Tinjauan Tentang Napza KAJIAN PUSTAKA
30
fisik, psikologis, gangguan kepribadian, depresi. Terdapat tiga faktor terjadinya tindakan penyalahgunaan Napza:
a. Faktor keluarga Lingkunagn keluarga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak. Suatu kondisi atau keadaan keluarga yang tidak harmonis, seperti keluarga tidak utuh, hubungan yang tidak baik antara
anak-ibu-bapak, orang tua terlalu sibuk. Hal ini dapat menjadikan anak membentuk nilai-nilai sendiri dengan mengkaitkan dirinya terhadap
obat-obatan. b. Tekanan kelompok sebaya
Teman sebaya besar pengaruhnya bagi awal penggunaan Napza. Sering disebabkan oleh tekanan kelompok, bujukan untuk mencoba
yang apabila menolak akan dikucilkan dari kelompok.
Faktor individu Beberapa faktor individu yang dapat menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan Napza adalah keinginan untuk coba-coba, ingin diterima oleh kelompok tertentu, ikut trend, mencari kenikmatan sesaat,
mencari perhatian. Faktor zat
Khasiat zat yang dapat memenuhi keinginan pengguna dan mudahnya mendapatkan Napza serta harga yang terjangkau.
31
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja pelajar adalah sebagai berikut:
a. Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian. b. Sering membolos, menurunya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran.
c. Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah. d. Sering menguap, mengantuk, dan malas.
e. Tidak memperdulikan kesehatan dirinya. f. Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Penelitian yang dilakukan Yayasan Anak Cinta Bangsa YCAB pada tahun 2008 menguak banyaknya anak di rentang usia10-13 tahun
menjadi pencandu zat yang sangat bebahaya itu. Berawal dari menghisap rokok, anak dan remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan
mencoba sesuatu yang baru maka ia akan beralih pada zat lain yang akan memberikan sensasi dan kenikmatan yang lebih, yaitu narkoba.
Tingginya penularan HIV AIDS, di antaranya di tularkan melalui jarum suntik secara bergiliran, beberapa penelitian juga menyatakan
kecendrungan pencandu narkoba melakukan hubungan seks sebelum atau sesudah menggunakan narkoba, sehingga makin memperparah penyebaran
HIV AIDS di Indonesia. Di Indonesia ancaman narkoba dewasa ini sudah sangat
serius dan
memperhatikan dilihat
dari jumlah
proporsi
32
penyalahgunanya, jenis dan jumlah narkoba yang desalahgunakan dan diedarkan gelap.
Pada saat ini masalah narkoba sudah merambah ke semua lapisan masyarakat. Data BNN yang diperoleh dari jalanan pada tahun 2008-2012
juga menunjukan bahwa anak-anak usia 7 tahun telah menghirup uap lem ngelem. Fakta yang menyimpulkan bahwa tingkat penyalahgunaan
narkoba pada kelompok ini cukup tinggi. Di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, dapat diasumsikan 30-40 anak-anak jalanan memakai zat-
zat adiktif yang mempengaruhi kerja otak seperti lem, pil-pil psikotropika, alkohol dan ganja.
Dengan proporsi penduduk anak remaja dan pemuda sekitar 40 dari 210 juta, merupakan sasaran empuk pemasaran gelap narkoba. Pasar
narkoba di Indonesia bisa dilihat dari jumlah narkoba yang disita di Bandara
Soekarno-Hatta dengan
puluhan kilogram
heroin dan
merhaamphetamin HCL sabu dan ribuan butir pil ekstasi yang hendak diselundupkan ke Indonesia. Akibat terus diserbu pasokan narkoba dari
luar negeri dan pecandunya pun terus meningkat. Dengan maraknya pecandu narkoba dalam lima tahun belakangan ini
sepertinya tidak ada rumah sakit yang tidak merawat pecandu narkoba baik akibat langsung dari kecanduannya maupun akibat yang terjadi pada organ
tubuh, tidak terkecuali di paru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari jumlah 230 pasien pecandu yang dirawat di rumah sakit di Jakarta
33
diagnosa terbanyak adalah pneumonia, TB paru, HIV positif dan pecandu narkotik dengan suntikan mempunyai resiko kematian 7 kali lebih tinggi
dari populasi umum pada kelompok umur yang sama. Terdapat tanda-tanda bahwa peningkatan jumlah infeksi HIV sedang
terjadi di Indonesia dimana peningkatan tersebut tampak eksponensial jumlah kasus baru HIV yang berasal dari penggunaan narkoba suntik yang
terdeteksi pada pertengahan awal tahun 2001 hampir sama besar dengan jumlah seluruh yang dilaporkan pada tahun-tahun lalu. Pengalaman
negara-negara lain menunjukan bahwa penggunaan obat suntik merupakan metode transmisi nomor dua setelah hubungan seksual untuk penyebaran
HIV AIDS.
AKIBAT NARKOBA
Gambar 3. Akibat Masalah Narkoba Sumber:
Badan Narkotika
Nasional Dalam
Buku Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 2009: 7
Penyakit AIDS paru-paru,
jantung, hepatitis Overdosis
Kematian
Kecelakaan lalu lintastempat kerja
Putus sekolah Gangguan mental
Kriminalitas Bunuh diri
Kekerasan
34
Permasalahan penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan yang demikian komplek dan merupakan hasil interaksi tiga faktor yaitu
faktor 1. Narkoba sendiri; 2. Individu; dan 3. Lingkungan sosial.
Gambar 4. Interaksi Tiga Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba Sumber:
Badan Narkotika
Nasional Dalam
Buku Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba 2009: 12
Tanpa mengetahui
penyebab penyalahgunaan Narkoba, program-program
pencegahan menjadi
kegiatan “hit or miss”.