EFEKTIFITAS GROUP DISCUSSION MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU (Di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kab. Tulungagung)

(1)

i

EFEKTIFITAS GROUP DISCUSSION MENGGUNAKAN

MEDIA MIND MAPPING TENTANG PEMBERIAN

MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP

TINGKAT PENGETAHUAN IBU (Di Posyandu

Pucangan Kec. Kauman Kab. Tulungagung)

SKRIPSI

Oleh :

RESTI ANGGRAINI

NIM. 201210420311163

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama

: Resti Anggraini

NIM

: 201210420311163

Program Studi

: Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi

: Efektifitas

Group Discussion

Menggunakan Media

Mind

Mapping

tentang

Pemberian

Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu di Posyandu Pucangan Kec.

Kauman Kab. Tulungagung.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan

alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau

pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atau perbuatan

tersebut.

Malang, 4 April 2016

Yang Membuat Pernyataan,

Resti Anggraini

NIM: 201210420311163


(5)

v

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“EEffeekkttiivviittaassGGrroouuppDDiissccuussssiioonnMMeenngggguunnaakkaannMMeeddiiaaMMiinnddMMaappppiinngg tteennttaanngg P

Peemmbbeerriiaann MMaakkaannaann PPeennddaammppiinngg AASSII ((MMPP--AASSII)) tteerrhhaaddaapp PPeerriillaakkuu IIbbuu ddii P

Poossyyaanndduu PPuuccaannggaann KKeecc.. KKaauummaann KKaabb.. TTuulluunnggaagguunngg”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:

1. Yoyok Bekti P, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.

2. Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Reni Ilmiasih,, MM..KKeepp..,, SSpp..KKeepp..AAn. selaku Dosen Pembimbing I yang telah n

memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 4. SSrrii SSuunnaarriinnggssiihhIIkkaa WWaarrddoojjoo,, SSKKMM..,,MMPPHH..selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, do’a, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Kedua orang tua yang selalu memberikan yang terbaik, mendoakan, serta memberikan dukungan moril maupun materil bagi terselesaikanya skripsi ini.


(6)

vi

7. Seluruh Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah membantu proses administrasi.

8. Seluruh Staf di Posyandu Pucangan Kecamatan Kauman Kabupaten Tulungagung yang sudah mengijinkan untuk dilakukan penelitian.

9. Teman-teman PSIK 2012,serta semua pihak yang telah memberi semangat dan membantu penyelesaian proposal skripsi ini.

Penulis hanya mampu berdoa semoga amal kebaikannya mendapat imbalan dan diterima sebagai ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam penyelesaian tugas akhir ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Malang, 4 April 2016


(7)

vii

EFEKTIFITAS GROUP DISCUSSION MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAPPING TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) TERHADAP PERILAKU IBU (Di Posyandu Pucangan

Kec. Kauman Kab. Tulungagung)

Resti Anggraini1, Reni Ilmiasih2, Sri Sunaringsih IkaWardojo3 ABSTRAK

Latar Belakang:. Praktek pemberian MP-ASI dini masih banyak dijumpai didaerah pedesaan maupun perkotaan dengan banyak faktor yang menyebabkan pemberian MP-ASI dini, termasuk di wilayah Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kab. Tulungagung. Pendidikan kesehatan merupakan cara untuk mecegah penyakit maupun merubah perilaku. Salah satunya dengan metode group discussion

menggunakan mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan perilaku yang lebih baik atau sesuai untuk para responden.

Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan One Group Pre-Post Test Design dengan pengambilan sampel menggunakan Total Sampling.

Penelitian ini dilakukan selama 10 hari pada bulan Maret 2016 di Posyandu Pucangan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan intervensi hampir seluruh responden memiliki perilaku yang tidak sesuai sebesar 84,6% (0-12 bulan) dan setalah dilakukan intervensi hampir seluruh responden memiliki perilaku yang sesuai sebesar 88,5% (0-12 bulan). Hasil Uji Fisher’s Exact Test menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05), sehingga bermakna group discuccion menggunakan mind mapping efektif terhadap perilaku ibu tentang pemberian MP-ASI dan pemberian ASI eksklusif dengan sesuai di Posyandu Pucangan.

Diskusi: Metode pembelajaran group discussion menggunakan media mind mapping

memiliki kelebihan seperti meningkatkan kemampuan responden untuk memecahkan masalah dengan musyawarah, menuangkan semua ide atau gagasan, solusi yang akan dilakukan, mencatat informasi, serta meningkatkan kreatifitas individu maupun kelompok yang diterima dengan baik. Kemampuan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan pendidikan untuk menerima informasi.

Kata Kunci: Group Discussion, Mind Mapping, Makanan Pendamping ASI dini, ASI Eksklusif, Perilaku.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang


(8)

viii

THE EFFECTIVENESS OF GROUP DISCUSSION USING MEDIA MIND MAPPING ABOUT A WEANING FOOD TO BEHAVIOR

MOTHER ( At Posyandu Pucangan Kec .Kauman Kab.Tulungagung )

Resti Anggraini1, Reni Ilmiasih2, Sri Sunaringsih IkaWardojo3 ABSTRAK

Background: The practice of a weaning food early escort there are many found in a rural areas and urban areas with many factors that causes a weaning food early companion, including in the Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kab. Tulungagung. Health education is a way to prevent disease or changing behavior. One of them is using group discussion method with mind mapping. The purpose of the research is identifying the best behavior changes appropriate for the respondents.

Methods: This research uses experimental methods by approach One Group Pre-Post Test Design by the taking sample using the Total Sampling. This study has done for 10 days in march 2016 at Posyandu Pucangan.

Results: The result of this showed that before the intervention almost all of the respondents have inappropriate behavior amounted to 84,6 % (0-12 month) and after done intervention almost all of the respondents have appropriate behavior of 88,5 % (0-12 month). Test results Fisher’s Exact Test show a significant (p<0.05) , so that meant group discuccion using mind mapping effective changes the mother’s behavior about the giving a companion food and exclusive breast milk with appropriately at Posyandu Pucangan.

Discussion: The learning methods of group discussion using mind mapping has advantages such as improving the ability of respondents to solve the problems with deliberation, giving an idea or ideas, recording the information, and increasing the individuals or group creativity which was well received. The ability of someone can be influenced by the surrounding environment and education to receive information. Keywords: Group discussion, mind mapping, food mentors breastfeeding early, breastfeeding exclusive, behavior.

