Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton

melihat nilai koefesien korelasi r antara 2 variabel x = tangkapan teri dan y = tangkapan ikan lain dengan rumus Walpole 1995 :               −               −             − = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ = = = = = = = n i n i i i n i n i i i n i n i i n i i i i y y n x x n y x y x n r 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 ..................................... 3

3.4.3 Interaksi pemangsaan teri terhadap plankton

Jumlah dan jenis plankton yang dikonsumsi oleh teri dihitung dengan metode frekuensi kejadian dan metode jumlah. Pendekatan metode frekuensi kejadian adalah mencatat jumlah lambung teri yang mengandung masing-masing organisme makanan, sedangkan pendekatan dengan metode jumlah adalah mencatat jumlah plankton yang terdapat dalam masing- masing saluran pencernaan teri berdasarkan kategori tertentu. Nilai yang diperoleh dengan metode jumlah selanjutnya dikonversi menjadi volume dengan cara pembobotan masing- masing organisme makanan. Pembobotan dilakukan secara subyektif, yaitu dengan membandingkan ukuran masing- masing organisme makanan dimana organisme yang terkecil diberi bobot dengan nilai terendah. Komposisi makanan teri dihitung dengan index of preponderence IP atau indeks bagian terbesar dengan rumus Natarajan dan Jhingran 1961 yang diacu oleh Effendie 1979 : 100 . 1 . x O V O V IP n i i i i i i ∑ = = .......................................................................... 4 Keterangan : i = jumlah jenis makanan IP i = index of preponderence V i = proporsi volume satu macam makanan O i = proporsi frekuensi kejadian satu macam makanan ? V i .O i = jumlah V i .O i dari semua macam makanan Hasil analisis memberikan informasi tentang jenis dan komposisi makanan yang dimakan oleh teri yang kemudia n dideskripsikan dalam bentuk grafik. Komposisi fitoplankton dan zooplankton yang terdapat dalam makanan teri dan yang terdapat dalam perairan dibanding dalam bentuk tabel absent- present , yaitu : 1 komponen fitoplankton dan zooplankton yang terdapat dalam makanan teri dan perairan; 2 komponenen fitoplankton dan zooplankton yang terdapat dalam makanan teri tetapi tidak terdapat dalam perairan; dan 3 komponen fitoplankton dan zooplankton yang tidak terdapat dalam makanan teri tetapi terdapat dalam perairan. Selanjutnya untuk mengetahui apakah suatu jenis plankton merupakan pilihan utama dari makanan teri dilakukan analisis indeks pilihan yaitu membandingkan jumlah plankton yang terdapat dalam makanan teri dengan kelimpahan jenis plankton di perairan dengan rumus Effendie 1979 : i i i i p r p r E + − = ............................................................................................. 5 Keterangan : E = indeks pilihan r i = jumlah relatif jenis organisme yang dimakan p i = jumlah relatif jenis organisme yang terdapat di perairan Nilai indeks pilihan E berkisar antara -1 sampai +1 yang menunjukkan semakin mendekati +1 maka suatu jenis plankton merupakan pilihan utama makanan teri. Keterkaitan antara jumlah fitoplankton dan zooplankton yang terdapat dalam makanan teri dengan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton di perairan dinyatakan dalam bentuk fungsi regresi linear sederhana dan analisis korelasi seperti pada dalam rumus 2 dan 3.

3.4.4 Interaksi pemangsaan teri oleh ikan pe mangsa