Teknik pengambilan data Prosedur pelaksanaan tes

29

3.3 Teknik pengambilan data

Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai maka dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik test Samapta Jasmani Militer. Metode ini dimaksud untuk mengumpulkan data-data mengenai tingkat kondisi fisik anggota Resimen Mahasiwa mahadipa Perguruan Tinggi Negeri Se- kota Semarang dalam hal ini Menwa UNNES Semarang, Menwa UNDIP Semarang, Menwa IAIN Wali Songo Semarang

3.4 Prosedur pelaksanaan tes

Keenam butir tes harus dilaksanakan secara berurutan dan pada hari yang sama. Waktu istirahat antara tes lari 12 menit dengan tes pull-ups 10-15 menit, sedang waktu istirahat antara butir tes yang satu dengan butir tes yang lain pada tes Samapta B : 5-10 menit, sehingga waktu yang digunakan untuk keenam butir tes seluruhnya maksimal = 12 menit + 1+10 X 4 + 1 menit = 72 menit. Pelaksanaan Tes sebagai berikut : 3.4.1 Lari 12 Menit Peserta melakukan start berdiri di belakang garis start 1 Pada aba-aba ”Ya” Stopwatch dihidupkan peserta meninggalkan garis start dengan lari selama 12 menit, dan berusaha menempuh jarak sejau-jauhnya. Kalau terpaksa kelelahan ditengah perjalanan peserta boleh berjalan dan setelah mampu lalu lari lagi. 30 2 Pada akhir menit ke 12 dengan aba-aba atau tanda peluit peserta harus segera berhenti boleh lari-lari ditempat, petugas lalu menentukan jarak larinya. sebaiknya lintasan sudah diberi tanda-tanda yang menunjukan jarak tertentu. 3.4.2 Pull-Ups 1 Peserta menggantung dengan bebas pada sebuah palang dengan telapak tanang menghadap ke depan serta ibu jari terpisah dari keempat jari lainya. 2 Setelah aba-aba ”Ya”stopwatch dihidupkan, peserta mengangkat badannya dengan kekuatan lengannya tanpa ayunan kaki sampai dagu diatas palang. 3 Setelah dagu diatas palang, lengan diluruskan sampai posisi menggantung bebas lagi, lalu mengulangi gerakan sampai 1 menit penuh, atau sampai sekuatnya bila dagu sudah tidak dapat melewati palang, peserta dinyatakan sudah tidak kuat, tes dihentikan. 4 Gerakan dinyatakan gagal tidak dihitung apabila : mengangkat badan dengan bantuan ayunan kaki, waktu turun menggantung lengan lurus, dagu tidak melewati palang, dan peserta beristrahat sebentar. 3.4.3 Squat- Jump 1 Sikap awal : berdiri tegak, sebuah kaki didepan yang lain, kedua tangan di atas kepala. 2 Setelah aba-aba ”Ya” stop watch dihidupkan kedua kaki ditekuk sampai pantat menyentuh tumit, badan tetap tegak dan tangan tetap diatas kepala. 3 Lalu meloncat ke atas samapai kedua kaki tergantung lurus dan menukar posisi kedua kaki, yang semula didepan menjadi belakang dan sebaliknya. 31 4 Turun lagi dengan menekuk kedua kaki sampai pantat menyentuh tumit, gerakan diulang selama satu menit, atau sampai sudah tidak kuat. 5 Gerakan dinyatakan gagal tidak dihitung bila : locatan tidak penuh, kaki tidak tergantung lurus di udara tangan terlepas dari atas kepala, posisi kaki tidak ditukar, pantat tidak menyentuh tumit, lutut kena lantai, beristirahat. 3.4.4 Push-Ups 1 Sikap awal awal : tiarap, kedua tangan ditekuk disebelah badan, hanya dada yang menyentuh lantai perut dan lutut tidak menyentuh lantai, kedua kaki terjulur lurus kebelakang, bertumpu dengan jari-jari yang keduanya selebar badan 2 Setelah aba-aba ”Ya” stopwach dihidupkan mendorong badan keatas denagan meluruskan kedua lengan, badan tetap lurus segaris dengan kaki 3 Tekuk kedua lengan sampai keposisi awal hanya dada menyentuh lantai lalu 4 Dorong kembali badan keatas dengan meluruskan kedua lengan dan 5 Ulang gerakan-gerakan diatas sampai satu menit, atau sampai tidak kuat. 6 Gerakan dinyatakan gagal bila : lengan belum lurus sudah ditekuk lagi, gerakan keatas bukan sekali dorongan, waktu lengan ditekuk perut atau lutu menyentuh lantai, waktu lengan diluruskan pantat terlalu tinggi membukit, badan tidak lurus, ditengah gerakan beristirahat sebentar. 7 Gerakan dari sikap awal sampai kembali kesikap awal benar dihitung satu gerakan yang sah. 32 3.4.5 Sit-Ups 1 Sikap awal : berbaring terlentang, kedua kaki lurus sekitar 40 cm, telapak tangan berpegangan dibelakang kepala, siku menyentuh lantai. 2 Setelah aba-aba ”Ya” stopwach dihidupkan segera duduk, terus membungkuk menyentuh siku kiri ke lututpaha kanan. 3 Kembali duduk lalu berbaring seperti sikap awal tangan dan siku menyentuh lantai. 4 Kembali bangun, duduk, lalu membungkuk dan menyentuhkan siku kanan ke lutut paha kiri, dan 5 Kembali duduk, terus berbaring ke sikap awal dan seterusnya gerakan di ulang-ulang sampai satu menit atau sampai tidak kuat lagi. 6 Gerakan dinyatakan gagal tidak dihiutng bila : sudah tidak kuat bangun duduk lagi, siku-siku tidak menyentuh lantai, siku menyentuh lutut paha. 3.4.6 Doging-Run Lari angka delapan 1 Sikap awal : berdiri disebelah kanan tonggak dan dibelakang garis, siap lari kedepan setelah aba-aba ”Ya” stopwach dihidupkan segera lari serong kedepan, memutari tonggak, dan seterusnya samapi menempuh jarak 6 x10 m lalu berhenti dibelakang garis stopwatch dimatikan, waku dicatat. Gerakan lari cepat 6 x 10 m merupakan lari membuat angka delapan sampai tiga kali 2 Tes ini dinyatakan gagal, bila : start mendahului aba-aba, gerakan lari tidak mengitari tonggak dan tidak membuat angka delapan sampai tiga kali. 33 Kegunaan butir-butir tes diatas adalah : 1 Tes lari 12 menit : Untuk mengukur daya tahan ketahanan kardiorespiratori maupun ketahanan muskuler. 2 Pull-ups : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan. 3 Squat-jumps : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan oto kaki, serta keseimbangan dan koordinasi. 4 Push-ups : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot lengan. 5 Sit- ups : Untuk mengukur kekuatan dan ketahanan otot perut. 6 Doging-Run : Untuk mengukur kelincahan, koordinasi, kecepatan, ketepatan dan cara mengubah arah. Sumber : Pusat Pendidikan Jasmani TNI , 1974: buku B nomor code B-III

3.5 Instrument Tes