1. Students of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

2. Lecturer of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

3. Lecturer of Nursing Science, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang


(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR HASIL ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

INTISARI ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Tujuan Umum ... 7

1.3.2 Tujuan Khusus ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.4.1 Manfaat Bagi Orang Tua dan Anak ... 7

1.4.2 Manfaat Bagi Posyandu ... 8

1.4.3 Manfaat Bagi Institusi ... 8

1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan ... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 13

2.1 Konsep Air Susu Ibu ... 13

2.1.1 Definisi Air Susu Ibu ... 13

2.1.2 Kandungan Air Susu Ibu ... 14

2.1.3 Manfaat Air Susu Ibu ... 19

2.2 Konsep Makanan Pendamping Air Susu Ibu ... 22

2.2.1 Definisi Makanan Pendamping ASI ... 22

2.2.2 Tujuan Pemberian MP-ASI ... 23

2.2.3 Jenis-Jenis MP-ASI ... 23

2.2.4 Tahap-Tahap Pemberian MP-ASI ... 24

2.2.5 Tanda-Tanda MP-ASI dapat Diberikan ... 26

2.2.6 Pemberian MP-ASI yang Sesuai ... 26

2.2.7 Fisiologi serta Manfaat Pemberian MP-ASI sampai Anak Usia 6 Bulan ... 27

2.3 Konsep Pendidikan Kesehatan ... 29

2.3.1 Definisi Pendidikan Kesehatan ... 29

2.3.2 Jenis – Jenis Metode Pendidikan Kesehatan ... 32

2.4 Konsep Perilaku Tentang MP-ASI ... 32

2.4.1 Definisi Perilaku ... 32

2.4.2 Proses Pembentukan Perilaku ... 33

2.4.3 Perilaku Kesehatan ... 34 2..4.4 Faktor – Faktor Perilaku Manusia berhubungan dengan


(10)

x

Kesehatan... 35

2.5 Konsep Group Discussion ... 37

2.5.1 Definisi Focus Group Discussion ... 37

2.5.2 Manfaat dan Kelebihan Group Discussion... 38

2.5.3 Keterampilan Memimpin Group Discussion ... 39

2.5.4 Sarana Media Promosi Kesehatan Mind Mapping ... 41

2.4.4.1 Langkah Metode Mind Mapping ... 42

2.4.4.2 Macam-macam Metode Mind Mapping ... 44

2.5.5 Efektifitas Metode FGD terhadap Perilaku Ibu ... 47

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 48

3.1 Kerangka Konsep ... 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... 49

BAB IV METODE PENELITIAN ... 50

4.1 Desain Penelitian ... 50

4.2 Kerangka Kerja Penelitian ... 51

4.3 Populasi, Sampel, dan Tehnik Sampling ... 52

4.3.1 Populasi Penelitian ... 52

4.3.2 Sample Penelitian ... 52

4.3.3 Tehnik Sampling ... 52

4.4 Variabel Penelitian ... 52

4.4.1 Variabel Independen (Variabel Bebas) ... 53

4.4.2 Variabel Dependen (Variabel Terikat) ... 53

4.5 Definisi Operasional... ... 53

4.6 Tempat Penelitian ... ... 55

4.7 Waktu Penelitian ... ... 55

4.8 Instrument Penelitian ... ... 55

4.8.1 Kisi-Kisi Kuisioner ... 55

4.8.2 Uji Validitas Instrumen ... 56

4.8.3 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 57

4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 57

4.9.1 Tahap Persiapan ... 57

4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 58

4.9.10 Tahap Pengambilan Data ... 59

4.10 Pengelolaan dan Analisi Data ... 59

4.10.1 Pengolahan Data ... ... 59

4.10.2 Analisa Univariat (Analisis Deskriptif) ... ... 60

4.10.3 Analisis Bivariant ... 61

4.11 Etika Penelitian ... 61

4.11.1 Autonomity ... 62

4.11.2 Anonimity ... 62

4.11.3 Confidentiality... 62

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 63

5.1 Karakteristik Sample Penelitian... 63

5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian MP-ASI <6 Bulan dan Faktor yang mempengaruhi ... 66


(11)

xi

5.3 Hasil Observasi Sebelum Intervensi Group Discussion ... 67

5.4 Hasil Observasi Setelah Intervensi Group Discussion ... 67

5.5 Hasil Penelitian Efektifitas Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping tentang MP-ASI terhadap Perilaku Ibu ... 68

5.5.1 Hasil Penelitian Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping terhadap perilaku ibu pada bayi 0-6 bulan ... 68

5.5.2 Hasil Penelitian Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping terhadap perilaku ibu pada bayi 6-12 bulan ... 70

BAB VI PEMBAHASAN ... 71

6.1 Identifikasi Sebelum diberikan Intervensi Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu... 71

6.2 Identifikasi Setelah diberikan Intervensi Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu... 75

6.3 Analisa Efektifitas Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu ... 78

6.4 Keterbatasan Penelitian ... 81

6.5 Implikasi Untuk Keperawatan ... 81

BAB VII PENUTUP ... 83

7.1 Kesimpulan ... 83

7.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.5 Definisi Operasional ... 54 Tabel 4.8 Kisi-Kisi Kuisioner ... 55 Tabel 5.1 Distribusi Karakteristik Usia Ibu, Pendidikan, Pekerjaan, Anak Ke-,

Usia Bayi, Jenis Kelamin Bayi, Berat Badan dan Tinggi Badan Bayi ... 64 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian MP-ASI <6 Bulan dan

Faktor yang Mempengaruhi ... 66 Tabel 5.3 Hasil Observasi Sebelum Intervensi Group Discussion Menggunakan

Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu ... 67 Tabel 5.4 Hasil Observasi Setelah Intervensi Group Discussion Menggunakan

Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu ... 67 Tabel 5.5 Hasil Penelitian Efektifitas Group Discussion Dengan Media Mind Mapping terhadap Perilaku Ibu ... 68 Tabel 5.5.1 Crostabulation Perilaku dengan Group Discussion Menggunakan Mind

Mapping usia 0-6 bulan ... 69 Tabel 5.5.1.1 Hasil Analisis Data dengan Uji Fisher Exact Test usia 0-6 bulan ... 69 Tabel 5.5.2 Crostabulation Perilaku dengan Group Discussion Menggunakan Mind

Mapping usia 6-12 bulan ... 70 Tabel 5.5.2.1 Hasil Analisis Data dengan Uji Fisher Exact Test usia 0-6 bulan ... 70


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis Pemberian Makanan Pendamping ASI ... 24

