9 individual. Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang
dimiliki dan apa yang diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dan tujuan adalah
sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.
Kerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan suatu pekerjaan Hasibuan, 2003. Menurut Fattah 2003, kerja merupakan kegiatan
dalam melakukan sesuatu. Motivasi kerja adalah kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan
dengan lingkungan kerja Amirullah dkk, 2002. Selanjutnya menurut Winardi 2002, motivasi kerja adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri
seorang manusia, yang dapat dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter, dan imbalan non moneter yang
dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja
individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja guru adalah kondisi yang membuat guru mempunyai kemauankebutuhan untuk
mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja guru akan mensuplai energi untuk bekerja mengarahkan aktivitas selama bekerja, dan
menyebabkan seorang guru mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
5. Disiplin Kerja
Disiplin yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. Disiplin merupakan bagian dari manajemen yang
sangat penting, artinya manajemen apapun dalam kegiatan pencapaian tujuannya membutuhkan disiplin yang kuat dari segenap aparat organisasi. Karena tanpa
adanya disiplin yang tinggi, maka hasil kerja tidak maksimal dan hal ini tidak diharapkan perusahaan.
Menurut Simamora 2006 disiplin
discipline
adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur.
Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri guru dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi.
Tindakan disiplin menuntut suatu hukuman terhadap guru yang gagal memenuhi standar
– standar yang ditetapkan. Tindakan disiplin yang efektif terpusat pada perilaku guru yang salah, bukan pada diri guru sebagai pribadi. Tindakan disiplin
yang dijalankan secara tidak tepat adalah destruktif bagi guru dan organisasi. Dengan demikian, tindakan disiplin tidak boleh diterapkan secara srampangan.
Menurut T.Hani Handoko 2001 disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar
– standar organisasional. Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan yang akan datang bukan menghukum kegiatan dimasa lalu.
10
PENGEMBANGAN HIPOTESIS 1.
Pengaruh kemampuan intelektual terhadap kinerja guru Istilah intelek menurut Chaplin 1981 berasal dari kata
intellect
Bahasa Inggris, yang berarti: “ Proses kognitif berfikir, daya menghubungkan serta
kemampuan menilai dan mempertimbangkan, dan kemampuan mental atau inteligensi” Soeparwoto, 2005. Menurut William Stern, inteligensi adalah
kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berpikir yang sesuai dengan tujuan Purwanto, 2003.
Wechler 1958 merumuskan inteligensi sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengelola
dan menguasai lingkungan secara efektif Sunarto dan Hartono, 1998. Menurut Robbins 2001, kemampuan intelektual adalah kemampuan mental yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Sedangkan Tilaar 2002, kemampuan intelektual guru ialah berbagai perangkat pengetahuan yang ada
dalam diri individu yang diperlukan untuk manunjang berbagai aspek kinerja sebagai guru. Berkaitan dengan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan Intelektual adalah kapasitas umum dari kesadaran individu untuk berfikir, menyesuaikan diri, memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana,
cepat dan tepat baik yang dialami diri sendiri maupun di lingkungan.
Profesi guru adalah profesi intelektual yang mencakup mengajar, melatih, membimbing, membaca, meneliti dan menulis. Kemampuan intelektual yang
dimiliki oleh seseorang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang sehingga ia akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan selama bekerja, lebih cepat
mengembangkan kemampuan diri dan akhirnya mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga dengan kemampuan intelektualnya seorang guru akan
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Teori ini didukung dengan penelitian Nurlina 2006 yang menemukan bukti empiris bahwa kemampuan berpengaruh
positif terhadap kinerja. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat diambil suatu hipotesis sebagai berikut:
H
1
: Kemampuan intelektual berpengaruh positif terhadap kinerja guru 2.
Pengaruh ketrampilan terhadap kinerja guru Mengajar adalah usaha yang dilaksanakan oleh guru melalui bahan
pengajaran yang diarahkan kepada siswa agar dapat membawa perubahan baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Keterampilan mengajar sangat penting
dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Keterampilan mengajar guru adalah kecakapan atau kemampuan guru
dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar antara lain, guru harus menguasai bahan
pengajaran mampu memilih metode yang tepat dan penguasaan kelas yang baik. Penelitian Suwarni 2009 yang menemukan bukti empiris bahwa keterampilan
manajerial mempengaruhi kinerja guru-guru Ekonomi SLTA di Kota dan Kabupaten Blitar. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat diambil
suatu hipotesis sebagai berikut: H
2
: Ketrampilan berpengaruh positif terhadap kinerja guru
11
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru