diaplikasikan dalam pendidikan umum, kemudian pada pendidikan anak tunalaras oleh ahli pendidikan tunalaras.
1. Teori Biologis
Pengembang teori biologis dalam dunia pendidikan anak tunalaras diantaranya : Weery, Chees dan Gordon.
Bahwa penyimpangan tingkahlaku tunalaras disebabkan oleh kecacatan factor biologis, yaitu adanya kecacatan fisik, fisiologis, dan genetic. Misalnya kelainan
atau kecacatan: system persyarafan, fungsi otak, produksi hormon, kecacatan fisik, dsb.
2. Teori Behavioristik
Pengembang teori behavioristik dalam dunia pendidikan anak tunalaras, antaralain: William A. Cruicksank dan Norris G.Haring. Herbert C.Quay.
Teorinya menyatakan bahwa semua tingkahlaku itu dipelajari, baik tingkahlaku yang disukai laras maupun yang tidak disukai tunalaras. Anak yang
menyimpang prilakunya, dua kemungkinan yaitu karena telah mempelajari prilaku menyimpang atau karena belum mempelajari prilaku yang seharusnya.
3. Teori Psikoanalisis
Teori psikoanalisa pertama dikembangkan oleh Sigmun Freud dalam bidang psikoterapi, kemudian dikembangkan dalam pendidikan anak tunalaras
diantaranya oleh Bettelheim 1950-1967, Berkowitz dan Rothman 1960. Inti
teorinya bahwa:
gangguan tingkahlaku
terjadi karena
adanya ketidakseimbangan diantara kekuatan-kekuatan yang ada didalam diri individu
id, ego, dan super ego dalam memenuhi tuntutan-tuntutan tertentu pada tahap perkembangan tertentu.
4. Teori Ekologi
Pengembang teori ekologi dalam dunia pendidikan anak tunalaras antara lain: Apter, phodes dan Paul. Inti teorinya : Bahwa gangguan emosi disebabkan oleh
adanya disfungsi interaksi antara individu anak dengan lingkungan, baik lingkungan keluarga sekolah maupun masyarakat.
5. Teori Humanistik
Pencetus pertama ini yaitu Abraham H.Maslow, yang didasari oleh teori kepribadian dan teori psikologi kelinik, keudian diaplikasikan dalam pendidikan
anak tunalaras oleh: G.Dennison, H.Grossman, Peter Knobiock, dan A.Goldstein. Dijelaskan bahwa: Penyimpangan tingkah laku disebabkan karena kegagalan
dalam mengembangkan sikap rasa memiliki dan harga diri. Gangguan tingkahlaku tunalaras disebabkan karena tidak memahami identitas
diri untuk membuat pilihan yang lebih baik tentang arah perkembangan dan kreatifitas sebagai alat pemenuhan diri.
B. Penyebab Ketunalarasan