Gambar 2.2 Mind Mapping ... 44

Gambar 2.3 Mind Mapping Pohon Jaringan... 45

Gambar 2.4 Mind Mapping Rantai Kejadian ... 45

Gambar 2.5 Mind Mapping Siklus ... 46

Gambar 2.6 Mind Mapping Laba-laba ... 46

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 48

Gambar 4.1 Desain Penelitian One Group Pretest Posttest Design ... 50


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Studi Pendahuluan ... 92

Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian ... 93

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) ... 94

Lampiran 4 Lembar Identitas Responden ... 95

Lampiran 5 Lembar Observasi MP-ASI Pretest dan Posttest ... 96

Lampiran 6 Standart Operasional Prosedure (SOP) Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping ... 97

Lampiran 7 Satuan Acara Pembelajaran Mind Mapping MP-ASI ... 99

Lampiran 8 Satuan Acara Pembelajaran Mind Mapping ASI Eksklusif ... 103

Lampiran 9 Skoring Karakteristik Responden ... 107

Lampiran 10 Skoring Hasil Observasi Sebelum dan Sesudah diberikan Intervensi Group Discussion Menggunakan Media Mind Mapping ... 109

Lampiran 11 Hasil Analisis Data dengan Fisher Exact Test ... 110

Lampiran 12 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 1 ... 116

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi Pembimbing 2 ... 118

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 120


(15)

83

Daftar Pustaka

Aidam, B.A., Perez-Scamilla, R., Lartey, A., & Aidam, J. (2005). Factor Associated With Exclusive Breastfeeding in Accra, Ghana. European Journalof Clinical Nutrition, Vol. 5, No.9, 789-796

Alamsyah, M. (2009). Kiat Jitu Meningkatkan Prestasi Belajar dengan Mind Mapping. Mitra Pelajar. Yogyakarta.

Aldini, A. (2015). Efektifitas Health Education Menggunakan Metode Mind Mapping Terhadap Upaya Peningkatan Pengetahuan Tentang Perilaku Sehat Santri Usia 13-15 Tahun yang Menderita Scabies. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Ariani. (2008). Makanan Pendamping ASI. Salemba Medika. Jakarta.

Arief. (2009). ASI dan Tumbuh Kembang Bayi, edisi 1. pp.31-36. Pressindo. Yogyakarta. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Pustaka Belajar. Yogyakarta. Walgito, B. (2003). Pengantar Psikologi Umum. Andi Yogyakarta. Yogyakarta.

Buzan, T. (2004). Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. _______. (2009). Buku Pintar Mind Map. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Brodribb, W., Fallon, A., & Hegney, D. (2008). The Relationship Between Personal Breastfeeding Experience and The Breastfeeding Attitudes, Knowledge, Confidence and Effectiveness of Australian GP Registarrs. Matern Child Nutr, Vol. 4, No.4, 264-274. Cattaneo, A., Burmaz, T., Arendi, M., Nilsson, I., Kostyra, K.M., Kondrate, I., Communal, M.J.,

Massart, C., Chapin., & Fallon, M. (2009). Protection, Promotion and Support of Breasrt-feeding in Europe: progress from 2002 to 2007. Public Health Nutrition, Vol. 13, No. 6, 751-759.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2003). Pemberian ASI Eksklusif. Depkes RI. Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Pedoman Umum Pemberian Makanan

Pendamping ASI (Lokal). Depkes RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Depkes RI. Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Visi Pembangunan Kesehatan: Indonesia Sehat 2010. Depkes RI. Jakarta.

Dhandapany, G., Bethou, A., & Arunagirinthan, A. (2008). Antanatal Counseling on

Breastfeeding - is it Adequate?. International Breastfeeding Journal, Vol. 3, No. 5, 1746-4358. Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (2013). Profil Kesehatan Kabupaten Tulungagung,


(16)

86

Djaiman, S.P.H. (2009). Besar Peluang Usia Penyapihan Anak Baduta di Indonesia dan Faktor yang Mempengaruhinya. Media Litbang Kesehatan, Vol. XIX, No. 1, 1-8.

Djitowiyono, S., & Kristianasari, W. (2010). Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Nuha Medika. Yogyakarta.

Foterek, K., Hilbig, A., & Alexy, U. (2014). Breast-Feeding and Weaning Practice in the DONALD Study: Age and Time Trends. JPGN, Vol. 58, No. 3, 361-367.

Fitri, A.K. (2010). Efektifitas Penerapan Metode Mind Map Dilihat Dari Motivasi dan Presentasi Belajar Biologi Siswa MAN Purworejo. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Yokyakarta.

Garorld, S., & William, T. (2016). Effects of Information Load and Percentage of Shared

Information on The Dissemination of Unshared Information During Group Discuccion. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 53, No. 1, 81-93.

Gupte, S. (2004). Speaking of: Child Care Everything you wanted to know. Okhla Industrial Area. New Delhi.

Handayani, S., Emilia, O., & Wahyuni, B. (2009). The Effectiveness of Group Discussion Method With or Whitout Facilitator in Improving Knowledge, Attitude, and Motivation of Teenager Regarding pre Marital Sexual Behavior. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 25, No. 3, 133-141.

Hasibun, J.J., & Moedjiono. (2010). Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya. Bandung. Hegar, B., Suradi, R., Hendarto, A., & Pratiwi, I. G. A. (2009). Bedah ASI. IDIA. Jakarta. Heird, W.C. (2011). The Feeding of Infants and Childern,Nelson Textbook of Pediatric, 19 edition.

Elsevier Saundres. Philadelphia.

Handarto, A., & Pringgadini, K. (2008). Nilai Nutrisi Air Susu Ibu. In: Bedah ASI, 45-55. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Hidayat, A.A.A. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika. Jakarta. . (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.

Hidayatul, J. (2014). Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Fiqih Materi Sholat Kelas VI di MI Islamiah Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Universitas UIN Sunan Ampel. Surabaya.

Hillenbrand, K.M. & Larsen, P.G. (2002). Effect of Education Intervention About

Breastfeeding on the Knowledge, Confidence, and Behaviors of Pediatric Resident Physicians. Pediatrics, Vol.110, No. 5, 1-7.

Hunlock, B.E., (2007). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Erlangga. Jakarta


(17)

87

Ibrahim, T.J., Manoppo, J.I.C., & Rompis, J. (2014). Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare Akut pada Anak Di RSUP Prof. DR. R. D. Kandau.

Ejournal. Vol.2, No. 1, 1-8.

Imaduddin, M.C., & Utomo, U.H.N. (2012). Efektifitas Metode Mind Mapping Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas VIII. Humanitas, Vol. 9, No. 1, 62- 75.

