PENGARUH STERILISASI MEDIA DAN DOSIS PUPUK KALIUM TERHADAP KETAHANAN SEMAI PINUS( Pinus merkusii Jungh et de Vriese )PADA PENGENDALIAN PENYAKIT REBAH SEMAI
PENGARUH STERILISASI MEDIA DAN DOSIS PUPUK KALIUM
TERHADAP KETAHANAN SEMAI PINUS( Pinus merkusii Jungh et de
Vriese )PADA PENGENDALIAN PENYAKIT REBAH SEMAI
Oleh: LU’LU ALMARJAN ( 01740006 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Sterilisasi, Pupuk Kalium, Pinus, Rebah Semai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sterilisasi media semai dan dosis pupuk
kalium terhadap ketahanan tanaman pinus yang disebabkan oleh penyakit rebah semai
Penelitian ini dilakukan di persemaian permanen milik KPH Malang RPH Pujon yang terletak di
wana wisata Coban Rondo pada tanggal 3 Juli sampai 5 September 2005 dan di Laboratorium
Fakultas Pertanian UMM tanggal 6 September 2005. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial diulang 3 kali, terdiri dari 2 faktor
perlakuan. Faktor pertama sterilisasi media (A) terdapat 3 level perlakuan: tanpa sterilisasi (A0),
sterilisasi dengan penggorengan (A1) dan sterilisasi dengan desinfektan (A2). Faktor kedua dosis
pupuk kalium (B) terdiri dari 4 level perlakuan; tanpa pupuk (B0); 0,5 gram pupuk (B1); 1 gram
pupuk (B2) dan 1,5 gram pupuk (B3). Peubah pengamatan meliputi tinggi semai, jumlah daun,
diameter batang, panjang akar, persentase tanaman rebah, pangamatan penyakit. Hasil
pengukuran terhadap peubah yang diamati dilakukan analisa ragam kemudian dilakuakn uji
lanjut Duncan pada taraf 5 %.
Hasil penelitian didapat adanya interaksi antara sterilisasi media semai dan dosis pupuk kalium
terhadap tinggi bibit pada umur pengamatan 35 HST dan 70 HST; jumlah daun pada umur
pengamatan 49 HST, 56 HST, 63 HST, 70 HST dan 77 HST; dimeter daun pada umur
pengamatan 70 HST dan 77 HST. Kombinasi perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan
dan ketahanan tanaman adalah A1B2 pada peubah tinggi semai; A2B3 pada peubah jumlah daun,
diameter batang dan panjang akar serta A0B3, A1B2, A1B3, A2B1 dan A2B3 untuk peubah
persentase tanaman rebah.
Untuk menghasilkan semai tanaman yang tahan terhadap serangan penyakit, maka sebaiknya
diadakan pengendalian yang intensif dengan melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan dan
dosis pupuk kalium 1,5 gram
TERHADAP KETAHANAN SEMAI PINUS( Pinus merkusii Jungh et de
Vriese )PADA PENGENDALIAN PENYAKIT REBAH SEMAI
Oleh: LU’LU ALMARJAN ( 01740006 )
Forestry
Dibuat: 20060607 , dengan 3 file(s).
Keywords: Sterilisasi, Pupuk Kalium, Pinus, Rebah Semai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sterilisasi media semai dan dosis pupuk
kalium terhadap ketahanan tanaman pinus yang disebabkan oleh penyakit rebah semai
Penelitian ini dilakukan di persemaian permanen milik KPH Malang RPH Pujon yang terletak di
wana wisata Coban Rondo pada tanggal 3 Juli sampai 5 September 2005 dan di Laboratorium
Fakultas Pertanian UMM tanggal 6 September 2005. Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial diulang 3 kali, terdiri dari 2 faktor
perlakuan. Faktor pertama sterilisasi media (A) terdapat 3 level perlakuan: tanpa sterilisasi (A0),
sterilisasi dengan penggorengan (A1) dan sterilisasi dengan desinfektan (A2). Faktor kedua dosis
pupuk kalium (B) terdiri dari 4 level perlakuan; tanpa pupuk (B0); 0,5 gram pupuk (B1); 1 gram
pupuk (B2) dan 1,5 gram pupuk (B3). Peubah pengamatan meliputi tinggi semai, jumlah daun,
diameter batang, panjang akar, persentase tanaman rebah, pangamatan penyakit. Hasil
pengukuran terhadap peubah yang diamati dilakukan analisa ragam kemudian dilakuakn uji
lanjut Duncan pada taraf 5 %.
Hasil penelitian didapat adanya interaksi antara sterilisasi media semai dan dosis pupuk kalium
terhadap tinggi bibit pada umur pengamatan 35 HST dan 70 HST; jumlah daun pada umur
pengamatan 49 HST, 56 HST, 63 HST, 70 HST dan 77 HST; dimeter daun pada umur
pengamatan 70 HST dan 77 HST. Kombinasi perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan
dan ketahanan tanaman adalah A1B2 pada peubah tinggi semai; A2B3 pada peubah jumlah daun,
diameter batang dan panjang akar serta A0B3, A1B2, A1B3, A2B1 dan A2B3 untuk peubah
persentase tanaman rebah.
Untuk menghasilkan semai tanaman yang tahan terhadap serangan penyakit, maka sebaiknya
diadakan pengendalian yang intensif dengan melakukan sterilisasi menggunakan desinfektan dan
dosis pupuk kalium 1,5 gram