Kelimpahan rata-rata fitoplankton tertinggi berdasarkan waktu hauling ditemukan pada waktu hauling II jam 01:00 – 02:00 mencapai 13.744
individuliter dan terendah pada waktu hauling I jam 20:30 – 21:30 sebesar 12.840 individuliter, sedangkan kelimpahan rata-rata zooplankton tertinggi
ditemukan pada waktu hauling III jam 04:30 – 05:00 yang mencapai 1.308 individuliter dan terendah pada waktu hauling I sebesar 1.225
individuliter Gambar 14. Namun demikian, Hasil sidik ragam tidak menunjukkan perbedaan
yang nyata kelimpahan rata-rata baik fitoplankton maupun zooplankton atau variasi kelimpahan pada ketiga waktu hauling relatif kecil Lampiran 2.
Gambar 14 Kelimpahan rata-rata plankton berdasarkan waktu hauling.
4.3 Hasil Tangkapan Ikan
Jenis ikan yang tertangkap oleh bagan rambo selama penelitian sebanyak 58 jenis Lampiran 3 dengan total berat tangkapan sebesar 6.070 kg. Kelompok
ikan yang paling sering dan banyak tertangkap adalah kelompok teri yang terdiri dari 4 jenis yaitu teri hitam Stolephorus insularis, teri merah Stolephorus
buccaneri , teri put ih Stolephorus heterolobus dan teri Stolephorus indicus
dengan jumlah berat tangkapan sebesar 1.745 kg atau 28,75 dari total tangkapan Tabel 5. Berdasarkan hasil wawancara dengan nelayan, terdapat juga satu jenis
teri yaitu Stolephorus tri yang biasa tertangkap oleh bagan rambo tetapi selama penelitian ini tidak ditemukan. Selain itu kelompok ikan lain yang relatif banyak
50 100
150 200
Waktu Hauling Fitoplankton x100 indltr
5 10
15 20
Zooplankton x100 indltr
Fitoplankton Zooplankton
I jam 21:00-22:00 II jam 01:00-02:00
III jam 04:30-05:00
tertangkap adalah layang Decapterus ressulli, D. macrosoma, kembung Rastrelliger kanugarta, R. neglectus, cumi Loligo chinensis, L. duvaucelli, L.
edulis, Sebroteithis lessoniana , tembang Sardiniella spp., S. fibriata, S. sirm,
japuh Dussumieria acuta, peperek Leionathus aureus, L. spelenden, L. equulus, Gazza minuta
, dan selar Selar Crumenopthalmus, Selaroides leptolepis, Megalapsis cordila
Lampiran 3 dan 4. Tabel 5 Jumlah, rata-rata dan rasio jenis ikan yang tertangkap oleh bagan rambo
selama penelitian
No Jenis Ikan
Jumlah kg Rata-rata kg
Rasio
1 Teri Stolephorus spp.
1.745 218,1
28,8 2
Layang Decapterus spp. 765
85,6 12,6
3 Kembung Rastrelliger spp.
590 73,8
9,7 4
Cumi-cumi Loligo spp. 480
60,0 7,9
5 Tembang Sardiniella spp.
550 68,8
9,1 6
Japuh Dussumieria acuta 175
21,9 2,9
7 Peperek Leiognathus spp.
690 86,3
11,4 8
Selar Selar spp. 365
45,6 6,0
9 Ikan lain-lain
710 88,8
11,7 Jumlah
6.070 758,8
100,0
Ikan- ikan lain yang tertangkap oleh bagan rambo selama penelitian tetapi dalam jumlah yang relatif sedikit adalah kwee Caranx para, C. bucelentus,
C. sexfasciatus, Carangoides ciliarius , ikan bulan Mane maculata, cipa-cipa
Atropus atropus, alu-alu Sphyraena jello, S. genie, kucul Sphyraena obtusata
, cendro Tylosurus crocodilus, julung-julung Hemichampus far, layur Trichiurus savala, rambeng Dipterygonosus spp., kerong-kerong Therapon
theraps, T. jarpua , samu-samu Rabdania spp., ikan terbang Cypsilurus
poecilopterus , kuniran Parupeneus barberinus, Upenus mollucensis, buntal
Arothron immaculatus, A. hispidus, Diodon halocanthus, D. liturosus, triger Pseudobalistes fuscus, Rhinechanthus verrucosus, baronang Siganus spinus,
ekor kuning Caesio lunaris, lolosi biru Caesio caerulaurea, jenaha Lutjanus russeli
, bambangan Lutjanus sanguineus, lencam Letrinus lentjen, L. nebulosus
dan beseng-beseng Apogon deoderleni, A. fragilis.
Jumlah dan komposisi hasil tangkapan selama penelitian menunjukkan adanya perbedaan berdasarkan stasion penelitian atau fase bulan. Tangkapan yang
relatif besar diperoleh pada stasion 3 bulan ¼, stasion 6 bulan gelap dan stasion 7 bulan ¼ masing- masing sebesar 1.260 kg, 1.190 kg dan 1.080 kg
Gambar 15; Lampiran 5. Sedangkan hasil tangkapan paling sedikit di peroleh pada stasion 8 bulan terang sebesar 255 kg, dimana pada stasion penelitian ini
hanya dilakukan dua kali hauling karena hasil tangkapan yang sedikit pada hauling
I. Terlihat bahwa ada perbedaan komposisi tangkapan dominan antara fase bulan terang dengan fase bulan lain. Pada fase bulan terang stasion 4 dan
stasion 8 tangkapan yang lebih besar dari kelompok cumi dengan proporsi masing- masing sebesar 37,4 dan 66,7 dari total tangkapan saat itu, sedangkan
pada fase bulan lain hasil tangkapan yang dominan umumnya dari kelompok teri Lampiran 5.
