Prakarya
117
Setelah mempelajari bab ini, siswa mampu: • Menghayati bahwa akal pikiran dan kemampuan manusia dalam berpikir
kreatif untuk membuat produk pengolahan serta keberhasilan wirausaha adalah anugerah Tuhan.
• Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri serta sikap bekerjasama,
gotong royong, bertoleransi, disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam membuat karya pengolahan modiikasi pangan khas daerah dari
lingkungan sekitar untuk membangun semangat usaha.
• Mendesain dan membuat produk serta pengemasan karya pengolahan
modiikasi pangan khas daerah berdasarkan identiikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya.
• Mempresentasikan karya dan proposal usaha produk pengolahan modiikasi
pangan khas daerah dengan perilaku jujur dan percaya diri.
• Menyajikan simulasi wirausaha pengolahan modiikasi pangan khas daerah
berdasarkan analisis pengelolaan sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
BAB IV
Wirausaha Pengolahan Modiikasi Pangan Khas Daerah
Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pembelajaran, berikan tanda pada tujuan yang sudah berhasil dicapai
118
Kelas XII SMAMASMKMAK
A. Pangan Khas Daerah sebagai Pendukung Pariwisata
Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan, yang sangat majemuk, terdiri atas berbagai suku bangsa, bahasa dan budaya. Keberagaman ini sangat
berkorelasi positif dengan keberagaman pangan tradisionalnya. Setiap daerah mempunyai pangan khas yang menjadi bagian dari ciri khas daerah tersebut
dan dapat menjadi bagian dari daya tarik untuk pariwisata selain kekayaan alam dan kesenian. Pangan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari nilai
jual pariwisata suatu daerah, baik sebagai makanan khas yang dinikmati di tempat maupun sebagai oleh-oleh yang dibawa pulang. Makanan khas
daerah masih dapat dikembangkan, baik kuantitas maupun kualitasnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, juga untuk dijual ke daerah
lain danatau wisatawanpendatang. Beberapa terobosan dapat dilakukan untuk mengangkat citra dan cita rasa pangan khas daerah. Upaya terobosan
membuka peluang pangan khas daerah untuk didistribusikan ke daerah lain dan diekspor ke luar negeri. Hal tersebut akan menjadi promosi yang positif
untuk meningkatkan nilai jual pangan khas daerah dan pariwisata daerah.
Otonomi daerah, peningkatan peran media cetak dan elektronik, serta perhatian instansi pemerintah dan swasta terhadap sektor pariwisata
dan industri kreatif, merupakan faktor dukungan yang turut mendorong wirausaha pangan khas daerah. Pemerintah dan instansi-instansi swasta
berpihak pada upaya mengembangan produk kreatif berbasis budaya. Salah satu upaya mempromosikan produk pangan khas Nusantara kepada dunia
internasional adalah dengan menetapkan Ikon Kuliner Indonesia pada 14 Desember 2012. Ikon Kuliner Indonesia saat ini diwakili oleh 30 jenis makanan
khas Indonesia. Makanan ini terdiri dari makanan pembuka, makanan utama, dan makanan penutup yang dipilih dari seluruh Nusantara. Makanan ini
menjadi hidangan yang wajib disajikan pada acara internasional. Pengenalan Ikon Kuliner Indonesia kepada dunia internasional, tidak hanya dari resep dan
rasa masakannya melainkan cara penyajian, sejarah, ilosoi, dan cerita-cerita yang berkaitan dengan makanan tersebut. Pangan khas daerah Indonesia
akan menjadi daya tarik pariwisata daerah bagi wisatawan lokal maupun dari mancanegara untuk datang ke daerah-daerah di Nusantara.
Prakarya
119
Sumber: Dokumen Kemenparekraf
Gambar 4.1 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia dengan Bahan Utama Nabati
Sumber: Dokumen Kemenparekraf
Gambar 4.2 Masakan yang termasuk Ikon Kuliner Indonesia berupa Sajian Nasi dan Lauk