Sistematika Kegiatan Industri dan Perdagangan Batu Marmer “ Sari Modal Proses Produksi Media Pendukung Proses Perdagangan atau Pemasaran

sedang pergi mengambil limbah batu marmer bahan bakunya di tempat usaha atau industri dari warga lain. Setelah hampir 35 menit saya menunggu akhirnya pak lamidi datang dengan mengendarai truknya dan di belakangnya nampak para pegawainya. Kemudian pegawainya turun dari truk untuk melanjutkan pekerjaannya dan Pak Pamidi datang untuk menghampiri penulis yang sudah duduk di depan rumah beliau bersama Bu Maryam. Setelah itu Pak Lamidi menghampiri Penulis, kegiatan wawancara pun penulis mulai. Banyak pertanyaan yang penulis ajukan mulai dari letak lokasi penelitian, sejarahnya, sarana dan prasarananya, pengemasan, dan penetapan gaji serta penetapan harga. Dalam menjawab pertanyaan pak lamidi sangat luwes dan lancar menjelaskan setiap jawaban beliau terlihat kalau beliau sosok yang berjiwa usaha tinggi dan berpengalaman. Adapun hasil penelitian yang di peroleh dari industri dan perdagangan batu marmer “Sari Alam” Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

1. Sistematika Kegiatan Industri dan Perdagangan Batu Marmer “ Sari

Alam” a. Tahap Awal persiapan

1. Modal

Modal adalah uang pokok, atau uang yang dipakai sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya, namun modal tidak hanya melulu uang. Modal bisa berupa keahlian, kemauan dan niat yang kuat. Dalam mendirikan usahanya pak lamidi menggunakan modal yang cukup besar. Modal itu digunakan untuk membeli peralatan dan bahan baku yang digunakan untuk mendukung proses produksi serta untuk membiayai pegawai dan perlengkapan-perlengkapan yang sederhana. Dalam memperoleh modalnya pak Lamidi dulunya bekerja sebagai karyawan, dan sedikit demi sedikit beliau mengumpulkannya dan menggunakannya sebagai modal usaha. Sehingga modal itu merupakan modal jalan.

2. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan pokok atau bahan utama yang diolah dalam proses produksi menjadi produk jadi. Bahan baku dapat diidentifikasikan dengan produk atau pesanan tertentu dan nilainya relatif besar. Bahan baku batu marmer ini adalah batu marmer itu sendiri dan limbah batu marmer dalam bahasa jawa biasa disebut watu brongkol. Tidak semua batu marmer dan limbahnya dapat di olah oleh industri ini, seperti batu marmer dan limbah marmer yang barwarna coklat dan hitam. Bahan baku ini bisa di peroleh di lereng-lereng gunung di daerah Besole sendiri karena desa Besole merupakan sumber utama batu marmer. Namun untuk memperoleh bahan baku pak lamidi beliau tidak mengambil sendiri dari lokasi melainkan beliau bekerja sama dengan pemasok-pemasok rutin dan membeli dari industri penghasil kerajinan marmer. Beliau mengambil limbahnya yang sudah tidak terpakai. Pemasok itupun memperoleh batu itu tidak dari usaha sendiri melainkan mengambil dari pengepul dan penambang pencari batu yang sudah mengumpulkan hasil tambangnya yang kemudian akan di angkut oleh pemasok. Bahan baku itu tidak selalu mudah di dapat jika tiba musim penghujan maka para penambang batu, pemasok pun tidak dapat bekerja karena medan yang sulit karena berlumpur. Sehingga pada musim penghujan merupakan kendala utama dalam proses produksi batu marmer pada industri ini. 3. Harga pembelian Harga pembelian bahan baku disesuaikan dengan kondisi tempat pertambangan. Pada musim hujan harga bahan baku relatif lebih mahal karena beratnya perjuangan untuk memperolehnya dibanding dengan pada musim biasa. Harga bahan baku berkisar Rp. 75.000ton. Dengan harga sekianpun pemilik usaha tidak dapat melakukan tawar-menawar. Karena apabila pemilik tidak bersedia menyetujui harga tersebut, maka tidak ada pemasokan bahan baku. Sehingga persediaan bahan baku akan menurun dan pemilik usaha tidak dapat melakukan produksi sebagaimana mestinya. Bahan baku dipasok setiap harinya menggunakan kendaraan truk dan engkel, berkisar antara 5 – 10 engkel dan setiap engkel mengangkut sekitar 2 – 2,5 ton. Dalam sekali produksi, industri ini membutuhkan bahan baku sekitar 20 tonhari. Harga pembelian bahan baku sekali produksi per harinya adalah sebagai berikut: 20 ton × Rp. 75.000,00 = Rp. 1.500.000,00 Pembayaran pembelian bahan baku dilakukan setiap satu minggu sekali, yaitu sebagai berikut: 7 hari × Rp. 1.500.000,00 = Rp. 10.500.000,0