50 100
150 200
250 300
350 400
Stasion Penelitian Tangkapan bukan teri kg
2 5 5 0
7 5 100
125 150
175 200
Tangkapan teri kg Bukan teri
Teri
Gambar 15 Hasil tangkapan rata-rata berdasarkan stasion penelitian dan fase bulan selama penelitian.
Analisis hasil tangkapan menurut waktu hauling menunjukkan perbedaan hasil tangkapan setiap waktu hauling. Tangkapan rata-rata tertinggi
diperoleh pada hauling III yaitu menjelang pagi hari jam 04.30 - 05.00 sebesar 354,4 kg, kemudian hauling I sebelum tengah malam jam 20.00 - 22.00 sebesar
271,9 kg dan terendah pada hauling II tengah malam jam 01.00 - 02.30 sebesar 151,4 kg Gambar 16. Walaupun secara rata-rata hasil tangkapan tertinggi
diperoleh pada hauling III tetapi pada kenyataannya pada beberapa stasion
Bulan 34 Bulan gelap Bulan 14 Bulan
terang Bulan 34 Bulan gelap Bulan 1 4
Bulan terang
St 1 St 2
St 3 St 4
St 5 St 6
St 7 St 8
penelitian yaitu stasion 2 dan 3 ditemukan tangkapan tertinggi diperoleh pada hauling
I, sedangkan tangkapan terendah selalu terjadi pada hauling II. Untuk jenis teri, hasil tangkapan rata-rata tertinggi juga terjadi pada hauling III sebesar
113,4 kg, kemudian hauling I sebesar 74,6 kg dan terendah pada hauling II sebesar 27,9 kg, bahkan pada stasion 1 hasil tangkapan teri di hauling II hanya 5
kg. Hasil sidik ragam terhadap rata-rata hasil tangkapan setiap waktu hauling, baik tangkapan semua jenis ikan dan teri menunjukkan perbedaan yang nyata. Uji
lanjut sidik ragam memperlihatkan trend yang sama yaitu berbeda nyata antara hauling
I dengan II dan antara hauling II dan III, sedangkan antara hauling I dan III tidak berbeda nyata Lampiran 5.
Gambar 16 Jumlah tangkapan rata-rata semua jenis ikan dan jenis teri setiap waktu hauling selama penelitian.
Uji korelasi hasil tangkapan teri hubungannya dengan kelimpahan plankton di perairan masing- masing terhadap kelimpahan fitoplankton dan
zooplankton menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antara kelimpahan fitoplankton di perairan dengan jumlah tangkapan teri, sedangkan hubungan
kelimpahan zooplankton dengan jumlah tangkapan teri menunjukkan adanya korelasi dengan tingkat signifikan a = 0,05. Fungsi regresi antara kelimpahan
fitoplankton dan hasil tangkapan teri tidak menunjukkan hubungan yang linear Gambar 17. Fungsi regresi antara kelimpahan zooplankton di perairan dan
354,4
15,.4 27,.9
113,4 27,9
74,6
100 200
300 400
500 600
I jam 20:30-21:30 II jam 01:00-02:00
III jam 04:30-05:00
Waktu hauling Jumlah tangkapan kg
Semua Jenis Tangkapan Tangkapan Teri
jumlah tangkapan teri menunjukkan suatu hubungan linear dapat dijelaskan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0.4031 Gambar 18.
Gambar 17 Fungsi regresi antara kelimpahan fitoplankton di perairan dan hasil tangkapan teri
Gambar 18 Fungsi regresi antara kelimpahan zooplankton di perairan dan hasil tangkapan teri
Hasil tangkapan teri yang dihubungkan dengan jumlah tangkapan ikan lain menunjukkan adanya trend yang hampir sama, dimana kenaikan hasil tangkapan
teri diikuti oleh kenaikan hasil tangkapan kelompok ikan lain. Fungsi regresi
y = 0,1552x - 121,46 R
2
= 0,4032
50 100
150 200
250 300
350
500 1000
1500 2000
2500
Zooplankton di perairan individuliter Hasil tangkapan teri kg
y = -0,0066x + 164,55 R
2
= 0,0537
50 100
150 200
250 300
350
5000 10000
15000 20000
25000
Fitoplankton di perairan indliter Hasil tangkapan teri kg
antara hasil tangkapan teri dan tangkapan ikan kelompok lain menunjukkan hubungan linear dapat dijelaskan dengan koefisien determinasi sebesar 0,4533
Gambar 19 . Uji korelasi antara hasil tangkapan teri dengan ikan lain selain teri yaitu layang, kembung, cumi, tembang, japuh, peperek, selar, dan ikan lain
menunjukkan bahwa hasil tangkapan teri berkorelasi positif dengan hasil tangkapan layang, tembang, peperek, selar dan ikan lain Lampiran 5.
Gambar 19 Fungsi regresi antara hasil tangkapan teri dengan hasil tangkapan ikan selain teri
4.4 Pemangsaan Teri Hitam Stolephorus insularis terhadap Plankton