Fokus Penelitian Sumber Data Penelitian

adalah mahasiswa, tepatnya mahasiswa UNNES. Hal ini yang membedakan Pondok pesantren Durrotu Aswaja dengan pondok pesantren lain di kecamatan gunungpati yang rata –rata santrinya heterogen.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi obyek penelitian adalah Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah di Dukuh Banaran, Desa Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang. Alasan pemilihan objek penelitian adalah karena peneliti melilhat Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah merupakan pondok pesantren bercorak salaf atau tradisional yang hampir keseluruhan santrinya adalah Mahasiswa UNNES. Di tengah berkembangnya kampus UNNES yang sarat akan modernisasi dan IPTEK p ondok pesantern Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah masih tetap eksis dengan segala sistem pondok pesantern salaf yang menjadi ciri khas.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang strategi adaptasi Pondok pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah terhadap keberadaan kampus Universitas Negeri Semarang yang meliputi: 1. Faktor yang melatar belakangi pondok pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah perlu beradaptasi terhadap keberadaan kampus UNNES. 2. Upaya yang dilakukan pondok pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah dalam beradaptasi terhadap keberadaan kampus UNNES. 3. Faktor penghambat dan faktor pendorong yang dihadapi oleh pondok p esantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah dalam beradaptasi terhadap keberadaan kampus UNNES.

D. Sumber Data Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui beberapa macam sumber, diantaranya: 1. Subyek penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Warga Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah yaitu Pengasuh Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah dan Pengurus Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljama’ah. Pengasuh pondok pesantren dan pengurus pondok pesantren diplih sebagai subjek penelitian karena keduanya dianggap mampu memenuhi kebutuhan data serta menjawab permasalahan penelitian yaitu mengenai strategi adaptasi yang dilakukan pondok pesantren terhadap keberadaan kampus UNNES. Pengasuh pondok pesantren sebagai pendiri, pengasuh, serta pengajar di pondok pesantren adalah pemangku kebijakan tertinggi di pondok pesantren serta pengurus sebagai tangan kanan pengasuh merupakan pelaksana dan pengawas berjalannya segala kegiatn di pondok pesantren. Berikut daftar subjek penelitian ini adalah: Tabel 2. Daftar Subjek Penelitian No Nama Semester Usia Jabatan Pendidikan 1 M. Masrokhan 48 tahun Pengasuh Pondok Pondok Pesantren 2 Durrotun Muzakkiyah 24 tahun Pengasuh Pondok S1 3 Hendy Supriyatna 2 Lurah Santri Putra Pend. Bahasa Asing 4 Fazat Azizah 6 Lurah Santri Putri Pend. Biologi 5 Asrotun Solichati 6 Pengurus Pend. Akuntansi Sumber: Hasil wawancara peneliti Pengasuh pondok pesantren Durrotu Ahlusunnah Waljama’ah adalah Abah Yai M. Masrokhan yang lebih akrab disapa dengan sebutan “Abah” dengan dibantu oleh putri beliau mbak Durrotun Muzakiyah Al Hafidhoh 24 tahun lulusan UNSIQ Wonosobo yang juga sebagai pengasuh pondok pesantren Durrotu Aswaja. Lurah pondok pesantren Durrotu Aswaja terdiri dari Lurah santri putra dan lurah santri putri. Untuk lurah santri putra diamanahkan kepada Hendy Supriyatna mahasiswa pendidikan bahasa asing semester 2 UNNES dan untuk lurah santri putri diamanahkan kepada Fazat Azizah mahasiswa pendidikan biologi semester 6 UNNES. Sedangkan Asrotun Solichati merupakan salah satu jajaran pengurus pondok pesantren Durrotu Aswaja yang membawahi bidang pendidikan yang meliputi ibadah santri dan kajian santri. 2. Informan Informan dalam penelitian ini adalah beberapa santri Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h dan masyarakat sekitar Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h dan ustadz Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h. Informan dalam penelitian ini diantaranya: Tabel 3. Daftar Informan Penelitian No Nama Semester Usia Jabatan Pendidikan Pekerjaan 1 Tazinatuz Zulfa 8 Santri Pend. Bahasa asing 2 Dian Afrianti 8 Santri Pend. Matematika 3 Solahudin 2 Santri Pend. Sosiologi Antropologi 4 Afifudin 8 Ustadz Manajemen 5 Mutoharoh 8 Ustadzah Pend. Sejarah 6 Muzyaro’ah 39 Tahun Masyarakat Sekitar Ibu Rumah Tangga 7 Mak Tun 42 Tahun Masyarakat Sekitar Pedagang Pecel Sumber: Hasil wawancara peneliti Berdasarkan dari isi tabel di atas terdapat 3 jenis informan yang meliputi santri pondok pesantren Durrotu Aswaja, Ustadzah dan ustadz pondok pesantren Durrotu Aswaja dan Masyarakat sekitar pondok Pesantren Durrotu Aswaja. Para santri dan Ustadz merupakan pihak – pihak yang terlibat dalam jalannya pondok pesantren walaupun mereka bukan pengambil kebijakan tetapi pengaruh mereka tetap menjadi pertimbangan dalam pengambilan kebijakan –kebijakan mengenai pondok pesantren. Selain santri dan ustadz, juga terdapat masyarakat sekitar seperti ib u Muzaro’ah 39 Tahun dan Mak Tun 42 Tahun yang menjadi informan. Masyarakat dilibatkan menjadi informan karena mereka merupakan saksi hidup perkembangan pondok pesantren Durrotu Aswaja dan mereka juga terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan yang terjalin antara pondok pesantren dengan masyarakat sekitar. 3. Sumber Dokumen Yaitu semua dokumen yang terkait dengan penelitian, biasanya dijadikan sumber sekunder. Sumber dokumen dari penelitian ini adalah Profil Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h, website Pondok Pesantren Durrotu Ahliss unnah Waljamaa’h, arsip kelembagaan Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaa’h yang didapatkan dari sekretaris dalam kepengurusan pondok pesantren berupa dokumen pengurus mengenai struktur kepengurusan pondok pesantren, tata tertib pondok pesantren, kegiatan madrasah diniah, serta kegiatan harian santri.

E. Teknik Pengumpulan Data