Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

menggunakan kamera digital untuk mengambil gambar pada proses observasi untuk mendapatkan bukti autentik sebagai salah satu sumber data penelitian. Observasi dapat dibagi atas observasi partisipatif dan observasi non partisipatif Pengamatan partisipatif artinya pengamat ikut dalam proses peristiwa yang diamati, sedangkan pengamatan non partisipatif adalah pengamat berada diluar proses peristiwa yang dimati Suharsimi Arikunto 2007:11. Agar nantinya data peneliti dapat dideskripsikan, dianalisis, dan dipresentasikan diperlukan data dalam penelitian kualitatif, melalui teknik pemantauan observasi, wawancara interview dan analisis dokumentasi. b. Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka dengan yang memberikan keterangan pada si peneliti Mardalis 1999: 64. Menurut Moleong 2007:186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan dengan pelaku kesenian Tari Dolalak di Sanggar Tari Prigel, Kabupaten Purworejo. Pelaku seni meliputi penari, pencipta seni pimpinan grup kesenian Tari Dolalak. Wawancara selanjutnya dengan tokoh- tokoh masyarakat yang dipandang mengetahui secara detail mengenai keberadaan seni tari tradisional Tari Dolalak yang ada di Desa Kaliharjo, Kecamatan Kaligesing, Kabupatan Purworejo. c. Dokumentasi Pada teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya Arikunto 2006: 227-231. Teknik dokumentasi ini di laksanakan untuk memperoleh data sekunder guna melengkapi data yang belum ada, yang belum di peroleh melalui wawancara dan teknik observasi. Guna memperoleh data visual mengenai kesenian Dolalak digunakan dokumentasi berupa rekaman video, foto-foto Tari Dolalak dan buku-biku referensi yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.6 Keabsahan Data

Menguji validitas dan reliabitas data dalam penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif pengujian validitas dan reliabilitas ditujukan untuk keabsahan data, sedangkan dalam penelitian kuantitatif validitas dan reliabilitas ditujukan untuk instrumen penelitian Sugiyono 2007:267. Dalam penelitian kualitatif pengujian validitas dan reliabilitas data karena data yang diperoleh harus benar benar dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan tolok ukur dalam penarikan kesimpulan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk menentukan keabsahan data dalam penelitian kualitatif yaitu uji kredibilitas, uji transferbilitas, uji dependability, dan uji konfirmability Sugiyono 2007:270. 1. Kredibilitas data Uji kredibilitas data dalam penelitian kulitatif dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu trianggulasi, diskusi dengan teman sejawat, dan analisis kasus negative. Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, karena teknik ini yang paling sering digunakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Teknik ini digunakan untuk mengecek kebenaran informasi yang diperoleh dari informan satu dengan informan lainnya, sehingga data yang diperoleh dalam penelitian ini benar-benar dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Dependability dan konfirmability Dependabilitas dalam penelitian kualitatif mempersoalkan objektivitas seorang peneliti dalam melakukan kegiatan pengumpulan data da;lam penelitian, sedangkan konfirmabilitas mempermasalahkan tentang data-data yang diperoleh dalam penelitian yang berupa catatan lapangan, data mentah, foto, dan lainnya sebagai bahan untuk melakukan proses dependabilitas dan konfirmabilitas.