Latipun. (2015). Psikologi Eksperimen. Umm Press. Malang

Lubis, D.U., Takwin, B., & Panganbean, S.K. (2011). Antisipasi Rujukan dan Fokus Pengaturan Sebagai Prediktor Perilaku Sehat. Jurnal Keperawatan Soedirman. Vol. 15, No. 2.

Lukman, L.A., Martini, K.S., & Utami, B. (2015). Efektivitas Metode Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) disertai Media Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI IPA SMA Al-Islam 1 Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol. 4, No. 1, 113-119.

Makmun, A.S. (2009). Psikologi Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Moen P, L Erin, Kelly, Tranby E, Huang Q. (2011). Changing Work, Changing Health: Can Real Work-Time Flexibility Promote Health Behavior and Well-Being?. Journal of Health and Social Behavior, Vol. 10, No.1, 0022-4651

Mubarak, W.I., & Cahyanti, N. (2007). Ilmu Keperawatan Komunitas. Salemba Medika. Jakarta. Mubarak, W.I., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi. Salemba

Medika. Jakarta.

Murningsih, S. (2008). Hubungan antara Pemberian MP-ASI pada Usia Dini dengan Tingkat Kunjungan ke Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Sine Sragen. Viewed 20 November 2011. Nahdloh, N., & Priyantini, S. (2013). Pengaruh Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu

terhadap Pertumbunhan Berat Badan Bayi 6-12 Bulan di Posyandu Desa Kutoharjo Kaliwungu Kendal. Sains Medika, Vol. 5, No. 2, 107-109.

Narendra, M.B, Soetjining, & Suyitno, H. (2005). Perumbuhan Fisik Anak, in: Narendra, M.B (eds). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Agung Seto. Jakarta. pp.40-52.

Nazwa, N.U. (2013). Panduan Merawat Bayi Pasca Persalinan Sampai 12 Bulan. KDT. Yogyakarta. Notoadmojo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

. (2003). Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.

. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. . (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. . (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.


(18)

88

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

. (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta.

Nuryanto. (2002). Hubungan Antara Pekerja Ibu dengan Kelangsungan Pemberian ASI Saja Pada Anak Usia 0-11 Bulan. Program Pascasarjanan Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM-UI. Depok.

Prabantini, D. (2010). A to Z Makanan Pendamping ASI. KDT. Yogyakarta.

Prayitno, H., Hardiman, G., & Taruna, T. (2014). Perilaku Warga Masyarakat dan Persepsi Masyarakat pada Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah terhadap Perubahan

Lingkungan Perumahan Wijaya Kusuma II Demak. Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 12, No. 1, 12-20.

Purwanti, H.S. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif: Buku Saku untuk Bidan. EGC. Jakarta. Purwati, R.D., Bidjuni, H., & Babakal, A. (2014). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan terhadap

Pengetahuan Perilaku Klien Hipertensi di Puskesmas Bahu Manado. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulang Manado. Manado.

Rahayuningsih, T. (2005). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI dengan Pemberian Kolostrum dan ASI Eksklusif di Kelurahan Purwoyoso Kecamatan Ngaliyan.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Riswanto & Putra, P.P. (2012).The Use of Mind Mapping Strategy in the Teaching of Writing at SMAN 3 Bengkulu, Indonesia. Internasioal Journal of Humanities and Social Science, Vol. 2, No. 21.

Roetiyah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta. Roesli, U. (2004). Mengenal ASI Eksklusif. Trubus Agriwidya. Jakarta. Rosidah, D. (2008). Pemberian Makanan Pendamping. EGC. Jakarta.

Sadeghi, N., Oveisi, M.R., Jannat, B., Hajimajmoodi, M., Behfar, A., Behzad, M., Norpuzi, N.,

Oveisi, M., & Jannat, B. (2014). Simultaneous Measurement of Zinc, Copper, Lead and Cadmium in Baby Weaning Food and Powder Milk by DPASV. Iranian Journal of Pharmaceutical Research, Vol. 13, No. 1, 345-349.

Sentra Laktasi Indonesia. (2011). Menyusui Langkah Perlindungan. Diunduh dari

http://setralaktasi.multiply.com

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Subroto, S. (2002). Proses Balajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.


(19)

89

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND. Alfabet. Bandung. . (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabet. Bandung. . (2013). Statistika untuk Penelitian. Alfabet. Bandung.

Syahreza, Alfi. (2013). Hubungan Pemberian MP-ASI lebih Dini dengan Berat Badan Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Trenggalek. Malang.

Silaban, Ramlan. (2013). Pengaruh Media Mind Mapping Terhadap Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Pembelajaran Menggunakan Advancer Organizer. Jurnal Ilmu Kimia. Sulistyaningsih, Eni. (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta

Pikiran Pada Siswa Kelan V SD Negeri III Karangasem.

Tarant, M., Fong, D.Y.T., Wu, K.M., Lee, I.L.Y., Wong, E.M.Y., Sham, A., Lam, C., & Dodgson, J.E. (2010). Breastfeeding and Weaning Practices Among Hong Kong Mothers: a

prospective study. BMC Pregnancy & Childbirth,

http://www.biomedcentral.com/1471-2393/10/27, 1-12. Diakses pada tanggal 29 Mei 2010.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Edisi kedua. Jakarta: Kencana. . (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Edisi keempat. Jakarta: Kencana. Tungaprapa, T. (2015). Effect of Using the Electronic Mind Map in the Education Research

Methodology Course for Master-Degree Students in the Faculity of Education.

International Journal of Information and Education Technology, Vol.5, No. 11, 615-803.

Vail, B., Prentice, P., Dunger, D.B., Hunghes, L.A., Acerini, C.L., & Ong, K.K. (2015). Age at Weaning and Infant Growth: Primary Analysis and Systematic Review. The Journal of Pediatrics,www.jpeds.com, Vol. 167, No. 2, 317-324.

Vinck, J. (2007). Health Promoting Opportunities In Urbant Environment. Anima, Indonesia Psychological Journal, Vol. 23, No.1, 10-16.

Wattimena, I., & Hapsari, E.W. (2012). Health Promotion Through Counseling and Literary

Interventions: Media to Increase Breastfeeding Mothers’ Well-Being. Anima, Indonesian Psycological Journal, Vol. 27, No. 4, 192-199.

Wattimena, I.& Hapsari, E.W. (2014). Health Promotion: The ffectiveness of Counseling and Reading Material Interventions to Breastfeed. Jurnal Ners Lentera, Vol. 2, 19-26.

Wawan, A., & Dewi, M. (2011). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Medical Book. Yogyakarta.

Winatputra, U.S. (2005). Strategi Belajar Mengajar. Universitas Terbuka. Jakarta.

