c Bagi penulis, hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang
bagaimana strategi adaptasi pondok pesantren salaf di era modernisasi, serta dapat memberikan suatu pengalaman baru.
d Bagi pembaca pada umumnya, hasil penelitian ini dapat memberikan
informasi tentang Strategi adaptasi pondok pesantren salaf di era modernisasi.
E. Penegasan Istilah
1. Strategi Adaptasi
Dalam konteks penelitian ini, strategi adaptasi yang dimaksud adalah serangkaian cara atau kemampuan sebagai bentuk alternatif
tindakan yang dilakukan oleh pondok pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah dalam mensikapi berbagai dinamika sosial budaya yang
terjadi guna meningkatkan mutu dalam mencapai tujuan pondok. Pondok pesantren Durrotu Ahliussunnah Waljama’ah yang mayoritas adalah
Mahasiswa UNNES melakukan penyesuaiaaan – penyesuainan untuk
menciptakan kesinergisan antara pondok pesantren dengan Kampus Unnes. Bentuk strategi tersebut berupa inovasi pendidikan pondok
pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah dan pengembangan kurikulum pondok pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah.
2. Pondok Pesantren Salaf Tradisional.
P ondok Pesantern Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h merupakan
pondok pesantren salaf tradisional yang tetap mempertahankan sistem pengkajian klasik dengan menggunakan kitab kuning atau kitab gundul
yaitu sorogan dan bandongan dengan kyai sebagai figure sentral. Sistem pengajian sorogan dilaksankan setiap hari sabtu dengan cara santri secara
individual bertatap muka dengan guru atau kyai. Santri dituntut mempersiapkan diri untuk membaca dihadapan guru dan siap ketika
diberi pertanyaan mengenai ilmu nahwu dan Shorof. Sedangkan sistem pengajian bandhongan adalah teknik pembelajaran dalam rombongan
santri tampa dibedakan berdasarkan jenjang kemampuan. Kyai membaca kitab pegangan dengan memberikan beberapa keterangan yang dianggap
perlu dan para santri mencatat di kitab pegangan masing-masing. Sebagai pondok pesantren salaf pondok pesantren Durrotu Aswaja
dipimpin oleh Abah Yai Masrokhan sebagai figur sentral penentu segala kebijakan pondok pesantren. Selain berperan sebagai pemimpin pondok,
Abah Yai Masrokhan juga berperan sebagi pengasuh dan pengajar santri.
3. Mahasiswa Universitas Negeri semarang