Tegalan atau Lahan Kering Matapencaharian

apabila pengelolaan lahan tidak mempertimbangkan aspek lingkungan sehingga lahan tidak berfungsi sebagaimana mestinya; 3 Kekeringan, kurangnya kadar air dalam tanah mempengaruhi kondisi tanah sehingga tanah tidak bisa berperan untuk menumbuhkan tanaman secara baik; 4 Pencemaran, masuknya zat-zat kimia ke dalam tanah dapat menyebabkan kesuburan lahan pertanian menjadi terganggu Mardikonto dalam Sutrijat, 1999:95.

D. Tegalan atau Lahan Kering

Tegalan atau lahan kering adalah tanah atau daerah pertanian yang tidak menggunakan sistem pengairan dan bergantung pada musim hujan. Lahan tegalan tersebut dapat di daerah yang luas, yaitu dari daratan rendah sampai pegunungan. Biasanya tegalan yang terletak di daratan rendah keadaannya lebih jelek dibandingkan dengan tanah tegalan yang terletak di daerah pegunungan, baik dari tekstur tanah maupun tingkat kesuburannya Rukmana dalam Suhartanti,N, 2001:8. Secara alamiah lahan kering memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 peka terhadap erosi, terutama bila keadaan tanahnya miring atau tidak tertutup tumbuh- tumbuhan vegetasi; 2 tingkat kesuburan rendah, baik kandungan unsur hara dan bahan organik maupun reaksi tanah pH serta kapasitas tukar kationnya; 3 sifat fisik tanahnya kurang baik, seperti struktur yang padat, lapisan tanah atas top soil dan lapisan bawah sub soil memiliki kelembaban yang rendah, sirkulasi udara yang agak terhambat dan kemampuan menyimpan air relatif rendah Rukmana dalam Suhartanti,N, 2001:8-9.

E. Matapencaharian

Matapencaharian yaitu aktivitas ekonomi manusia untuk mendapatkan kesejahteraan atau taraf hidup yang layak. Corak matapencaharian atau aktivitas ekonomi penduduk antra satu daerah dengan daerah yang lain berbeda sesuai dengan kemampuan penduduk dan keadaan geografis daerah yang bersangkutan Daldjoeni, 1998:37. Keragaman matapencarian atau kombinasi pekerjaan di sektor pertanian dan non pertanian bagi penduduk pedesaan khususnya di Jawa dilatarbelakangi oleh faktor: 1 tidak cukupnya pendapatan usaha tani oleh sempitnya lahan yang dikuasai, 2 pekerjaan usaha tani umumnya bersifat musiman sehingga waktu kosong atau waktu luang misalnya untuk menunggu masa panen dipergunakan untuk melakukan pekerjaan di luar usaha tani, 3 Usaha tani banyak menanggung resiko dan ketidakpastian misalnya gagal panen kerena serangan hama, kekeringan dan banjir sehingga diperlukan pekerjaan cadangan Mubyarto, 1989:37s.

F. Penambangan