Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

33 3. Tingkat perputaran persediaan pada KPRI di Kabupaten Jepara tahun 2002- 2004 X3. Indikator tingkat perputaran persediaan adalah : a. Harga pokok penjualan HPP yang dinyatakan dalam rupiah b. Persediaan rata-rata yang dinyatakan dalam rupiah Ratio perputaran persediaan kali 1 x persediaan rata rata penjualan pokok Harga − = 3.2.2 Variabel Dependen Y Variabel Dependen adalah dalam penelitian ini adalah Tingkat Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Kabupaten Jepara tahun 2002-2004 Y. Indikator tingkat rentabilitas ekonomi adalah : 1. Sisa Hasil Usaha SHU yang dinyatakan dalam rupiah 2. Modal yang dinyatakan dalam rupiah Analisis ratio rentabilitas 100 x asing modal sendiri modal pajak sebelum SHU + =

3.3 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi. Ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai dokumen penting, terutama dokumen-dokumen berupa catatan laporan keuangan yang berupa neraca, laporan labarugi dan catatan keuangan pendukung lainnya pada KPRI yang dipilih sebagai sampel penelitian pada tahun 2002-2004. 34

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen Y dengan variabel independen X. Selain itu juga untuk mengetahui sejauh mana besarnya pengaruh antara variabel dependen Y dengan variabel independen X, baik secara simultan maupun secara parsial. Dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel kriterium dan tiga variabel prediktor, sehingga metode analisis data yang digunakan adalah analisis data tiga prediktor. Spesifikasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e i Keterangan : Y = variabel rentabilitas ekonomi a = konstanta b 1, b 2 , b 3 = koefisien regresi tingkat perputaran kas, piutang dan persediaan x 1 = tingkat perputaran kas x 2 = tingkat perputaran piutang x 3 = tingkat perputaran persediaan e = variabel gangguan Spesifikasi model tersebut menurut Algifari 2000:83 harus memenuhi berbagai asumsi klasik yaitu sebagai berikut : 1. Non-multikolinieritas, yaitu antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model regresi tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati. 35 2. Homoskedastisitas, yaitu varian semua variabel adalah konstan sama . 3. Non-otokorelasi, yaitu tidak terdapat pengaruh dari variabel dalam model melalui tenggang waktu time lag 4. Nilai rata-rata kesalahan error populasi pada model stokhastiknya sama dengan nol 5. Variabel independen adalah non-stokhastik nilai konstan pada setiap kali percobaan yang dilakukan secara berulang 6. Distribusi kesalahan error Apabila dalam suatu model telah memenuhi asumsi klasik tersebut, maka dapat dikatakan model tersebut sebagai model yang ideal, dalam ekonometrika dinamakan BLUE Best Linier Unbiased Estimator . Untuk menguji apakah model yang digunakan diterima secara ekonometrika dan apakah estimator yang diperoleh dengan metode kuadrat terkecil sudah memenuhi syarat BLUE, maka akan dilakukan uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji otokorelasi. Pembuktian hipotesis dilakukan dengan : 1. Uji F, yaitu untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama- sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis, F tabel dengan F hitung yang terdapat pada tabel analisis df variance. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel maka keputusan menolak hipotesis nol Ho dan menerima hipotesis alternatif Ha. Arti secara serentak data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen X1, X2 dan X3 berpengaruh terhadap nilai variabel dependen Y. 36 2. Uji t, yaitu untuk menguji kemaknaan koefisien regresi partial r 2 masing-masing variabel independen. Pengambilan keputusan berdasarkan perbandingan nilai t hitung masing-masing koefisien regresi dengan nilai t tabel sesuai dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Selain melakukan pembuktian dengan uji F dan uji t, perlu juga dicari besarnya koefisien determinasi r 2 parsialnya untuk masing-masing variabel bebas. Menghitung r 2 digunakan untuk mengetahui sejauh mana sumbangan dari masng-masing variabel bebas, jika variabel lainnya konastan terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai r 2 maka semakin besar variasi sumbangannya terhadap variabel terikat. Dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi R 2 keseluruhan. R 2 digunakan untuk mengukur ketepatan yang paling baik dari analisis regresi linier berganda. Jika R 2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika R 2 mendekati nol maka semakin lemah variasi variabel-variabel bebas menerangkan variabel terikat. 3.4.5 Evaluasi Ekonometri Evaluasi ekonometri dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik atau tidak. 1. Uji multikolinieritas Salah satu asumsi klasik adalah tidak terjadinya multikolonieritas diantara variabel-variabel bebas yang berada dalam satu model. Artinya antar variabel 37 independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1. Algifari 2000:84 . Apabila hal ini terjadi berarti antara variabel bebas itu sendiri saling berkorelasi, sehingga dalam hal ini sulit diketahui variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinieritas dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan maka antar variabel bebas tersebut terjadi multikolinieritas. 2. Uji Otokorelasi Uji otokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu data time series atau ruang data data cross section. Untuk mendeteksi terjadinya otokorelasi atau tidak dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian menggunakan Durbin Watson Algifari 2000:89. Cara pengujiannya dengan membandingkan nilai Durbin Watson d dengan di dan du tertentu atau dengan melihat tabel Durbin Watson yang telah ada klasifikasinya untuk menilai perhitungan d yang diperoleh. Kriteria untuk menilai tersebut ada tidaknya korelasi dapat dihitung pada tabel Durbin Watson test dibawah ini : Tabel 2. Klsifikasi Durbin Watson Hasil perhitungan Klasifikasi Kurang dari 1,08 1,08 sampai dengan 1,66 1,66 sampai dengan 2,34 2,34 sampai dengan 2,92 lebih dari 2,92 Ada otokorelasi Tanpa kesimpulan Tidak ada otokorelasi Tanpa kesimpulan Ada otokorelasi Sumber : Algifari 2000:89 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PERPUTARAN KAS, PIUTANG, DAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Kabupaten Sragen.

2 5 12

PENDAHULUAN Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Kabupaten Sragen.

0 1 8

KARYA ILMIAH Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang, Dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Kabupaten Sragen.

0 2 21

Pengaruh Efektivitas Pengendalian Intern Kas dan Perputaran Piutang terhadap Likuiditas pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kabupaten Kendal.

5 44 118

PENGARUH PENGENDALIAN BIAYA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KPRI DI KOTA SEMARANG.

5 10 101

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomi pada KPRI di Karisidenan Pekalongan.

0 1 1

Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Di Kabupaten Jepara Tahun 2004- 2005.

0 2 95

Pengaruh Perputaran Kas Dan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada KPRI Di Kabupaten Jepara Tahun 2004-2005.

0 1 1

Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang dan Persediaan terhadap Rentabilitas Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KPRI ) di Kabupaten Jepara Tahun 2002-2004.

1 5 2

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN SUKABUMI

0 3 12