b. Tahap Inti Proses Produksi 1. Media Pendukung Proses Produksi

Media pendukung proses produksi merupakan sarana penunjang baik benda maupun tenaga yang berperan aktif dalam pelaksanaan proses dan kegiatan produksi. Untuk sarana dan prasarana penunjang itu sendiri terdiri dari benda yang permanen dan tidak permanen. Sarana yang permanen adalah sarana yang diketahui jumlahnya dan selalu tetap. Sarana penunjang yang permanen yang dimiliki industri batu marmer “Sari Alam” antara lain: Tabel 5.2 Sarana Produksi Industri batu Marmer “Sari Alam” No Jenis Jumlah 1 Mesin fuso FM D 14 1 unit 2 Palu keprok 1 unit 3 Molen 1 unit Sumber:wawancara tanggal 01 April 2012 Untuk tenaga kerja dalam industri ini disesuaikan dengan kemampuan pada bidangnya masing-masing, sehingga para pegawainya berkompeten dan leluasa menjalankan aktifitas dan kerjanya. Tetapi untuk pengawasan tetap di lakukan oleh pemilik industri agar hasil yang di peroleh berkualitas dan berdaya jual tinggi. Dengan adanya pengawasan, industri ini dapat berjalan lancar. untuk lebih mengetahui tenaga kerja yang di miliki industri ini sebagai berikut: Tabel 5.3 Tenaga Kerja Industri Batu Marmer “Sari Alam” No Nama Jabatan Alamat 1 Bapak H.Lamidi Pemilik Desa Besole 2 Ibu Hj.Maryam Pemilik Desa besole 3 Mukalam pegawai Desa Gombang 4 Nur Kholis Pegawai Desa Gombang 5 Rohmad Pegawai Desa Ngunggahan 6 Tomo Pegawai Desa Gombang Sumber:wawancara tanggal 01 Mei 2012

2. Proses Produksi

proses produksi merupakan metode atau langkah-langkah dalam kegiatan produksi. Dalam prosesnya membutuhkan waktu yang bertahap karena dalam pengolahannya tidak bisa langsung jadi. Diantara tahap-tahap tersebut: a. Menyiapkan bahan baku dalam sekali produksi Menyiapkan batu ± 20ton untuk di angkut didekatkan dengan mesin penggilingan b. Memilah bahan baku yang sesuai dan cocok untuk diproduksi dan yang tidak cocok karena akan mempengaruhi hasilnya. c. Bahan kemudian dihancurkan secara manual menggunakan palu agar hancur dengan ukuran sedang d. Setelah menjadi ukuran yang sedang kemudian dimasukkan kedalam mesin penggiling e. Dalam mesin penggiling tersebut bahan baku batu marmer akan dihancurkan dengan dua hasil yakni akan membentuk biji batu menir dan tepung batu mill f. Setelah hancur kemudian dimasukkan ke dalam karung terpisah antara mill dan menir g. Setelah dimasukkan kedalam karung terpisah kemudian di timbang setelah itu dijahit menggunakan jarum dan tali rafia h. Setiap karung berisi ± 80 kg

3. Biaya Produksi

Dalam penelitian ini biaya produksi marupakan jumlah biaya yang dikeluarkan selama produksi pengolahan batu marmer. Biaya produksi meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap produksi meliputi biaya solar bahan bakar . Rincinnya adalah sebagai berikut: solar = 40 liter × Rp. 4.500,00 = Rp.180.000,00 Telah dijelaskan sebelumnya bahwa setiap kali produksi menghasilkan 20 ton. Sehingga rincian biaya variabelnya adalah sebagai berikut: Bahan baku = 20 ton × Rp. 75.000,00 = Rp. 1.500.000,00 Gaji Pegawai per hari = 20 ton × Rp. 8.000,00 = Rp.160.000,00 Hasil olahan batu marmer yang dihasilkan tersebut dikemas dalam karung. Berat netto per karung adalah 80 kg. Sehingga jumlah karung yang dibutuhkan ± 250 karunghari. packing = 250 karung × Rp. 400,00 = Rp. 100.000,00 Jumlah biaya variabel = Biaya bahan baku + Gaji Pegawai + Packing = Rp. 1.500.000,00 + Rp.160.000,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 1.760.000,00 Total harga produksi= Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp. 180.000,00 + Rp. 1.760.000,00 = Rp. 1.940.000,00 Jadi biaya yang dikeluarkan industri perdagangan batu marmer “Sari Alam”dalam sekali produksi adalah Rp. 1.940.000,00.