World Health Organization. (2005). Rekomendasi tentang Pemberian Makanan Bayi. viewed 2 Januari. 2012 Geneva. (http://www.gizi.net). Diakses pada tanggal 1 Januari 2005.


(20)

90

World Health Organization. (2013). Food and Nutrition Surveillance System. WHO. Cairo. World Health Organization. (2014). World Healt Statistics. WHO. Italy

Winduri, S. (2008). Menjadi Super Kreatif Melalui Metode Pemetaan Pikiran. Kaifa. Bandung Wulandari, S., Komariah, M., Erniaty. (2008). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan

Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu-ibu yang Bekerja Sebagai Perawat di RS Al-Islam di Kota Bandung. Journal of Padjadjaran, Vol. 10, No. 19, 85-96.


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASI eksklusif didefinisikan sebagai perilaku dimana hanya memberikan air susu ibu saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, teh, jeruk, madu, air putih dan tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim (Roesli, 2004). Kebijakan peningkatan untuk pemberian Air Susu Ibu (ASI) telah disampaikan oleh Menteri Kesehatan RI pada acara “Pekan ASI

Sedunia 2010” di Jakarta. Tujuan peringatan ini agar setiap negara secara terus

menerus bersama-sama melakukan upaya yang nyata untuk membantu ibu berhasil menyusui dengan benar. Promosi Kesehatan ini menyampaikan manfaat menyusui dan tatalaksananya yang dimulai sejak masa kehamilan, masa bayi lahir, sampai umur bayi 2 tahun (Wattimena & Hapsari, 2014).

Kebutuhan zat gizi untuk bayi semakin bertambah seiring meningkatnya pertumbuhan bayi, sedangkan ASI yang dihasilkan ibu kurang memenuhi kebutuhan gizi. Oleh sebab itu, bayi mulai usia 6 bulan sudah mulai diberikan Makanan Pendamping ASI agar kebutuhan gizinya terpenuhi (Depkes RI, 2006). Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi, diberikan pada bayi pada usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya (Depkes RI, 2006). Praktek pemberian MP-ASI dini masih banyak dijumpai didaerah pedesaan maupun perkotaan dengan banyak faktor yang menyebabkan pemberian MP-ASI dini (Djaiman, 2009).


(22)

2

Penelitian WHO tahun 2001 tentang pemberian ASI eksklusif (<4 bulan) dari tahun 1995-2001 di beberapa negara menunjukkan bahwa negara-negara yang kurang berkembang sebesar 37%, negara-negara kurang berkembang sebanyak 48%, dan angka dunia sebesar 45%. Penelitian tersebut menggambarkan masih rendahnya perilaku pemberian ASI eksklusif dan masih tingginya angka perilaku pemberian MP-ASI dini dinegara-negara tersebut. Hasil studi WHO melalui Multicentre Growth Reference Study (MGRS) yang dilaksanakan tahun 1997-2003 di negara Brazil, Ghana, India, Norwegia, Oman dan AS dengan sampel bayi 0-24 bulan disertai kurva pertumbuhan dan pemberian ASI eksklusif. Hasil tersebut diperoleh gambaran dari 1737 baduta 882 (50,7%) tetap diberikan ASI eksklusif, sedangkan baduta 855 (49,3%) sudah diberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan (WHO, 2006).

Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia < 2 bulan berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2006-2007 hanya mencangkup 67% dari total bayi yang ada. Presentase tersebut menurun seiring bertambahnya usia bayi, yaitu 54% pada bayi usia 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9 bulan. Hal ini yang lebih memprihatinkan terdapat 13% bayi < 2 bulan sudah diberikan susu formula, dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberikan makanan pendamping (Sentra Laktasi Indonesia, 2011). Survey yang dilakukan oleh Nutrition and Health Surveillance System (NSS) bekerjasama dengan Balitbangkes (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar) dan 8 pedasaan (Sumbar, Lampung, Jabar, Banten, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel) menunjukkan bahwa cangkupan ASI eksklusif 4-5 bulan diperkotaan antara 4-12%, sedangkan di pedesaan 4-25%. Pencapaian ASI eksklusif 5-6 bulan


(23)

3

diperkotaan berkisar antara 1-13% dan dipedesaan 2-13%, sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak ibu-ibu yang memberikan MP-ASI sebelum bayi berumur 6 bulan (Depkes RI, 2005). Terdapat lebih 49% bayi sebelum usia 6 bulan sudah diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) berupa makanan padat. Setelah usia 6 bulan disamping ASI dapat juga diberikan MP-ASI namun pemberiannya harus tepat, meliputi kapan waktu pemberian, apa yang harus diberikan, berapa jumlah yang diberikan, dan frekuensi pemberian untuk menjaga kesehatan bayi (Rosidah, 2008). Penelitian Hananto mengenai

Neonatal Mariality Rate (NMR) di Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur menunjukkan lebih dari 64% di NTB dan 76% ibu di Jawa Timur memberi makan bayi mereka dengan pisang kurang dari 6 bulan. Sebanyak 8,49% neonatal meninggal karena gejala penyumbatan saluran pencernaan dan 23,07% neonatal meninggal karena diare.

Seseorang disarankan untuk berhenti berfokus pada tanggung jawab dan rasionalitas individu, serta memahami bahwa perilaku terkait kesehatan adalah suatu kebiasaan dan mulai bekerja dengan kemungkinan situasi yang mencetuskan dan menguatkan perilaku ibu menyusui (Vinck, 2007). Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ibu dalam pemberian makanan pendamping ASI <6 bulan, seperti: faktor internal (motivasi ibu, sikap ibu, tanggapan ibu, emosional ibu, pengetahuan ibu, pengalaman ibu, persepsi dan pendidikan ibu) dan faktor eksternal (lingkungan, usia, kebiasaan keluarga, ras dan adat istiadat). Berdasarkan observasi ibu-ibu di Desa Pucangan ini banyak yang sudah memberikan Makanan Pendamping ASI lebih dini, karena mereka belum banyak menerima informasi tentang ASI maupun bahaya memberikan MP-ASI <6 bulan. Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) lebih


(24)

4

dini < 6 bulan akan mengakibatkan hal yang fatal untuk kesehatan bayi, seperti diare, pendarahan usus, Gastro Esophageal Reflux (GER) atau gumoh, kolik usus, ekzema atopi dan obesitas (Heird, 2011).

