BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah lahan pertambangan dan penduduk di
Desa Tlogotirto Kecamatan Gabus khususnya para petani pemilik lahan tegalan dan pekerja pada lahan pertambangan.
Jumlah populasi dusun yang ada di Desa Tlogotirto sebanyak 10 dusun yaitu Dusun Sambong, Tanjungsari, Jati, Jembar, Madoh, Brangetan, Mbarong,
Tawang, Brangkulon dan Ngrejeng. Penduduk Desa Tlogotirto yang menjadi populasi dalam penelitian ini
bertempat tinggal di empat dusun yaitu dusun Madoh, Brangetan, Ngrejeng dan Tawang dengan jumlah populasi 559 orang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini:
Tabel 1 Jumlah Populasi Penelitian Penduduk Desa Tlogotirto Tahun 2003
No Dusun Populasi
1 2
3 4
Madoh Brangetan
Ngrejeng Tawang
101 138
165 155
Jumlah 559
Sumber: Data Primer, 2003
2. Sampel Penelitian Tipe sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
“Proporsional Area Random Sampling” dengan langkah sebagai berikut: Pertama: Menentukan unit sampel primer berupa lokasi lahan pertambangan di
Desa Tlogotirto yang pemilihannya dilakukan secara proporsional sesuai dengan kondisi lahan pertambangan yang ada di dusun tersebut
yaitu dusun Madoh, Brangetan, Ngrejeng, dan Tawang. Kedua: Menentukan unit sampel sekunder berupa responden dari empat dusun
tersebut. Berdasarkan lokasi sampel tersebut kemudian dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu petani pemilik lahan tegalan dan pekerja
lahan pertambangan. Selain “proporsional area random sampling” digunakan juga “purposive
sampling” yaitu sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau obyek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Adapun ciri-
ciri spesifik yang dimaksud adalah berupa lahan pertambangan batu kapur yang mana hanya terdapat di Dusun Madoh, Brangetan, Ngrejeng, dan Tawang. Karena
lahan pertambangan batu kapur lokasinya tersebar di empat dusun tersebut, maka semuanya dapat dijadikan titik wilayah sampel penelitian.
Berdasarkan survei lapangan diketahui luas lahan pertambangan masing- masing dusun sebagai berikut: 1 luas lahan pertambangan di Dusun Madoh
38.610 m
2
, 2 luas lahan pertambangan di Dusun Brangetan 20.858 m
2
, 3 luas lahan pertambangan di Dusun Ngrejeng 146.250 m
2
, dan 4 luas lahan pertambangan di Dusun Tawang 17.511 m
2
.
Tabel 2 Luas Lahan Pertambangan
No Dusun
Luas lahan m
2
1 2
3 4
Madoh Brangetan
Ngrajeng Tawang
38.610 20.858
146.250 17.511
Jumlah 212.229
Sumber: Data Primer, 2003 Dalam menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi sebagai
patokan bila subjek kurang dari 100 orang sebaiknya semua populasi diambil sebagai sampel. Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari 100 orang, sampel
dapat diambil antara 10 sampai 15 atau 20 sampai 25 atau lebih Suharsimi, 1994:120.
Dalam penelitian ini subyek populasi lebih dari 100 orang, maka sampel diambil sebesar 10 dari jumlah populasi dan diperoleh subyek sampel sejumlah
56 orang.
Tabel 3 Sampel Penelitian
No Dusun Sampel
1 2
3 4
Madoh Brangetan
Ngrejeng Tawang
10 14
17 15
Jumlah 56
Sumber: Data Primer, 2003 Ke-56 orang responden sebagai sampel tersebut dialokasikan keempat
dusun yang telah ditentukan secara proposional. Distribusi responden secara
random dari petani pemilik lahan tegalan maupun pekerja lahan pertambangan sekaligus tokoh masyarakat.
3. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer
yaitu data yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan pertambangan di daerah penelitian yang dilakukan dengan survei langsung di lapangan dengan
menggunakan “chek list”. Data sekunder yaitu studi dokumentasi pada lembaga- lembaga terkait, analisa peta maupun penerbitan-penerbitan yang relevan.
B. Variabel Penelitian