62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus
a. Paparan Hasil Penelitian
Skor awal siswa diambil dari skor pra siklus yang diberikan dengan soal  menulis  parafrase  pada  proses  pembelajaran  dengan  menggunakan
metode  konvensional.    Skor  siswa  tertinggi  adalah  85  dan  paling  rendah adalah 46 dengan presentase 63. Ini menunjukkan dalam  pra siklus   ini
siswa  belum  memahami  materi,  jika  dilihat  dari  tingkat  ketuntasannya dengan  KKM  70.  ada  7  siswa  atau  25    yang  tuntas,  sedangkan  siswa
yang  belum  tuntas  ada  22  siswa  atau  75  ini  artinya  perlu  mencoba menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  pada  materi  menulis
parafrase. 2.
Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Sesuai  dengan  hasil  kemampuan  menulis  parafrase  siswa  belajar  yang didapat  pada  pra  siklus,  pada  siklus  I  ini  peneliti  menggunakan  model
pembelajaran  kooperatif.  Pelaksanaan  tindakan siklus  I
dilakukan  pada  tanggal 12  April  2010,  judul  puisi  yang  diajarkan  judul  “GURU”  siklus  ini  dilakukan
beberapa tahapan diantaranya: a.
Deskripsi Keterampilan Guru Selain  mengamati  aktivitas  siswa  dalam  proses  pembelajaran
kolaborator juga meneliti proses pengajaran yang dilakukan peneliti, berikut
hasil pengamatan  terhadap  keterampilan  guru  yang dilakukan peneliti pada siklus I:
Tabel 1 Kategori Skor Keterampilan Guru pada Proses Pembelajaran Penulisan
Parafrase Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN Bulu 01 Semarang Siklus I
No Aspek Penilaian
Skor  Rata- Rata   Kriteria
1 Kegiatan awal pembelajaran
Mempersiapkan siswa untuk belajar 2,8
2,7 Cukup
Baik Melakukan kegiatan apersepsi
2,7 Memberikan informasi tentang kompetensi
yang harus dikuasai siswa 2,7
2 Kegiatan inti pembelajaran
Penguasaan materi pelajaran 2,8
2,8 Cukup
Baik Pendekatan  strategi pembelajaran kooperatif
2,8 Pemanfaatan sumber belajar media
pembelajaran 3
Penguasaan kelas 2,7
3 Penutup
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
3
2,6 Cukup
Baik Melaksanakan evaluasi
2,8 Melaksanakan tindak lanjut berupa perbaikan
dan pengayaan 2
Dari  tabel  di  atas  terlihat  bahwa  pada  siklus  I  keterampilan  Guru
pada pembelajaran menunjukkan sebagai berikut:
Pada  tahap  mempersiapkan  siswa  untuk  belajar  mendapat  skor  2,8 dan  pada  tahap  melakukan  kegiatan  apersepsi  mendapatkan  skor  2.7,  pada
tahap memberikan  informasi tentang kompetensi  yang harus dikuasai  siswa mendapat  skor  2,7  rata-rata  2,7  atau  pada  kriteria  baik,  ini  menunjukkan
setelah menggunakan pembelajaran kooperatif guru mulai dapat melakukan
pendahuluan dalam pembelajaran, namun  masih  ada beberapa  yang  kurang tertarik  dan  paham  dengan  kompetensi  yang  dilakukan  guru,  karena  pada
akhir apersepsi akhir pertanyaan kurang dipahami siswa. Pada  tahap  penguasaan  materi  pelajaran  mendapat  skor  2,8  pada
tahap  pendekatanstrategi  pembelajaran  kooperatif  mendapat  skor  2,8  pada tahap Pemanfaatan sumber belajar media pembelajaran mendapat skor 3,0,
dan  pada  penguasaan  kelas  ada  mendapat  skor  2,7  rata-rata  2,8  atau  pada kriteria  baik  ini  menunjukkan  guru  sudah  mulai  memberikan  kesempatan
kepada siswa dalam belajar kelompok meskipun terkadang guru juga masih otoriter  dalam  menentukan  siapa  yang  disuruh  maju,  dan  memaksakan
jawaban. Pada  tahap  Melakukan  refleksi  atau  membuat  rangkuman  dengan
melibatkan  siswa  mendapat  skor  3,0,  pada  tahap  Melaksanakan  evaluasi mendapat  skor  2,8,  dan  pada  tahap  Melaksanakan  tindak  lanjut  berupa
perbaikan  dan  pengayaan  mendapat  skor  2  rata-rata  2,6  atau  pada  kriteria baik  ini  menunjukkan  siswa  sudah  mulai  bisa  memberikan  klarifikasi