Hasil study pendahuluan yang dilakukan penelitian bulan Oktober 2015 kepada salah satu bidan di Puskesmas Kauman Kabupaten Tulungagung menyatakan bahwa banyak ibu-ibu di desa Pucangan yang sudah memberikan Makanan Pendamping ASI lebih dini pada usia <6 bulan karena mereka menganggap ASI yang diberikan belum cukup untuk kebutuhan anaknya. Peneliti juga wawancara langsung dengan 4 ibu-ibu yang kebetulan datang ke puskesmas, dari wawancara tersebut terdapat 2 ibu yang sudah memberikan MP-ASI dini pada anaknya karena sudah kebiasaan keluarga, anaknya selalu rewel dan menganggap ASI yang diberikan masih kurang untuk anaknya. Ada banyak faktor juga yang menyebabkan ibu-ibu menyusui tersebut memberikan MP-ASI, seperti kurangnya pengetahuan mengenai pemberian MP-ASI, anak sudah bisa mulai menelan itu artinya anak sudah waktunya diberi MP-ASI, biasanya anak rewel terus dianggap lapar, dan sebagainya. Di Posyandu Pucangan terdapat 26 ibu yang terdaftar sudah memberikan MP-ASI dini pada anaknya. Menurut data yang peneliti dapat di Kabupaten Tulungagung terdapat 123 bayi yang sudah mendapatkan Makanan Pendamping ASI lebih dini (Dinkes Tulungagung, 2013).

Melihat kenyataan tersebut, maka cara mengantisipasi keadaan yang kurang konduktif dalam masalah MP-ASI adalah dengan melakukan edukasi dan penyadaran diri pada ibu menyusui melalui promosi kesehatan. Promosi Kesehatan dengan media iklan berpromosi group discussion menggunakan media mind mapping yang akan berdampak pada stereotipe untuk berperilaku


(25)

5

sehat maupun berisiko, serta karakteristik di Desa Pucangan sangat mendukung dengan diadakan program ini karena program ini untuk sesama wanita atau homogen, warga disana senang bertukar fikiran, berdiskusi atau musyawarah setiap kali terdapat masalah serta mereka suka dengan hal ataupu pembelajaran yang baru dan dengan metode ini peserta dapat bebas melakukan tanya jawab dengan peneliti, rata-rata pendidikannya sama, sopan, saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

Selain edukator perawat memiliki berbagai peran yaitu sebagai Care Giver (pemberian asuhan keperawatan), advokator, koordinator, kolaborator, konsultan dan agent of change (agen perubahan). Peran perawat dalam penelitian ini adalah sebagai edukator dan koordinator yaitu, memberikan informasi kesehatan (pendidikan kesehatan) dengan metode group discussion

menggunaka media mind mapping pada ibu menyusui terhadap perilaku memberi makanan pendamping ASI, selain itu dapat menjadi konsultan dan memberi solusi bagi ibu-ibu menyusui untuk meningkatkan perilaku pemberian Makanan Pendamping ASI lebih dini (Mubarak & Cahyanti, 2009).

Berdasarkan uraian di atas penetili tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas group discussion menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI pada bayi usia 0-12 bulan terhadap tingkat pengetahuan untuk merubah perilaku ibu di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kabupaten Tulungagung. Perilaku dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu lingkungan, usia, adat istiadat, motivasi, sikap, persepsi, pengalaman, pendidikan dan pengetahuan. Group Discussion adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran


(26)

6

pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran (Hasibun, 2010), sedangkan Mind Mapping adalah sebuah media cara dalam pembelajaran yang tersusun secara sistematik dan terarah yang akan mempermudah dalam pelajaran dalam mempermudah pembelajaran (Sulastyaningsih, 2012). Media Mind Mapping

ini akan membantu kita memahami konsep-konsep dan menghafalkan informasi dengan prasarana belajar (Silaban, 2012). Metode group discussion ini dapat menghindari kesalahan persepsi dengan begitu akan mempermudah pengambilan keputusan untuk peneliti dalam memahami sikap, keyakinan, ekspresi peserta atau ibu-ibu menyusui mengenai topik pembicaraan, sehingga sangat berguna bagi peneliti untuk bisa mengerti alasan-alasan yang tidak terungkap dibalik respon peserta diskusi. Media ini juga merupakan bentuk dengan diskusi yang didesain untuk memunculkan informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut pandang, kepercayaan dan pengalaman yang dikehendaki oleh para peserta dalam group discussion ini, serta dengan menggunakan mind mapping yang berupa gambar dan berbagai warna akan mempermudahkan peserta untuk mengingat setiap informasi yang diberikan (Winataputra, 2005; Silaban, 2012).

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian Makan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap tingkat pengetahuan ibu di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kabupaten Tulungagung".


(27)

7

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan peneliti ini untuk mengetahui efektifitas Group Discussion

menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap tingkat pengetahuan ibu.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian Makanan Pendamping ASI pada anaknya sebelum diberikan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping.

2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian Makanan Pendamping ASI sesudah diberikan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping.

3. Menganalisis efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI sebelum dan sesudah dilakukan intervensi di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kabupaten Tulungagung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Orang Tua dan Anak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan minat ibu memberikan ASI eksklsif >6 bulan dan tidak memberikan Makanan Pendamping ASI lebih dini.


(28)

8

1.4.2 Manfaat Bagi Posyandu

Hasil penelitian dapat memotivasi posyandu untuk lebih meningkatkan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping

yang belum pernah dilakukan di program posyandu tersebut. 1.4.3 Manfaat Bagi institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi institusi pendidikan, khususnya Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai bahan referensi tentang efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian Makanan Pendamping (MP-ASI) terhadap tingkat pengetahuan ibu. 1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data bagi Dinas Kesehatan kota Tulungagung untuk solusi mengatasi permasalah Makanan Pendamping lebih dini.

1.5 Keaslian Peneliti

1.5.1 Penelitian Watinema & Hapsari (2014),

Meneliti tentang promosi kesehatan melalui penyuluhan dan intervensi sastra dengan media bacaan untuk meningkatan ibu menyusui ASI. Target WHO agar 80% ibu menyusui minimal 6 bulan belum tercapai, sehingga perlu dilakukan upaya melalui intervensi penyuluhan dan materi bacaan. Promosi dilakukan pada 105 ibu hamil dan pasca-melahirkan. Mereka ditanya tiga pertanyaan terbuka tentang manfaat intervensi, kesejahteraan yang dinikmati melalui ASI, dan saran untuk menggalakkan pemberian ASI .


(29)

9

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat pada variabel independen dengan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping, promosi dilakukan pada 26 ibu pasca melahirkan dan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan. Tujuan penelitian ini agar ibu menyusui merubah perilakunya agar tidak memberikan MP-ASI lebih dini. Lokasi penelitian di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kab.Tulungagung. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dan wawancara langsung.

