A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education
Objectives, Addition Wesly: New York,
Anderson, L,W, (Ed), Krathwol, D.R, (Ed), Airasian, P.W, Cruikshank, K.A,
Mayer, R.E, Pintrich, P.R, Raths, J, dan Wittrock, M.C., (2002), A
taxonomy for learning, teaching and assesing: A revision of Bloom’s
Taxonomy of Educational Objectives (Complate edition), Theory Into
Practice 41(4): 212-218
Arikunto, S., (2009), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara:
Jakarta
BIE., (2013), Introduction To Project Basic, Buck Institude for Education: USA
Cakici, Y dan Turkmen, N., (2013), An Investigation of The Effect of Project
Based Learning Approach on Childrens Achievment And Attitude
Science, The Online Journal Of Sciense and Technology, 3(2)
Djamarah, B.S dan Aswan, Z., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta:
Jakarta
Douglas, C.G., (2001), Fisika Edisi Kelima Jilid 1, Erlangga: Jakarta
Gultom,
S., (2014), Materi
Kemendikbud: Jakarta
Pelatihan
Implementasi
Kurikulum
2013,
Harun, bin Yussof., (2006), Project-Based Learning Handbook, Educational
Technology Division: Kuala Lumpur
Harris, J.B, Hofer, J.M, Schmidt, A.D, Olphen, Van M., (2010), ”Grounded
technology Integration: Instructional Planning Using Curriculum-Based
Activity Type Taxonomies, Jl, Of Technology and Teacher education
(2010) 18(4), 573-605
Hewitt, G.P., (2006), Conceptual Phyxics, 10Th ed, Pearson Education, Inc, New
York
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovativ, Media Persada: Medan
62
Joyce, B, Weil, M dan Calhoun, E., (2011), Model of Teaching, Pustaka Belajar:
Yogyakarta
Kemendikbud., (2000), Kumpulan karya guru sekolah menengah umum, ITSF:
Jakarta
Klein, I.J, Tafferas, S, King, H.S, Commitante, A, Bey, L.C dan Stripling, B.,
(2009), Project Based Learning: Inspiring Middle School Students to
Engange in Deep and Active Learning, NYC Department of Education:
New York
Kock, H., (1995), Saya Guru yang Baik?, Kanisus: Yogyakarta
Krajcik, J.S, Blumenfeld, P.C, Marx, R.W & Soloway, E., (1994), A collaborative
model for helping middle grade techers learn project based learning,The
Elementary School Journal, 94(5), 483-497
Krathwohl, R.David., (2002), A Revision of Bloom's Taxonomy: An Overview,
Theory Into Practice, 41(4): 212-218
Lindawati, Fatma, Rianti, D.S, Maftukhin, A., (2013), Penerapan Model Project
Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Siswa MAN 1
Kebumen, 3(1)
Luthvitasari, Navies, P, Made D.Ngurah dan Linuwih, Suharto., (2012),
Implementasi Pembelajaran Fisika berbasis Proyek Terhadap
Keterampilan Berpikir Kritis, Berpikir Kreatif dan Kemahiran generik
Sains, journal of Innovative Science Education, 1(2)
Marzano, Robert J., (2006), Classroom Assessment and Grading That Work,
ASCD: USA
Mihardi, S, Harahap, B.M, Sani, A.R., (2013), The Effect of Project Based
Learning Model With KWL Worksheet on Student Creative thinking
Process in Physics Problems, Journal of Education and Practice, 4(25)
Muruithi, M.E, Odundo, A.P dan Gatumu, C.J., (2013), Project Method and
Learner Achievment in Phyxics in Kenyan Secondary School,
Internatiol Journal of Education and Research, 1(7)
Ngalimun., (2014), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswajah Pressindo:
Yogyakarta,
Patton, A., (2012), Work that Matters The Teacher’s Guide to Project Based
Learning, Paul Hamlin Foundation, U,K
63
Purwanto, N., (2010), Psikologi Pendidikan, PT, Remaja Rosdakaria: Bandung
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta: Bandung
Sani, A.R., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara: Jakarta
Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasai Standar proses
Pembelajaran Pendidikan, Kencana: Jakarta
Sudjana., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsito: Bandung
Sunati, Rahmawati, Selly., (2014), Penilaian dalam Kurikulum 2013, Penerbit
ANDI: Yogyakarta
Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan baru
dan beberapa metode mendukung dan beberapa komponen layanan
khusus, Rineka Cipta: Jakarta
Yance, Doski Rinta, Ramli, Ermaniati dan Fatni Mufit., (2013), Pengaruh
Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 BATIPUH Kabupaten Tanah
Datar, Pillar Physics Education, 1:48-54