c. Pelaksanaan PerdaganganTahap Akhir 1. Metode dan Proses Pemasaran

Dalam rangka memperkenalkan produk batu marmer, industri ini mengadakan promosi agar masyarakat sekitar bisa mengenal akan produk- produk yang dihasilkan oleh industri dan perdagangan batu marmer “Sari Alam” desa Besole Besuki Tulungagung. Salah satu langkah untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaan ini adalah senantiasa mendekatkan diri pada konsumen. Karena industri batu marmer “Sari Alam” merupakan industri rumahan yang berskala sedang dan sederhana, untuk sistem pemasarannya atau penjualannya selain langsung dilakukan ditempat produksi di rumah namun industri ini juga menerima pesanan. Dimana maksud dari pesanan tersebut adalah salah satu bentuk kemudahan yang diberikan oleh pihak perusahaan kepada para konsumen. Dengan diterapakan sistem pesanan ini maka pihak konsumen bisa memesan barangproduk yang ada pada industri batu marmer “Sari alam”. Sehingga selain konsumen bisa langsung ke tempat produksi, konsumen juga bisa memesan melalui telepon. Untuk pemesanan konsumen bisa minta diantar maupun diambil sendiri oleh pihak konsumen. Untuk harga jualnya sudah pasti akan ada perubahan untuk konsumen yang langsung datang sendiri dan yang melalui proses pemesanan.

2. Media Pendukung Proses Perdagangan atau Pemasaran

Dengan proses pemasaran yang sederhana, maka untuk media yang mendukungpun juga sederhana, ada alat perhitungan, alat pengangkutan transportasi dan juga alat bukti pembayaran. Media pendukung yang digunakan dalam pemasarannya sebagai berikut: Tabel 5.4 Sarana Pemasaran Industri Batu Marmer “Sari Alam” No Jenis Jumlah 1 Kalkulator 1 buah 2 Nota 1 bendel 3 Truk kendaan 2 Unit Sumber :wawancara 01 Mei 2012 Dalam suatu perdagangan dalam penetapan harga produksi seorang penjual sudah barang tentu mempunyai maksud dan tujuan. Untuk maksud dan tujuan penetapan harga produksi adalah a Mencari keuntungan b Memberikan kesempatan kerja pada orang lain c Memperoleh pendapatan d Mempertahankan peranannya dalam pasar. 3 3 Rohmadi Rusdi, Sukses Mengelola Usaha Baru. Semarang:EFFHAR,2002, hal. 39-40 Dalam suatu penentuan harga jual seorang pedagang harus memperhatikan hal-hal sebagai beriku yakni biaya produksi sebesar Rp. 1.940.000,00. Akan ada yang mempengaruhi laba rugi pada suatu industri. Dimana jika nilai dari hasil pengurangan harga jual dengan biaya produksi tersebut negatif maka akan mengalami kerugian dan sebaliknya jika bernilai positif maka akan mengalami keuntungan. Hal itu di dapat dari LabaRugi = Harga jual – Biaya Produksi Dari penelitian serta wawancara peneliti kepada pak lamidi dan data-data yang diperlukan sudah ditanyakan dan waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 para pekerjapun pulang. Penelitipun minta izin pulang dan minta untuk kesediaan beliau jika sewaktu-waktu peneliti membutuhkan data lagi beliau dapat membantu. Setelah itu hasil wawancara dideskripsikan dan dianalisis

4. Penerapan Matematika di Pusat Industri dan Perdagangan Batu Marmer “ Sari Alam”

Dokumen yang terkait

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 1

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 10

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung BAB II new

0 0 24

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 15

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Batu Marmer “Sari Alam,Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 2

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 9 85

Penerapan Matematika dalam Industri Perdagangan Keripik Bothe Restu Desa Bendoagung Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12