1.5.2 Penelitian Fitri, A.K. (2010),

Meneliti tentang efektivitas penggunaan metode mand map dilihat dari motivasi dan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran konversional pada siswa kelas XI-IPA semester genap pada pokok pembahasan system pernapasan manusia. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest posttest group design. Subyek penelitian siswa kelas XI MAN purwoejo, analisis yang digunakan yaitu analisis data soal tes dengan melakukan uji presyarat uji homogenitas varians, uji normalitas) dan uji t, untuk analisa data observasi motivasi belajar peserta didik dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunan metode mind map lebih bahwa efektif terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi dibandingkan dengan metode konversional pada siswa XI IPA MAN Purworejo.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat pada variabel dependen dengan tingkat pengetahuan ibu menyusui


(30)

10

untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Pengambilan sampel dengan cara total sampling, metode penelitian dengan Fisher’s Exact Test. 1.5.3 Penelitian Hillenbrand & Larsen (2002)

Meneliti tentang Pengaruh Intervensi Pendidikan Tentang Menyusui dalam Pengetahuan, Keyakinan, dan Perilaku dari Pediatric Resident Dokter. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh intervensi pendidikan pada pengetahuan warga pediatrik 'tentang menyusui, kepercayaan diri mereka dalam mengatasi masalah menyusui, dan keterampilan manajemen mereka selama pertemuan klinis dengan ibu menyusui. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak hanya menyusui pengetahuan dan kepercayaan diri, tetapi yang paling penting perilaku klinis warga pediatrik dapat ditingkatkan melalui kesempatan pendidikan yang inovatif

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel independen Group Discussion menggunakan media

Mind Mapping, teknik pengumpulan data langsung menemui responden dengan wawancara langsung.

1.5.4 Penelitian Foterek, Hilbig & Alexy (2013)

Meneliti tentang Menyusui dan Praktek Menyapih di DONALD Studi: umur dan times tren. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren hadir dalam durasi menyusui dan praktik penyapihan dengan fokus khusus pada metode persiapan makanan pelengkap yaitu, buatan sendiri dan komersial. Kesimpulan: Penurunan durasi penuh menyusui harus mendorong penyedia


(31)

11

layanan kesehatan untuk lebih mempromosikan menyusui durasi yang lebih lama.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan data dengan wawancara langsung pada responden. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling.

1.5.5 Penelitian Tarrant, et all, (2010). Meneliti tentang Menyusui dan praktek menyapih antar ibu di Hong Kong: studi prospektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan menyusui dan praktik penyapihan dari Ibu Hong Kong selama tahun pertama bayi hidup untuk menentukan faktor yang terkait dengan penghentian awal. Kesimpulan: Program promosi ASI telah berhasil mencapai tingkat tinggi menyusui inisiasi tetapi fokus sekarang harus bergeser ke membantu ibu baru menyusui secara eksklusif dan mempertahankan menyusui lebih lama.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel independen dengan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping. Lokasi penelitian di Puskesmas Posyandu Pucangan Kec.Kauman Kab.Tulungagung dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling.

1.5.6 Penelitian Handayani, Emilia & Wahyuni, (2009).

Meneliti tentang Efektivitas Metode Diskudi Kelompok dengan dan Tanpa Fasilitator pada Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Remaja tentang Perilaku Seks Pranikah. Tujuan: penelitian ini adalah


(32)

12

untuk mencari tahu metode group discussion dengan atau tanpa fasilitator di kecamatan tersebut. Hasil: group discussion dengan metode fasilitator lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan motivasi remaja ke arah sebelum perkawinan perilaku seksual dibandingkan dengan group discussion metode tanpa fasilitator.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling

1.5.7 Penelitian Vail, et all, (2015).

Meneliti tentang Usia Menyapih dan Pertumbuhan Bayi: Analisis Primer dan Systematic Review. Tujuan Untuk menguji apakah usia sebelumnya di sapih (umur 3-6 bulan) dapat meningkatkan pertumbuhan cepat selama masa bayi. Hasil Hampir tiga perempat (72,9%) dari bayi disapih sebelum usia 6 bulan. Usia di penyapihan dari 3.0- 7,0 bulan berbanding terbalik dikaitkan dengan berat dan panjang (tapi tidak dengan indeks massa tubuh) pada 12 bulan (baik P # 0,01 disesuaikan untuk ibu dan faktor demografi). Kesimpulan: di negara-negara berpenghasilan tinggi, menyapih antara 3 dan 6 bulan muncul untuk memiliki efek netral pada pertumbuhan bayi. Asosiasi terbalik yang mungkin berhubungan dengan kausalitas terbalik.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling.


(1)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan peneliti ini untuk mengetahui efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) terhadap tingkat pengetahuan ibu.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian Makanan Pendamping ASI pada anaknya sebelum diberikan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping.

2. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian Makanan Pendamping ASI sesudah diberikan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping.

3. Menganalisis efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping terhadap tingkat pengetahuan ibu dalam pemberian Makanan Pendamping ASI sebelum dan sesudah dilakukan intervensi di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kabupaten Tulungagung.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Orang Tua dan Anak

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan minat ibu memberikan ASI eksklsif >6 bulan dan tidak memberikan Makanan Pendamping ASI lebih dini.


(2)

1.4.2 Manfaat Bagi Posyandu

Hasil penelitian dapat memotivasi posyandu untuk lebih meningkatkan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping yang belum pernah dilakukan di program posyandu tersebut.

1.4.3 Manfaat Bagi institusi

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi institusi pendidikan, khususnya Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ilmu Kesehatan sebagai bahan referensi tentang efektifitas Group Discussion menggunakan media Mind Mapping tentang pemberian Makanan Pendamping (MP-ASI) terhadap tingkat pengetahuan ibu. 1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber data bagi Dinas Kesehatan kota Tulungagung untuk solusi mengatasi permasalah Makanan Pendamping lebih dini.

1.5 Keaslian Peneliti

1.5.1 Penelitian Watinema & Hapsari (2014),

Meneliti tentang promosi kesehatan melalui penyuluhan dan intervensi sastra dengan media bacaan untuk meningkatan ibu menyusui ASI. Target WHO agar 80% ibu menyusui minimal 6 bulan belum tercapai, sehingga perlu dilakukan upaya melalui intervensi penyuluhan dan materi bacaan. Promosi dilakukan pada 105 ibu hamil dan pasca-melahirkan. Mereka ditanya tiga pertanyaan terbuka tentang manfaat intervensi, kesejahteraan yang dinikmati melalui ASI, dan saran untuk menggalakkan pemberian ASI .


(3)

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat pada variabel independen dengan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping, promosi dilakukan pada 26 ibu pasca melahirkan dan ibu yang mempunyai anak usia 0-12 bulan. Tujuan penelitian ini agar ibu menyusui merubah perilakunya agar tidak memberikan MP-ASI lebih dini. Lokasi penelitian di Posyandu Pucangan Kec. Kauman Kab.Tulungagung. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling dan wawancara langsung.

1.5.2 Penelitian Fitri, A.K. (2010),

Meneliti tentang efektivitas penggunaan metode mand map dilihat dari motivasi dan prestasi belajar siswa dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran konversional pada siswa kelas XI-IPA semester genap pada pokok pembahasan system pernapasan manusia. Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest posttest group design. Subyek penelitian siswa kelas XI MAN purwoejo, analisis yang digunakan yaitu analisis data soal tes dengan melakukan uji presyarat uji homogenitas varians, uji normalitas) dan uji t, untuk analisa data observasi motivasi belajar peserta didik dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunan metode mind map lebih bahwa efektif terhadap motivasi dan prestasi belajar biologi dibandingkan dengan metode konversional pada siswa XI IPA MAN Purworejo.

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini terdapat pada variabel dependen dengan tingkat pengetahuan ibu menyusui


(4)

untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Pengambilan sampel dengan cara total sampling, metode penelitian dengan Fisher’s Exact Test. 1.5.3 Penelitian Hillenbrand & Larsen (2002)

Meneliti tentang Pengaruh Intervensi Pendidikan Tentang Menyusui dalam Pengetahuan, Keyakinan, dan Perilaku dari Pediatric Resident Dokter. Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh intervensi pendidikan pada pengetahuan warga pediatrik 'tentang menyusui, kepercayaan diri mereka dalam mengatasi masalah menyusui, dan keterampilan manajemen mereka selama pertemuan klinis dengan ibu menyusui. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak hanya menyusui pengetahuan dan kepercayaan diri, tetapi yang paling penting perilaku klinis warga pediatrik dapat ditingkatkan melalui kesempatan pendidikan yang inovatif

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel independen Group Discussion menggunakan media Mind Mapping, teknik pengumpulan data langsung menemui responden dengan wawancara langsung.

1.5.4 Penelitian Foterek, Hilbig & Alexy (2013)

Meneliti tentang Menyusui dan Praktek Menyapih di DONALD Studi: umur dan times tren. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tren hadir dalam durasi menyusui dan praktik penyapihan dengan fokus khusus pada metode persiapan makanan pelengkap yaitu, buatan sendiri dan komersial. Kesimpulan: Penurunan durasi penuh menyusui harus mendorong penyedia


(5)

layanan kesehatan untuk lebih mempromosikan menyusui durasi yang lebih lama.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan data dengan wawancara langsung pada responden. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling.

1.5.5 Penelitian Tarrant, et all, (2010). Meneliti tentang Menyusui dan praktek menyapih antar ibu di Hong Kong: studi prospektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan menyusui dan praktik penyapihan dari Ibu Hong Kong selama tahun pertama bayi hidup untuk menentukan faktor yang terkait dengan penghentian awal. Kesimpulan: Program promosi ASI telah berhasil mencapai tingkat tinggi menyusui inisiasi tetapi fokus sekarang harus bergeser ke membantu ibu baru menyusui secara eksklusif dan mempertahankan menyusui lebih lama.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel independen dengan Group Discussion menggunakan media Mind Mapping. Lokasi penelitian di Puskesmas Posyandu Pucangan Kec.Kauman Kab.Tulungagung dan teknik pengambilan sampel dengan total sampling.

1.5.6 Penelitian Handayani, Emilia & Wahyuni, (2009).

Meneliti tentang Efektivitas Metode Diskudi Kelompok dengan dan Tanpa Fasilitator pada Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan Motivasi


(6)

untuk mencari tahu metode group discussion dengan atau tanpa fasilitator di kecamatan tersebut. Hasil: group discussion dengan metode fasilitator lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan motivasi remaja ke arah sebelum perkawinan perilaku seksual dibandingkan dengan group discussion metode tanpa fasilitator.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling

1.5.7 Penelitian Vail, et all, (2015).

Meneliti tentang Usia Menyapih dan Pertumbuhan Bayi: Analisis Primer dan Systematic Review. Tujuan Untuk menguji apakah usia sebelumnya di sapih (umur 3-6 bulan) dapat meningkatkan pertumbuhan cepat selama masa bayi. Hasil Hampir tiga perempat (72,9%) dari bayi disapih sebelum usia 6 bulan. Usia di penyapihan dari 3.0- 7,0 bulan berbanding terbalik dikaitkan dengan berat dan panjang (tapi tidak dengan indeks massa tubuh) pada 12 bulan (baik P # 0,01 disesuaikan untuk ibu dan faktor demografi). Kesimpulan: di negara-negara berpenghasilan tinggi, menyapih antara 3 dan 6 bulan muncul untuk memiliki efek netral pada pertumbuhan bayi. Asosiasi terbalik yang mungkin berhubungan dengan kausalitas terbalik.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini terdapat di variabel dependen tingkat pengetahuan ibu menyusui untuk tidak memberikan MP-ASI dini. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling.


Dokumen yang terkait

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

2 71 86

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kecamatan Siemeulue Timur Kabupaten Siemeulue

3 66 73

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang ASI Eksklusif Di Puskesmas Padang Bulan Medan

1 28 44

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam memberikan makanan pendamping air susu ibu di Puskesmas Pamulang 2010

5 16 101

HUBUNGAN ANTARA KETEPATAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DENGAN PERKEMBANGAN Hubungan Antara Perilaku Ibu Tentang Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Dengan Perkembangan Motorik Halus Pada Bayi Di Kelurahan Bulakan

0 3 17

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI), UMUR PERTAMA PEMBERIAN DAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI, Umur Pertama Pemberian dan Kesesuaian Porsi MP-ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 7-12Bulan di Kecamatan J

0 3 18

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI), UMUR PERTAMA PEMBERIAN DAN Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI, Umur Pertama Pemberian dan Kesesuaian Porsi MP-ASI dengan Status Gizi Bayi Usia 7-12Bulan di Kecamatan J

0 4 17

Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian makanan pendamping asi (mp-asi) di desa Jatirejo kecamatan Jumapolo Nurul Kodiyah

0 2 57

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

0 1 29

Pengetahuan Ibu tentang Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Huta Rakyat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi

0 0 10