meskipun pengayaan yang diberikan kurang maksimal . Dari  tabel  di  atas  menunjukkan  keterampilan  guru  dalam  kegiatan
awal  pembelajaran  baik  dalam  mempersiapkan  siswa,  melakukan  kegiatan apersepsi  dan  memberikan  konfirmasi  tentang  kompetensi  yang  harus
dikuasai  siswa  tergolong  baik  dengan  rata-rata  3,3  tetapi  membutuhkan perbaikan  lebih  lanjut karena  masih ada siswa  yang  kurang berminat untuk
menjawab apersepsi, kurang siap dalam melakukan pembelajaran dan masih
belum  memahami  kompetensi  yang  harus  didalami.  Kegiatan  inti  yang dilakukan guru baik yang berhubungan dengan penguasaan materi pelajaran,
pengggunaan strategi pembelajaran  kooperatif, pemanfaatan  sumber belajar dan  penggunaan  kelas  juga  tergolong  baik  dengan  rata-rata  3.0  namun  ada
beberapa  kekurangan  yang  dilakukan  guru  terutama  dalam  menjelaskan materi yang lebih rinci, masih ada beberapa siswa yang masih belum paham
dengan  strategi  pembelajaran  yang  dilakukan  sehingga  membutuhkan pemahaman  lebih  lanjut  dalam  pertemuan  berikutnya,  pada  pengelolaan
kelas ada beberapa penataan benda yang kurang baik sehingga mengganggu proses  belajar  siswa,  ii  membutuhkan  tindakan  lebih  lanjut.  sedangkan
kegiatan  guru  dalam  menutup  pembelajaran  baik  melakukan  refleksi, melakukan  evaluasi,  dan  melakukan  kegiatan  tindak  lanjut  juga  tergolong
baik  yaitu  dengan  rata-rata  3,0  meskipun  ada  beberapa  siswa  yang  kurang paham dengan refleksi  guru dan  tindakan  lebih  lanjut  yang dilakukan  guru
dan  itu  tentunya  menunjukkan  guru  membutuhkan  perbaikan  pada  siklus berikutnya.  Dari  keseluruhan  kegiatan  yang  dilakukan  guru  dalam    baik
meskipun  belum  sempurna  dan  membutuhkan  perbaikan  lagi  pada pertemuan siklus berikutnya dengan memperbaiki proses pembelajaran yang
dilakukan. Data  hasil  keterampilan  guru  pada  siklus  I  dapat  dijabarkan  dalam
gambar diagram batang sebagai berikut:
Gambar 2 Grafik Skor Kegiatan Guru pada Proses Pembelajaran Penulisan Parafrase Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN
Bulu 01 Semarang Siklus I
b. Deskripsi Aktivitas  Siswa
Pada  saat  dilakukan  tindakan,  kolaborator  sebagai  mitra  peneliti mengamati  aktivitas  siswa  ketika  mengikuti  proses  pembelajaran,
kolaborator  memegang  lembar  observasi  siswa  untuk  meskor  aktivitas belajar dari siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Skor aktivitas
siswa selengkapnya dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 2 Kategori Skor Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran Penulisan Parafrase
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN Bulu 01 Semarang
Siklus I No
Aspek Penilaian Skor
Rata- Rata
Skor
Rata- rata
Kelas Kriteria
Kriteria Kelas
1 Kesiapan siswa mengikuti
pembelajaran 74
0.66
0.53 Baik
Cukup Baik
2 Menyimak penjelasan
gurumemperhatikan guru selama pembelajaran
69 0.62
Baik 3
Berpendapat 67
0.60 Baik
4 Bertanya
81 0.72
Baik 5
Merespon dan menjawab pertanyaan
55 0.49
Cukup Baik
6 Membuat rangkuman
53 0.47
Cukup Baik
Hasil Skor Selengkapnya dalam Lampiran
Pada  aspek  kesiapan  siswa  mengikuti  pembelajaran  siswa mendapatkan  jumlah  skor  74  dengan  rata-rata  skor  ada  0,66  pada  kriteria
baik, ini menunjukkan siswa sudah mulai ada minat mengikuti pembelajaran setelah  dilakukan  pembelajaran  kooperatif,  pada  aspek  menyimak
penjelasan  gurumemperhatikan  guru  selama  pembelajaran  skor  siswa mendapat  jumlah  skor  69  dengan  rata-rata  skor  0,62  pada  kriteria  baik,  ini
menunjukkan siswa mulai tertarik mendengarkan penjelasan guru meskipun belum keseluruhan, pada aspek berpendapat siswa mendapatkan jumlah skor
67 dengan rata-rata skor ada 0,60 pada kriteria baik, ini menunjukkan siswa mulai  akan  ketertarikan  berpendapat  namun  belum  keseluruhan,  masih  ada
siswa  yang  kurang  berminat  berpendapat,  pada  aspek  bertanya  siswa
mendapatkan  jumlah  skor  81  dengan  rata-rata  skor  ada  0,72  pada  kriteria baik,  ini  menunjukkan  siswa  sudah  mulai  tertarik  bertanya  kepada  guru
namun  masih  separoh  dari  jumlah  siswa,  pada  aspek  Merespon  dan menjawab  pertanyaan  siswa  mendapatkan  jumlah  skor  55  dengan  rata-rata
skor ada 0,49 pada  kriteria cukup baik,  ini menunjukkan siswa  masih malu dan kurang berani dalam merespon pertanyaan  siswa, pada aspek membuat
rangkuman  siswa  mendapatkan  jumlah  skor  53  dengan  rata-rata  skor  ada 0,47  pada  kriteria  cukup  baik,  ini  artinya  siswa  masih  kurang  aktif  da
tertarik dalam membuat rangkuman.
Dari  tabel  di  atas  terlihat  bahwa  pada  siklus  I  aktivitas  dalam pembelajaran  penulisan  parafrase  menggunakan  model  pembelajaran
kooperatif  kelas VI SDN Bulu 01 Semarang di  ketahui pada rata-rata  kelas 0,53  dan  kriteria  kelas  cukup  baik.  Ini  menunjukkan  kecenderungan  siswa
masih belum keseluruhan aktif  dalam pembelajaran. Data  hasil  aktivitas  siswa  pada  siklus  I  dapat  dijabarkan  dalam
gambar diagram batang  sebagai berikut:
Gambar 3 Grafik Skor Aktivitas Siswa pada Proses Pembelajaran Penulisan Parafrase Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN
Bulu 01 Semarang Siklus I
c. Deskripsi kemampuan menulis parafrase
Skor  hasil  kemampuan  menulis  parafrase  siswa  pada  siklus  I  dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 3 Kategori Keterampilan Menulis Parafrase
Pada Proses Pembelajaran Penulisan Parafrase Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN Bulu 01 Semarang Siklus I
No  Unsur yang dinilai Jumlah
Skor
Rata-Rata Persentase
Kriteria
1 Kesesuaian Isi
900 32.1
80 Baik Sekali
2 EYD
426 15.2
76 Baik
3 Koherensi
189 6.8
68 Baik
4 Diksi
188 6.7
67 Baik
5 Pembentukan Paragraf  394
14.1 70
Baik 2097
74.9 75
Baik Hasil Skor selengkapnya dalam lampiran
Dari  tabel di  atas terlihat bahwa pada prestasi belajar  siswa siklus  I ialah: Pada kategori peskoran kesesuaian isi, jumlah skor ada 900 skor rata-
rata 32,1 dan persentase 80 dengan kriteria baik sekali, ini menunjukkan tulisan siswa sudah sesuai antara judul dan isi, mengalami kenaikan ada pra
siklus  yaitu jumlah  skor ada 714 skor rata-rata 25,50 dan persentase 64 dengan  kriteria  cukup  baik,  pada  kategori  peskoran  EYD,  jumlah  skor  ada
426  skor  rata-rata  15,2  dan  persentase  76  dengan  kriteria  baik, mengalami kenaikan dari pra siklus yaitu jumlah skor ada 333 skor rata-rata
11,89  dan  persentase  59  dengan  kriteria  cukup  baik,  ini  menunjukkan tulisan parafrase siswa sudah mulai ada perbaikan ejaannya meskipun belum
sempurna,  pada  kategori  peskoran  Koherensi,  jumlah  skor  ada  189  skor rata-rata 6,8 dan persentase 68 dengan kriteria baik, mengalami kenaikan
dari pra siklus yaitu jumlah skor ada 169 skor rata-rata 6,04 dan persentase 60  dengan  kriteria  cukup  baik,  ini  menunjukkan  tulisan  siswa  sudah
banyak  yang  satu  kesatuan  antar  kata  dan  kalimat  meskipun  belum sempurna,  lebih  baik  dibanding  pada  pra  siklus,  pada  kategori  peskoran
Diksi,  jumlah  skor  ada  188  skor  rata-rata  6,71  dan  persentase  67,1 dengan  kriteria baik, mengalami  kenaikan dari pra  siklus  yaitu jumlah  skor
ada  186  skor  rata-rata  6,64  dan  persentase  66  dengan  kriteria  baik,  ini menunjukkan  siswa  sudah  tambah  bisa  mencari  variasi  kata  dalam  tulisan
parafrasenya,  pada  kategori  peskoran  pembentukan  paragraf,  jumlah  skor ada  394  skor  rata-rata  14,1  dan  persentase  70  dengan  kriteria  baik,
mengalami kenaikan dari pra siklus yaitu jumlah skor ada 370 skor rata-rata 13,21 dan persentase 66 dengan kriteria baik.
