Pengenalan Metode M. Levy
Gambar 2.14 Analisis Harmonis Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1974
Dan = ∑
� −
�=
sin �
. = , , , … …
= , , , … . Metode pendekatan lainnya untuk menghitung konstanta ekspansi Fourier
ialah dengan menggambarkan kurva fx, fx cos 2πT dan sin 2πxT
dan menentukan luas masing-masing kurva dengan planimeter alat pengukur luas. Jika suatu fungsi periodik, fungsi tersebut dapat dibuat
periodik dengan meneruskan fungsi secara sembarang keluar intervalnya. Penerusan sembarang ini dapat berupa harmonis gelap, harmonis ganjil
Gambar 2.15, atau genap ganjil Gambar 2.16. Karena dalam banyak hal
tujuan kita adalah menyatakan fungsi fx hanya pada panjang tertentu L, kita lebih mudah memakai ekspansi setengah-jangkauan half-range
expansion dengan pengulangan interval T = 2L dan dengan mengambil titik awal sebagai pusatnya, seperti diperlihatkan pada Gambar 2.16.
Misalkan kita hendak menyatakan fungsi fx hanya dalam suku kosinus. untuk itu, kita tambahkan secara sembarang suatu fungsi genap dalam x
pada fungsi tak-periodik semula Gambar 2.16a , sehingga hubungan = − .
Gambar 2.15. a Harmonisasi ganjil, b harmonisasi genap Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1974
Berlaku, jadi suku sinus, dalam persamaan 2.56 menghilang selama integrasi. Demikian pula, dengan membuat fungsi ganjil Gambar 2.16b
sehingga hubungan [lihat persamaan 2.65]
= − − . Berlaku, suku sinus akan hilang dalam integrasi dan akan diperoleh deret
trigonometris sinus dengan cara ekspansi deret Fourier setengah- jangkauan. Cara terakhir, karena deret ini mengandung konstanta A
sebenarnya merupakan suku kosinus menurut [persamaan 2.64 dan 2.65] dan dapat menyatakan kondisi tepi geometris bagi tumpuan
sederhana,
Gambar 2.16. b Harmonisasi ganjil, a harmonisasi genap Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1974
Kita dapat mengekspansikan fungsi pada Gambar 2.17 menjadi deret Fourier dengan tiga 3 cara :
Gambar 2.17 Fungsi yang akan diekspansikan menjadi deret Fourier Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1974
1. Ekspansi jangkauan-penuh, yang mengandung konstanta serta suku
sinus dan kosinus. 2.
Ekspansi setengah-jangkauan, yang hanya mengandung suku sinus. 3.
Ekspansi setengah-jangkauan, yang hanya mengandung suku kosinus 1.
Untuk ekspansi jangkauan-penuh Periode ekspansi adalah T = 2x
o
. Suku konstan diperoleh dari persamaan 2.58 :
= ∫
�
= .
Dan persamaan 2.59 = ∫
cos �
�
= , = , , … .
Koefesien suku sinus kemudian ditentukan dengan persamaan 2.60
= ∫ sin
�
�
= ∫ sin
�
�
+
= − � � − .
Sehingga diperoleh = �
= , , , …. Dan
2.69 = ,
= , , , …. Nilai-nilai tersebut disubtitusikan ke persamaan 2.56, menghasilkan
ekspansi deret Fourier penuh =
+ � sin �
+ sin �
+ sin �
+ ⋯ .
Gambar 2.18. Grafik ekspansi deret Fourier Sumber : Teori dan Analisis Pelat Szilard, 1974
2. Berikutnya kita ubah fungsi yang sama Gambar 2.17 menjadi deret
trigonometris yang hanya mengandung suku sinus. Untuk itu, digunakan ekspansi setengah-jangkauan dengan periode T = 4x
. Kemudian, fungsi ini secara sembarang diperpanjang melampaui titik
pusat sehingga diperoleh fungsi ganjil Gambar 2.16b. Karena fungsi dalam integral fx dan fx
cos nωx. Merupakan fungsi ganjil, persamaan 2.64 dan 2.65 menghasilkan A
= A
n
= 0. Namun, fx sin n
ωx = fx adalah fungsi genap, dan untuk fungsi genap. ∫
�
= ∫
�
. Dimana T = 2L. Dengan demikia persamaan 2.60 menjadi
= ∫
�
sin �
. Nilai-nilai untuk contoh ini kita subtitusikan ke persamaan 2.72, kita
peroleh =
∫ sin
� =
∫ �
� +
= [
� cos �
] = − � cos
� −
. Untuk berbagai nilai Bn, kita peroleh
= � , = , , , …
= � , = , , , … .
= , = , , …
Dari nilai-nilai di atas dan persamaan 2.56, kita peroleh = ∑
∞
sin
= � sin �
+ sin �
+ sin �
+ sin �
+ ⋯ . Grafik penjumlahan berbagai suku ini ditunjukan pada Gambar 2.18b
3. Selanjutnya, kita ekspansikan fungsi yang sama Gambar 2.17 ke
deret trigonometris yang hanya mengandung suku kosinus. Kembali, kita gunakan ekspansi setengah-jangkauan dengan periode T = 2L =
4x . Akan tetapi, untuk kasus ini, perpanjangan sembarang yang
melampaui titik awal akan menghasilkan suatu fungsi genap seperti yang diperlihatkan pada Gambar 2.16b.
Sekarang, fungsi dalam integral fx dan fx cos nωx dalam persamaan
2.58 dan 2.59 merupakan fungsi genap, sedang fx sin nωx dalam
persamaan 2.60 adalah fungsi ganjil. Kita simpulkan bahwa B
n
= 0, dan dari persamaan 2.58 dan 2.59, diperoleh
= ∫
�
= ∫
�
cos �
. Dengan demikian, ekspansi Fourier untuk sembarang fungsi genap
berperiose 2L dapat dituliskan sebagai =
+ ∑
∞
cos �
.
Penyelesaian untuk koefesien-koefesien menghasilkan =
∫ cos
� + =
[ � sin
� ]
.
= � sin �
− Untuk berbagai nilai n, kita peroleh [lihat persamaan 2.79]
= � , = , , , …
= , = , , , … .
= − � , = , , , …
Subtitusi nilai-nilai ke persamaan 2.77 menghasilkan = + � cos
� − cos
� + cos
� + ⋯ .
Penjumlahan kurva berbagai suku ini ditunjukan pada Gambar 2.18c.