4 Siswa dan lulusan memilih-milih pekerjaan.
5 Siswa dan lulusan memilih- milih tempat yang dekat dari daerah
asal. 6
Siswa dan lulusan memilih- milih daerah yang ber UMR besar. 7
Tarik menarik ketertarikan siswa dan lulusan antara kuliah dan kerja.
c. Penghambat kinerja BKK dalam menjembatani antar kerja
1 Jarak industri yang jauh dari SMK
2 BKK melakukan rangkap jabatan sehingga menyulitkan ketika
akan mengantar lulusan yang diterima di industri yang jauh. 3
Dana BKK yang kurang menyebabkan BKK tidak bisa optimal dalam melakukan kegiatan antar kerja.
Hal tersebut seperti yang terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh Tri Wahono NIM 505247004 dengan judul peran bursa kerja khusus SMK
Penelitian yang dilakukan oleh Tri Wahono NIM 505247004 dengan judul Peran Bursa Kerja Khusus BKK dalam Penempatan Kerja Lulusan Studi
Kasus di SMK Negeri 2 Pengasih, dengan kesimpulan: d.
Program bursa kerja khusus pada pemberian informasi pada siswa dan lulusan di persiapkan oleh pengurus BKK berada pada kategori
tinggi dengan persentase 70
e. Program bursa kerja khusus pada penjaringan informasi kerja bagi
siswa dan lulusan oleh pengurus BKK berada pada kategori tinggi dengan persentase sebesar 72,14
f. Hambatan-hambatan yang dihadapi BKK SMK Negeri 2 Pengasih
adalah lokasi perusahaan yang jauh dari sekolah dan lulusan yang sulit dihubungi karena sudah berganti nomor hp.
Dari pembahasan tersebut, berarti bahwa BKK SMK N Ngasem Kab. Bojonegoro masih terdapat hambatan dalam menjalankan kerjanya.
5. Upaya yang dilakukan BKK dalam mengatasi hambatan
BKK SMK N Ngasem Kab. Bojonegoro mengadakan evaluasi untuk mengatasi hambatan yang terjadi, sehingga BKK dapat melakukan kegiatan
lebih baik dari tahun ke tahun. Terdapat beberapa indikator pada upaya yang dilakukan BKK dalam mengatasi hambatan, yaitu: BKK mengadakan evaluasi
kegiatan, BKK memiliki arsip kegiatan,BKK memiliki target ketercapaian pada tahun mendatang dan BKK mengadakan rapat rutin.
Hasil yang didapatkan dari instrumen angket tertutup adalah 80 sangat baik, 5 Baik dan 15 buruk. Hasil tersebut didapatkan dari membandingkan
antara upaya BKK dalam mengatasi hambatan tahun 2012-2013 dan 2013- 2014. Jika terdapat hambatan yang masih muncul pada tahun berikutnya,
menandakan efektivitas BKK dalam mengatasi hambatan masih perlu ditingkatkan.
Dari hasil penelitian dengan metode wawancara, dapat diketahui bahwa BKK SMK N Ngasem Kab. Bojonegoro telah berupaya memperkecil hambatan
yang terjadi, misalnya lulusan yang berganti-ganti nomor telepon, maka dengan asumsi lulusan sekarang yang memiliki telepon pintar dan dapat megakses
internet maka BKK SMK N Ngasem Kab. Bojonegoro membuat blog khusus BKK, grub
what’s up sosial media dan sosial media lain sehingga dapat diakses setiap saat. Tuntutan perusahaan yang memberikan kriteria bisa
menggunakan komputer dengan baik juga turut mencetuskan ide untuk membuat pelatihan komputer untuk siswa dan lulusan sehingga memberikan
keunggulan tersendiri bagi lulusan SMK tersebut. Hasil penelitian ini juga dapat di bandingkan dengan penelitian Eko Sutarno NIM 08503241037 yang
mengambil data di SMK Bina Karya 1 Karanganyar yang mendapatkan hasil yaitu: perantugas BKK SMK Bina Karya 1 Karanganyar dalam upaya
membantu meningkatkan kualitas lulusan SMK yaitu dengan cara memberikan job training, latihan-latihan psikotes, mendatangkan user ke sekolah,
pembinaan motivasi dan bimbingan di sela-sela pelajaran serta memberikan pelatihan-pelatihan yang bersertifikat.