Dari  data  tabel    di  atas  skor  siswa  tertinggi  adalah  87  dan  paling rendah adalah 48 dengan rata-rata 67. Ini menunjukkan dalam  pra siklus
ini    siswa  belum  memahami  materi,  jika  dilihat  dari  tingkat  ketuntasannya dengan  KKM  70  ada  13  siswa  atau  46,4    yang  tuntas,  sedangkan  siswa
yang  belum  tuntas  ada  15  siswa  atau  53,6  ini  artinya  perlu  mencoba menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  pada  materi  menulis
parafrase.
Dari data tabel di atas juga didapat data skor siswa tertinggi  adalah 87 dan paling rendah adalah 64 dengan rata-rata 75. Ini menunjukkan dalam
siklus  I  ini  masih  belum  memahami  materi,  jika  dilihat  dari  tingkat ketuntasannya  ada 19 siswa atau 67,9 yang tuntas, sedangkan siswa yang
belum tuntas ada 9 siswa atau 22,1, meskipun sudah mengalami kenaikan dari    pra  siklus  sekitar  21,2  pada  tingkat  ketuntasannya  namun  belum
mencapai indikator yang diinginkan.
Data  hasil  tes  menulis  parafrase  pada  pra  siklus  dapat  dijabarkan
dalam gambar diagram batang  sebagai berikut:
Gambar 4 Grafik Keterampilan Menulis Parafrase Pada Proses Pembelajaran Penulisan Parafrase Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif di Kelas VI SDN Bulu 01 Semarang Siklus II
d. Refleksi
Selanjutnya  peneliti  melakukan  refleksi  dengan  mengevaluasi kegiatan  yang ada di siklus  I dimana terdapat kekurangan  diantaranya:
1 Kurang  mampu  menyeting  kelas  dengan  baik  sehingga  siswa  kurang
mampu berkomunkasi  dengan temannya 2
Guru masih  banyak  berdiri  di  depan  sehingga  masih  banyak  siswa  yang bermain sendiri.
3 Guru  masih  kurang  jelas  dalam  menerangkan  materi  sehingga  ada
beberapa siswa  yang kurang paham 4
Guru  kurang  mampu  memanfaatkan  siswa  untuk  mencoba kemampuannya di depan sehingga  dapat meningkan  motivasi  belajarnya
5 Guru  kurang  mampu  memanfaatkan  media  pembelajaran  berbasis  audio
visual  yang dapat dijadikan  siswa  dalam membaca puisi
e.
Revisi
Adapun  perbaikan  untuk  siklus  berikutnya  berdasarkan  refleksi  pada siklus I antara lain:
1 Guru menyetting kelas dengan huruf U
2 Guru tidak hanya di depan tapi harus berkeliling menuju kelompok untuk
memberikan motivasi 3
Guru  menjelaskan  materi  lebih  jelas  dan  variasi  mengajar  seperti menggunakan metode demonstrasi
4 Menyuruh beberapa siswa maju ke depan untuk demonstrasi puisi
5 Menggunakan media audio visual pembelajaran puisi
6 Membangun  motivasi  siswa  dengan  memberikan  porsi  penyelesaian
secara mandiri selain kerja kelompok Hasil  refleksi  kemudian  dijadikan  sebagai  rumusan  untuk  diterapkan
pada  siklus  II  sebagai  upaya  tindak  perbaikan  terhadap  upaya  perbaikan siswa pada siklus  I.
3. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II