Teknik Analisis Data UPAYA PERBAIKAN PERILAKU KERJA SISWA MELALUI BIMBINGAN PRAKTIK PADA MAPEL PENGELASAN DASAR KELAS I SMa KELAS 1 PIRI I BACIRO.
2 Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar
catatan lapangan, lembar daftar cek, dan pedoman wawancara. b.
Tindakan dan Pengamatan 1
Siklus I Pertemuan 1 Pembelajaran siklus I pertemuan 1 ini dilaksanakan pada
tanggal 4 Februari 2011 pukul 07.00 sd 10.00 WIB atau selama 180 menit. Peneliti mengawali siklus I dengan melakukan
pengamatan pada kegiatan pembelajaran. Sesuai rencana pembelajaran, materi yang disampaikan adalah penyalaan las
busur listrik dan las oxy-acetylene. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 17 siswa, dimana
kelompok 1 melakukan praktik las gas, dan kelompok 2 melakukan praktik las busur listrik. Karena bahan gas karbit gas
acetylene belum tersedia, maka kegiatan penyalaan las oxy- acetylene tidak terlaksana, sehingga siswa hanya melaksanakan
penyalaan elektroda las busur listrik. Jalannya pembelajaran praktik pengelasan dasar adalah sebagai berikut :
Peneliti mengawali kegiatan pembelajaran dengan mendata kehadiran siswa, karena guru mata pelajaran belum
memasuki ruangan bengkel. Sebanyak 5 siswa terlambat masuk ruangan, namun selang 15 menit kelima siswa telah masuk. Guru
mata pelajaran kemudian memberikan penjelasan dan pengarahan mengenai kegiatan praktik las yang akan dilakukan. Saat guru
menjelaskan cara menyalakan elektroda las, sebagian besar siswa mendengarkan dengan seksama, namun ada beberapa siswa yang
tampak masih mengobrol dan bersenda gurau dengan temannya. Kegiatan selanjutnya adalah guru memperkenalkan
peralatan las, serta prosedur instalasi peralatan. Sebagian siswa mendengarkan dan memperhatikan secara seksama, namun ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan, melainkan mengobrol dengan temannya, sehingga guru sesekali memberikan teguran.
Guru kemudian memberikan demonstrasi praktis mengenai cara menyalakan elektroda las, untuk kemudian meminta salah satu
siswa mempraktekannya di depan siswa yang lain. Guru meninggalkan kelas, dan memberikan kesempatan bagi semua
siswa untuk mencoba, namun tidak semua siswa melaksanakan instruksi guru. Beberapa siswa masih ada yang mengobrol,
bermain ponsel, bahkan ada yang tertidur. Kondisi kelas makin kurang kondusif, karena dari awal
kegiatan pembelajaran hanya menggunakan dua buah mesin las. Jumlah tersebut tidak disesuaikan dengan jumlah siswa, yakni 34
orang, sehingga makin banyak siswa yang kurang aktif bekerja. Sesekali guru mengecek keadaan kelas, dan siswa kemudian
berlari menuju bilik las, seolah-olah sedang mengamati temannya yang bekerja. Namun ketika guru meninggalkan kelas lagi,
beberapa siswa kembali melanjutkan aktivitas negatifnya.
Menjelang akhir pembelajaran, guru menanyakan kepada siswa tentang kesulitan yang dialami, dan kemudian memberikan
penjelasan untuk mengatasi kesulitan tersebut. Guru juga memberikan gambaran materi untuk pertemuan selanjutnya, yakni
mengenai las gas oxy-acetylene. Pada pukul 10.00 WIB, kegiatan pembelajaran diakhiri setelah siswa, peneliti, dan guru
membersihkan serta merapikan bengkel. Di luar permasalahan tersebut, terdapat beberapa hal
positif yang telah diamati oleh peneliti, antara lain semua siswa sudah tertib menggunakan pakaian kerja. Sebagian besar siswa
juga sudah berusaha melakukan percobaan menyalakan elektroda, walaupun pada awalnya masih ragu dan takut. Peralatan
keselamatan kerja seperti topeng las, pakaian kerja, tang penjepit, dan palu terak sudah digunakan oleh sebagian besar siswa,
walaupun beberapa peralatan keselamatan tidak tersedia, seperti jaket las, apron, helm las, dan sarung tangan.
2 Siklus I Pertemuan 2
Pembelajaran siklus I pertemuan 2 ini dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2011 pukul 07.00 sd 10.00 WIB, atau selama
180 menit. Peneliti mengawali kegiatan dengan mendata kehadiran siswa. Semua siswa sudah masuk kelas tanpa ada yang
terlambat. Guru kemudian datang dan memberikan penjelasan kepada siswa mengenai materi penyalaan las gas dan penyalaan